Our Wedding Day

Pernikahan

Kata itu seharusnya menjadi hal yang tidak pernah ingin Diandra lakukan, tapi sekarang dia memakai gaun pengantin berwarna putih dengan polesan make up tipis. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat bersamaan dengan langkah kakinya menghampiri Gibran yang terlihat begitu tampan dengan balutan jas.

Pria itu telah selesai mengucap janji suci sekarang dia menunggu Diandra datang menghampirinya dan dia akan melingkarkan cincin di jari manisnya. Setiap langkah yang Diandra tapaki bukan hanya membuatnya gugup, tapi Gibran juga bahkan sedari tadi dia sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya barang sedetikpun.

Pipi meronanya membuat Gibran ingin segera memeluknya apalagi ketika wanita itu semakin dekat padanya. Senyumnya mengembang dengan begitu lebar bersamaan dengan Diandra yang kini berdiri dihadapannya dengan senyuman malu.

"Kamu cantik"

Gibran mengatakannya dengan pelan, tapi masih sanggup untuk Diandra dengar dan dia tersenyum.

Tangannya menggenggam bunga lalu Gibran meraih tangan kanannya dan menyematkan cincin indah di jari mungilnya. Suara tepuk tangan terdengar lalu Gibran mendekat dan mencium kening Diandra lama membuat wanita itu memejamkan matanya.

"Terima kasih"

Semua orang terlihat bahagia apalagi keluarga Gibran serta Sahara yang menatap mereka dengan berbinar.

"Tidak mau memberikan sebuah pelukan?" Tanya Gibran pelan

Diandra tersenyum lalu memeluknya dengan cukup erat membuat para tamu kembali bertepuk tangan. Pelukan Gibran mengerat dia juga mencium kepala istrinya dengan sayang, ini adalah hari paling bahagia dalam hidupnya.

Dia berhasil!

Berhasil membuat Diandra jatuh kedalam pelukannya meski dia harus menggunakan cara yang salah.

Tapi, Diandra sudah berada di dalam pelukannya dan itu sudah cukup.

"Gimana perasaan kamu?" Tanya Gibran

"Emm deg-degan"

Tertawa kecil Gibran melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Diandra dengan kedua tangannya lalu mencium keningnya, lagi.

Mereka berbalik dan menatap para tamu yang juga menatap mereka dengan penuh kebahagiaan.

Dekorasi gedungnya terlihat cukup mewah hingga membuat Diandra sedikit terkejut ketika memasukinya, tapi dia senang Gibran benar-benar memberikan yang terbaik. Gaun yang dia kenakan juga sangat indah meskipun Diandra sedikit risih karena bagian belakangnya yang terbuka.

"Ayo lembar bunganya"

Mendengar kata-kata itu Diandra dan Gibran tersenyum lalu mereka membelakangi para tamu. Tangan Gibran ikut menggenggam tangan mungil Diandra lalu mereka bersama-sama melempar bunganya ke belakang dan tersenyum.

"Aku dapattt"

Keduanya berbalik dan melihat Natasya yang melompat senang, tentu saja Diandra juga tersenyum melihatnya.

Dia benar-benar bahagia dan ternyata pernikahan tidak seburuk yang dia fikirkan.

¤¤¤

Satu per satu tamu mulai mengucapkan selamat pada kedua pengantin dan Gibran bersama istrinya hanya bisa tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Kebanyakan tamu yang datang itu teman Gibran serta rekan kerja keluarga Wijaya bahkan tidak semua Diandra kenal, dia hanya tau beberapa.

Hari semakin siang Diandra juga sudah mulai merasakan lelah, tapi dia tidak mengatakan apapun hanya diam dengan senyuman. Sampai seorang pria datang dan membuat wajah Gibran berubah muram apalagi dia menatap istrinya dengan penuh kekaguman.

Refleks Gibran melingkarkan tangannya di pinggang Diandra dan menariknya mendekat.

Dia Sagara.

"Selamat untuk pernikahan kalian." Katanya dengan senyuman

Diandra tersenyum, tapi Gibran tidak dia diam dengan wajah datarnya.

