Bab 4

Pagi harinya Aruna terbangun karena di dorong sama Adrian hingga terjatuh dari tempat tidur.

"Aduh sakit banget... ",ucap Aruna sambil memegang pinggannya.

"Kamu siapa?Kamu siapa?Pergi...! pergi...!", teriak Adrian ketakutan sambil menarik selimut.

"Aku Aruna Mas, Istri kamu",ucap Aruna dengan lembut sambil berdiri dan duduk di sebelah Adrian.

"Istri Aku...",ucap Adrian tidak percaya.

"Iya Mas.Kalau begitu aku ambilkan minum buat kamu Mas.Kamu yang tenang ya Mas!",pinta Aruna sambil beranjak dari tempat tidur.

Aruna lalu keluar kamar menuju dapur.Di dapur Bu Aina terlihat sedang masak bersama mbok Rahmi.

"Bunda kok Mbok Rahmi ada disini?",tanya Aruna sambil jalan ke rak mengambil gelas.

"Mbok Rahmi mulai sekarang kerja di rumah kita",jawab Bu Aina.Tiba-tiba Pak Hilman muncul dan Aruna menghamprinya di meja makan.

"Iya.Ayah yang suruh Mbok Rahmi kerja di sini.Bu Naomi kan sudah tiada terus Adrian juga tinggal disini jadinya Mbok Rahmi tidak ada pekerjaan.Apalagi Mbok Rahmi sudah tidak memiliki keluarga.",ujar Pak Hilman sambil duduk.

"O...Terus sekarang Ayah mau kerja apa? ",tanya Aruna sambil duduk dan kemudian menuang air.

"Rencananya Ayah mau buka bengkel.Jadi begini ada teman ayah yang mau menjual bengkelnya dan ayah rencananya mau beli bengkel itu karena kebetulan juga tabungan ayah cukup buat beli bengkel itu.Itung-itung untuk biaya keperluan kita sehari-hari karena ayah tidak mau terus-terusan bergantung pada keluarganya Adrian. Apalagi sekarang ayah sudah tidak jadi supir keluarganya Adrian",ucap pak Hilman panjang lebar.

"Oya,Ayah pemakaman bunda Naomi gimana lancar kemarin malam? ",tanya Aruna.

"Lancar...",jawab Pak Hilma. Aruna hendak ke kamar tapi di panggil Pak Hilman.

"Tunggu Aruna barang - barang Adrian ada di ruang tengah nanti kamu bawa ke kamar kamu ya! ",pinta Pak Hilman.

"Iya Ayah",jawab Aruna.

"Sama satu lagi Aruna surat nikah kamu sama Adrian akan Ayah bantu urus",ucap Pak Hilman.

"Terimakasih Yah.Kalau begitu Aruna ke kamar dulu mau ngurus Mas Adrian",jawab Aruna.

Aruna lalu ke kamarnya dengan membawa segelas air untuk Adrian.Sampai dikamar Aruna menyuruh Adrian minum lalu Aruna ke ruang tengah mengambil barang Adrian.Kemudian Aruna kembali ke kamarnya membereskan barang Adrian dan memandikan Adrian di kamar mandi yang ada di kamarnya.Aruna juga bersiap-siap untuk kuliah.Setelah Aruna siap-siap,Aruna membawa Adrian ke meja makan untuk makan bersama.Disana Bu Aina dan Mbok Rahmi sudah menyiapkan makanan.

"Aruna kamu nanti habis kuliah langsung pulang!",pinta Bu Aina sambil ngambil nasi.

"Iya Bunda",jawab Aruna sambil menyiapkan makanan untuk Adrian.

"Mas,Makanannya dimakan jangan cuma diliatin!",perintah Aruna. Namun Adrian tidak memakannya tapi hanya melihatnya.

Alhasil Aruna lalu menyuapi Adrian. Setelah menyuapi Adrian, Aruna memberikan obat Adrian.Sesudah itu Aruna makan kemudian berangkat ke kampusnya.

***

Di kampusnya Aruna terlihat lesu dan tidak banyak berbicara. Ana, Lola, dan Mila sahabat Aruna merasa ada yang aneh dengan Aruna. Saat jam kuliah selesai Aruna biasanya suka ngajak ketiga sahabatnya untuk mendiskusikan materi kuliah di perpustakaan. Tapi kali ini Aruna terburu-buru pulang.

"Aruna... ",Mila memanggil Aruna dari kejauhan sambil mengejar Aruna. Aruna lalu menghentikan langkahnya.

"Iya.Kenapa Mil?",tanya Aruna.

"Kamu dari tadi kelihatan lesu banget dan kenapa kamu kemarin enggak masuk? Habis gitu sekarang kamu buru-buru banget pulangnya?",tanya Mila kepo.

"Aduh Mil...Kalau nanya jangan beruntun gitu dong!",pinta Aruna.

