Kebesokan harinya Nisa meminta izin dengan alasan urusan keluarga,Reno sudah kembali lagi ke kantor tapi tak sempat bertemu dengan Nisa.
karna Nisa hanya menelpon Manager disana saat meminta izin.
Nisa bergegas memasukkan baju2 dia dan Clara ke dalam tas besar,semua perlengkapan Clara seperti susu,diapers dan obat2an sudah masuk semua.
" Kita au kemana kak ? Tanya Clara bingung saat Nisa memasangi nya Jaket tebal berbulu yang dibeli Reno Niko saat itu.
" Kita mau nemuin Om Niko sayang " Jelas Nisa mengancing jaket tersebut.
" Emang na Om Niko tenapa kak ? Tanya Clara kepo.
" Om Niko sakit sayang,makanya kita kesana buat kasih semangat kayak Clara kemarin " Jawab Nisa sendu.
Clara hanya ber Oh ria saja,ntah mengerti atau tidak Nisa tak paham.
" Eh Mba Rena baru aja Nisa mau kerumah Mbak buat pamitan " Sapa Nisa saat melihat Rena yang juga menuju kearahnya.
" Kamu mau kemana pagi2 gini ajak Clara juga ? " Tanya Rena bingung, tak seperti biasanya mereka keluar pagi2 apalagi membawa Clara.
" Semalam Bundanya Niko telpon Mba,katanya Niko masuk rumah sakit " Jelas Nisa sedih.
" Loh,memangnya Niko kenapa ?? Tanya Mba Rena terkejut.
" Aku juga ngak tau Mba,padahal sebelumnya kita telfonan biasa aja ngak ada Niko ngeluh sakit ini itu " Jawab Nisa.
" Ya udah kalo gitu,kamu hati2 ya dijalan apalagi bawa Clara,kalian naik Bis atau gimana ??
" Naek Bis Mba,palingan nanti sore sampe "
" Ya udah tunggu sebentar " Kata Rena berlari ke arah rumahnya.
Nisa dan Clara masih menunggu didepan rumah mereka bingung dengan Rena yang pulang lagi.
" Ini bawa buat kalian makan dijalan " Kata Rena membawa 1 kotak makan dan bungkusan berisi roti isi.
" Ya ampun Mba,ngak usah repot2 nanti Nisa beli sendiri " Kata Nisa tak enakan.
" Udah ambil aja,oh ya tupperwarenya jangan sampe ilang ya hehe " Kata Rena cengengesan.
Nisa mengambil bungkusan itu dan menaruhnya di tas punggung Clara yang lumayan besar.
" Iya Mba,makasih banyak ya Mba " Kata Nisa terharu.
" Iya sama2,salam sama Niko ya,maaf Mba ngak bisa ikut jenguk soalnya suami Mbak ngak ada " Kata Rena tersenyum malu.
" Iya Mba gak papa,Nanti Nisa sampein sama Niko,Kita pamit ya Assalamualaikum " Pamit Nisa.Clara mencium tangan Rena takzim.
" Waalaikum salam " jawab Rena tersenyum melambaikan tangan.
Nisa dan Clara pun langsung menuju terminal untuk kembali pulang ke kampung kelahirannya,tapi bukan untuk kembali ke rumah keluarga nya,tapi rumah sakit menjenguk sang kekasih.
Dijalan Nisa banyak diam, sesekali memperhatikan Clara yang sedikit terkejut karna belum terbiasa berjalan jauh,untung lah Nisa dan Clara sudah dibekali Mba Rena dengan banyak makanan untuk mereka santap.
Hingga pukul 3 sore,mereka baru sampai dikota kelahiran nya.
Nisa langsung bergegas alamat rumah sakit yang dikirim bunda Niko semalam.
" Assalamualaikum Bunda " Salam Nisa saat berada tak jauh dari Bunda Clara yang menungguinya diluar ruangan.
" Waalaikum salam Nak " Jawab Bunda tersenyum hangat.
" Kalian baru sampai ?? " Tanya Bunda Maya melihat gurat kelelahan diwajah Gadis beda umur itu.
" Iya Bun,Clara habis tidur tadi dijalan jadi agak lesu " Jawab Nisa saat tau tatapannya kearah Clara yang memeluknya erat.
" Ya udah yuk masuk,istirahat didalam " Titah Bunda Maya sambil membantu Nisa membawa tas mereka b2.
Nisa melihat dari kejauhan Niko terbaring lemas dan jarum impus menancap di punggung tangannya,dan selang oksigen di hidung pria itu.
" Niko kenapa Bun ?? Tanya Nisa sendu menghampiri Niko yang matanya masih tertutup..
Clara sudah Nisa baringkan di sofa itu untuk beristirahat.
" Niko terkena kanker paru2 Nis " Kata Bunda Maya sendu.
Jedeeerrr...
Nisa seperti dihempas ke dasar bumi saat mendengar penuturan Bunda Niko.
" Maksud Bunda apa ??? Tanya Nisa terkejut.
" Niko sudah lama menderita nya Nis,tapi anak itu tak pernah mau cerita sama keluarga nya,dia memendam sendiri,sekarang bunda baru tau Nis,saat dokter yang cerita dan itu sudah mulai parah karna selalu dibiarkan " Cerita Bunda Maya menangis meratapi anaknya.
" Ya Tuhan Niko,kenapa kamu sembunyiin ini semua Nik " Kata Nisa menangis tersedu sedu.
