Dimana Tempatku?

Gibran tidak berbohong ketika dia mengatakan kalau dia ingin memperkenalkan Diandra pada keluarganya. Hari ini Gibran memaksa Diandra untuk menemui keluarganya sepulang dari butik dan pria itu mengancam akan menciumnya sampai pingsan kalau dia menolak.

Terkadang Diandra bingung, kenapa dia bisa senurut ini dengan Gibran?

Sekarang mereka sedang sarapan bersama, tidak bukan Diandra yang buat, tapi Gibran yang memesan bubur karena mereka bangun kesiangan. Menyebalkannya Gibran mengatakan kalau mereka telat bangun karena sama-sama nyaman dengan pelukan selama tidur tadi malam.

Sedikit benar, ya Diandra memang merasa nyaman dan hangat berada di pelukan Gibran pria yang tidak pernah dia bayangkan akan sedekat ini dengannya.

"Sepertinya kamu harus sering menginap." Kata Gibran

Diandra berdecak kesal dan menatapnya dengan tajam, tapi Gibran seolah tidak peduli.

"Atau aku yang harus sering menginap." Kata Gibran lagi

Menghela nafasnya pelan Diandra memilih untuk tidak memberikan tanggapan dan melanjutkan sarapannya karena kalian harus tau semakin ditanggapi Gibran akan semakin menjadi. Omongannya terkadang tak tentu arah dan paling menyebalkan kalau pria itu sudah membahas hal-hal vulgar.

Rasanya Diandra ingin menyumpal mulutnya.

"Diandra"

"Hmm"

"Kamu jangan pakai lipstik." Kata Gibran

"Aku? Kenapa? Aku biasa memakainya kok." Kata Gibran

"Aku tidak tahan." Kata Gibran membuat Diandra menatapnya dengan bingung

Tapi, perkataan selanjutnya membuat wajah Diandra berubah muram.

"Aku tidak tahan untuk menciumnya, apa lipstik itu ada rasanya?" Tanya Gibran tanpa rasa dosa

"Kakak mau aku pukul ya?! Kenapa sih omongannya ngelantur terus." Kata Diandra

"Aku hanya bicara jujur." Kata Gibran

"Kak Gibran setidaknya jangan katakan hal seperti itu Kakak jadi terlihat seperti pedofil." Kata Diandra membuat Gibran tertawa mendengarnya

"Baiklah, tapi kamu sudah janji akan ikut aku ke rumah kan?" Kata Gibran

Diandra bergumam pelan sebagai jawaban lalu meminum air hangatnya karena dia telah selesai memakan sarapannya.

Setelah sama-sama selesai Diandra membawa piring mereka dan menaruhnya karena Gibran mengatakan kalau mereka harus bergegas, Sahara sudah sampai. Tumben sekali Sahara sudah sampai di butik padahal masih jam sembilan biasanya dia datang ketika siang.

Kalau sudah begini mungkin ada hal penting.

Keluar dari apartemen Gibran menggenggam tangan Diandra dan membukakan pintu mobil untuknya lalu mereka bersama-sama pergi ke butik. Kalau diingat ini kali pertama Diandra datang dan menginap di apartemen Gibran, tidak ini kali pertama mereka berdua saling menginap.

Sebelumnya Gibran menginap di rumahnya dan sekarang dia yang menginap di apartemen.

"Jadi, katakan kamu cemburu kalau melihat aku dengan wanita lain?" Tanya Gibran

Diandra tidak berniat menjawab biar saja pria itu berfikir sendiri.

Kalau kalian bagaimana?

Seorang pria menyatakan cinta juga melamar, tapi pria itu dekat dengan banyak wanita bahkan begitu enteng memeluk serta mencium pipi mereka.

Pasti kesal kan?

"Baiklah aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi, mulai sekarang aku adalah milik kamu." Kata Gibran

"Tidak perlu repot-repot Kak dekati saja semua wanita yang Kakak suka." Kata Diandra ketus

Ayolah dia tidak akan percaya dengan pria playboy disampingnya.