Entah Gibran harus berterima kasih pada Sagara atau tidak karena secara tidak langsung kehadirannya membuat dia dan Diandra berakhir di pernikahan.

Tapi, tetap saja melihat cara pria itu menatap istrinya dia tidak suka apalagi ketika Sagara memujinya.

"Kamu cantik sekali hari ini Diandra"

Kalimat itu membuat Diandra terkejut, tapi tersenyum dan mengucapkan terima kasih setelahnya.

"Tentu saja istriku memang sangat cantik." Kata Gibran

Sagara tersenyum, tapi senyum itu terlihat meremehkan membuat Gibran ingin memukulnya sekali lagi.

Kalau saja ini bukan pernikahannya sudah pasti Gibran akan memukulnya.

Tangan Sagara terulur dia mengucapkan selamat lagi, baru Gibran ingin menahan Diandra, tapi istrinya sudah lebih dulu menerima uluran tangan itu sambil tersenyum manis.

Senyuman yang Gibran tidak rela kalau sampai pria lain melihatnya.

Hanya beberapa detik karena Diandra menarik lagi tangannya dan setelah itu Sagara turun. Melihat tidak ada tamu yang naik lagi Gibran mengajak Diandra untuk duduk lalu membawa istrinya itu untuk menghadapnya.

Wajahnya muram lalu dia melayangkan protes.

"Aku tidak suka kamu tersenyum dan bersalaman dengannya." Kata Gibran

"Ya kan dia hanya mengucapkan selamat Kak terus dari tadi aku juga salaman sama orang-orang." Kata Diandra lugu

"Beda sayang kalau pria brengsek itu suka sama kamu." Kata Gibran

"Ihh ngomongnya kasar gak boleh!" Kata Diandra galak

"Aku tidak suka Diandra." Kata Gibran kesal

"Kok marah?" Tanya Diandra sedih

"Tidak"

"Marah!"

"Tidak Diandra." Kata Gibran

"Kenapa marah? Kita kan sudah menikah." Kata Diandra pelan

Gibran diam dan membenarkan dalam hati lalu mengusap pipi Diandra dengan lembut.

Ya, apa yang harus dia cemaskan?

"Benar, maaf aku memang sangat cemburuan." Kata Gibran

Tersenyum manis Diandra mengangguk sebagai jawaban lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

Akhirnya dia melakukan hal yang paling dia hindari dalam hidupnya.

Pernikahan.

¤¤¤

Seluruh keluarga berkumpul di rumah Farhan setelah acara pernikahan selesai pukul tiga mereka memiliki acara kecil-kecilan di rumah. Sebelumnya Daffa juga Davian terkejut dengan kabar bahwa Gibran akan menikah dalam waktu dekat apalagi ketika tau bahwa Diandra sudah hamil.

Tapi, keduanya tidak mengatakan apapun dan tetap saja semua merasa bahagia dengan pernikahan mereka berdua.

Sekarang Diandra ada di ruang tengah bersama dengan mertuanya serta Sahara, dia masih memakai gaun pengantinnya karena mereka memang baru sampai beberapa menit yang lalu. Setelah sekian lama Diandra kembali merasakan hangatnya sebuah keluarga yang membuat dia benar-benar merasa bahagia.

Semua orang menerimanya dan hal itu membuat Diandra merasa lega.

"Kakk nanti kalian akan pindah? Kenapa tidak tinggal disini saja? Disini kan ada kamar yang cukup." Kata Ghina

Tentang adik Gibran dia sering sekali menemui Diandra di kamar dan juga bercerita tentang sekolahnya.

"Sayang tentu saja Kakak kamu itu ingin punya rumah sendiri biar bisa bebas." Kata Dara

"Sahara juga langsung pindah setelah pernikahan." Kata Fahisa

"Hmm kalau gitu katakan pada Kakakku jangan pindah jauh-jauh, cari yang dekat saja supaya aku bisa main." Kata Ghina

Diandra tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Adik Gibran sangat ramah dan sopan meskipun kalau dengan Kakaknya sendiri tidak. Saat tinggal disini Diandra sering sekali melihat keduanya saling pukul atau berteriak dan mertuanya bilang itu adalah hal biasa.

