WARNING:
LIKE DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA, DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT AUTHOR.
HAPPY READING 😘
...................
"Air ini untuk membersihkan otakmu yang kotor!" Seru Aryn dengan penuh keberanian.
"Beraninya kau!" Ucap Angel yang sudah mengangkat tangannya ke udara, ia akan menampar pipi milik Aryn.
"Turunkan tangan kotormu itu!" Seru seseorang dari belakangnya.
Angel terdiam, ia menurunkan tangannya perlahan. Ia tahu betul suara itu milik siapa.
Dave berjalan mendekat dengan langkah kaki yang mantap. Semburat amarah terlihat jelas di sorot matanya. Ternyata orang tuanya ini tidak pernah menyerah untuk menjodohkannya dengan wanita macam Angel. Jika Dave mau, ia bisa mendapatkan 100 wanita seperti Angel, yang sama-sama cantik dan licik tentunya.
"Jangan kau gunakan tangan kotormu itu untuk menyentuh calon istriku! Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dia!" Ucap Dave dengan penuh penekanan di setiap ucapannya.
"Cih! Kau tidak berhak membandingkanku dengan wanita rendahan seperti dia!" Seru Angel.
"Yang kau panggil wanita murahan ini justru lebih terhormat daripada dirimu! Seharusnya kau jaga ucapan dan tingkah lakumu itu!"
Aryn tidak menduga Dave akan membelanya di hadapan wanita itu.
"Dave!" Seru Erick yang berdiri dari kursinya.
"Seperti inikah kalian memperlakukan calon menantu kalian?" Ucap Dave yang menatap tajam kepada orang-orang di hadapannya.
"Calon menantu? Calon menantuku adalah Angel!" Jawab Katy yang merangkul bahu Angel dengan lembut.
"Sampai kapanpun aku tidak akan sudi menikahi wanita itu!" Seru Dave.
"Jaga ucapanmu, Dave! Angel itu putri semata wayang Hans, sahabat papa. Perusahaan milik Hans berkembang pesat tahun ini. Pikirkan tentang perusahaan kita!" Erick menatap tajam Dave.
"Perusahaan kita? Mungkin maksud papa adalah perusahaan papa. Aku tahu perusahaan yang papa kelola sedang menghadapi masalah saat ini. Tapi harus aku tekankan, aku tidak akan menikah dengan wanita itu. Perusahaanku bahkan lebih maju dari milik sahabat papa itu. Papa selalu menyuruhku untuk memikirkan tentang perusahaan, bukan? Aku bahkan berhasil membuat perusahaan papa yang bangkrut menjadi bangkit dan berkembang seperti sekarang! Tapi pernahkah sekali saja papa memikirkan bagaimana perasaan anak papa?" Jawab Dave dengan mata yang memerah, ada banyak kekecewaan amarah yang tersimpan di sana.
"Dave... dengarkan mama! Hans juga sangat berjasa pada keluarga kita, sayang." Ucap Katy mencoba merayu Dave untuk kesekian kalinya.
"Bukankan aku sudah mengembalikan dana yang sudah papa pinjam kepadanya?" Jawab Dave dengan tegas.
Dulu waktu perusahaan Erick hampir bangkrut, ia membangun perusahaan lain milik kakek Dave dengan dana yang berasal dari perusahaan papanya Angel. Sementara perusahaan yang hampir bangkrut itu diambil alih oleh Dave. Susah payah Dave merintis kembali perusahaan itu hingga berkembang seperti sekarang. Dave bahkan sudah membantu Erick untuk mengembalikan dana yang dipinjam kepada Hans. Dave berpikir jika ia membantu papanya maka perjodohannya dengan Angel akan dibatalkan. Tapi sampai sekarang ia masih dipaksa untuk menikahi wanita itu. Hanya karena Angel menjanjikan saham di perusahaan papanya.
"Aku rasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi! Aku akan membawa adik dan calon istriku pulang! Selamat malam!" Ucap Dave yang bergegas menggandeng tangan Aryn, Silvi mengekor di belakangnya.
Deg,
"Kenapa jantungku berdetak cepat seperti ini?" Batin Aryn.
"Silvi! Apa kamu tidak rindu dengan mama?" Seru Katy menghentikan langkah Silvi.
"Aku juga rindu mama," Jawab Silvi dengan tatapan sendu.
"Tinggalah disini bersama kami, nak! Dave biarkan Silvi tinggal bersama kami!" Ucap Erick.
"Silvi yang berhak memutuskan dimana ia akan tinggal!" Jawab Dave dengan tegas.
"Kak Dave duluan saja!" Ucap Silvi pada Dave yang membuat Dave kembali melangkah keluar bersama Aryn dari mansion papanya.
"Kamu akan tinggal disini kan, sayang?" Tanya Katy yang membelai lembut kepala Silvi.