"Aku kan sukanya kamu berarti aku akan mendekati kamu saja." Kata Gibran

"Lalu wanita yang Kakak peluk dan cium? Apa Kakak tidak memikirkan perasaan mereka?" Tanya Diandra sambil menatap Gibran dengan kesal

Sayangnya Gibran hanya mengangkat bahunya acuh dan menjawab dengan perkataan yang membuat Diandra semakin kesal.

"Tidak, kami kan hanya teman dan itu hal yang wajar kan?" Kata Gibran

"Tidak kalau untukku." Kata Diandra

"Iya makanya aku akan berhenti, tidak akan memeluk atau mencium wanita lain selain Diandra." Kata Gibran

Diandra menatapnya sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya, apa dia memberi harapan?

"Kak"

"Hmm"

"Jangan terlalu berharap padaku Kak, sejak dulu aku berjanji kalau aku tidak akan pernah menikah." Kata Diandra

"Dan aku akan buat kamu melanggar janji itu." Kata Gibran santai

"Kak jangan berharap banyak padaku..."

"Pembicaraan selesai Nona Diandra." Kata Gibran

"Tidak bisakah...."

"Kita lanjutkan pembicaraan nanti aku harus fokus menyetir." Kats Gibran

Diandra menghela nafasnya pelan dan berhenti bicara, dia salah tidak?

Orang tuanya dulu bercerai lalu mereka berdua sama-sama menikah dengan orang lain, tapi ternyata pernikahan kedua mereka malah jauh lebih buruk hingga sama-sama bercerai. Saat itu Diandra kesana kemari dan dia sangat senang ketika orang tuanya memilih untuk rujuk setelah sama-sama bercerai dengan pasangan mereka masing-masing.

Tapi, ternyata hal yang lebih buruk malah terjadi.

Kedua orang tuanya sering bertengkar kalau malam dan puncaknya ketika Diandra kelas dua belas SMA kedua orang tuanya bertengkar hebat lalu pergi dengan amarah. Iya, pergi dengan satu mobil dan entah apa yang terjadi disana hingga akhirnya mereka kecelakaan lalu meninggal dunia.

Semua kacau tidak ada yang mau menampung Diandra hingga dia berkali-kali menahan lapar karena tidak ada uang. Sekolahnya hanya tinggal beberapa bulan dan dia bertahan hidup dengan menjual beberapa barang yang ada di rumah serta motor satu-satunya.

Setelah lulus Diandra mencari kerja mulai dari kasir hingga pelayan di restoran, dia juga menjual rumah milik orang tuanya dan membeli yang lebih sederhana.

Terlalu banyak untuk diceritakan.

Bahkan Diandra enggan untuk mengingatnya karena itu dia tidak pernah mau bicara setiap Gibran bertanya.

Diandra hanya menghindari sesak dan tangis yang pasti datang kalau dia bicara.

¤¤¤

"Diandra tolong hubungi pusat produksi"

Perkataan Sahara langsung dikerjakan oleh Diandra dan ketika panggilan tersambung dia langsung memberikannya pada Sahara. Di tempatnya dia memperhatikan juga mendengar perdebaan Sahara di telpon, ada keterlambatan dan atasannya itu sangat kesal.

Pasti Sahara pusing karena ada salah satu client yang sangat cerewet dan banyak protes hingga membuat Sahara terus menggerutu, mengatakan kalau dia menyesal telah menjalin kerja sama. Melihat Sahara yang terlihat pusing Diandra keluar untuk membuat teh dan dia melirik sekilas ruang pemotretan dimana Gibran tengah fokus disana.

Selesai membuat teh Diandra bergegas kembali dan memberikannya pada Sahara.

"Ini Kak minum dulu." Kata Diandra

"Terima kasih"

Diandra mengangguk lalu menunggu perintah selanjutnya dari atasannya, dia diminta oleh suami Sahara untuk menjaga dan tidak membiarkannya sampai sakit atau kelelahan.

