Interview

"Mulai sekarang Kamu harus bisa bekerja dan bantu - bantu membersihkan Rumah" ucap Lee santai

"Apa" teriak Alexa tidak suka seakan Lee sudah berani memberikan nya perintah dan tugas.

"Tidak perlu berteriak berbicara dengan ku, telinga ku masih normal. kamu pikir tinggal dan makan di sini gratis" ucap Lee mulai bersikap angkuh

"Aku punya banyak uang, jadi kamu tidak perlu khawatir masalah itu" ujar Alexa

"Hey dengar ya Tuan Putri, uangmu tidak berlaku disini" Lee tersenyum sinis

"Sekarang ikut aku" Lee menarik tangan Alexa menuju dapur, kemudian Lee mengambil kain pel dan menyerahkan pada Alexa, namun Alexa membuangnya.

"Jangan harap kamu bisa menjadi kan aku pelayan dirumah kecil ini" dan berlari masuk hendak menuju kamar Minnie, namun sudah terkunci dari dalam, mau tidak mau Alexa masuk menuju kamar Lee dan kembali melanjutkan tidurnya. Lee geleng-geleng kepala melihat tingkah Nona mudanya.

"Mungkin aku terlalu keras, dan akan mencoba nya secara perlahan-lahan " bathin Lee

Minnie keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi " kak doain ya hari ini aku interview di salah satu anak perusahaan Juang Groups" sambil duduk menikmati sarapan nya.

"Ya kakak akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mu" seraya mengusap kepala Minnie seperti adik kandung sendiri

"Juang Groups, apa itu termasuk perusahaan wanita bermulut cabe itu ya kak ? tanya Minnie kemudian

"Iya" jawab Lee

"Tapi kamu beruntung bisa bekerja disana nantinya, selain gaji yang besar tidak semua orang berkesempatan untuk mengembangkan karir di perusaan terbesar Asia itu" Lee menyemangati Minnie

"Tapi kak, aku tidak menyuka wanita itu" ujar Minnie

"Demi karier dan masa depan terindah yang menantimu, lupakan dan buang saja rasa tidak suka mu itu, dan kakak minta kamu mau ya meminjam kan pakaian serta berbagai Kamar dengan nya" sambil tersenyum menatap lekat wajah Minnie

Muka Minnie bersemu merah mendapatkan tatapan itu, seolah mendapat suntikan energi dan semangat yang besar. tanpa sadar dia mengangguk setuju, Minnie melangkah keluar dengan penuh percaya diri. yang juga diikuti Lee dari belakang.

"Kakak mau kemana ? Minnie memasang wajah imutnya

"Kakak akan mengantarkan kamu hari ini" ujar Lee melangkah mendahului Minnie dan membukakan pintu untuk nya. Minnie bertepuk tangan senang dan duduk di sebelah Lee.

Airin duduk dikorsi kebesarannya, sudah beberapa orang yang diinterview nya, semua digagalkan karena tidak sesuai kriteria nya. yang lebih mementingkan pujian dari mereka calon pekerja. dimana Airin nantinya mengajukan pertanyaan bagaimana pendapat mereka tentang penampilan nya, tentang kecantikan wajah yang tidak berhubungan sama sekali dengan pekerjaan mereka nantinya.

Minnie meremas-remas jemarinya menunggu giliran, dia merasa grogi dan berharap bisa diterima nanti nya. sambil sesekali merapikan pakaian dan rambut bergelombang nya.

Minnie memasuki ruangan yang megah itu, nampak seorang wanita duduk dengan angkuh nya, menatap Minnie. setelah mengajukan beberapa pertanyaan yang berhasil diawab Minnie, Airin kembali mengajukan pertanyaan seputar dirinya.

"Bagaimana menurut mu jika melihat posisi dan penampilan ku" ujar Airin menatap lekat wajah Minnie tanpa ekspresi.

"Menurut saya, Nona Airin wanita yang cantik, Glamor dan tentunya cerdas serta ambisi yang kuat. untuk mencapai keinginan dan tujuan nya, sehingga diusia Nona yang relatif sangat muda sudah mencapai posisi yang tinggi seperti ini" ujar Minnie