...4...
Hari ini adalah hari dimana Bryan dan Kanaya akan mengikat janji suci di dalam sebuah pernikahan. Acara pernikahan ini diadakan dengan sangat mewah dan megah. Tamu yang hadir juga kebanyakan dari kalangan pengusaha selain itu dihadiri juga oleh keluarga serta beberapa teman Kanaya dan Bryan. Para tamu terlihat menikmati pestanya dan tak lupa juga memberikan selamat kepada kedua mempelai atas pernikahannya.
“Hebat lu bro, ga jadi nikah sama Rima lu embat adeknya juga”ucap Roni salah satu sahabat Brian
“Iyah beruntung amat si lu, malah adiknya juga ga kalah cakep dari kakaknya lagi” timpal Sammy sahabat Bryan juga
“lu bedua pada bisa diam kagak, lu tau sendiri kan gue cintanya sama Rima bukan kanaya gue cuman terpaksa aja nikah sama dia” jawab Bryan.
“Udah deh lu lupain aja si Rima, dia itu ga tulus sama lu liat buktinya dia ninggalin lu kan padahal pernikahan kalian waktunya udah dekat” ucap Roni.
Bryan sedang asik mengobrol dengan sahabat nya, lain halnya dengan Kanaya yang sedang duduk sendiri sambil menikmati segelas minuman, dia memang sengaja meminum-minuman itu disebuah kursi dekat dia mengambil minuman karena dia sangat haus tadinya, saat sedang berbicara dengan teman-temannya.
Ketika Kanaya masih menikmati minuman nya tiba-tiba ada seorang pria paruh baya yang menghampiri kanaya yang tak lain adalah paman Kanaya sendiri yaitu pak Haris
“om" ucap Kanaya,
saat itu juga om Harris langsung memeluk keponakannya itu dengan perasaan bersalah dan tak lama terdengar pelan suara tangisan dari om Harris sambil mengucapkan permintaan maaf kepada Kanaya.
Walaupun sebenarnya Kanaya masih merasa kecewa dengan sikap om nya itu yang telah membuat dirinya terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak diharapkannya tapi dia juga masih tetap menyayangi om nya itu, Kanaya pun membalas pelukan dari om Harris sambil menepuk-nepuk pundak om nya agar merasa lebih tenang.
“ om jangan mikirin masalah ini lagi ya , Kanaya ngelakuin ini demi keluarga kita kalau om sedih kayak gini hati Kanaya juga sedih melihatnya” ucap kanaya
“ makasih sayang kamu udah mau bantuin om sebesar ini, kamu memang anak yang baik nak” ucap om Harris sambil mengelus pucuk kepala kanaya
“pokoknya om janji sama kanaya harus tetap jaga kesehatan jangan sampai sakit oke” ucap Kanaya
“iya nak om janji”
“ oh ya om Kanaya kesana dulu ya, tadi teman Kanaya udah nungguin takutnya nanti mereka kecarian lagi” ucap Kanaya sambil berlalu meninggalkan om Harris menuju ke tempat teman-temannya sebelumnya.
Malam pun tiba, para tamu undangan pun juga sudah terlihat meninggal kan gedung tempat resepsi pernikahan diadakan, menandakan bahwa acara tersebut telah selesai dilakukan. Begitu pula dengan Bryan dan Kanaya, setelah berpamitan dengan keluarga Bryan mereka memutuskan untuk pulang ke kediaman orang tua Kanaya sesuai dengan kesepakatan mereka.
Sesampainya dirumah, masih terlihat beberapa anggota keluarga yang memutuskan untuk menginap setelah menyapa mereka Kanaya dan Bryan berpamitan untuk beristirahat ke kamar.
“ gue mandi diluan” ucap kanaya saat setelah memasuki kamar
“hempp” jawab bryan, Kanaya pun mengambil sebuah piyama untuk dia kenakan selesai membersihkan tubuhnya nanti lalu berjalan memasuki kamar mandi
“ eh tunggu-tunggu” ucap bryan tiba-tiba
“apaan lagi sih”
“pakaian gue yang kemarin diantarin asisten gue dimana”
“ oh itu udah ada di walk in closet sana, liat aja pakaian lu ada dibagian kanan”
“oh oke”.
Selama Kanaya masih menjalankan ritual mandinya dikamar mandi, Bryan terus mengamati setiap sudut kamar yang akan ditinggalinya selama ia menikah dengan Kanaya, ia cukup kagum dengan keadaan kamar kanaya yang sangat rapi dan bersih. Bryan juga melihat beberapa koleksi buku dan dvd drama korea milik Kanaya yang tersusun rapi dalam sebuah rak. Walaupun kamar itu di dominan dengan warna biru muda dan pink tapi entah mengapa suasana kamar itu membuat Bryan merasa nyaman.
