Sudah hampir 1 minggu Clara di rawat dirumah sakit,Nisa tak bisa menemani Clara setiap saat, dirinya cuma mendapat izin 3 hari dari pekerjaanya untuk merawat adiknya,karna kebaikan hati Mba Rena mau menemani Clara sementara hingga menunggu Nisa pulang bekerja.
Rena mendapat restu dari sang suami,keluarga kecil itu mengganggap Nisa dan Clara seperti keluarganya sendiri.
Nisa tak henti2nya mengucap syukur atas kebaikan Rena dan keluarga yang bersedia menunggu adiknya dirumah sakit.
Hingga hari ini Clara sudah diperbolehkan Dokter untuk pulang krumah, dengan syarat obat nya harus selalu diminum dan makan teratur.
Rena dan suaminya mengantar Nisa dan Clara kerumah mereka,Beni dan Niko sudah balik ke kota asalnya 2 hari yang lalu,karna Beni memang bekerja disana dan Niko juga tak bisa tinggal lama karna harus kuliah dan bekerja.
" Makasih ya Mba atas bantuannya,Nisa berhutang budi sama Mba dan Mas " Kata Nisa terharu sambil mendekap adiknya yang masih lesu.
" Sama2 Nisa,anggap aja kita ini keluarga kamu,kakak kamu.Kalau ada apa2 jangan sungkan kerumah buat minta tolong " Jawab Suami Rena yang bernama Tito "
" Iya Mas,sekali lagi makasih " Rena memeluk Nisa dan Clara bersamaan saat mereka duduk diruang tamu rumah Nisa "
" Udah ya,kamu ngak boleh cengeng kasihan Clara kalo kamu nangis terus " Kata Rina mengusap air mata Nisa yang sudah menetes.
Tito tersenyum melihat 2 wanita yang saling menyayangi itu.walaupun Tito jarang berada dirumah tapi Dia mengetahui semua cerita Nisa dan Clara dari Istrinya Rena.
Tito pun dibuat salut saat tau kenyataan yang sesungguhnya.
Awalnya Tito kurang suka dengan Nisa karna pikirnya Nisa itu bocah nakal yang kebablasan,karna banyak tetangga mereka yang bercerita begitu.walaupun Clara memanggil Nisa dengan sebutan Kakak,tapi tetangga yang lain menganggap Nisa hanya untuk menutupi aibnya saja.
Tapi kini Tito percaya seratus persen dengan Nisa,apalagi saat dirumah sakit Tito sempat mengobrol dengan Beni dan Niko sebelum mereka ber2 pulang.
" Ya udah kalian istirahat ya,Mba mau pulang dulu " Pamit Rena mencium kening Clara yang masih terlelap di dekapan Nisa.
" Iya Mba,hati2 ya " Kata Nisa melambaikan tangan.
Suami Istri itu pun pulang kerumah mereka untuk beristirahat.anak mereka tidak ikut ,di titipkan dengan pengasuhnya.
Nisa meletakkan tubuh adiknya dengan perlahan takut membangunkan Clara,belum sempat ia berdiri kembali Clara sudah bangun dan memanggil namanya.
" Kak,pala Cala pucing " Kata Clara serak.
Nisa pun duduk kembali dan mengecek kondisi adiknya.
" Yang mana sayang sakitnya,biar kakak usir !! " Kata Nisa meraba2 kepala adiknya.
" Ini Kak,Cala liat kakak utar2 " Keluh Clara hampir menangis.
" Kakak pijitin ya "
Clara mengangguk setuju,dengan hati2 Nisa memijit kepala adiknya hingga Clara tak berbunyi lagi.
Nisa menatap adiknya sendu,dirinya sebenarnya sangat lelah dan butuh istirahat.
Ditempat kerjanya pun sedang mengadakan acara besar,tenaga nya seperti terkuras habis.
Nisa bahkan sering telat makan karna memikirkan adiknya yang saat itu dirumah sakit.
