WARNING:
LIKE DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA, DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT AUTHOR.
HAPPY READING 😘
..............................
Sinar matahari meraba lembut wajah milik sang empu yang masih tidur lelap di bawah selimut. Tubuhnya hanya menggeliat pelan, lalu terlelap lagi. Sementara Aryn yang tidur di sebelahnya langsung terbangun karena silau. Aryn tersenyum smirk, ia akan menjahili calon adik iparnya itu. Aryn berdiri di atas ranjang lalu menjatuhkan tubuhnya sembarang ke ranjang. Tapi, Silvi masih lelap dalam tidurnya tidak terusik sama sekali.
Aryn terdiam sejenak memandangi Silvi. Ia mendekat ke tubuh Silvi, lebih tepatnya ke bagian kepala.
"Kebakaran! Kebakaran!" Teriak Aryn tepat di telinga Silvi.
Lagi-lagi Silvi hanya menggeliat, lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Aryn. Kali ini Aryn mengakui bakat Silvi dalam tidur.
Aryn segera masuk ke dalam kamar mandi, ia membersihkan tubuhnya yang lengket dan asem. Tapi sepertinya Aryn melupakan sesuatu.
"Aduh! Bajuku ada di kamar semua, masak aku keluar cuma pake handuk model kaya gini!" Keluh Aryn yang hanya menemukan handuk putih pendek.
Mau tidak mau Aryn menggunakan handuk itu untuk menutupi tubuhnya. Handuk itu hanya cukup untuk menutupi dada sampai di pahanya. Ia akan meminjam baju Silvi nanti, tidak mungkin jika ia pergi ke kamarnya dalam keadaan seperti ini.
Ceklek,
Aryn terkejut melihat Dave sedang duduk santai di sofa. Ia langsung masuk kembali ke dalam kamar mandi.
"Apa kau tidak malu masuk ke dalam kamar wanita pagi-pagi seperti ini?" Seru Aryn dari dalam kamar mandi.
"Ini rumahku, mansionku! Aku bebas masuk kemanapun!" Jawab Dave dengan angkuh.
"Terserah kau saja! Dasar mata keranjang! Selalu saja datang saat aku sedang mandi," Aryn tahu tidak akan mudah berdebat dengan Dave.
"Jangan kepedean dulu! Aku kesini cuma mau ngasih gaun untuk nanti malam!" Jawab Dave yang membuat Aryn malu.
"Yasudah, taruh aja di situ! Terus keluar dari sini!" Ucap Aryn.
"Tentu!" Ucap Dave saat keluar dari kamar Silvi.
Aryn keluar dari kamar mandi setelah mendengar pintu ditutup dari luar. Ia mengambil paper bag cokelat di atas sofa. Ia membuka paper bag itu dengan malas. Ada sebuah gaun berbahan broklat warna biru tua dan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam.
Aryn akan mencari sesuatu yang bisa ia pakai di dalam almari Silvi. Ia menemukan sebuah handuk kimono putih, yang panjangnya melebihi lutut. Ia akan memakai handuk itu dan kembali ke kamarnya.
"Silvi kakak pinjam handukmu ya!" Ucap Aryn yang sudah memakai handuk itu di tubuhnya.
"Iya, kak!" Jawab Aryn pada dirinya sendiri.
Perlahan Aryn membuka pintu kamar Silvi, ia menengok keluar ternyata tidak ada orang di sekitar sini. Setelah di rasa aman, ia berlari kencang menuju kamarnya.
..........................
Hari ini waktu berlalu sangat cepat, Aryn dan Silvi baru menyelesaikan ritual perawarannya tapi jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Aryn dan Silvi harus segera bersiap untuk acara makan malam. Karena jarak yang akan mereka tempuh memakan waktu sekitar 2 jam. Mereka berdua bergegas bersiap di kamar masing-masing.
Satu jam lamanya mereka gunakan untuk bersiap merias diri. Silvi sudah siap dengan gaun yang warnanya biru tua sama dengan gaun milik Aryn. Polesan make up tipis diwajahnya semakin membuatnya terlihat cantik tapi tetap sesuai dengan umurnya. Ia sudah mengetuk pintu kamar Aryn, Aryn menyuruhnya untuk menunggu di bawah. Silvi menuruti perintah Aryn, ia menunggunya di ruang tengah.
"Kak Aryn su..." Ucapan Silvi terpotong karena terpesona.
"Ayo berangkat!" Seru Aryn yang baru saja keluar dari lift.