Aruna lalu menceritakan kejadian sebenarnya kepada tiga sahabatnya.Ana,Lola dan Mila terkejut mendengar cerita Aruna.

"Ya ampun Aruna, Kenapa lo mau?",tanya Lola heran.

"Ya. Gue nggak punya pilihan lain la",ucap Aruna sambil menunduk.

"Tapi enak kali ya, Ada yang nemenin tidur",ucap Ana bercanda.

"Jangan bercanda deh Ana, nggak lucu tahu!",ucap Aruna kesal pada Ana.

"Iya nih Ana.Bercanda mulu kerjaannya kasihan tahu Aruna",ucap Mila.Tiba-tiba ada seorang pria yang menghampiri Aruna.

"Hey Aruna, kencan sama gue yuk!",ajak Max merayu Aruna.Max adalah cowok populer di kampus yang suka dengan Aruna tapi Aruna tidak menyukainya karena Max cowok playboy, kasar dan arrogant.

"Nggak mau.Sudah berapa kali gue bilang kalau gue nggak mau kencan sama lo Max",ucap Aruna dengan lantang.Tidak angin,tidak ada hujan tiba-tiba Max menampar Aruna dan memaksa Aruna ikut dengannya.

"Ayo ikut gue...!",perintah Max sambil menarik tangan Aruna.Mila kesal melihat Aruna diperlakukan kasar dengan Max sedangkan Ana dan Lola hanya diam tidak bisa melakukan apa-apa.

"Max... lepasin tangan Aruna,kalau lo nggak lepasin tangan Aruna,Gue laporin lo ke dekan!",ancam Mila dengan nada tinggi. Namun Max tidak takut karena ia sudah biasa dipanggil dekan.Mila jadi tambah kesal dengan Max kemudian menghantam Max.Max pun melepaskan tangan Aruna lalu pergi.

"Aruna lo nggak papa kan?",tanya Mila panik.

"Nggak papa kok.Aku pulang dulu ya",ucap Aruna sambil memegang pipinya yang lebam.

"Tunggu Aruna kita UKS kampus ya, pipi kamu pasti sakit tadi kan kamu dipukul sama Max!",pinta Lola.

"Nggak papa lola,Aku harus buru pulang",ucap Aruna sambil pergi keluar kampus mencari taksi dan pulang.

***

Jam 1 siang Aruna sudah sampai di rumahnya. Dirumah Aruna melihat Bundanya mengobati tangannya yang terluka.

"Bunda.Tangan bunda kenapa?",tanya Aruna panik.

"Ini tadi bunda mau ngasih makan Adrian tapi Adrian malah mengamuk, piringnya dilempar lalu Bunda di dorong sampai jatuh dan tangan bunda kena pecahan kacanya",ujat Ibu Naomi sambil menahan sakit dan mengobati tangannya.

"Maaf Bunda Aruna pulangnya lama",ucap Aruna merasa bersalah.

"Nggak papa kok Aruna.Nih sudah bunda obati tangannya",ucap Bu Aina.Aruna merasa lega kalau bundanya baik-baik saja. Tanpa sengaja ia menurunkan tangannya dari pipinya.Bu Aina lalu melihat pipi Aina yang lebam.

"Pipi kamu kenapa Aruna?",tanya Bu Aina.

"Ini tadi Aruna jatuh Bunda",jawab Aruna berbohong. Aruna tidak ingin menambah masalah lagi dengan Max.Sebab kalau orang tua Aruna tahu kalau pipinya lebam akibat ditampar Max,pasti Ayah Aruna menghampiri keluarga Max dan itu akan berakibat fatal karena bukan mendapat pertanggungjawaban atas perbuatan Max malah Ayah Aruna bisa babak belur karena Ayah Max preman.

"Beneran.Kamu nggak bohong kan Aruna?",tanya Bu Aina tidak percaya.

"Iya Bunda.Kalau begitu Aruna mau kasih makan Mas Adrian",ucap Aruna sambil memegang pipinya dan berdiri.

"Tunggu Aruna, kamu duduk disini dulu. Bunda mau ambil air hangat buat kompres pipi kamu!",pinta Bu Aina sambil meninggalkan ruang tengah menuju dapur.

Beberapa menit kemudian Bu Aina kembali membawa baskom berisi air hangat dan handuk kecil. Bu Aina lalu mengompres pipi Aruna. Setelah di kompres Aruna menuju kamarnya untuk menaruh tasnya.kemudian menuju dapur mengambil makanan dan membawanya ke Adrian yang ada di ruang tv.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Baik banget Keluarga Aruna,Semoga aja saat Adrian sudah sembuh,dia bisa menerima Aruna menjadi isterinya dgn ikhlas ya..🤲🤲

2024-04-16

0

Anggi Esteria

Anggi Esteria

kasian aruna hidup na penuh lika liku

2021-11-11

1

Ibroatul Hasanah

Ibroatul Hasanah

anak orang maen pukul aja

2021-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!