" Huuuuuuufftttttt... " Nisa mulai merasa pusing,saat ini ia bahkan belum menyentuh Nasi dari pagi tadi.hanya sepotong roti yang diberi Reno siang tadi untuk mengganjal perutnya yang kosong.
" Tidur ya sayang,Kakak mau masak dulu " Bisik Nisa ketika adiknya mulai tertidur kembali.
Merasa sudah aman Nisa bangkit menuju dapur untuk masak makan malam.
Saat dirinya membuka kulkas kecit itu hanya ada telur goreng 2 biji dan Mie rebus saja,karna sudah lelah akhirnya Nisa hanya memasak mie itu untuk dirinya santap,dan memasak bubur dan telur rebus untuk adiknya makan nanti malam.
*
Nisa kembali beraktifitas seperti biasanya saat sang adik sudah ceria kembali tanpa mengeluh lagi.
Nisa berjalan riang kekantornya tanpa beban.
Hubungannya dan Niko masih baik2 saja meskipun jarang bertemu, tapi mereka sering berkomunikasi saat malam,karna Niko tau kalau siang Nisa tak kan sempat meladeninya.
Beni juga sering memberi kabar dan menanyai keadaan Clara bahkan mengirimi uang kembali setiap minggu jika ia mendapat uang,tak tentu memang tapi Nisa sangat bersyukur atas apapun itu.
Nisa tak berani menanyai uang dari mana Beni dapatkan,karna kata Niko itu uang kerja keras Beni dan 100 persen halal.
Saat memasuki kantor dan mengambil alat perangnya,tiba2 seseorang mendorong nya dari belakang,Nisa pun tersungkur kedepan karna tidak siap,Nisa pun jatuh mengenai sapu2 dan alat pel itu.
Nisa meringis pelan karna tangannya sakit mengenai ujung sapu yang sdikit berkarat.
" Kenapa Mba dorong saya " Kata Nisa bingung saat berbalik badan dan melihat wanita sexy melipat tangannya di dada dan menatapnya sinis.
" Kenapa lo bilang,itu ngak cukup dari apa yang lo lakukan !!! " Kata wanita itu garang.
" Emang nya apa salah saya ?? " Tanya Nisa bingung dan berusaha bangkit.tapi wanita itu mendorongnya lagi hingga ia jatuh terduduk.
" Udah dari pertama gue lihat lo ngegoda Reno gue,dan minggu kemarin gue denger lo nelpon Reno minta tolong sama dia,Berani2 nya lo ya goda Cwok gue !!!!!! " Jambak Wanita itu kerambut Nisa.
Nisa spontan terkejut dan meringis kesakitan karna rambutnya di jambak.
Para karyawan yang lain hanya diam menonton tontonan itu tanpa membantu,Nisa berusaha melepaskan tangan wanita sexy itu dari rambutnya,tapi wanita itu malah menjambak dengan keras.Nisa sudah menangis karna kesakitan.
Terdengar bisik2 dari karyawan lain yang jauh lebih tinggi jabatannya dari Nisa.
Ada yang merasa bahagia,ada juga yang merasa iba,tapi mereka tak bisa membantu karna wanita itu pacar Reno Bos besar mereka.
Ya Reno adalah Bos besar di perusahaan konveksi itu,banyak orang yang tak tau karna Reno berpenampilan biasa saja dan suka membaur,berbeda dengan Bos2 lain yang mempunyai aura pemimpin yang kuat.
Reno pun sering menyuruh asistennya yang seolah2 punya perusahaan itu.
Hingga suara intrupsi kencang itu menghentikan wanita sexy itu dalam menganiaya Nisa.
Seketika tangan wanita itu terlepas dari rambut Nisa yang sudah berantakan.
" APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH !!!!!!! Teriak Reno menggelegar di ruang Pantri tersebut.
