Malam yang sepi tapi tak menyepi kan hati Gadis beranjak dewasa itu untuk selalu menampilkan senyum hangatnya kepada sang adik.
Setelah solat magrib Nisa dan Clara berada di dapur untuk memasak makan malam mereka berdua.
" Dek,tolong ambilin kakak mangkuk itu bisa ?? " Pinta Nisa kepada adiknya yang sibuk memainkan Boneka lusuh kesayangannya.
" Yang ana kak ? ni ya ? Tunjuk Clara kepada mangkuk kecil disampingnya.
" Bukan,yang sebelah nya gambar Doraemon ? Kata Nisa yang terus sibuk menumis sawi dikuali.
Clara celengak celinguk bingung yang mana.hingga manik bulatnya melihat gambar kucing biru itu berada di samping kanannya.
Clara tergopoh gopoh membawa mangkuk plastik itu untuk kakaknya.
" Ni kak akuk na " Kata Clara menarik baju Nisa.
" Wah pinternya adik kakak,makasih ya " Ungkap Nisa mencubit pipi tembem Clara.
" Cama ama " Jawab Clara berlalu duduk kembali sibuk dengan mainannya.
Masakan pun selesai,mereka ber dua makan dengan lauk seadanya,tumis sawi dan ikan ciw goreng sangat sederhana tapi mereka sangat bersyukur.tak pernah Clara merengek minta makan yang aneh2,apa yang dimasak Nisa itu lah yang dimakan Clara.
Yang terpenting Susu nya ada untuk diminum.
Mereka makan dengan lahap,Nisa menyuapi adiknya dengan telaten.
Selesai makan kakak beradik itu bersenda gurau hingga Clara mengajukan pertanyaan yang sulit di jawab Nisa.
" Kak,eman2 Cala tan pada unya ayah dan ibu,tenapa Cala uma unya kakak dan ayah Beni yang auh ?? " Tanya Clara tiba2.
Nisa yang tadinya tertawa bahagia pun menjadi terdiam.bingung harus jawab bagaimana.
" Emang Clara ngak seneng ya cuma ada kakak ? " Tanya Nisa pura2 sedih.
" Utan ditu kak,uman Cala ingung,eman Cala unya ayah,ibu,adik,api Cala ndak unya ? Kata Clara dengan mata berkaca kaca.
Nisa sepontan menangis,tapi dengan cepat ia mengusap air matanya .
" Clara punya kok ibu dan ayah,tapi orang tua Clara udah dipanggil sama Tuhan " Kata Nisa mencari cara agar Clara mengerti.Nisa pun tak tau kemana dan siapa orang tua yang tega membuang Clara kepada Beni.untung lah Beni masih mempunya hati dengan mau merawat Clara saat itu.walaupun Beni terkenal dengan Preman tangan besi nya.
" Tenapa Tuhan ndak anggil Cala uga kak,Cala tan uga mau cama2 sama ibu Cala,di cayang ibu ama cayak dedek Uni ? " Kata Clara yang sudah menangis.
Jantung Nisa berdegub kencang saat Clara berkata seperti itu.Nisa tak mau kehilangan Clara,Clara adalah hidupnya saat ini.
Nisa memeluk adik kecil nya yang rapuh,sungguh hati Nisa sangat hancur,ternyata Clara mempunyai rasa irinya melihat keluarga temannya mempunyai orang tua yang lengkap,sedangkan dia hanya seorang diri dengan kakaknya yang sangat menyayanginya.
" Kamu yang sabar ya sayang,kakak akan selalu menyayangi dan menjaga kamu dengan seluruh jiwa kakak,melebihi diri kakak sendiri " Kata Nisa menangis sesegukkan memeluk adiknya yang juga menangis.
Hingga jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam,Clara tertidur di dekapan Nisa karna lelah menangis.Nisa menatap wajah polos adiknya dengan pilu mendalam.
" Kakak ngak akan ninggalin kamu Clara,kakak janji " Gumam Nisa mencium kening adiknya.