"Kamu lelah sayang?" Tanya Dara

"Tidak Ma hanya sedikit pegal saja." Kata Diandra

"Kamu mau makan apa Diandra? Biar Tante ambilkan." Kata Vita yang merupakan istri dari Davian

"Emm aku belum lapar." Kata Diandra

"Dengar Diandra kamu sering-seringlah mengganggu Gibran dan minta saja sesuatu yang susah." Kata Dara sambil tertawa

Dia ingin sekali anaknya merasakan harus menuruti keinginan seorang ibu hamil.

Hanya saja Dara lihat menantunya itu sangat pendiam, dia mungkin tidak akan meminta macam-macam.

"Diandraaaa"

Seruan Sahara terdengar, dia baru saja selesai menidurkan anaknya di kamar tamu lalu sekarang bergabung bersama yang lainnya.

Dia memeluk Diandra dengan cukup erat membuat Diandra tertawa kecil dan membalas pelukannya.

"Aku senang sekaliiii"

Sahara tersenyum lebar dan Diandra juga melakukan hal yang sama.

Sekali lagi dia bersyukur karena semua orang menerima kehadirannya dengan hangat. Setelah itu mereka berbicara tentang banyak hal dan memberikan saran terhadap Diandra juga karena dia baru saja hamil anak pertama.

Entah berapa lama hingga suara Gibran terdengar.

Semua mendongak untuk menatapnya dan Gibran tersenyum lalu mengatakan sesuatu sambil mengulurkan tangannya.

"Ganti bajunya dulu"

Diandra tersenyum dan mengangguk lalu menyambut uluran tangannya.

"Ma aku ajak Diandra ke kamar dulu biar dia ganti baju pasti gak nyaman pakai baju itu." Kata Gibran

Mereka mengangguk dan membiarkan Gibran membawa Diandra ke atas lalu memasuki kamarnya.

Di dalam kamar Diandra langsung memeluk Gibran dan mengatakan kalau dia mengantuk.

"Tidur saja"

"Emm tidak enak di bawah masih ramai nanti gak sopan." Kata Diandra

"Tidak papa Diandra." Kata Gibran

"Tidak aku mau ganti baju saja terus duduk sebentar." Kata Diandra sambil melepaskan pelukannya

"Diandra"

"Hmm"

"Biarkan aku melakukan ini sebentar." Kata Gibran

"Apa?" Tanya Diandra sambil menatapnya dengan lugu

Gibran tersenyum dan mencium bibirnya sebentar.

"Melakukan itu." Kata Gibran membuat Diandra tersenyum malu

Dia mendongak lalu berjinjit dan melakukan hal yang sama.

Kebahagiaan ini semoga tidak akan pernah berakhir.

Diandra sekarang sudah menjadi milik Gibran.

Hanya miliknya!

¤¤¤

Sebenernya mau di update tadi malam, tapi takut kemaleman soalnya belum selesai jadi hari ini aja dehh😂

Ayo ucapkan selamat untuk pengantinnya😚

Terpopuler

Comments

putia salim

putia salim

ikut nerasakan kebahagian mereka brdua,selamat y gibran_diandra

2022-08-28

0

M⃠💃Salwaagina khoirunnisa❀⃟⃟✵

M⃠💃Salwaagina khoirunnisa❀⃟⃟✵

tengah malam terbangun biar bisa tidur lagi baca obsesi dulu🤭

2021-10-27

0

Ulil Zamhariroh

Ulil Zamhariroh

Thor
uncle Davian kok nggak pernah di sebut di cerita Daddy Daffa, cerita Sahara, cerita si kembar juga