"Diandra"

"Iya Kak siapp"

Sahara tertawa lalu mengeluarkan dompetnya dan meminta dia untuk membelikan sesuatu.

"Tolong belikan roti sama yoghurt ya?" Kata Sahara

"Baik Kak"

"Kalau kamu ingin beli sesuatu beli saja." Kata Sahara sambil memberikan beberapa lembar uang pada asistennya

Secepat kilat Diandra membelikan keinginan atasannya, beruntung anak Sahara tengah tertidur jadi Sahara tidak semakin pusing atau membagi fokusnya. Letak super martket tidak terlalu jauh dari butik dan Diandra langsung membeli keinginan Sahara.

Selesai membeli juga membayar semuanya Diandra kembali ke butik, tapi matanya menangkap sosok seorang wanita yang bersandar pada mobil. Berusaha tidak peduli Diandra melewatinya begitu saja, tapi wanita itu malah memanggilnya.

Anetta

"Diandra"

"Aku? Ada apa?" Tanya Diandra tanpa mau mendekat

"Bisa tolong panggilkan Gibran." Kata Anetta

"Kenapa tidak masuk saja? Kak Gibran lagi ada sesi pemotretan." Kata Diandra malas

Tanpa banyak bicara Diandra kembali melangkahkan kakinya, tapi wanita itu kembali memanggilnya.

"Bukankah harusnya kamu sadar Diandra?" Tanya Anetta dengan wajah menyebalkan

"Sadar apa?" Tanya Diandra tidak mengerti

"Sadar dimana tempatmu, kamu fikir kamu cocok dengan Gibran? Atau kamu fikir Gibran juga menyukai kamu? Astaga jangan bermimpi." Kata Anetta sambil menatapnya remeh

Diandra diam tidak memberikan tanggapan apapun, tapi tangannya mengepal dengan kuat.

"Kamu mungkin hanya teman tidurnya..."

"Bisa kamu berhenti? Masuk saja kalau ingin bertemu dengan Kak Gibran dan berhenti bicara omong kosong!"

Setelah mengatakan hal itu Diandra masuk ke dalam dan memberikan apa yang Sahara minta dengan wajah kusut.

"Ada apa?" Tanya Sahara penasaran

Diandra menggelengkan kepalanya pelan dan tak lama setelahnya pintu ruangan terbuka. Ada Anetta yang tersenyum pada Sahara lalu atasannya itu juga ikut tersenyum.

Raut wajahnya terlihat bahagia dan Sahara langsung menghampiri serta memeluknya.

"Anetta, lama tidak bertemu"

Mereka memang teman ketika SMA dulu.

Diandra diam hatinya sesak untuk seketika apalagi ketika wanita itu menatapnya dengan remeh.

Tatapannya seolah mengatakan sesuatu.

Lihat kan?

Dimana tempat Diandra sebenarnya?

Apa dia hanya tempat singgah sementara?

Bisakah dia percaya?

¤¤¤

Yuhuu aku datang lagii, tapi agak pendek yaa😉

Suka gak ceritanyaa???

Terpopuler

Comments

Rina

Rina

melihat posisi diandra jelas tidak akan percaya sama gibran.. apalagi terkenal sebagai playboy..