Aryn terpaksa menggunakan lift karena ia tidak mau dandanannya luntur karena keringat.
"Kak Aryn cantik banget!" Seru Silvi yang terpesona dengan kecantikan calon kakak iparnya itu.
"Kamu juga cantik," Ucap Aryn.
Mereka berangkat menggunakan mobil alphard lengkap dengan sopir dan pengawal sesuai dengan perintah Dave. Karena Dave tidak bisa berangkat bersama mereka, ia masih mempunyai pekerjaan di kantornya. Ia akan menyusul jika pekerjaannya sudah selesai.
Setelah dua jam lamanya, akhirnya mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam gerbang besi yang tinggi. Dua orang pelayan menyambut Aryn dan Silvi saat baru saja turun dari mobil. Aryn melihat dengan takjub bangunan yang ada di depannya. Mansion papa Dave tidak kalah mewah dan luas dari mansion milik Dave.
"Selamat malam, nona! Silahkan masuk!" Ucap pelayan.
"Malam," Jawab Aryn dan Silvi serempak.
Mereka berdua mengikuti pelayan itu menuju meja makan. Di meja makan terlihat seorang pria yang sudah berumur wajahnya campuran Asia, tapi tampan seperti Dave. Di sampingnya ada seorang wanita berkulit putih yang sudah berumur juga, dengan rambut pirang dan hidung mancung. Mereka berdua pasti papa dan mama Dave. Tapi di sana juga ada seorang wanita cantik seumuran dengan Dave ikut duduk di meja makan. Apakah dia yang disebut wanita ular oleh Silvi?
"Ma, pa, kenalin ini Kak Aryn!" Seru Silvi setelah memeluk mama dan papanya.
"Dimana Dave?" Tanya Erick.
"Kak Dave nanti menyusul!" Jawab Silvi dengan ketus karena Erick dan Katy tidak merespon jabatan tangan Aryn.
"Siapa wanita ini? Kenapa dia datang bersamamu?" Tanya Katy yang menatap sinis pada Aryn.
"Kak Aryn adalah calon kakak iparku!" Seru Silvi dengan penuh penekanan di setiap katanya.
Uhuk...uhuk
Angel tersedak karena mendengar Silvi yang memperkenalkan wanita itu sebagai calon istri Dave.
"Apa kau tidak salah?" Tanya Angel dengan tatapan tajam.
"Kak Dave sendiri yang meminta Kak Aryn untuk menikah dengannya!" Jawab Silvi.
"Sungguh? Kau yakin Dave memilih wanita cupu ini?" Tanya Angel.
"Tentu! Aku sangat senang mempunyai calon kakak ipar seperti Kak Aryn, dia baik!" Jawab Silvi.
"Tenang, sayang. Dave hanya akan menikah denganmu!" Ucap Katy menenangkan Angel.
"Kak Dave berhak menentukan hidupnya! Dia berhak menentukan dengan siapa dia kan menikah!" Ucap Silvi yang membuat Aryn kagum, Silvi memang masih muda tapi cara berpikirnya sudah dewasa.
Dada Aryn terasa sangat sesak, seperti tertimpa beban ratusan kilo. Rasanya ia ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini. Tapi tangannya digenggam erat oleh Silvi.
"Selera Dave tidak mungkin serendah ini" Sahut Erick yang menatap Aryn dari atas sampai bawah.
"Dia pasti sudah menjebak Dave dengan tubuhnya, wanita seperti dia suka menggunakan cara kotor untuk mendapatkan pria kaya!" Ucap Angel.
Aryn menghampiri Angel yang masih duduk di kursinya. Aryn mengambil gelas air minum milik Angel.
Byuurr,
Di luar dugaan, Aryn menyiram kepala dan wajah Angel dengan air yang ia ambil tadi.
"Air ini untuk membersihkan otakmu yang kotor!" Seru Aryn dengan penuh keberanian.
"Beraninya kau!" Ucap Angel yang sudah mengangkat tangannya ke udara, ia akan menampar pipi milik Aryn.
"Turunkan tangan kotormu itu!" Seru seseorang dari belakangnya.
Angel terdiam, ia menurunkan tangannya perlahan. Ia tahu betul suara itu milik siapa.
..................
Jangan lupa like dan vote ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Parti Barokah
Dave kau dtg tpt pda wktunya
2022-01-05
0
Stmdua🍻
Ular oh ular kenapa tak makan katak?😂
2021-09-15
1
🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤
Mampus gk tuh, Angel auto kena mental🤣🤣🤣Aryn aku padamu😘😘
2021-07-14
0