Positif

Menjauh

Sudah berminggu-minggu Diandra menjauh dari Gibran dan menyibukkan dirinya bahkan wanita itu hampir tidak pernah pergi ke wardrobe karena kali ini takdir memihaknya dia juga Sahara disibukkan dengan pekerjaan. Berkali-kali mereka keluar dari butik untuk menemui client, pergi ke rumah produksi, dan ke butik cabang yang membuat Diandra jadi jarang bertemu dengan Gibran.

Setiap kali pria itu menghubunginya Diandra juga mengabaikan bahkan setiap sampai di rumah Diandra selalu mengunci pintu lalu mematikan semua lampu agar pria itu mengira dia tidak ada di rumah. Pernah beberapa kali Gibran diam di depan rumah Diandra dan menunggu hingga hampir tengah malam, tapi dia tetap tidak keluar.

Perasaan Diandra semakin tidak karuan hatinya kacau berantakan, takdir benar-benar mempermainkan hidupnya. Saat ini Diandra dibuat cemas bukan main karena dia masih belum juga datang bulan, tapi dia berusaha berfikir positif karena beberapa kali Diandra memang sering telat datang bulan dari tanggal seharusnya.

Berkali-kali notifikasi pesan masuk ke ponselnya dan kali ini Diandra melihatnya, siapa lagi kalau bukan Gibran.

Ada puluhan pesan yang masuk, tapi Diandra hanya membaca beberapa pesan yang ada di bawah.

Diandra

Jangan menghindari aku

Ayo bicarakan baik-baik

Aku berani bersumpah itu foto lama sekali dan aku tidak main-main dengan perasaanku

Aku mencintai kamu

Kumohon keluarlah dan kita bicarakan baik-baik

Berita itu juga sudah hilang karena memang itu tidak benar

Aku tidak berpacaran dengan Anetta

Percayalah padaku Diandra

Aku harus apa biar kamu percaya?

Diandra menggigit bibir bawahnya ketika membaca pesan itu, tapi sekarang fikirannya bukan hanya tentang masalah itu saja.

Fikirannya penuh dengan banyak hal.

Dia masih memikirkan dengan penuh rasa cemas karena sampai sekarang dia masih juga belum datang bulan. Diandra ingin memeriksanya, tapi dia takut sangat takut kalau dugaannya ternyata benar.

Mungkin karena melihat kalau Diandra membaca pesannya Gibran langsung menelpon, tapi Diandra tidak mengangkatnya. Saat ini Gibran ada di luar rumahnya dan berkali-kali juga mengetuk pintu hanya saja Diandra mengabaikannya.

Entah dipanggilan keberapa Diandra memilih untuk mengangkatnya, tapi mendengar suara panik Gibran membuat Diandra ingin menangis.

'Ra kamu baik-baik saja kan? Ayo kita bicara jangan begini dan jangan menghindari aku'

Suaranya terdengar lelah dan Diandra jadi merasa bersalah.

"Aku baik-baik saja Kak." Kata Diandra serak

'Kamu menangis kan? Buka pintunya dan biarkan aku bicara jangan seperti ini setidaknya dengarkan aku'

"Aku lelah." Kata Diandra

'Aku juga lelah Diandra sudah berminggu-minggu aku berusaha bicara, tapi kamu selalu menghindar, tidak bisakah kamu menghargai perjuanganku?'

Diandra terdiam untuk waktu yang cukup lama setelah mendengar perkaraan itu di telpon.

"Kalau gitu pergi." Kata Diandra

'Kalau bisa aku pasti sudah pergi Diandra! Keluarlah dan kita bicarakan baik-baik'

"Aku tidak mau." Tolak Diandra

'Mau sampai kapan? Mau sampai kapan kamu menghindar? Apa itu membuat kamu lebih baik?'

Sekali lagi Diandra terdiam, menghindar malah semakin membuat hatinya kacau.

'Buka pintunya hmm? Lets talk'

Tak ada jawaban, tapi Diandra bangun dan berjalan menuju pintu rumahnya lalu dengan ragu memutar kunci. Saat pintu terbuka seseorang langsung masuk dan memeluknya dengan sangat erat.

Begitu erat hingga Diandra merasa sesak.

