Nisa tertidur disamping brangkar Clara,matahari sudah menyinari ruangan itu,Nisa terusik saat merasakan ada yang membelai halus rambutnya.
Nisa mendongak keatas dan mendapati Reno yang berdiri menjulang disampingnya.
" Eh maaf bangunin kamu tidur,kakak mau pamit pulang buat kerja.Nanti jam pulanh kakak kesini lagi "Kata Reno tersenyum ramah.
Nisa menggosok kelopak matanya yang sudah membengkak karna menangis semalaman.
" Makasih ya Kak udah perhatian sama kami " Jawab Nisa mencoba tersenyum walaupun mata nya terasa berat.
" Iyaa,dari semalam ngucapin makasih mulu " Kata Reno bercanda.
" Hehe iya,soalnya Nisa ngak punya apa2 buat balas kebaikan kakak " Jawab Nisa malu.
" Udah,yang penting sekarang Clara dan kamu baik2 aja,kakak udah seneng kok " Kata Reno mengacak rambut Nisa gemash.
" Ish kakak,Nisa makin jelek nih kalo diacak2in mulu " Kesal Nisa mengkrucutkan bibirnya.
" Haha " Reno tertawa renyah dan menghampi Clara yang masih menutup matanya.
" Kakak pulang dulu ya sayang,kamu cepet sembuh ya,jadi anak yang kuat " Bisik Reno disamping telinga Clara yang mungil.Wajah pucat itu membuat Reno terasa tercubit.
Reno mengecup kening Clara pelan dan berpamitan pulang.
" Kakak hati2 ya dijalan " Kata Nisa mengantar Reno didepan pintu ruangan.
Reno mengangguk mengerti dan meninggalkan Nisa menjaga Clara.
Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka,nampaklah wajah kekasihnya dan Om Beni dengan tas ransel mereka dipunggung.
" Assalamualaikum Nisa " Salam Beni memasuki ruangan anak angkatnya.
" Waalaikum salam Om,Niko,silahkan masuk " Jawab Nisa ramah.
" Gimana keadaan Clara Nis ? Tanya Beni sendu melihat Clara yang tergolek tak berdaya dengan jarum impus yang menancap di tangan gadis mungil itu.
" Sudah lumayan Om,untung dibawa cepat kerumah sakit,kalo ngak Nisa ngak tau lagi mau gimna " Jawab Nisa lesu.
" Makasih ya Nis,udah rawat Clara dengan sepenuh hati " Kata Beni tersenyum.
" Iya Om,Clara itu hidup aku Om " Jawab Nisa bahagia.
" Uhhhhh Kakak..." Gumam Clara mencari Nisa.
Mereka ber3 pun sontak menoleh ke arah Suara.
" Claraaaa " Sapa Beni mendekat kearah anaknya.
" Ayaaaaaahh huaaaaa ayaaah Cala atittt " Tangis Clara menjerit.
" Iya sayang,Clara pasti kuat lawan sakitnya "Kata Beni sendu menenangkan anaknya.
" Calaa udah nyusain kakak Ica,ayah hiks "
" Ngak sayang,Clara ngak nyusahin kakak kok,makanya Clara cepet sembuh ya " Celetuk Nisa menahan tangisnya.
" Cala penyen peluk akak Ica " Pinta Clara.
Beni pun langsung mundur dan memberi jarak untuk Nisa dan Clara bertemu.
Nisa memeluk Clara erat dengan air matanya yang sudah mati2an ia tahan tadi.
Beni dan Niko hanya diam dan mengalihkan pandangan mereka tak sanggup melihat Drama adik kakak yang saling menyayangi itu.
" Maafin Cala ya kak,Cala udah nakal " Kata Clara menangis setelah melepaskan pelukan.
" Iya sayang,kakak maafin " Jawab Nisa tersenyum mencium pipi adiknya.
" Ayaaahhhh tenapa ayah balu liat Cala cekalang ? ayah ndak cayang ya cama Cala ? Tanya Clara dengan mata berkaca kaca.
Beni mendekat dan memeluk anaknya itu.