2022-08-31

0

putia salim

putia salim

kog gw ikitan sakit hati y...emang netta punya mulut mnta di tabok

2022-08-27

0

M⃠💃Salwaagina khoirunnisa❀⃟⃟✵

M⃠💃Salwaagina khoirunnisa❀⃟⃟✵

suka thor,suka dengan cara gibran🤭

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menginap
3 Tidak Percaya
4 Menjauhlah
5 Good Night
6 Dimana Tempatku?
7 Lamaran dan Paksaan
8 Dikira Sudah Menikah!
9 Sagara dan Amarah
10 Malam
11 Terlalu Sulit
12 Patah
13 Positif
14 Tangisan
15 Menemukanmu
16 Pukulan
17 Dokter Kandungan
18 Pertengkaran
19 Perhatian
20 Our Wedding Day
21 Daddy
22 My Baby
23 Pasar Malam
24 Mimpi Buruk
25 Ajakan Gila
26 Berita
27 Jangan Pergi
28 Ingin Bertemu
29 Pelukan
30 Ngidam
31 Kolam Renang
32 Kisah Masa Lalu
33 Perkara Sepele
34 Bertemu Sagara
35 Manja
36 Pantai
37 Diandra dan Alana
38 Jatuh
39 Ayo!
40 Makan Malam
41 Sepasang Sepatu
42 Studio Foto
43 Flashback
44 Tidak Sabar
45 Saling Menyelamatkan
46 Our Baby
47 Baby Gavin
48 Happy Family
49 Tamu
50 Hot Daddy
51 Gangguan
52 Sakit
53 Merah
54 Cemburu
55 Jebakan
56 Pulang
57 Anetta!
58 Telat
59 Kehamilan Kedua
60 Rumah Mama
61 Siapa?
62 Pertunangan Anika
63 Foto itu Lagi
64 Disalahkan
65 Taman
66 Ruang Spesial
67 Tak Terduga
68 Suamiku
69 Perasaan Aneh
70 Baby Girl
71 Danira
72 Sakit
73 Bohong
74 Clarissa
75 Kecewa
76 Masih Marah
77 Chat
78 Bertemu
79 Melindungi
80 Kesempatan Terakhir
81 Akhir Masalah
82 Membaik
83 Bersama
84 Villa
85 Gavin Sakit
86 Rumah Sakit
87 Cepat Sembuh Sayang
88 Pulang
89 Sembuh
90 Sofa
91 Sayang Kalian
92 Ghina
93 Alden
94 Maaf
95 Mama dan Papa
96 Ghina dan Gavin
97 Seiring Berjalannya Waktu
98 Family
99 Another Baby
100 Ending
101 Extra Part (1)
102 Extra Part (2)
103 Ghina!
104 Extra Part (3)
105 Extra part (4)
106 The Last
107 Special Part
108 Special Part 2
109 Special Part 3
110 Special Part (4)
111 Special Part!
112 Last!
113 Sequel Sebentar Lagi Datang
114 Gavin (1)
115 Gavin (2)
116 Gavin (3)
117 Gavin (4)
118 Gavin (5)
119 Gavin (6)
120 Gavin (7)
121 Gavin (8)
122 Gavin (9)
123 Gavin (10)
124 Gavin (11)
125 Gavin (12)
126 Gavin (13)
127 Gavin (14)
128 Gavin (15)
129 Gavin (16)
130 Gavin (17)
131 Gavin (18)
132 Gavin (19)
133 Gavin (20)
134 Gavin (21)
135 Gavin (22)
136 Gavin (23)
137 Gavin (24)
138 Gavin (25)
139 Gavin (26)
140 Gavin (27)
141 Gavin (28)
142 Gavin (29)
143 Gavin (30)
144 Gavin (31)
145 Gavin (32)
146 Gavin (33)
147 Gavin (34)
148 Gavin (35)
149 Gavin (36)
150 Gavin (37)
151 Gavin (38)
152 Gavin (39)
153 Gavin (40)
154 Gavin (41)
155 Gavin (42)
156 Gavin (43)
157 Gavin (44)
158 Gavin (45)
159 Gavin (46)
160 Gavin (47)
161 Gavin (48)
162 Gavin (49)
163 Gavin (50)
164 Gavin (51)
165 Gavin (52)
166 Gavin (53)
167 Gavin (54)
168 Gavin (55)
169 Gavin (56)
170 ...
