Di rumah sakit Adrian di periksa oleh Dokter Roman. Dokter yang selama ini menangani Adrian.
"Bagaimana Dok keadaan anak saya Adrian? ",tanya Ibu Naomi berharap kalau kondisi Adrian ada perkembangannya.
"Sejauh ini kondisi Adrian sudah ada perkembangannya dan usahakan Adrian mulai sekarang belajar jalan supaya bisa jalan lagi",ucap dokter Roman.
"Iya Dok.Terimakasih banyak dok atas bantuannya",jawab Ibu Naomi dengan nada senang.
"Sama-sama Bu.O.. ya ini ada resep obat yang ibu harus tebus",ucap Dokter Ramon sambil memberikan resep obat.
"Iya Dok.Kalau begitu saya pamit pulang dok",ucap Bu Naomi sambil memberikan uang ke dokter Ramon.Kemudian Bu Naomi mendorong kursi roda Adrian keluar.
Di depan rumah sakit Bu Naomi langsung menelpon pak Hilman yang ada di parkiran.
"Pak Hilman.Saya sudah selesai sekarang Bapak bawa mobilnya ke depan lobby!",perintah Bu Naomi.
"Baik Nyonya.Saya segera kesana",jawab pak Hilman sambil menyalakan mobil.
Pak Hilman lalu menuju depan lobby rumah sakit.Di depan lobby tiba-tiba Bu Naomi merasakan sakit kepala yang luar biasa dan dari hidungnya mengeluarkan darah seperti mimisan.Bu Naomi mencoba bertahan menahan rasa sakitnya tapi Bu Naomi tidak kuat dan terjatuh pingsan. Pak Hilman yang melihat Bu Naomi pingsan langsung buru-buru keluar dari mobil dan membantu Bu Naomi. Sedangkan Adrian terlihat ketakutan dan bingung melihat bundanya.
"Tolong....! Tolong....! Tolong....!",teriak pak Hilman panik. Tiba-tiba ada 2 orang perawat yang datang dan membantu Bu Naomi.
"Suster tolong Bu Naomi suster",ucap Pak Hilman yang masih panik.
"Baik pak, Bapak tenang dulu.Saya akan bawa Bu Naomi ke ruang UGD",ucap suster sambil membopong bu Naomi.
Di depan ruang UGD pak Hilman terlihat sangat gusar. Pak Hilman sangat mengkhawatirkan keadaan Bu Naomi. Selang beberapa menit dokter yang memeriksa Bu Naomi keluar dari ruang UGD.
"Bagaimana keadaan Bu Naomi Dok?",tanya Pak Hilman.
"Maaf,Bapak keluarganya Bu Naomi?",tanya Dokter.
"Saya hanya sopirnya Dok,Keluarganya Bu Naomi satu-satunya hanya anaknya tapi kondisi anaknya tidak baik Dok",ucap Pak Hilman sambil menunjuk ke arah Adrian yang duduk di kursi Roda.
"Baiklah.Begini Pak,Ibu Naomi sekarang kondisinya dalam keadaan kritis.Saya juga telah melihat riwayat medisnya yang tersimpan di rumah sakit ini.Ternyata Ibu Naomi mengidap penyakit kanker leukimia dan saya juga telah mengeceknya ulang.Hasilnya kanker yang diderita ibu Naomi sudah memasuki stadium akhir dan kanker itu sudah menjalar keseluruh tubuhnya",ujar dokter.Pak Hilman shock mendengar pernyataan dokter.
"Apa ibu Naomi masih bisa disembuhkan Dok?",tanya Pak Hilman berharap Bu Naomi bisa sembuh.
"Maaf pak.Kemungkinan sembuh sangat kecil karena umur Bu Naomi saat ini tinggal hitungan hari",ucap dokter.
Pak Hilman lebih shock lagi mendengar pernyataan dokter bahwa umur bu Naomi tinggal hitungan hari. Pak Hilman juga sesekali melihat ke arah Adrian dan hatinya sangat sedih melihat Adrian.
"Lebih baik bapak doakan saja.Semoga akan ada keajaiban untuk bu Naomi",ucap Dokter untuk menenangkan pak Hilman.
"Iya dok.Terimakasih banyak Dok",ucap pak Hilman yang masih shock.
"Kalau begitu saya harus kembali ke ruangan saya karena masih ada pasien yang harus saya periksa",ucap dokter sambil pergi meninggalkan pak Hilman.
Beberapa menit setelah dokter pergi ada seorang suster yang menghampiri pak Hilman.