"Aku merindukanmu"

Diandra memejamkan matanya dan membalas pelukan itu dengan tak kalah erat.

Cukup lama mereka berpelukan sampai akhirnya Gibran menutup pintu lalu mengajak Diandra untuk duduk. Mereka saling berhadapan dan diam tanpa ada yang bicara Gibran juga tidak mengatakan apapun hanya memgamati Diandra yang terlihat sedikit pucat.

"Kamu sakit?" Tanya Gibran

Diandra menggelengkan kepalanya pelan.

"Boleh aku bicara?" Tanya Gibran lagi

Diandra menatapnya sebentar lalu menganggukkan kepalanya.

"Kamu akan dengarkan?" Tanya Gibran

Diandra mengangguk lagi, tapi tidak mengeluarkan sepatah katapun.

"Bicaralah meski hanya satu kata." Kata Gibran

"Iya"

Suaranya pelan, tapi Gibran tersenyum mendengarnya lalu dia membawa Diandra untuk menatapnya.

"Foto itu sudah lama sekali Diandra aku tidak tau siapa yang menyebar foto sialan itu, tapi aku tidak ada hubungan apapun dengan Anetta kami hanya berteman,"

Gibran mengusap pipi Diandra dengan lembut dan membuatnya memejamkan mata.

"Dia juga kaget karena berita itu dan sekarang beritanya sudah hilang karena kami memang hanya berteman, percayalah padaku maaf kalau foto itu membuat kamu terluka." Kata Gibran

Diandra terdiam tanpa memberikan tanggapan apapun, dia percaya pada Gibran, tapi tidak dengan Anetta karena kalian tau apa yang pernah wanita itu katakan padanya.

Sudah Diandra bilang kalau saat ini dia bukan hanya memikirkan itu saja, tapi ada hal lain yang Diandra fikirkan.

"Kamu dengarkan aku kan?" Tanya Gibran

"Dengar"

"Kamu percaya padaku?" Tanya Gibran

"Percaya"

"Tidak akan menghindari aku lagi?" Tanya Gibran

Diandra terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya membuat Gibran tersenyum.

Wajah Gibran mendekat untuk memberikan sebuah ciuman di bibirnya.

Dan Diandra tetap diam tidak memberikan penolakan apapun.

¤¤¤

Sudah tiga hari belakangan ini Diandra merasa sangat lemas juga mual kalau pagi dan hal itu membuatnya semakin cemas hingga memutuskan untuk pergi ke apotik. Sekarang Diandra duduk di atas ranjangnya sambil menggenggam testpack yang tadi dia beli dengan jantung berdetak sangat cepat.

Takut

Diandra belum berani memeriksanya, dia merasa sangat takut kalau semua yang dia duga ternyata benar. Cukup lama Diandra terdiam hingga akhirnya dia beranjak dari ranjangnya dan memasuki kamar mandi

Berada sekitar lima belas menit di dalam kamar mandi Diandra keluar dengan wajah pucat serta tangan yang bergetar menggenggam erat benda yang tadi dia gunakan. Tubuhnya luruh begitu saja dia menyembunyikan wajah diantara kedua lutut dan bersandar pada pintu kamar mandi dengan isak tangis yang terdengar.

Apa yang harus dia lakukan?

Mendongak dengan wajah penuh air mata Diandra menatap testpack ditangannya dan cincin yang melingkar di jari manisnya.

Diandra berdiri dan berjalan ke ranjangnya lalu mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

Deringan terdengar beberapa kali sebelum akhirnya suara seseorang terdengar dan isakan Diandra kembali keluar.

Positif

Dia hamil

Dia mengandung anak Gibran.

¤¤¤

Lagi enggak nih updatenyaaa???

