WARNING:
LIKE DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA, DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT AUTHOR.
HAPPY READING😍
..............................
"Hehehe...Kak Dave yang memberitahuku. Kak Dave bilang besok Kak Aryn akan menemaniku memetik buah naga, dia juga bilang kalau Kak Aryn calon kakak ipar Silvi. Kalau tau Kak Aryn cantik dan asik seperti ini, pasti aku setuju dari kemarin." Ucap Silvi dengan cerewet saat sedang merapihkan novel-novelnya.
"Whattt? Calon istri?" Aryn membelalakan matanya yang memang sipit itu.
"Iya kak Aryn, CALON ISTRI!" Silvi menekan setiap huruf.
"Kapan Dave bilang begitu?" Tanya Aryn.
Flashback On
Drrrttt...drrrttt....
Dave mengerjapkan matanya saat mendengar dering ponselnya. Rasanya baru sebentar ia memejamkan matanya, ada saja gangguan yang datang.
"Katakan!" Jawab Dave yang masih mengantuk.
"Iiiihh kakak! Ini Silvi, kak!"
Silvi berteriak membuat Dave seketika menjauhkan ponselnya, ia menggosok-gosok matanya perlahan. Ponselnya hampir terjatuh ke lantai saat melihat nama Silvi tertera di layar ponselnya.
"Kakak tadi ngantuk, jadi tidak lihat siapa yang menelpon." Ucap Dave dengan suara yang lembut.
Sikap Dave berubah 180 derajat jika berhadapan dengan Silvi. Silvi adalah adik perempuan Dave, adik kesayangan Dave. Sikap yang Dave tunjukan di luar tidak pernah sekalipun ia tunjukan di hadapan Silvi.
"Kebiasaan deh! Silvi aja belum tidur!"
"Pekerjaan kakak tadi banyak. Kenapa kamu belum tidur? Tidur sana! Besok kamu harus pergi sekolah!" Ucap Dave.
"Sebentar, kak. Silvi mau ngomong ini! Silvi besok liburan semester. Silvi ke mansion kakak, ya? Silvi bosen, di sini tidak ada yang memperhatikanku."
"Iya, Silvi. Kapan kakak pernah melarangmu tidur di mansion kakak? Sudah tidur sana! Jangan begadang kalau tiada artinya!" Ucap Dave yang membuat Silvi terkekeh.
"Oh iya! Besok kamu bisa sekalian kenalan dengan calon istri kakak!" Sambung Dave.
"Siapa kak? Silvi nggak mau kalau calon kakak kayak nenek lampir itu!"
"Dia cantik dan baik. Sudah tidur sana!" Ucap Dave.
Silvi langsung memutus panggilan telepon mereka. Semenjak Elsa mengkhianati Dave, Silvi jadi was-was setiap akan dikenalkan Dave dengan seseorang.
Flashback Off
Aryn membelalakan matanya setelah mendengar cerita dari Silvi. Bisa-bisanya Dave menyebutnya sebagai calon istri.
"Bisa-bisanya dia bilang aku calon istrinya, emangnya aku mau apa?" Batin Aryn.
"Kak Aryn!" Ucap Silvi membuyarkan lamunan Aryn.
"Eh, iya?" Jawab Aryn.
"Tangan kakak kenapa?" Silvi melihat tangan Aryn yang terluka.
"Tidak apa-apa. Kamu suka makan apa? Kak Aryn mau masak," Aryn mengalihkan perhatian Silvi.
"Kak Aryn merahasiakan sesuatu, nanti aku tanyakan saja sama Kak Dave!" Batin Silvi.
Aryn hanya memakai kaos lengan pendek hari ini. Walaupun lukanya sudah membaik tapi kalau dari dekat masih terlihat jelas.
"Kakak mau masak? Perintahkan saja pelayan untuk memasaknya, di sini banyak pelayan kak!"
"Aku sudah terbiasa, Silvi! Kamu suka makan apa?" Aryn mengulangi pertanyaannya kepada Silvi.
"Silvi suka ayam goreng," Jawab Silvi bersemangat.
Aryn bangkit dari duduknya, ia akan memasak untuk Silvi. Baru beberapa langkah dari ruang tengah, Aryn berbalik menghampiri Silvi yang masih duduk di sofa.
"Ada apa, kak?" Silvi terkejut melihat Aryn kembali menghampirinya.
"Emm...Dapurnya dimana?" Tanya Aryn yang membuat Silvi terkekeh.
"Ayo Silvi antar!" Silvi berjalan lebih dulu menunjukkan dapur.
Sesampainya di dapur, Aryn langsung membuka kulkas dan mengambil bahan-bahan yang ia butuhkan. Ia mengambil ayam, wortel, brokoli, dan bahan lainnya untuk membuat sop dan ayam goreng.