"Maaf pak.Apa bapak Pak Hilman?",tanya suster.
"Iya.Ada apa ya suster?",tanya pak Hilman kebingungan.
"Begini pak, ibu Naomi sudah sadar dan ia ingin berbicara dengan bapak",jawab suster.
"Baiklah,kalau begitu",ucap pak Hilman sambil berdiri dan menuju Adrian.
"Mari saya antar ke ruangannya Pak",kata suster sambil menunjukkan arah.
Mereka lalu menuju ruangan bu Naomi. Sampai di ruangan Bu Naomi hati Pak Hilman semakin sedih melihat seluruh tubuh Bu Naomi dipenuhi alat medis.
Pak Hilman lalu menyandarkan kursi roda Adrian di samping tempat tidur bu Naomi dan mengunci rodanya.
"Ada apa nyonya memanggil saya?",tanya Pak Hilman.
"Pak Hilman rasanya umur saya sudah tidak lama lagi",ucap Bu Naomi dengan pesimis.
"Nyonya jangan berbicara seperti itu saya yakin Nyonya pasti sembuh",jawab pak Hilman memberi semangat.
"Nggak Pak.Saya sudah tidak kuat menahan rasa sakit ini",ucap Bu Naomi sambil menitikkan air mata.
"Nyonya pasti kuat, Nyonya harus bertahan demi Mas Adrian",ucap Pak Hilman.
"Pak Hilman sudah cukup bagi saya merasakan rasa sakit,saya sudah tidak sanggup lagi.Sekarang saya hanya berpikir bagaimana nasib Adrian setelah saya tiada nanti.Kalau boleh saya ingin menikahkan Adrian dengan putri bapak Aruna karena saya yakin Aruna bisa mengurus Adrian dengan baik",ucap Bu Naomi sambil menitikkan air mata.
Pak Hilman terkejut dengan permintaan bu Naomi.Secara orangtua mana yang rela menikahkan anaknya dengan orang tidak waras. Tapi pak Hilman tidak bisa menolak karena Bu Naomi selama ini telah baik padanya dan keluarganya.
"Tapi Nyonya.... ",pak Hilman belum selesai bicara,Bu Naomi malah memohon padanya.
"Saya mohon pak...Kalau tidak saya tidak akan bisa tenang meninggalkan dunia karena saya masih kepikiran Adrian.Kalau bapak setuju,saya ingin mereka menikah besok",ucap Bu Naomi memohon pada Pak Hilman.
"Baiklah Nyonya.Saya akan bicarakan pada istri dan anak saya dulu. Semoga mereka setuju",ucap pak Hilman.
***
Sesampainya di rumah Adrian hari sudah sore.
"Mbok Rahmi ....",ucap pak Hilman memanggil Mbok Rahmi.
Mbok Rahmi yang sedang masak di dapur langsung buru-buru keluar.
"Pak Hilman ada apa panggil Mbok?",tanya Mbok Rahmi.
"Bantu bawa Mas Adrian masuk kedalaman rumah",ucap Pak Hilman sambil membopong Adrian ke kursi roda.
"Iya Pak,Mbok Bantu tapi Nyonya kemana kok nggak ikut pulang?",ucap Mbok Rahmi sambil mendorong kursi roda Adrian.
"Nanti saya ceritakan di dalam",ujar Pak Hilman.
Mereka lalu masuk kedalam rumah Adrian dan membawa Adrian ke kamarnya.Setelah itu Pak Hilman mengajak Mbok Rahmi menuju ruang tengah untuk menceritakan keadaan Bu Naomi ke Mbok Rahmi agar Adrian tidak mendengarnya. Mbok Rahmi lalu shock mendengar kabar tentang Bu Naomi.Ia merasa tidak tega dengan Adrian.
"Mbok Aruna kemana?kok nggak kelihatan dari tadi?",tanya pak Hilman sambil celingukan.
"Aruna baru saja pulang Pak",ucap Mbok Rahmi.
"Ya udah saya titip Adrian Mbok. Saya mau pulang",ucap Pak Hilman sambil jalan keluar rumah.
Pak Hilman lalu pulang ke rumahnya naik sepeda motornya untuk mendiskusikan tentang keinginan Bu Naomi pada keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Retno Bening
Masih menyimak, cuman kepikiran dg kata gila. apa bisa orang gila menikah??? kn hrs sehat akalnya syarat menikah.....🤔
2022-01-23
0
Uma Dewi
yimak dulu ya ....
2021-09-11
0
Ibroatul Hasanah
kasian
2021-07-10
0