CEKLEKK...
suara pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Kanaya keluar dengan mengenakan piyama tangan panjang berwarna pink dan masih membalut rambutnya dengan handuk.
“gue dah selesai lu buruan mandi sana, handuk lu udah gue taruh tadi dikamar mandi oh ya sikat gigi lu yang warna biru tua punya gue biru muda jangan sampai ketuker” ucap kanaya
“ iyaiya gue tau, bawel amat si lu” ucap bryan sambil berlalu memasuki kamar mandi.
Setelah selesai mandi Bryan melihat Kanaya sedang memainkan handphone nya sambil duduk bersandar diatas kasur, kemudian berjalan ke arah lain sisi kasur
“Eh,,eh mau ngapain lu”
“yah mau tidurla, masak iya gue mau joget pertanyaan lu aneh”
“ iya maksud gue lu ngapain tidur disitu”
“terus gue mau tidur dimana kan diruangan ini adanya cuma kasur ini doang”
“ogah ogah, lu tidur disofa itu aja sono” ujar kanaya sambil menunjuk kearah sofa
“ih lu aja yang disofa sono gue yang dikasur, kalo lu ga mau yauda kita tidur bareng aja sekasur” jawab Bryan sambil langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
“ tidur sekasur gundul mu, entar gue tidur lu apa-apain gue lagi”
“cihh, perasaan amat lu” tiba-tiba kanaya menarik kaki Bryan hingga hampir terjatuh dari kasur
“apaan si lu narik-narik gue”
“lu turun gak dari kasur itu”
“ ogah”
“ buruan turun sekarang”
“gue bilang ogah ya ogah”
“is lu ngeselin amat ya jadi orang” ucap kanaya kesal
“bodo amat”.
“kamar, kamar gue tapi malah elu yang tidur dikasur”
“ berisik, gue ngantuk nih”
ucap bryan dengan mata yang sudah tertutup. Tapi Kanaya menghiraukan ucapan Bryan dan masih berusaha agar dapat tidur diatas kasur
“gini aja deh malam ini elu boleh tidur dikasur, tapi besok giliran gue yang tidur dikasur dan elu tidur disofa kita buat jadwal biar adil gimana” ucap Kanaya memberikan penawaran kepada Bryan
“emm iyaiya, udah lu tidur sana”.
Akhirnya Kanaya mengalah untuk tidur disofa malam ini, dia pun membawa bantal serta mengambil selimut dari dalam lemari dan bersiap untuk tidur disofa. Begitulah malam pertama Bryan dan Kanaya, malam pertama yang seharusnya menjadi malam bahagia bagi pasangan pengantin baru malah dijadikan malam ajang untuk memperebutkan kasur, aneh memang tapi begitulah kenyataannya.
Tepat pada pukul 03.00 wib subuh, Bryan merasa lapar dan perutnya mulai keroncongan mengakibatkan dia terbangun dari tidurnya dilihatnya Kanaya yang sudah tertidur pulas di sofa. Setengah jam berlalu rasa laparnya semakin menjadi-jadi, lalu dia bangun dari kasur mencoba untuk mencari makanan ke dapur namun setelah dia membuka pintu kamar dilihatnya lantai satu yang sudah gelap karena setiap malam jika penghuni rumah sudah tertidur bi Ijah akan mematikan lampu dilantai satu.
Melihat itu Bryan pun kembali memasuki kamar karena sebenarnya dia takut gelap dan disisi lain dia juga belum mengetahui letak posisi dapurnya, dia pun berjalan mondar-mandir didalam kamar sambil berpikir bagaimana caranya untuk mengatasi rasa laparnya itu kemudian terlintas dipikiranya untuk membangunkan Kanaya.
“ nay... nay...” panggil bryan namun tidak terlihat pergerakan dari Kanaya
“nay bangun nay”
sambil menggoyang goyangkan tubuh Kanaya terlihat Kanaya sedikit bergerak dan berbalik badan tapi masi tetap dalam keadaan tertidur.
“ ni orang masih hidup atau dah mati sih susah bener dibangunin”
“nay bangun dulu, gue lapar nih”
menggoyangkan tubuh Kanaya sedikit lebih keras
“eummm apaan si gangguin orang tidur aja” jawab Kanaya sambil menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya
“gue lapar”
“yaudah makan aja sana kedapur” ucap Kanaya dengan masih bersembunyi di balik selimutnya
“gue ga tau dapurnya dimana”
jawab Bryan dengan gengsi mengatakan kalau dia takut gelap kemudian tidak terdengar lagi jawaban dari Kanaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Yani
Biari aja Nay 😃😃
2021-06-10
0
Redflow
ceritanya bagus thor...cuma di percakapannya harusnya di spasi ke bawah....kalau jadi 1 paragraf agak bingung bacanya.
2021-05-17
2
Lovesekebon
lanjut thor..😊😊🥰
2021-03-18
0