Terpopuler

Comments

putia salim

putia salim

🤷🤷🤷

2022-08-28

0

M⃠💃Salwaagina khoirunnisa❀⃟⃟✵

M⃠💃Salwaagina khoirunnisa❀⃟⃟✵

kok sarah yang tegang ya🤭

2021-10-22

0

pembaca dalam hati

pembaca dalam hati

kasian psikis ny keganggu kaya gangguan paranoid dan gangguan kecemasan berlebihan kayanya

2021-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menginap
3 Tidak Percaya
4 Menjauhlah
5 Good Night
6 Dimana Tempatku?
7 Lamaran dan Paksaan
8 Dikira Sudah Menikah!
9 Sagara dan Amarah
10 Malam
11 Terlalu Sulit
12 Patah
13 Positif
14 Tangisan
15 Menemukanmu
16 Pukulan
17 Dokter Kandungan
18 Pertengkaran
19 Perhatian
20 Our Wedding Day
21 Daddy
22 My Baby
23 Pasar Malam
24 Mimpi Buruk
25 Ajakan Gila
26 Berita
27 Jangan Pergi
28 Ingin Bertemu
29 Pelukan
30 Ngidam
31 Kolam Renang
32 Kisah Masa Lalu
33 Perkara Sepele
34 Bertemu Sagara
35 Manja
36 Pantai
37 Diandra dan Alana
38 Jatuh
39 Ayo!
40 Makan Malam
41 Sepasang Sepatu
42 Studio Foto
43 Flashback
44 Tidak Sabar
45 Saling Menyelamatkan
46 Our Baby
47 Baby Gavin
48 Happy Family
49 Tamu
50 Hot Daddy
51 Gangguan
52 Sakit
53 Merah
54 Cemburu
55 Jebakan
56 Pulang
57 Anetta!
58 Telat
59 Kehamilan Kedua
60 Rumah Mama
61 Siapa?
62 Pertunangan Anika
63 Foto itu Lagi
64 Disalahkan
65 Taman
66 Ruang Spesial
67 Tak Terduga
68 Suamiku
69 Perasaan Aneh
70 Baby Girl
71 Danira
72 Sakit
73 Bohong
74 Clarissa
75 Kecewa
76 Masih Marah
77 Chat
78 Bertemu
79 Melindungi
80 Kesempatan Terakhir
81 Akhir Masalah
82 Membaik
83 Bersama
84 Villa
85 Gavin Sakit
86 Rumah Sakit
87 Cepat Sembuh Sayang
88 Pulang
89 Sembuh
90 Sofa
91 Sayang Kalian
92 Ghina
93 Alden
94 Maaf
95 Mama dan Papa
96 Ghina dan Gavin
97 Seiring Berjalannya Waktu
98 Family
99 Another Baby
100 Ending
101 Extra Part (1)
102 Extra Part (2)
103 Ghina!
104 Extra Part (3)
105 Extra part (4)
106 The Last
107 Special Part
108 Special Part 2
109 Special Part 3
110 Special Part (4)
111 Special Part!
112 Last!
113 Sequel Sebentar Lagi Datang
114 Gavin (1)
115 Gavin (2)
116 Gavin (3)
117 Gavin (4)
118 Gavin (5)
119 Gavin (6)
120 Gavin (7)
121 Gavin (8)
122 Gavin (9)
123 Gavin (10)
124 Gavin (11)
125 Gavin (12)
126 Gavin (13)
127 Gavin (14)
128 Gavin (15)
129 Gavin (16)
130 Gavin (17)
131 Gavin (18)
132 Gavin (19)
133 Gavin (20)
134 Gavin (21)
135 Gavin (22)
136 Gavin (23)
137 Gavin (24)
138 Gavin (25)
139 Gavin (26)
140 Gavin (27)
141 Gavin (28)
142 Gavin (29)
143 Gavin (30)
144 Gavin (31)
145 Gavin (32)
146 Gavin (33)
147 Gavin (34)
148 Gavin (35)
149 Gavin (36)
150 Gavin (37)
151 Gavin (38)
152 Gavin (39)
153 Gavin (40)
154 Gavin (41)
155 Gavin (42)
156 Gavin (43)
157 Gavin (44)
158 Gavin (45)
159 Gavin (46)
160 Gavin (47)
161 Gavin (48)
162 Gavin (49)
163 Gavin (50)
164 Gavin (51)
165 Gavin (52)
166 Gavin (53)
167 Gavin (54)