" Tolong bantu Niko sembuh Nis " Kata bunda Maya memegang pundak Nisa.
" Nisa selalu berusaha berada disamping Niko Bun " Kata Nisa tersenyum.
" Bunda percaya sama kamu sayang,Niko sangat menyayangi kamu "
" Makasih Bunda " Nisa memeluk Bunda Niko 2 wanita itu menangis berpelukan.
Nisa dengan suka hati menemani Niko seharian,tadi Bunda Maya pamit pulang untuk menjaga keponakan Niko yang juga masih kecil.
" Eeeeeugggggg " Erang Niko tersadar.
" Nikoo " Panggil Nisa menghampir Niko yang memegang kepalanya pusing.
" Nisaa,kok kamu dsini,kita dimana ?? " Tanya Niko panik dan terkejut.
" Iya Nik,aku disini karna kamu sakit,kita dirumah sakit sayang " Jawab Nisa sendu.
" Aku ngak papa sayang,yuk kita pulang, jalan ke Mall " Ajak Niko ingin turun dari ranjang.
Nisa jadi panik saat Niko berusaha melepaskan cairan impusnya.
" Eh eh ngak boleh,kamu ngak boleh kemana mana.Kamu lagi sakit Niko " Kata Nisa berusaha menahan tangan Niko.
" Aku ngak mau dsini,disini ngak enak mending kita ke Mall beli es cream terus jalan2 sama Clara " Ajak Niko tersenyum hangat di wajah pucatnya.
" Jangan sekarang ya,Clara juga masih tidur tuh " Tunjuk Nisa kearah Clara yang sudah di selimuti dengan jaket hangatnya.
" Aku ngak sakit Nis,ngak mau dsini " Kekeh Niko mulai kesal.
" Nik...." Panggil Nisa berkaca kaca.
" Nis,plis ayok kita pergi dari sini " Ajak Niko mulai melemah.
Nisa menggeleng lemah dan langsung memeluk Niko erat menangis dipelukan lelaki yang sangat disayanginya itu.
" Aku ngak mau kehilangan kamu Nik,plis terus semangat ya untuk tetap sehat. " Bisik Nisa pelan.
" Aku ngak sakit sayang,kamu ingat ngak aku bakal nikahin kamu 1 tahun lagi " Kata Niko menguatkan nya.
Nisa mengusap air matanya dan menatap Niko dengan senyuman hangatnya.
Niko membelai wajah kekasihnya,sungguh Niko tak ingin melihat gadis itu menangis untuk dirinya.
" Aku nungguin sampai waktu itu tiba Nik " Jawab Nisa tersenyum.
" Iya itu harus dan mutlak,karna hanya aku lelaki yang kamu cintai,iya kan ? " Narsis Niko mengacak rambut Nisa.
" Ya,karna kamu pelindung aku Niko Sebastian " Goda Nisa sembari tersenyum malu.
Niko tertawa renyah,ini lah yang membuatnya selalu kuat bahkan tidak pernah memikirkan penyakit yang baru beberapa bulan ini menggrogoti dirinya.
Walaupun sering merasakan kesakitan tapi Niko dengan sekuat tenaga masih menampilkan senyum hangatnya untuk orang2 tercintanya.
" Kakak....." Tangis Clara kencang,membuyarkan 2 pasangan yang sedang bersenda gurau langsung menoleh kearah suara.
" Claraaa,sini sayang sama Om ganteng " Ajak Niko menaik turunkan alisnya.
Clara berlari kecil menghampiri Nisa dan Niko.
Nisa mengangkat tubuh mungil itu ke atas Brangkar bersama Niko disana.
" Om Iko atit ya om ? Tanya Clara polos.
" Ngak kok,Om sehat nih " Kata Niko seraya menunjukkan otot lengannya yang nimbul.
" Ati alam adi Kakak angis ambil telpon ditu om,ampe gelas Cala inum pecah " Adu Clara menggebu gebu.
Nisa melotot tak percaya dengan mulut polos adiknya.
" Masa sih,kenapa kakak Clara sampe nangis ?? Goda Niko tersenyum mengejek kearah Nisa.
" Ndak au Cala om,toba anya kak Ica " Kata Clara pusing memberi jawaban.
" Semalam Bunda telpon kamu ya ?? " Tanya Niko.
" Iya,Bunda yang kasih tau makanya aku izin ngak masuk hari ini sama besok " Jawab Nisa.
" Makasih ya,nanti aku traktirin es cream yang banyak " Kata Niko menggoda Nisa.
Nisa hanya mengkrucutkan bibirnya kesal.sedangkan Clara bersorak ria.
Mereka ber 3 tertawa bersama,Niko sangat bahagia saat ini walaupun sebenarnya tubuhnya sudah sangat lemah.Niko masih terlihat semangat.
" Tuhan,tolong panjangkan umur ku untuk menjaga kedua gadis ini,aku belum siap meninggalkan mereka tuhan " Batin Niko tersenyum disela merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya,melihat tawa Nisa dan Clara yang saling menggoda satu sama lain membuatnya harus kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 749 Episodes
Comments
Memey Naifa
ceritanya bikin 😭😭😭😭
2022-07-04
0
Ooh Umi Ooh Umi
sedih banget Thor
2022-02-21
0
Sri Wahyuni
Jangan bilang niko meninggal ya thoor😭😭😭😭😭 kasihan nisa😭😭😭 tolong dong bikin nisa bahagia jgn bikin sedih terus😭
2022-02-13
0