Awalnya Reno ingin menyapa Nisa karna berapa hari ini mereka jarang bertemu,karna Reno harus ke luar kota.tapi apa yang dilihatnya saat ini membuat Reno sangat Murka apalagi Nisa yang terlihat begitu mengenaskan dengan air mata yang menetes deras.
" Sayanggg,ini ngak seperti yang kamu lihat,aku bisa jelasin dia mau ngegoda kamu sayang " Kata Wanita itu manja dan bergelayutan di lengan Reno.
Reno mengepalkan tangannya,matanya menatap tajam wanita itu.
" LEPASKAN !!!!! Bentak Reno menghempaskan tangannya.
" APA YANG KALIAN LIHAT HAH,MAU SAYA PECAT KALIAN HARI INI SEMUANYA !!! " Teriak Reno.
Dadanya Naik turun melihat pemandangan yang mengiris hatinya.walaupun Reno terkenal suka bermain wanita,tapi dia tak pernah menyakiti wanita itu,apalagi Nisa yang sudah di anggap Adiknya sendiri.ini tak bisa dibiarkan.
Reno melangkah cepat menghampiri Nisa yang masih duduk menunduk dengan rambut dan wajah bekas cakaran.
Reno tanpa pikir panjang menggendong Nisa melewati para karyawannya yang menunduk takut.
Wanita bernama Pony itu mengepalkan tangannya kuat saat Reno melewatinya begitu saja dengan tatapan membunuh.
" Urus mereka semua,dan pecat mereka yang menonton tadi tanpa mau membantu Nisa " Titah Reno saat melewati asistennya yang selama ini dikira para karyawan itu sebagai bosnya.
" Siap Bos " Jawab pria itu patuh dan menatap 1 per satu para karyawan yang menunduk takut.
" Habis lah kita " Kata seorang karyawan saat tanpa sengaja menatap mata Pria jangkung itu.
" Kalian semua dipecat tanpa adanya pesangon !! " Kata pria itu dan langsung berjalan menjauh mengikuti Reno yang sudah memasuki lift.
Semua karyawan yang berdiri disitu pun menjadi ketakutan,ada juga yang sampai menangis memikirkan nasib mereka yang malang.
Baru kali ini mereka melihat Reno yang sangat berbeda dengan hari2 biasanya.
Nisa masih terkejut dan bingung apa yang sedang terjadi dan siapa Reno,mengapa orang2 pada takut dengan pria terkenal ramah dan Playboy itu.
Nisa mengeratkan pelukannya di leher Reno takut jatuh.Reno hanya diam menggendong Nisa dengan tatapan lurus kedepan.
Hingga lift berhenti,Nisa seperti mengenal lantai itu yang sering ia bersihkan dengan Nita,tapi tak pernah sekali pun ia memasuki ruangan yang saat ini ia tempuh,ia tak berani bertanya atau pun protes saat ini.
Nisa takut menatap Reno yang tak seperti biasanya,Reno terlihat sangat berbahaya.
" Pagi pak " Sapa sekretaris dengan kaca mata itu hormat.ia sedikit terkejut dengan Reno yang menggendong Nisa.
Reno tak sekali pun membawa wanita itu kedalam ruang pribadinya.Biasanya hanya sampai ruang pertemuan saja.Karna takut di pecat wanita bernama Seli itu hanya diam saja dengan otaknya berpikir keras ada hubungan apa Reno dan Nisa ????
Tanpa menjawab Reno langsung membukakan pintu tempatnya istirahat,Nisa terbelalak kaget saat ruangan itu dilengkapi kamar yang luas dengan ranjang King size.
Reno dengan hati2 meletakkan Nisa di bibir ranjang.
Ia mengelus rambut acak2 Nisa dengan sayang.
" Maafin kakak ya telat nolongin kamu " Kata Reno merasa bersalah "
" Ngak kok Kak,Mbak itu cuma salah paham " Jawab Nisa tak enakkan.
