WARNING:
LIKE DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA, DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT AUTHOR.
SEBELUMNYA MOHON MAAF UNTUK PARA READERS JIKA AUTHOR AGAK LAMA UPLOADNYA. TAPI TERIMA KASIH UNTUK SARANNYA, AKAN DIUSAHAKAN UNTUK UPLOAD LEBIH SERING LAGI. SO, STAY TUNE!
HAPPY READING😍
..............................
Sinar matahari bersinar cerah, secerah wajah Aryn pagi ini. Kaos putih oblong lengkap dengan celana kain longgar dan sepatu kets hitam membuat Aryn terlihat sangat cantik. Ia bergegas menuruni anak tangga dengan semangat.
"Pagi kak Aryn!" Sapa Silvi yang melihat Aryn menuruni anak tangga terakhir.
"Pagi!" Jawab Aryn dengan senyum lebarnya.
Aryn sedikit ngos-ngosan karena baru saja turun dari lantai 3. Ia berdiri di samping Silvi yang masih sibuk mengikat tali sepatu. Pagi ini Aryn akan menemani Silvi memanen buah naga di kebun.
"Berangkat!" Seru Silvi dengan penuh semangat.
Aryn tersenyum gemas setiap kali melihat tingkah Silvi. Ia mengikuti Silvi yang sudah jalan lebih dulu. Aryn dan Silvi pergi ke kebun menggunakan sepeda. Walaupun kebunnya ada di depan mansion, tapi jarak mansion ke gerbang saja sudah jauh. Belum lagi jarak gerbang sampai ke kebun buah naga.
Mereka memarkirkan sepeda mereka di bawah mangga yang cukup rindang. Aryn mengambil keranjang yang diletakkan di boncengan sepedanya, begitu juga dengan Silvi.
"Mau kamu apakan buah naga sebanyak ini?" Tanya Aryn.
"Dimakan kak," Jawab Silvi singkat.
"Pelayan dan penjaga mansion juga boleh memetik dan memakannya, " Lanjut Silvi.
"Oh begitu!" Aryn mengangguk paham.
Setelah hampir 30 menit lamanya, Silvi mengajak Aryn untuk kembali ke mansion karena keranjang mereka sudah penuh. Silvi meregangkan otot kakinya di sofa panjang, Aryn memberikan sebotol air mineral kepadanya.
"Ayah dan ibu kamu kemana?" Tanya Aryn membuat Silvi hampir tersedak.
"Mereka tinggal di kota F, kak. Sejak lima tahun lalu aku tinggal bersama Kak Dave."
"Kalian tidak tinggal bersama?" Aryn mendekatkan posisi duduknya ke arah Silvi.
"Kakak mau cerita versi mana? Versi bohong atau yang versi jujur?" Ucap Silvi membuat Aryn cemberut.
"Iihh Silvi! Mana ada cerita versi bohong? Ceritakan versi jujurnya lah!" Seru Aryn dengan wajah cemberutnya.
"Sejak kejadian menyakitkan yang menimpa Kak Dave lima tahun lalu, Kak Dave banyak berubah kak. Kak Dave yang dulu ramah dan humoris, tapi kemudian Kak Dave dikenal sebagai sosok yang kejam dan bringas. Yang aku dengar dari Ken, Kak Dave yang sekarang hobi bermain wanita, jadi aku sarankan kakak hati-hati ya! Jangan sampai Kak Aryn yang baik dan cantik ini dimainkan buaya macam dia! Tapi Silvi janji, Silvi nggak akan biarin buaya itu main-main sama kakak." Silvi menghentikan ceritanya karena melihat Aryn melamun.
"Tuh kan bener! Dave itu cuma buaya kaleng-kaleng, udah ketebak masa tiba-tiba dia memperkenalkanku sama adiknya sebagai calon istri? Pasti ada batu di balik udang!" Batin Aryn.
"Kak Aryn! Bukannya mendengarkanku malah asik melamun!" Seru Silvi tepat di telinga Aryn.
"Eh monyet monyet pake daster!" Aryn latah karena terkejut.
"Whuahahaha... Kak Aryn mana ada monyet pake daster?" Silvi tertawa terpingkal membuat Aryn malu.
"Kamu tuh jangan suka nggagetin! Untung cuma latah, kalau kakak kena serangan jantung gimana? Nanti arwah kakak penasaran lo karena kamu belum selesai bercerita!" Ucap Aryn ngawur.
"Yaudah, kakak dengerin!"
"Siap Silvi!" Jawab Aryn.