" Ngak Clara,ayah sayang banget sama Clara,tapi ayah sedang cari uang yang banyak biar Clara hidup enak ! " Jawab Beni sendu.
" Cala pengen unya ibu,yah.
Cala pengen dicayang ibu,kaya dedek Uni " Kata Clara semangat.
Beni sempat kaget,Niko mengulum senyum menahan tawa,aduh seorang preman kampung berubah mewek didepan gadis kecil,dan parahnya lagi sang anak minta ibu.
" Gimana Clara mau punya ibu,lah Bapaknya super garang gitu,mana ada cwek yang mau deket " Gumam Niko pelan,dan sialnya Beni mendengar dan melotot memberi peringatan kepada Niko yang kecoplosan.
Niko langsung terdiam dan menepuk bibirnya pelan,bisa2nya Niko membuat lelucon saat ini.
Nisa menggeleng memberi peringatan untuk Niko agar menjaga mulut nya.
" Ampun Bang " Kata Niko cengengesan.
Hingga sore hari Niko dan Nisa menjaga Clara di rumah sakit dan Beni pamit keluar dari siang tadi belum balik2,ntah apa yang dilakukannya diluar sana.tapi Nisa terus berpikir positif tentang Beni.
Hingga pintu ruangan terbuka dan muncullah Reno dengan banyak kresek makanan di tangannya.
" Hay " Sapa Reno mendekati Nisa yang duduk disofa.
Niko menatap tajam Reno,siapa ni orang pikir Niko.
" Gimana keadaan Clara Nis ? Tanya Reno pura2 gila melihat Niko yang menatapnya intens.
" Udah lumayan Kak,barusan minum obat " Jawab Nisa tersenyum ramah.
" Hay Clara " Sapa Reno mendekati Clara yang menatapnya bingung.
" Kenalin kakak namanya Reno,kakak yang bawa Clara semalam kesini,tapi Clara tidur jadi Clara lupa sama kakak " Kata Reno menjelaskan dirinya.
" Ohhh,,gitu ya kak,maacih ya udah tolong Cala " Jawab Clara tersenyum.
" Ini ada hadiah buat Clara,tapi janji ya Clara harus tumbuh kuat dan sehat " Kata Reno mengaitkan jari kelingkingnya.
Clara melirik Nisa meminta izin,Nisa pun tersenyum menggangguk setuju.
Clara dengan senyum nya menerima banyak Hadiah Berby dari Reno dan mengaitkan kelingking kecilnya kearah Reno.
" Kak Reno,kenalin ini Niko pacar aku " Kata Nisa tersenyum mengenalkan Reno ke Niko.
Niko menatap tajam Reno,Reno hanya Cuek saja dan mengerti perasaan Niko saat ini.
" Gue Reno teman sekantornya Nisa " Kata Reno mengulurkan tangannya dihadapan Niko.
Niko menatap tangan Reno sejenak,karna Senyum Nisa yang terus mengembang dengan terpaksa Niko menyambutnya.
" Gue Niko,pacarnya Nisa " Jawab Niko menekankan kata pacar.
" Eh iya Nis,ini aku udah beliin kamu makanan,dimakan dulu gih " Titah Reno menujuk makanan yang dibawanya tadi.
" Wah Kak Reno baik banget,makasih ya Kak " Kata Nisa dengan mata berbinar.
Niko menahan kesal melihat Nisa tersenyum kepada orang lain.
Akhirnya Niko hanya diam saja,dan hanya sesekali menjawab pertanyaan Reno dan Nisa.
Reno mengulum senyum melihat tingkah Niko yang sedang kebakaran Jenggot tapi dia masih menahannya agar tak meledak.
Merasa sudah puas menggoda Niko habis2an,akhirnya Reno pamit pulang karna hampir malam.
Tinggallah mereka ber3 dengan Clara yang sudah tertidur lagi saat tadi disuapi Nisa makan buburnya.
Niko mengkrucutkan bibirnya kesal,rasa cemburunya masih membara.bagaimana tidak baru ditinggal sebentar sudah ada yang mendekati Nisa,apalagi Nisa menerima orang itu dengan tangan terbuka.