171 Gavin (57)
172 Gavin (58)
173 Gavin (59)
174 Gavin (60)
175 Gavin (61)
176 Gavin (62)
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Menginap
3
Tidak Percaya
4
Menjauhlah
5
Good Night
6
Dimana Tempatku?
7
Lamaran dan Paksaan
8
Dikira Sudah Menikah!
9
Sagara dan Amarah
10
Malam
11
Terlalu Sulit
12
Patah
13
Positif
14
Tangisan
15
Menemukanmu
16
Pukulan
17
Dokter Kandungan
18
Pertengkaran
19
Perhatian
20
Our Wedding Day
21
Daddy
22
My Baby
23
Pasar Malam
24
Mimpi Buruk
25
Ajakan Gila
26
Berita
27
Jangan Pergi
28
Ingin Bertemu
29
Pelukan
30
Ngidam
31
Kolam Renang
32
Kisah Masa Lalu
33
Perkara Sepele
34
Bertemu Sagara
35
Manja
36
Pantai
37
Diandra dan Alana
38
Jatuh
39
Ayo!
40
Makan Malam
41
Sepasang Sepatu
42
Studio Foto
43
Flashback
44
Tidak Sabar
45
Saling Menyelamatkan
46
Our Baby
47
Baby Gavin
48
Happy Family
49
Tamu
50
Hot Daddy
51
Gangguan
52
Sakit
53
Merah
54
Cemburu
55
Jebakan
56
Pulang
57
Anetta!
58
Telat
59
Kehamilan Kedua
60
Rumah Mama
61
Siapa?
62
Pertunangan Anika
63
Foto itu Lagi
64
Disalahkan
65
Taman
66
Ruang Spesial
67
Tak Terduga
68
Suamiku
69
Perasaan Aneh
70
Baby Girl
71
Danira
72
Sakit
73
Bohong
74
Clarissa
75
Kecewa
76
Masih Marah
77
Chat
78
Bertemu
79
Melindungi
80
Kesempatan Terakhir
81
Akhir Masalah
82
Membaik
83
Bersama
84
Villa
85
Gavin Sakit
86
Rumah Sakit
87
Cepat Sembuh Sayang
88
Pulang
89
Sembuh
90
Sofa
91
Sayang Kalian
92
Ghina
93
Alden
94
Maaf
95
Mama dan Papa
96
Ghina dan Gavin
97
Seiring Berjalannya Waktu
98
Family
99
Another Baby
100
Ending
101
Extra Part (1)
102
Extra Part (2)
103
Ghina!
104
Extra Part (3)
105
Extra part (4)
106
The Last
107
Special Part
108
Special Part 2
109
Special Part 3
110
Special Part (4)
111
Special Part!
112
Last!
113
Sequel Sebentar Lagi Datang
114
Gavin (1)
115
Gavin (2)
116
Gavin (3)
117
Gavin (4)
118
Gavin (5)
119
Gavin (6)
120
Gavin (7)
121
Gavin (8)
122
Gavin (9)
123
Gavin (10)
124
Gavin (11)
125
Gavin (12)
126
Gavin (13)
127
Gavin (14)
128
Gavin (15)
129
Gavin (16)
130
Gavin (17)
131
Gavin (18)
132
Gavin (19)
133
Gavin (20)
134
Gavin (21)
135
Gavin (22)
136
Gavin (23)
137
Gavin (24)
138
Gavin (25)
139
Gavin (26)
140
Gavin (27)
141
Gavin (28)
142
Gavin (29)
143
Gavin (30)
144
Gavin (31)
145
Gavin (32)
146
Gavin (33)
147
Gavin (34)
148
Gavin (35)
149
Gavin (36)
150
Gavin (37)
151
Gavin (38)
152
Gavin (39)
153
Gavin (40)
154
Gavin (41)
155
Gavin (42)
156
Gavin (43)
157
Gavin (44)
158
Gavin (45)
159
Gavin (46)
160
Gavin (47)
161
Gavin (48)
162
Gavin (49)
163
Gavin (50)
164
Gavin (51)
165
Gavin (52)
166
Gavin (53)
167
Gavin (54)
168
Gavin (55)
169
Gavin (56)
170
...
171
Gavin (57)
172
Gavin (58)
173
Gavin (59)
174
Gavin (60)
175
Gavin (61)
176
Gavin (62)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!