

TUAN PUTRI YANG JELEK

 

ARENA PERTARUNGAN

Saat hendak keluar istana..azoya menghentikan langkah.nya.

"yuri.. apa kita punya kendaraan ?" tanya azoya

"ada nona.. ! apa nona lupa,,, nona memiliki kereta kuda pribadi..!" jelas pelayan yuri

"Baiklah, antarkan aku kesana !" peritah azoya dan mengikuti arahan yuriberjalan menuju tempat kereta kuda itu berada.

" kenapa nona jadi pelupa yah !! " batin yuri bingung,

azoya mendengar.nya, tapi ia tak begitu peduli. karena ia sudah tidak sabar ingin keluar istana

"yang mana punyaku. !" tanya azoya kembali.

" Bukan disini nona...!"

" lalu kenapa kita berhenti di sini !" melihat banyak kereta kuda yang berjejer rapi di tempat.nya, azoya merasa sudah tiba.

"ayo sebelah sini, kereta kuda nona , sangat istimewah ! karena kereta kuda nona , berada satu tempat dengan kereta kuda kaisar. kereta kuda nona itu mrupakan warisan dari permaisuri , dan itu sudah lama sekali tersimpan, semenjak nona di asingkan. tidak ada yang di perbolehkan menggunakannya, karena kaisar melarang.nya siapapun menggunakan kereta tersebut, kecuali nona sensiri !" jelas yuri dengan teliti

"hmm. . tunjukan padaku yuri, aku sudah tidak sabar ingin melihat.nya !" ujar azoya, yang sebenar.nya tidak sabar ingin keluar.

ia tidak ingin seperti kemarin kemarin, berjalan kaki berjam jam menuju pusat ibu kota. sungguh sangat melelahkan.

" salam tuan putri !" sapa penjaga kuda kerajaan saat sedang bertugas menjada area perkudaan.

" ada apa tuan putri kemari ! apakah ada yang bisa saya bantu ?" ucap penjaga tersebut, seorang laki laki paruh baya, yang memiliki umur sekitar 56 tahun,

" Tuan putri Irish azoya.. ingin menggunakan kereta kuda.nya , tolong di persiapkan sekarang !" ujar yuri mewakili azoya berbicara

" baik..!" penjaga paruh baya pun mengangguk dak berlalu menghampiri tempat kereta kuda azoya.

lalu setelah menunggu beberapa saat.

kereta kuda pun telah siap.

azoya akui, kereta kuda milik.nya sungguh sangat bagus dan indah, begitu terawat, dan menampilkan kesan yang begitu dalam bagi pemilik.nya. entah kenapa azoya merasa ibu permaisuri sebelum.nya, sangat hebat. apakah ibu suri.nya itu orang terpandang dan kaya raya yah. batin azoya .

tapi sungguh malang, nasib putri.nya sendiri sungguh tak bisa di bayangkan.

di istana semega ini, dengan semua fasilitas yang ada, harus menjadi seorang tuan putri yang memprihatinkan. huhh.... azoya menghela nafas.nya .

tapi.. semua akan berubah. azoya yang dulu. bukan lah azoya yang sekarang. dengan senyum licik.nya.

azoya berjalan menghampiri kereta kuda.nya.

" Tuan putri, ini anak hamba yang akan mengantarkan perjalanan tuan putri !" ucap pejaga paruh baya itu menunjuk seorang anak laki2 yang masih muda.

"salam tuan putri, saya an feng !"

" baiklah, ayo berangkat..!" azoya menaiki kereta kuda.nya bersama yuri.

ia menuju gerbang istana dan ada beberapa pengawal kerajaan. mereka pun memberi hormat.

sebenar.nya ada beberapa orang kerajaan yang tidak suka atau mengejek kehadirannya. atas kembali.nya azoya ke dalam kediaman istana.

akan tetapi, meraka di paksa hormat, atas perintah kaisar, karena ia adalah putri mahkota.

aib, dan putri buruk rupa pun masih melekat pada diri.nya. dalam pandangan setiap orang , azoya tetaplah si buruk rupa. Tuan putri yang jelek. dan lain lain

sungguh hina sekali nasib.nya di pandang seperti itu, selama bertahun tahun lama.nya.

tapi kini, tidak lagi. kini semua.nya sudah berubah.

dan tidak ada yang mengetahui perubahannya itu, kecuali hanya lah yuri, pelayan setia.nya.

Suasana siang hari itu sangatlah damai bagi.nya

azoya menatap sekeliling pemandangan di luar kereta, melewati hutan, rumah rumah penduduk desa, dan sebagai.nya.

angin melambai lambai... menyejukan hati.nya.

meskipun suara kuda yang begitu berisik, dan tubuh yang bergerak kesana kemari, tak membuat azoya terusik.