2021-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menginap
3 Tidak Percaya
4 Menjauhlah
5 Good Night
6 Dimana Tempatku?
7 Lamaran dan Paksaan
8 Dikira Sudah Menikah!
9 Sagara dan Amarah
10 Malam
11 Terlalu Sulit
12 Patah
13 Positif
14 Tangisan
15 Menemukanmu
16 Pukulan
17 Dokter Kandungan
18 Pertengkaran
19 Perhatian
20 Our Wedding Day
21 Daddy
22 My Baby
23 Pasar Malam
24 Mimpi Buruk
25 Ajakan Gila
26 Berita
27 Jangan Pergi
28 Ingin Bertemu
29 Pelukan
30 Ngidam
31 Kolam Renang
32 Kisah Masa Lalu
33 Perkara Sepele
34 Bertemu Sagara
35 Manja
36 Pantai
37 Diandra dan Alana
38 Jatuh
39 Ayo!
40 Makan Malam
41 Sepasang Sepatu
42 Studio Foto
43 Flashback
44 Tidak Sabar
45 Saling Menyelamatkan
46 Our Baby
47 Baby Gavin
48 Happy Family
49 Tamu
50 Hot Daddy
51 Gangguan
52 Sakit
53 Merah
54 Cemburu
55 Jebakan
56 Pulang
57 Anetta!
58 Telat
59 Kehamilan Kedua
60 Rumah Mama
61 Siapa?
62 Pertunangan Anika
63 Foto itu Lagi
64 Disalahkan
65 Taman
66 Ruang Spesial
67 Tak Terduga
68 Suamiku
69 Perasaan Aneh
70 Baby Girl
71 Danira
72 Sakit
73 Bohong
74 Clarissa
75 Kecewa
76 Masih Marah
77 Chat
78 Bertemu
79 Melindungi
80 Kesempatan Terakhir
81 Akhir Masalah
82 Membaik
83 Bersama
84 Villa
85 Gavin Sakit
86 Rumah Sakit
87 Cepat Sembuh Sayang
88 Pulang
89 Sembuh
90 Sofa
91 Sayang Kalian
92 Ghina
93 Alden
94 Maaf
95 Mama dan Papa
96 Ghina dan Gavin
97 Seiring Berjalannya Waktu
98 Family
99 Another Baby
100 Ending
101 Extra Part (1)
102 Extra Part (2)
103 Ghina!
104 Extra Part (3)
105 Extra part (4)
106 The Last
107 Special Part
108 Special Part 2
109 Special Part 3
110 Special Part (4)
111 Special Part!
112 Last!
113 Sequel Sebentar Lagi Datang
114 Gavin (1)
115 Gavin (2)
116 Gavin (3)
117 Gavin (4)
118 Gavin (5)
119 Gavin (6)
120 Gavin (7)
121 Gavin (8)
122 Gavin (9)
123 Gavin (10)
124 Gavin (11)
125 Gavin (12)
126 Gavin (13)
127 Gavin (14)
128 Gavin (15)
129 Gavin (16)
130 Gavin (17)
131 Gavin (18)
132 Gavin (19)
133 Gavin (20)
134 Gavin (21)
135 Gavin (22)
136 Gavin (23)
137 Gavin (24)
138 Gavin (25)
139 Gavin (26)
140 Gavin (27)
141 Gavin (28)
142 Gavin (29)
143 Gavin (30)
144 Gavin (31)
145 Gavin (32)
146 Gavin (33)
147 Gavin (34)
148 Gavin (35)
149 Gavin (36)
150 Gavin (37)
151 Gavin (38)
152 Gavin (39)
153 Gavin (40)
154 Gavin (41)
155 Gavin (42)
156 Gavin (43)
157 Gavin (44)
158 Gavin (45)
159 Gavin (46)
160 Gavin (47)
161 Gavin (48)
162 Gavin (49)
163 Gavin (50)
164 Gavin (51)
165 Gavin (52)
166 Gavin (53)
167 Gavin (54)
168 Gavin (55)
169 Gavin (56)
170 ...
171 Gavin (57)
172 Gavin (58)
173 Gavin (59)
174 Gavin (60)
175 Gavin (61)
176 Gavin (62)