" Ada hubungan apa kamu sama Reno itu " Tanya Niko dingin saat Nisa kembali duduk disampingnya.
" Hah,ngak ada hubungan apa2 kok Nik " Kata Nisa cuek.
" Kok bisa deket gitu " Kesal Niko.
Nisa mencoba bersikap cuek tapi dalam hatinya tersenyum bahagia,baru kali ini Niko bersikap Dingin kepadanya,dan Nisa melihat Niko menahan rasa cemburunya sejak ada Reno tadi.
" Ya deket aja,dia itu atasan aku dikantor "
" Sering jalan bareng? " Kepo Niko.
" Ehmmmmm..." Gumam Nisa pura2 mikir.
"Jadi kamu udah ngak sayang lagi sama aku " Kesal Niko membara.
" Ya enggak lah sayang,aku tuh sayang banget sama kamu " Gemash Nisa mencubit pipi kekasihnya.
Niko berpura2 ngambek,dan itu membuat Nisa tersenyum bahagia.
" Aku ngak pernah jalan bareng cwok lain,selain pacar aku yang ganteng paripurna ini " Gombal Nisa.
" Heh alasan " Ngambek Niko.
Nisa pun tak tahan akhirnya dia memeluk kekasihnya itu dari samping.
" Aku kangen banget sama kamu Nik " Bisik Nisa pelan.
Niko tertawa renyah,hilang sudah kesalnya tadi kini digantikan dengan rasa bahagia.
" Aku juga kangen Nis,rasanya pengen cepet2 Nikahin kamu " Jawab Niko mengeratkan pelukannya.
" Cieeee ngak sabaran ya punya istri cantik kayak aku " Narsis Nisa.
" Hmm pokoknya aku mau kamu jadi istri aku,tahun depan Kita nikah ya,aku udah nabung walaupun masih sedikit tapi aku harap tahun depan kita bisa berumah tangga " Kata Niko tegas.
" Jadi kamu lamar aku nih sekarang ?? " Goda Nisa menaik turunkan alisnya.
" Yah anggap aja gitu " Jawab Niko tertawa.
" Ish,ngak romantis banget sih,masak ngelamarnya di rumah sakit sambil jagain Clara lagi " Protes Nisa tak terima.
" Hahaha ya udah nanti aku lamar lagi ditempat yang romantis " Kata Niko santay.
Nisa memukul pelan dada kekasihnya,dan Niko tertawa renyah sesekali mencium pucuk kepala Nisa.
Hingga acara uwu uwuan mereka terhenti saat deheman seseorang mengagetkan pasangan itu.
" Ya elah malah pacaran " Kata Beni mencibik kesal selalu melihat penampakan Niko yang sedang bermanja2 dengan Nisa.
" Ganggu aja sih Bang,ngak tau aja orang lagi kasmaran " Protes Niko kesal.
" Berisik lo,nanti anak gue bangun " Kata Beni tegas.
Niko langsung terdiam dan Nisa tersenyum malu karna ketahuan Beni.
" Makan malam dulu Nis,om udah beliin makanan buat kalian " Titah Beni membuka bungkusan.
" Makasih Om " Kata Nisa tersenyum.
Mereka pun makan dengan tenang,sesekali Niko melucon/menggombal Nisa dengan seribu macam tingkahnya.Beni hanya memutar mata jengah melihat Niko yang bucin abis.
Hingga malam mereka tertidur pulas dengan Nisa memeluk adikknya, tidur dibrangkar sementara Beni dan Niko tidur dikarpet yang dibawa Beni dari rumah kontrakkan Nisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 749 Episodes
Comments
Siti Ngaisah
undur diri ,ceritanya kaya senetron jadi dah males bacanya
2021-07-12
0
Sony Suprapto
lanjut ya
2021-06-02
0
umi mardiyah
saran"tolong jangan pisahin Niko ma nissa kasihan Niko klo pisah dah baik,sayang,n sabar."
2021-05-04
1