168 Gavin (55)
169 Gavin (56)
170 ...
171 Gavin (57)
172 Gavin (58)
173 Gavin (59)
174 Gavin (60)
175 Gavin (61)
176 Gavin (62)
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Menginap
3
Tidak Percaya
4
Menjauhlah
5
Good Night
6
Dimana Tempatku?
7
Lamaran dan Paksaan
8
Dikira Sudah Menikah!
9
Sagara dan Amarah
10
Malam
11
Terlalu Sulit
12
Patah
13
Positif
14
Tangisan
15
Menemukanmu
16
Pukulan
17
Dokter Kandungan
18
Pertengkaran
19
Perhatian
20
Our Wedding Day
21
Daddy
22
My Baby
23
Pasar Malam
24
Mimpi Buruk
25
Ajakan Gila
26
Berita
27
Jangan Pergi
28
Ingin Bertemu
29
Pelukan
30
Ngidam
31
Kolam Renang
32
Kisah Masa Lalu
33
Perkara Sepele
34
Bertemu Sagara
35
Manja
36
Pantai
37
Diandra dan Alana
38
Jatuh
39
Ayo!
40
Makan Malam
41
Sepasang Sepatu
42
Studio Foto
43
Flashback
44
Tidak Sabar
45
Saling Menyelamatkan
46
Our Baby
47
Baby Gavin
48
Happy Family
49
Tamu
50
Hot Daddy
51
Gangguan
52
Sakit
53
Merah
54
Cemburu
55
Jebakan
56
Pulang
57
Anetta!
58
Telat
59
Kehamilan Kedua
60
Rumah Mama
61
Siapa?
62
Pertunangan Anika
63
Foto itu Lagi
64
Disalahkan
65
Taman
66
Ruang Spesial
67
Tak Terduga
68
Suamiku
69
Perasaan Aneh
70
Baby Girl
71
Danira
72
Sakit
73
Bohong
74
Clarissa
75
Kecewa
76
Masih Marah
77
Chat
78
Bertemu
79
Melindungi
80
Kesempatan Terakhir
81
Akhir Masalah
82
Membaik
83
Bersama
84
Villa
85
Gavin Sakit
86
Rumah Sakit
87
Cepat Sembuh Sayang
88
Pulang
89
Sembuh
90
Sofa
91
Sayang Kalian
92
Ghina
93
Alden
94
Maaf
95
Mama dan Papa
96
Ghina dan Gavin
97
Seiring Berjalannya Waktu
98
Family
99
Another Baby
100
Ending
101
Extra Part (1)
102
Extra Part (2)
103
Ghina!
104
Extra Part (3)
105
Extra part (4)
106
The Last
107
Special Part
108
Special Part 2
109
Special Part 3
110
Special Part (4)
111
Special Part!
112
Last!
113
Sequel Sebentar Lagi Datang
114
Gavin (1)
115
Gavin (2)
116
Gavin (3)
117
Gavin (4)
118
Gavin (5)
119
Gavin (6)
120
Gavin (7)
121
Gavin (8)
122
Gavin (9)
123
Gavin (10)
124
Gavin (11)
125
Gavin (12)
126
Gavin (13)
127
Gavin (14)
128
Gavin (15)
129
Gavin (16)
130
Gavin (17)
131
Gavin (18)
132
Gavin (19)
133
Gavin (20)
134
Gavin (21)
135
Gavin (22)
136
Gavin (23)
137
Gavin (24)
138
Gavin (25)
139
Gavin (26)
140
Gavin (27)
141
Gavin (28)
142
Gavin (29)
143
Gavin (30)
144
Gavin (31)
145
Gavin (32)
146
Gavin (33)
147
Gavin (34)
148
Gavin (35)
149
Gavin (36)
150
Gavin (37)
151
Gavin (38)
152
Gavin (39)
153
Gavin (40)
154
Gavin (41)
155
Gavin (42)
156
Gavin (43)
157
Gavin (44)
158
Gavin (45)
159
Gavin (46)
160
Gavin (47)
161
Gavin (48)
162
Gavin (49)
163
Gavin (50)
164
Gavin (51)
165
Gavin (52)
166
Gavin (53)
167
Gavin (54)
168
Gavin (55)
169
Gavin (56)
170
...
171
Gavin (57)
172
Gavin (58)
173
Gavin (59)
174
Gavin (60)
175
Gavin (61)
176
Gavin (62)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!