Dengan hati2 Nisa membawa adiknya ke kamar mereka dan berbaring di kasur lusuh mereka yang termakan usia.
**
Ditempat lain Seorang wanita paru baya meringkuk diatas kasur mewah mereka,dengan suami yang juga mulai tertidur membelakanginya.
Pikirin Sonya berapa hari ini tertuju kepada anaknya Nisa,yang entah tinggal dimana.
Banyak pertanyaan dibenak nya mengenai anak yang ditinggalkannya itu,siapa anak bayi itu saat Mall.
Apakah Nisa sudah menikah,siapa suaminya,apakah anaknya juga bahagia sama sepertinya.
Hingga tengah malam Sonya belum bisa menutup matanya,sampai sang suami terbangun.
" Kenapa belum tidur ? " Tanya pria itu mengernyit bingung.
" Belum ngantuk mas " Jawab Sonya .
" Apa yang kamu pikirkan ? " Tanya Pria itu tajam.
" Ngak ada kok,cuma belum ngantuk aja " Kata Sonya bangkit dari tidurannya keluar kamar.
" Kamu semakin mencurigakan Sonya " Gumam pria bernama Dimas itu.
Karna penasaran akhirnya Dimas menghubungi orang suruhannya untuk mencari informasi tentang masa lalu Sonya.
Sonya duduk di meja makan seorang diri,pikirannya masih tentang Nisa.
" Apa benar itu anak Nisa ?
" Kalau dia sudah menikah,kenapa dia tak mencari ku untuk meminta restu ?
" Apa dia menikah dengan Niko pacarnya dulu ? tapi waktu aku kesana Niko masih sendiri dan hidup terpisah dengan Nisa ??
" Jika benar itu memang anaknya,dan Nisa hamil diluar nikah,tak ada bedanya dengan ayahnya yang ******** !!! " Gumam Sonya menanyakan semua pertanyaannya seorang diri.
Karna lelah dengan pikirannya sendri,Sonya pun balik ke kamar menemui sang Suami.
Pasangan itu pun menghabiskan malam panas mereka,untuk menghalau pikiran Sonya yang sedang Gabut.
Nisa seperti biasa menitipkan Clara kepada Mbak Rena tetangga baik hatinya.
Sudah hampir 2 bulan Nisa bekerja dan menitipkan Clara,Kata mbak Rena,Clara tak banyak tingkah saat dirumahnya dan sangat membantu Rena menjaga anaknya yang masih balita, walau terkadang ada lah mengganggu sedikit namanya juga anak2,tapi Rena tak pernah ngeluh untuk membantu Nisa.
Nisa sangat berterima kasih kepada tetangganya itu meski Mbak Rena tak mau menerima upah dari Nisa,Nisa juga tak mau hanya mengucapkan kata terima kasih kadang jika Nisa sudah gajian/mendapat uang lebih yang diberi karyawan ditempatnya bekerja Nisa sering membeli sayur,makanan, Daging ikan ataupun ayam sebagai ungkapannya,dan Mbak Rena pun mau menerima barang dari Nisa walaupun tak seberapa.
Begitulah hidup bertetangga harus saling membantu dan mengayomi.
Setelah mengantar Clara,Nisa berjalan dengan cepat bahkan berlari ke perusahaan yang tak jauh dari rumahnya.
Nisa sampai sebelum jam menunjukkan pukul 7.30.
Nisa bergegas menjalankan tugasnya sebagai Cleaning Service.
Setiap hari dirinya berhadapan dengan kuman,tak jarang juga Nisa disruh ini itu oleh karyawan yang sok berkuasa,Nisa hanya menurut dan sesekali mereka juga memberikan uang tambahan untuk Nisa.
" Hay Nis... " Sapa Reno saat dirinya ingin membuat kopi di pantry.
" Hay juga kak " Jawab Nisa ramah.
" Mau kopi/teh,biar kakak bikinin ? " Tawar Reno.
