Pagi menjelang Nisa sudah terbangun karna alarm untuk solat subuhnya sudah berbunyi.
Nisa melirik Bayi mungil itu masih lelap tertidur dan sesekali bergerak mencari posisi nyaman.
" Jangan bangun dulu ya Dek,kasian ayah sama om Niko kalo kamu nangis " Kata Nisa pelan sambil menepukkan pantat bayi itu pelan.
Nisa pun dengan hati2 melangkah ke kamar mandi,untuk mandi dan solat.
Setelah selesai solat ternyata bayi Clara sudah bangun tapi tetap diam,hanya bergerak ke kiri dan ke kanan tanpa menangis.
" Uuu cayang,udah bangun yaa jangan nangis ya " Rayu Nisa memelas.
Bayi itu tersenyum seperti mengerti ucapan Nisa.
Nisa mengintip keluar dan melihat 2 pria beda umur itu masih meringkuk di kainnya masing2.
Nisa berjalan kedapur untuk menanak nasi dan membuat minuman hangat untuk mereka semua.
Nisa memberi susu untuk bayi Clara karna masih terlalu pagi Nisa belum berani memandikannya walaupun dengan air hangat.
Jam sudah menunjukkan pukul stngah 6 pagi,Nisa keluar dari rumah dengan melangkah pelan takut membangunkan pria2 itu dan membawa bayi Clara untuk berjemur sebentar dengan sinar matahari pagi.
Saat Beni menyerahkan bayi malang itu untuk dijaganya,Nisa banyak belajar cara merawat bayi.
Mereka berjemur bersama beberapa menit,merasa sudah cukup Nisa masuk ke dalam rumah dan mendapati 2 pria itu sudah bangun dan sedang asik menyesapi teh yang sudah tak hangat lagi.
" Dari mana Nis ? Tanya Niko dengan rambut aut autan khas bangun tidur.
" Dari luar,berjemur sebentar sama Clara " Jawab Nisa tersenyum.
" Saya mandi dulu " Kata Beni bangkit.
" Kamar mandinya di dalam kamar om " Kata Nisa memberi tau
" Iya,semalam sudah tau " Jawab Beni mengambil handuk di dalam tas ransel nya.
Tinggallah Niko dan Nisa yang masih menggendong bayi itu sambil duduk lesehan.
" Taruh aja disitu Nisa,alesin pake selimut " Kata Niko.
" Kamu pegang dia bentar ya,aku ambil selimut dulu dikamar " Kata Nisa akan menyerahkan Clara.
" Aku takut Nis,nanti dia jatuh " Kata Niko menolak.
" Belajar sayang,nanti kalo kita nikah, terus punya anak masak kamu ngak mau gendong " Goda Nisa seraya menahan senyum.
" Hah,mau lah.apalagi ibunya kamu hahaha " Jawab Niko menghayal.
Nisa hanya tersenyum malu dan menyerahkan bayi itu dengan pelan2 ke tangan Niko.
Nisa dengan cepat bangkit dan mengambil selimut besar,melipatnya menjadi 3 bagian sehingga terlihat cukup tebal dan tak menyakiti punggung bayi itu.
" Nah gini kan enak,jadi biar nanti dia ngak nangis2 kalo kamu tinggal sebentar " Kata Niko mengelus Pipi cubby bayi itu seraya bermain ciluk ba.
Beni selesai mandi dan melemparkan handuk itu ke wajah Niko,Niko pun menjadi kelagapan dan membuat bayi itu tertawa.
Niko yang awalnya kesal pun menjadi tersenyum hangat apalagi dengan memandangi wajah Nisa yang selalu tersenyum kepadanya,bagaimana pun keadaannya saat ini.
" Mandi sono,pagi2 udah nempel aja sama Nisa " Hujat Beni.
" Iri bilang Bos " Jawab Niko kesal.
" Apa lu bilang " Gertak Beni pura2.
" Ampun bang jago " Kata Niko sambil berlari ke kamar.
Nisa tertawa melihat tingkah konyol 2 pria beda umur itu.
" Sini Nis,biar sama om aja Claranya " Kata Beni.
" Ini om,hati2 " Nisa memberi bayi itu ke lengan Beni,Beni membawanya keluar untuk menghirup udara pagi.
Nisa membereskan kain mereka tidur dan melipatnya.setelah selesai Nisa pamit sebentar membeli bahan untuk memasak pagi ini.
" Nis ini uang buat kamu beli bahan masak " Kata Beni merogeh kantung celananya dan memberi 1 lembar uang 100 ribu.
" Ngak papa om,uang yang di kasih om dulu masih ada kok,karna cuma Nisa yang makan jadi hemat " Kata Nisa menolak mengambil uang itu.
" Ya sudah kamu simpen aja,sapa tau nanti untuk beli susu Clara " Kata Beni memaksa.
" Ya udah om,makasih ya Nisa berangkat dulu " Pamit Nisa.
" Hati2 "
Niko sudah selesai mandi dan tak menemukan Nisa,Beni dan Clara di pojok manapun.
Dengan tergesa gesa keluar rumah dan mendapati Beni sedang menggendong Clara tak jauh dari jalan raya.
" Bang,Nisa mana ??? Teriak Niko dari rumah.
" Ke pasar " Teriak Beni lagi.
Para penghuni kost lain pun dibuat terkejut dengan suara 2 pria itu,apalagi mereka melihat Beni yang di penuhi tato di tangan dan kakinya yang tak terbungkus kain.