"Nah, papa memanfaatkan keterpurukan Kak Dave untuk mengembangkan perusahaan miliknya dengan cara menjodohkan Kak Dave dengan anak rekan bisnisnya. Karena perusahaan yang papa handle memiliki masalah keuangan saat itu. Tapi Kak Dave menolak keinginan papa. Aku pernah bertemu dengan perempuan itu, jahat banget kak kayak nenek lampir jaman sekarang! Karena Kak Dave sedang terpuruk saat itu ditambah paksaan papa, Kak Dave meninggalkan mansion milik papa dan terciptalah mansion ini! "
"Kalau untuk harta yang Kak Dave miliki sekarang itu berkat kerja kerasnya mengembangkan perusahaan yang hampir bangkrut di tangan papa. Perusahaan itu sekarang menjadi Winata Company, Kak Davelah presdirnya sekarang. Dia juga menjalankan usaha lain yang tidak bisa aku beritahu. Sedangkan papa menjalankan perusahaan lain peninggalan kakek. Meskipun termasuk perushaan baru, tapi perusahaan kakak bukan kaleng-kaleng. Naak perusahaannya ada di mana-mana tidak kalah dengan milik papa. " Lanjut Silvi.
"Terus kenapa kamu juga tidak tinggal bersama mama papamu?" Tanya Aryn.
"Ya karena sejak kecil Kak Dave lah yang peduli dengan Silvi. Kak Dave adalah orang pertama yang melihat langkah pertamaku, orang pertama yang mendengar kata pertama dari mulutku, dan orang pertama yang mengulurkan tangannya ketika aku terjatuh saat sedang belajar berjalan. Mama dan papa sibuk dengan perkerjaan mereka masing-masing!" Silvi menghentikan ceritanya, suaranya tercekat menahan kesedihan.
Aryn memeluk erat Silvi, ia dapat merasakan kesedihan Silvi. Tapi diluar dugaan Aryn, Silvi sangat tegar. Ia melepaskan pelukan Aryn, Aryn tidak melihat air mata di sana.
"Tapi Kak Dave tetap mengunjungi papa dan mama kak. Kak Dave tidak membenci papa sedikitpun, walaupun dia tahu papanya selalu memanfaatkannya. Kak Dave selalu menyuruhku untuk menginap di sana juga." Ucap Silvi yang tersenyum menatap Aryn.
Silvi menceritakan masalah keluarganya kepada Aryn. Ia menceritakan tanpa rasa canggung sedikitpun dengan Aryn. Aryn merasa sedih setelah mendengar cerita Silvi. Tidak hanya dirinya yang memiliki masalah di dunia ini.
Kruuukkk...kruuukkk
Aryn mendengar suara aneh dari sekitarnya, ia memasang telinganya dengan baik. Ia mencari sumber suara itu.
"Silvi laper kak!" Silvi terpingkal saat melihat Aryn mencari sumber suara tadi sampai ke kolong meja.
"Suara perut kamu?" Tanya Aryn yang tidak percaya.
"Iya, kak."
"Yaudah, ayo kakak bikinin sarapan!" Aryn menarik tangan Silvi mengajaknya menuju dapur.
Drrrttt...drrrttt
Dering ponsel menghentikan langkah Dave yang akan mencari makanan di dapur. Terpampang jelas di layar ponsel papanya menelpon.
"Halo," Sapa Dave.
"Halo Dave! Apa kabar Dave?"
"Baik, pa. Ada apa?" Tanya Dave to the point.
"Papa dan mama mengundangmu dan Silvi untuk makan malam besok di mansion papa!"
"Dave ada urusan besok malam!"
"Apakah lebih penting dari makan malam keluarga?"
"Baiklah, aku dan Silvi akan datang. Aku juga akan mengenalkan seseorang kepada kalian!" Jawab Dave dengan senyuman kemenangan.
"Kami menunggu kalian!"
Dave memasukkan ponselnya ke dalam sakunya dengan terburu-buru. Besok malam ia akan membawa Aryn untuk ia kenalkan kepada orang tuanya. Perutnya sudah meronta ingin diisi, ia bergegas menuju dapur. Setelah kenyang, ia akan memikirkan bagaimana membuat Aryn setuju menjadi istrinya dan ikut makan malam. Ia yakin Silvi pasti sudah menceritakan pada Aryn kalau ia menyebutnya sebagai calon istri.
.................
Jangan lupa like dan vote ya readers tercinta😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Apa Dave serius dgn Aryn?? Jangan bilang Dave cuman mampaatin Aryn, Karena dia telah menolong Aryn kabur dr Susi..
2023-07-31
0
Qaisaa Nazarudin
Pasti ada seseorang utk dijodohin lagi, Dan Dave juga akan memperkenalkan Aryn sebagai calonnya,, Wah pasti akan lebih seru nih, Untung aja Silvi udah mengenal Aryn dan nyaman sama Aryn..
2023-07-31
0
ぼく の ばか。
ada udang dibalik batu ❌
ada batu dibalik udang✔️
2022-05-22
0