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Menginap
3
Tidak Percaya
4
Menjauhlah
5
Good Night
6
Dimana Tempatku?
7
Lamaran dan Paksaan
8
Dikira Sudah Menikah!
9
Sagara dan Amarah
10
Malam
11
Terlalu Sulit
12
Patah
13
Positif
14
Tangisan
15
Menemukanmu
16
Pukulan
17
Dokter Kandungan
18
Pertengkaran
19
Perhatian
20
Our Wedding Day
21
Daddy
22
My Baby
23
Pasar Malam
24
Mimpi Buruk
25
Ajakan Gila
26
Berita
27
Jangan Pergi
28
Ingin Bertemu
29
Pelukan
30
Ngidam
31
Kolam Renang
32
Kisah Masa Lalu
33
Perkara Sepele
34
Bertemu Sagara
35
Manja
36
Pantai
37
Diandra dan Alana
38
Jatuh
39
Ayo!
40
Makan Malam
41
Sepasang Sepatu
42
Studio Foto
43
Flashback
44
Tidak Sabar
45
Saling Menyelamatkan
46
Our Baby
47
Baby Gavin
48
Happy Family
49
Tamu
50
Hot Daddy
51
Gangguan
52
Sakit
53
Merah
54
Cemburu
55
Jebakan
56
Pulang
57
Anetta!
58
Telat
59
Kehamilan Kedua
60
Rumah Mama
61
Siapa?
62
Pertunangan Anika
63
Foto itu Lagi
64
Disalahkan
65
Taman
66
Ruang Spesial
67
Tak Terduga
68
Suamiku
69
Perasaan Aneh
70
Baby Girl
71
Danira
72
Sakit
73
Bohong
74
Clarissa
75
Kecewa
76
Masih Marah
77
Chat
78
Bertemu
79
Melindungi
80
Kesempatan Terakhir
81
Akhir Masalah
82
Membaik
83
Bersama
84
Villa
85
Gavin Sakit
86
Rumah Sakit
87
Cepat Sembuh Sayang
88
Pulang
89
Sembuh
90
Sofa
91
Sayang Kalian
92
Ghina
93
Alden
94
Maaf
95
Mama dan Papa
96
Ghina dan Gavin
97
Seiring Berjalannya Waktu
98
Family
99
Another Baby
100
Ending
101
Extra Part (1)
102
Extra Part (2)
103
Ghina!
104
Extra Part (3)
105
Extra part (4)
106
The Last
107
Special Part
108
Special Part 2
109
Special Part 3
110
Special Part (4)
111
Special Part!
112
Last!
113
Sequel Sebentar Lagi Datang
114
Gavin (1)
115
Gavin (2)
116
Gavin (3)
117
Gavin (4)
118
Gavin (5)
119
Gavin (6)
120
Gavin (7)
121
Gavin (8)
122
Gavin (9)
123
Gavin (10)
124
Gavin (11)
125
Gavin (12)
126
Gavin (13)
127
Gavin (14)
128
Gavin (15)
129
Gavin (16)
130
Gavin (17)
131
Gavin (18)
132
Gavin (19)
133
Gavin (20)
134
Gavin (21)
135
Gavin (22)
136
Gavin (23)
137
Gavin (24)
138
Gavin (25)
139
Gavin (26)
140
Gavin (27)
141
Gavin (28)
142
Gavin (29)
143
Gavin (30)
144
Gavin (31)
145
Gavin (32)
146
Gavin (33)
147
Gavin (34)
148
Gavin (35)
149
Gavin (36)
150
Gavin (37)
151
Gavin (38)
152
Gavin (39)
153
Gavin (40)
154
Gavin (41)
155
Gavin (42)
156
Gavin (43)
157
Gavin (44)
158
Gavin (45)
159
Gavin (46)
160
Gavin (47)
161
Gavin (48)
162
Gavin (49)
163
Gavin (50)
164
Gavin (51)
165
Gavin (52)
166
Gavin (53)
167
Gavin (54)
168
Gavin (55)
169
Gavin (56)
170
...
171
Gavin (57)
172
Gavin (58)
173
Gavin (59)
174
Gavin (60)
175
Gavin (61)
176
Gavin (62)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!