Saat melihat Niko yang hanya menggunakan handuk sepinggang pun para Gadis itu berteriak histeris.
Niko menjadi bingung sendiri dengan mereka semua,saat menyadari dirinya hanya menggunakan handuk dengan motip superman pun Niko langsung ngacir masuk kedalam karna malu.
Beni memasuki rumah dan tanpa sengaja Beni mendengar para gadis itu membicarakan Nisa dan Bayi Clara,dan bahkan menjelekkan Nisa dengan kata2 yang tak pantas.
Beni menjadi geram sendiri dan ingin memarahi anak2 itu,tapi masih Beni tahan.
Dan tak lama Beni dan Niko kedatangan seorang wanita paru baya mendatangi kostan mereka.
" Ada apa " Kata Beni santai sambil menyalakan rokok batangannya.
Bayi Clara sudah tertidur pulas saat Beni menggendongnya tadi.
" Mana penghuni kost ini,saya rasa penghuni nya perempuan ? Kalian siapanya ?Kata wanita itu garang.
" Saya om nya,memang nya ada apa dengan ponakan saya " Kata Beni garang.
" Dia berapa minggu ini datang bersama seorang bayi tanpa ayah,sekarang ada lelaki yang menginap dsini !! Saya menerima laporan tidak enak dari anak yg lain "
" Bayi Itu anak saya,dia masih gadis.bukankah saya sudah membayar mahal di awal sebelum ponakan saya datang " Gertak Beni marah.
" Itu pak,saya tidak tau itu anak bapak " Kata Wanita itu melemah karna takut.
"Jangan menilai orang dari luarnya saja Buk,mana orang yang menghasut Nisa,biar saya robekkan mulutnya itu " Kata Beni geram.
Para gadis yang awalnya mengintip menjadi ketakutan saat suara Beni menggelegar.
" Kami akan pindah dari sini,kembalikan uang sewa yang sebelumnya sudah saya lunasi untuk 1 tahun " Gertak Beni.
Ibu itu menjadi kelabakan sendiri.
" Bukan gitu pak maksud saya,saya cuma ingin memastikan saja apa berita itu benar/ tidak " Jawab ibu itu ketakutan.
" Saya tidak mau tau,saya mau uang saya kembali.saya tunggu sampai sore/ ibu carikan kami rumah kontrakan yang besar dan leluasa untuk Nisa beraktifitas " Tawar Beni.
" Iya pak,disini ada kontrakan yang masih bagus,akan saya siapkan nanti sore " Jawab Ibu itu sedikit lega.
" Baiklah " Beni masuk kerumah dan menutup pintu dari dalam.
Ibu itu mengusap dada nya tenang.
" Untuk kagak diminta beneran,kalo ngak bisa mati aku dibunuh suami ku,uangnya udah abis buat arisan lagi " Gumam ibu itu menghela nafas lega.
Niko yang sedang menemani bayi itu tertidur mendengar semua perkataan Beni,tapi Niko tak mau keluar,toh pasti Beni mampu mengatasinya,pikir Niko.
" Jadi kita beneran mau nikah bang ? Kata Niko melihat Beni mengambil tas bayinya dan menyusun baju2 sang bayi.
" Iya,kasian Nisa kalo disini terus diomongin sama anak2 itu " Jawab Beni cuek.
" Ya udah,aku juga ngak tega liat Nisa menderita karna omongan orang yang ngak bener "
Tak lama kemudian Nisa pulang dengan kantong berisi bahan makanan.
" Eh ayank beb udah pulang "Gombal Niko membantu Nisa kedapur kecil itu.
" Mulai deh lebay nya " Kata Nisa pura2 ngambek.
Beni hanya menggelengkan kepalanya melihat 2 pasangan itu.
" Kita masak bareng ya,biar rasanya makin maknyus "
Nisa tersenyum bahagia dan mengangguk setuju.
Hampir 1 jam mereka ber2 masak di dapur kecil itu,walaupun susah untuk bergerak tapi Nisa terus saja tersenyum bahagia,sesekali Niko mulai menggombal.
Jam 9 pagi mereka baru sarapan dengan lauk seadanya.Baby Clara sangat anteng dengan sang ayah angkat,walaupun sesekali menangis karna lapar,pup,dan tidur tapi Beni tetap merawat bayi itu sepenuh hati.hari ini Nisa bebas bergerak,Clara sudah ada pawangnya.
Hingga sore hari mereka pindah rumah,awalnya Nisa cukup terkejut tapi Nisa percaya Beni selalu memberi yang terbaik untuknya dan Clara.
Mereka pun berberes dikontarakan baru mereka yang lumayan luas,hingga Nisa tak perlu bersusah payah menaruh barang.Beni dan Niko dengan sepenuh hati menata ruangan itu dengan lebih baik,bahkan Beni membeli kipas angin kecil supaya Nisa dan Clara tidak merasa kepanasan saat cuaca panas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 749 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
Salah ketik ya kak🤭 harusnya pindah bukan nikah😂😂😂
2022-02-13
0
Julia Lia
enak kalau kayak gini, walaupun gak punya orang tua tpi masih ada pacar dan satu lagi Om preman yang berhati malaikat
2021-06-14
0
Siti Nurjanah
baik nya beno.biar preman tp ht nya baik
2021-03-12
0