" Ngak usah kak,makasih aku masih banyak kerjaan " Tolak Nisa sopan.
" Ya udah,kamu kerjanya hati2 ya dan semangat " Kata Reno tersenyum kepada Nisa.
" Iya kak Reno,makasih " Jawab Nisa malu2.
" Aku duluan ya kak,lantai 2 belum dibersihin " Pamit Nisa.
" Iya Nis,gih sana "
Nisa bergegas pergi dari pantry mengambil sapu dan kain lapnya.
Tanpa mereka ber2 sadari,seorang sedang melihat adegan tadi dengan mengepalkan tangannya.
" Awas aja lo cwek kampung !! " Gumam wanita sexy itu.
Hampir jam 11 siang,Nisa masih berkutat dengan pekerjaannya,walaupun peluh membasahi kening nya,Nisa tetap semangat.
Nisa dan temannya bernama Supri dan Nita bersama sama membersihkan gudang tempat penyimpanan berkas lama.
" Minum dulu Nis " Kata Supri menyerahkan air mineral.
" Makasih Sup " Jawab Nisa ramah.
" Nit,sebelah sana udah belum ? Tanya Nisa kepada Nita yang berselonjoran karena lelah.
" Belum Nis,aku masih capek nanti barengan aja ya " Kata Nita mengipasi wajahnya yang penuh keringat.
" Oke " Jawab Nisa sambil minum dengan posisi duduk.
" Eh Nis,kamu dekat ya sama Kak Reno ? Tanya Nita kepo.
" Ngak sih,cuma sering sapa aja " Jawab Nisa.
" Kak Reno itu playboy loh Nis,banyak yang suka sama dia,aku denger Manager pemasaran itu ngebet banget sama dia,tapi ngak tau kak Reno nya gimana ? " Cerocoh Nita menganjak Nisa ghibah.
" Ya namanya juga orang ganteng dan kerja kantoran tetep,siapa yang ngak mau ? Lain hal nya kalo sama kita yang biasa biasa aja,apalagi kerjaannya cuma kaya gini " Sahut Supri berdiri.
" Ya kita kan ngak tau sifat orang,udah ah jangan suuzon mulu,nanti didengerin orang bisa berabe kita " Jawab Nisa malas.
" Yeee,aku kan cuma ngasih tau kamu aja,takutnya nanti kamu kecantolan sama dia.minggu kemarin tuh ya aku liat kak Reno jalan sama cwek,beh cantik body nya aduhay,nah sore kemarin aku juga liat dia jalan sama cwek yang beda lagi,tapi bodynya ya ampun,kalo kita b2 digabungin jadi 1,masih kalah hot sama tu cwek ! " Kata Nita menggebu gebu.
Supri dan Nita tertawa keras melihat Nita yang nyerocos.Nita mengkrucutkan bibirnya kesal kepada 2 temannya yang hanya tertawa saja,bukannya melanjutkan obrolan.
Hingga jam istirahat seperti biasa Nisa pamit pulang sebentar untuk makan siang bersama adiknya.
Saat akan memasuki lift karyawan,Nisa berpapasan dengan Reno.
" Eh Nis,mau kemana buru2 amat ? Sapa Reno menghalangi Nisa.
" Mau pulang kak,makan siang sama adik aku drumah " Jawab Nisa cepat.
" Kakak anterin ya " Tawar Reno.
" Ngak papa kak,rumah aku deket dari sini,ya udah Nisa duluan ya " Kata Nisa berlari saat lift nya sudah terbuka.
" Kamu bener2 istimewa Nisa " Gumam Reno tersenyum manis menatap punggung Nisa yang akan menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 749 Episodes
Comments
Mur Wati
kasihan nisa thor jgn di tmbh ada cewek rese lagi
2023-07-06
0
Umi Jasmine
niko kemana
2022-04-05
0
Evianna@03
bg Niko apa kabarnya Thor.
ijin promosi sebentar ya kk
mampir yok ke karya receh author
Ayah Aku mau ibu
2021-06-26
0