" kita akan ke mana nona ?" tanya yuri

" aku mau ke pusat kota.. aku mau cuci mata di sana !" jawab azoya

" mata nona kenapa ? kenapa nona mau cuci mata ?" ucap yuri khawatir nona.nya itu kenapa kenapa

"ohh ya ampun, yuri kamu tidak mengerti apa itu cuci mata ?" kata azoya tertawa kecil di balik cadar.nya,

" ti. tidak nona,,!" yuri menggelengkan kepala.nya

" cuci mata itu, ingin melihat lihat apa saja ! " jelas.nya...

" membersihkan mata ini dari kebosanan !" dan tawa riang pun terdengar dari dalam kereta. entah apa saja yang mereka bahas lagi.

an feng, yang sesekali mencuri dengar pun, ia juga berpikiran sama seperti yuri, dan ikut tersenyum, meskipun ia sedang berfokus mengendalikan kereta kuda.nya..

" apa benar ya, tuan putri itu jelek ?" sungguh an feng penasaran, karena selama ini ia tidak pernah melihat tuan putri azoya. dan di dalam kerajaan, ia sering mendengar pengawal, pelayan, dan petinggi petinggi lainnya bergosib tentang tuan putri.nya itu. yang mengatakan tuan putri mahkota seperti inilah, seperti itulah, dan macam macam.

sosok an feng, terbilang baru 2 tahun dalam kerajaan. selama ini diri.nya tidak mengetahui keberadaan putri mahkota, dan hanya mendengar gosib.nya saja.

karena azoya selama ini berada dalam pengasingan.

saat azoya melangkahkan kaki.nya di tempat penyimpanan kereta . itu untuk pertama kali bagi.nya berjumpa tuan putri mahkota.

ia bercadar, tapi sosok.nya terlihat sangat anggun dan menawan. pikir an feng

SETIBANYA DI PUSAT KOTA.

Azoya dan pelayan setia.nya tiba di pusat kota, dan tanpa mereka sadari, keberadaan kereta kuda.nya itu, menjadi sorotan tiap mata yang ada di sana. bagaimana mereka tidak tahu, kalo kereta itu sudah terkenal luas dan sangat tau siapa pemilik.nya.

" lihat kereta kuda itu ! itu kan kereta kerajaan, milik mendiang permaisuri. dan sekarang di miliki putri mahkota !" kata orang orang yang berada di sana

" jangan jangan tuan putri yang kata.nya jelek dan buruk rupa itu, dia sedang berada di sana ! ayo ayo kita lihat, penasaran sekali rasanya. !" ucap mereka .yang ingin sekali melihat keberadaan sosok azoya, yang selama ini menjadi buah bibir.

Azoya melangkahkan kaki.nya turun dari kereta, dengan balutan baju berwarna kuning ke emasan,, dan dengan cadar yang menutupi wajah.nya, ia melewati orang orang yang sedang menatap.nya intens

yuri geram melihat.nya

tapi azoya menyuruh untuk mengabaikan saja. toh ia tidak peduli sama sekali.

an feng yang saat itu, mengikat kereta kuda tersebut.

mengikuti langkah azoya dan yuri.

sebagai penjagaan.

banyak sekali orang yang berbisik bisik membicarakan diri.nya.

tapi azoya tidak ambil pusing.

ia berjalan jalan, mencari sesuatu yang menarik.

Tiba tiba saja mata.nya tak sengaja memperhatikan sebuah arena besar, pertandingan yang saat itu, banyak yang sedang melakukan pelatihan, dan ada juga yang betarung satu sama lain.

" yuri, ayo kita kesana !" ajak.nya

" nona , itu arena pertarungan pusat kota ! di mana seluruh orang di berbagai kerajaan bertarung di sana. dan tepat pada hari ini, mereka semua sedang berkumpul untuk bertarung.!"

" Menarik, aku ingin melihat.nya !" azoya berjalan memasuki tempat tersebut.

dia duduk tepat di kursi penonton yang tak jauh dari arena.

CRIINGG...CRING....CLANG

Bunyi pedang yang sedang beradu di arena tersebut. memperlihatkan se orang pemuda yang sangat tampan, dengan tubuh yang menampilkan otot otot kuat. itu sedang bertarung, melawan pria paruh baya, yang tak kalah hebat.nya. mereka hanya menggunakan celana saja, tanpa baju. terlihat jelas, buliran buliran keringat yang membanjiri meraka. sangat lah mempesona. membuat siapa saja terhipnotis.