"Tidak, ma. Aku akan tinggal bersama Kak Dave dan Kak Aryn." Jawab Silvi membuat Erick tidak bisa membendung amarahnya.
"Kenapa kau lebih memilih kakakmu itu daripada kami?" Seru Erick.
"Sekarang aku mau bertanya pada kalian berdua! Jika aku tinggal di sini, apakah kalian mempunyai waktu untukku?" Mata Silvi berkaca-kaca.
"Tentu kami akan meluangkan waktu untuk bersamamu, sayang!" Jawab Katy, ada penyesalam di matanya.
"Sungguh? Apakah kalian masih ingat kapan aku pertama kali masuk sekolah dasar? Apakah kalian tahu makanan kesukaanku?" Silvi menghujam Erick dan Katy dengan pertanyaan yang tidak bisa mereka jawab, karena mereka memang tidak tahu.
"Jaga mulutmu Silvi!" Erick sudah mengangkat tangannya ke udara.
"Kenapa, pa? Ayo tampar! Tampar yang keras!" Ucap Silvi dengan berurai air mata.
"Stop, pa! Dia putrimu!" Ucap Katy.
Katy menghampiri suaminya dan menahan tangan suaminya. Katy paham apa yang Silvi rasakan. Ia sangat menyesal karena lebih mementingkan harta dibandingkan dengan anak-anaknya.
"Silvi!" Teriak Katy.
"Biarkan saja dia pergi!" Ucap Erick dengan datar.
Silvi melangkah keluar dari mansion, ia mengelap air matanya dengan tisu.
"Ayo, kak!" Seru Silvi yang menepuk bahu Dave.
Mereka masuk ke dalam mobil Dave dengan Ken sebagai sopirnya. Sedangkan para pengawal menggunakan mobil Alphard yang tadi digunakan Aryn dan Silvi.
Aryn terdiam selama di perjalanan, terlihat jelas ada kesedihan di raut wajahnya. Aryn membayangkan akan makan malam bersama keluarga Dave, tapi ia justru mendapat hinaan dari keluarga Dave. Silvi sudah menduga kejadiannya akan seperti ini.
"Kenapa kakak datangnya lama sekali?" Ucap Silvi memecah kesunyian mobil.
"Hemm, pekerjaanku tadi banyak! Jawab Dave singkat.
Sekilas Silvi melihat Dave yang duduk di sebelah Ken melalui kaca spion, Kakaknya itu terlihat masih sangat marah.
"Kak Dave tau nggak? Tadi..." Tanya Silvi.
"Enggak," Ucap Dave memotong ucapan Silvi.
"Dengerin dulu baru jawab! Tadi Kak Aryn ngiram kepala wanita ular itu! Keren, kan?" Ucap Silvi yang cekikikan.
"Hemm," Lagi-lagi Dave menjawab singkat pertanyaan Silvi.
"Lama-lama kakakku ini jadi penyanyi, dari tadi hemm hemm terus!" Batin Silvi.
"Silvi! Sssttt..." Aryn menempelkan jari telunjuk di bibirnya, memberi isyarat kepada Silvi untuk diam.
"Iya iya!" Jawab Silvi terkekeh.
"Dengar! Aku akan segera menyusun acara pernikahan kita!" Ucap Dave dengan serius menatap Aryn yang duduk di belakangnya.
"Tapi orangtuamu..." Ucap Aryn yang lansung mendapat tatapan mematikan dari Dave.
"Aku tidak meminta pendapatmu!" Sahut Dave dengan datar tapi cukup menyakitkan.
"Lakukan saja apa yang aku katakan! Pernikahan akan diadakan 3 hari lagi! Jangan mencoba kabur! Kau sudah menyetujui pernikahan ini!" Lanjut Dave.
"Baiklah!" Jawab Aryn ketus.
Silvi memutar bola matanya malas, ia mendengar jelas ucapan kakaknya pada Aryn. Ia tidak terkejut melihat perlakuan kakaknya pada Aryn. Karena ia tahu semenjak kejadian 5 tahun lalu, kakaknya menjadi kejam dan bringas seperti sekarang. Entah sudah berapa banyak wanita yang ia jadikan hiburan, kakaknya itu sudah tidak mempercayai cinta.
"Tidak semua wanita seperti mantanmu kak! Kapan kau akan melupakannya? Sudah lima tahun tapi kau masih saja seperti ini!" Batin Silvi.
.........................
Jangan lupa like dan vote ya ❤️ Thank you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
나의 햇살
namanya Angel tapi sifatnya kyk Devil
2023-01-12
2
Ayu Nuraini
y jd nisa sabyan🤣🤣
2022-12-23
0
Aya Saleh
Gegara sang mantan perempuan lain yng jd sasaran
2022-01-04
0