"Permisi Nona Aryn, biarkan kami saja yang memasak apa yang nona inginkan," Ucap Ily kepala pelayan di mansion.
"Aku bisa mengerjakannya," Jawab singkat Aryn yang sedang memakai celemek.
Silvi memberi kode pada pelayan tadi agar meninggalkanya dan Aryn. Ily mengangguk dan langsung meninggalkan dapur. Tapi Ily meminta agar Silvi mengizinkan dua pelayan lainnya membantu mereka. Silvi hanya mengangguk pelan.
"Ajari Silvi masak ya, kak!" Ucap Silvi yang sudah memakai celemeknya.
Aryn tersenyum mendengar ucapan Silvi, ia mengelus lembut kepalanya.
"Lihat cara kakak memotong wortel ini, terus nanti kamu lanjutkan!" Ucap Aryn.
"Tapi hati-hati ya! Jangan sampai jarimu terluka!" Lanjut Aryn.
"Siap kakak!"
Aryn hanya tersenyum saat melihat tingkah Silvi selama memasak. Kulit wortel berserakan di meja dan kulit bawang putih yang bertebaran di lantai karena ulah Silvi. Dan sekarang Silvi berkali-kali mengusap air matanya saat memotong bawang merah. Ia menganggapnya wajar, karena Silvi mengatakan ini pertama kalinya ia masuk ke dapur. Aryn melanjutkan menggoreng ayam-ayamnya.
Sementara Ily hanya bisa memandang kekacauan yang terjadi di dapur dari kejauhan.
Dave menghentikan langkah kakinya saat melihat Silvi dan Aryn di dapur. Beberapa menit lalu ia sampai di mansion dan mencari Silvi di kamarnya. Ia tidak menyangka ternyata Silvi sedang memasak di dapur dengan Aryn.
"Wanita itu bisa akrab dengan Silvi dalam waktu yang singkat," Gumam Dave yang heran Aryn biasa cepat akrab dengan Silvi.
"Maaf, tuan. Tadi saya sudah melarang Nona Aryn untuk memasak. Tapi Nona Silvi malah ikut memasak dan menyuruh saya pergi," Ucap Ily yang melihat Dave berjalan mendekat.
"Sekarang pergilah! Bersihkan dapur saat mereka sudah selesai nanti!" Perintah Dave.
Dave berjalan semakin mendekat ke dapur. Semakin dekat jaraknya dengan dapur, semakin keras pula canda tawa mereka terdengar.
Silvi mendengar langkah kaki seseorang berhenti di belakangnya. Ia pikir orang itu adalah pelayan yang ia suruh untuk mengambil piring untuknya.
"Taruh di situ saja !" Perintah Silvi.
"Ehem," Dave sengaja berdehem.
Silvi terdiam di tempatnya, ia menatap Aryn begitu juga sebaliknya. Aryn dan Silvi tahu betul pemilik suara itu. Secara bersamaan, mereka berdua membalikkan badan.
"Kalian apakan dapur ini?" Tanya Dave yang melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Mereka selalu mengacaukan pekerjaanku dan Kak Aryn! Ya ampun...lihatlah kak, sudah seperti kapal pecah." Ucap Silvi yang menunjuk kedua pelayan yang ada di samping kanannya.
"Salahku apa Ya Allah, dari tadi hanya disuruh mengambil piring dan menonton mereka memasak. Kenapa sekarang dijadikan kambing hitam?" Batin salah satu pelayan.
Dave menggelengkan kepalanya saat mendengar jawaban Silvi. Jelas-jelas ia lihat Silvilah yang mengotori dapur ini. Sementara Aryn, ia memilih untuk diam di tempatnya.
"Bersihkan kekacauan yang kalian buat!" Perintah Dave kepada dua pelayan itu.
Silvi melepaskan celemeknya dengan sedikit cekikikan menahan tawanya. Lalu ia membantu Aryn membawa makanan yang sudah matang ke meja makan.
"Kak Dave cobain deh masakan perdanaku dengan Kak Aryn!" Ucap Silvi yang membuat Dave terkekeh.
"Enak," Komentar singkat Dave.
"Jelas enaklah! Kak Aryn itu jago masak," Jawab Silvi.
Dave diam-diam menatap Aryn dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Aryn yang tanpa sengaja menoleh ke arah Dave jadi salah tingkah. Silvi senyum-senyum sendiri melihat adegan di depannya.
.........................
Hai readers...
Jangan lupa like dan vote novelku ya, nantikan episode-episode selanjutnya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Devan elgan
duh silvi
2022-01-10
0
Stmdua🍻
Lucunyaaaa Silvi 😂
2021-09-14
0
Novianti Ratnasari
visual nya
2021-07-28
0