" Ini pasti sakit ? " Kata Reno membelai wajah Nisa yang tergores kuku wanita tadi.Mengalihkan pembicaraan.
" Cuma sedikit perih aja hehe " Kata Nisa cengengesan.
Reno tersenyum kecil melihat senyum Nisa yang tak enakkan.
" Tunggu sebentar ya,kakak ambilin obat dulu " Pamit Reno menutup pintu kamar itu.
Nisa menghela nafas kasar..
" Duuuhhh sakitnya kepala ku,gila apa tu cewek jambak ngak kira2 " Gumam Nisa kesal mengingat kejadian tadi.
" Tapi sebenernya kak Reno itu siapa ya,kok mereka pada takut gitu ??? "
" Apa jangan2,kak Reno itu Bos disini ?? tapi kan dia hanya karyawan biasa,pakaian nya juga biasa ngak kayak Bos2 yang ada di Novel ??
" Atauuuu kak Reno itu anak dari perusahaan ini,terus nyamar gitu jadi karyawan.
" Aduuh kok aku yang pusing ya " Kata Nisa mengacak rambut nya prustasi.
Tapi saat ingatannya beralih saat ia menelpon Reno saat itu seketika membuatnya melotot tak percaya.
Saat itu Reno datang kerumahnya dengan mobil super Car yang sangat mahal,yang hanya bisa Nisa lihat di internet,saat Reno berteriak kencang di rumah sakit dan meminta Clara dipindahkan diruang VVIP,dan mengiriminya banyak makanan dan mainan
untuk Clara,dan membayar semua perawatan Clara
Deggg...
Nisa baru tersadar saat ini bahwa,mobil yang ia lihat di internet itu sudah ia masuki berulang kali,bahkan Reno mengganti ganti mobilnya selama 1 minggu itu.
Karna panik dan tak memperhatikan sekitar Nisa sampai tak menyadari bahwa ini memang kenyataan.
Pantesan saja banyak karyawan yang berbisik di belakang nya saat ia bersama Reno.
Nisa menganga tak percaya,hingga Pintu kamar itu terbuka dari luar dan nampaklah Reno dengan pakain Khas pemimpin itu sedang membawa obat serta makanan ditangan kekarnya.
Nisa menjadi kelagapan sendiri melihat Aura Reno yang berbeda.
" Kenapa mangap ? " Tanya Reno terkikik lucu menghampiri Nisa yang langsung menutup mulutnya.
" Astaga Nis,rambut mu kaya kesambet listrik gitu " Gurau Reno.
Nisa mengkrucut bibirnya kesal,Reno menertawainya.
" Aauuuuuu " Ringis Nisa saat luka di kepalanya bedenyut saat ia mengusap rambutnya.
Reno meringis merasakan kesakitan Nisa,Reno mendekat dan mengusap rambutnya pelan.
" Kakak obatin ya,maaf lama tadi asisten kakak beli obatnya dulu ke apotik,karna jarang terjadi adegan panas tadi dikantor " Kata Reno menahan senyum.
" Ish Kak Reno ih " Jawab Nisa kesal merasa tersindir.
Reno dengan hati2 mengobati kepala dan wajah Nisa yang tergores,disela2 mengobati Reno tak henti2nya menggoda Nisa,hingga Nisa cemberut bukan main.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 749 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
Semoga reno beneran tulus anggep nisa adeknya ya🤗🤗🤗
2022-02-13
0
Harsida Alhidayah
ini kisah nisa sama Reno temannya Romi di cerita tak segaja jatuh cinta .sruuu thor aku suka lg upp baca novel yg lain ktmu ank yg terbuang . gk tauya tentang . cerita Reno dan Nisa..
2021-10-29
1
Evianna@03
bukanya 2 Thun yg lalu waktu Clara masih bayi Niko udah semester akhir ya Thor katanya,lah ini kok masih kuliah lgi hehe
2021-06-26
0