COCOK 100%
Arthur terduduk di lantai ruang kerjanya, kaki yang biasanya kuat menendang lawan hingga tak berkutik saat ini seakan tak punya daya lagi. Tubuhnya ambruk dengan menyedihkan. Airmatanya tak berhenti mengalir sambil memeluk kertas hasil laboratorium di tangannya.
Arthur yang dulu adalah seorang pria dingin yang tak pernah menangis. Bahkan saat peluru panas menghantam tubuhnya tak sedikitpun dia merasa kesakitan. Dia terkenal sangat kuat dan tak terkalahkan, tapi sekarang karena sebuah kertas mampu menghancurkannya.
Wajah sendu nadine terbayang di benaknya. Bagaimana dia bisa menghadapi wanita itu. Tak bisa dibayangkan kebencian nadine kepadanya andai dia mengetahui kenyataan ini.
Arthur benar benar terpuruk, dia kembali membayangkan bayi kecil tak berdosa yang saat ini sedang berjuang melawan hidup dan mati. Semua itu karena dosa yang diperbuatnya.
Bayi kecil itu menderita suatu penyakit akibat kondisi ibunya yang tertekan dan kurang gizi saat mengandungnya. Dan itu semua jelas penyebabnya adalah Arthur. Nadine mengalami masa yang berat menjalani kehamilan sendirian, ditambah lagi harus bekerja keras untuk kebutuhan ekonominya.
Argghhhh...
Arthur meraung memukuli dirinya sendiri.
Arthur memandangi wallpaper di handphonenya, wajah nadine dan Naufal putranya sedang menatapnya disitu. Arthur mengusap wajah kesayangannya itu.
"Akan aku tebus semuanya, aku akan jamin kebahagiaan kalian berdua" arthur bersumpah dengan dirinya sendiri.
Selesai menenangkan dirinya, arthur menuju ke ruangan perawatan bayinya. Dia melihat bayi kecil darah dagingnya itu sedang tertidur pulas. Banyaknya selang yang menancap di tubuh mungil itu membuat rasa ngilu di hatinya muncul lagi.
Arthur mengangkat tubuh putranya itu, menempelkan pipinya ke pipi lembut itu. Arthur terhanyut, dia mulai menciumi wajah putranya dengan sayang, memeluknya dan mencurahkan semua rasa sayangnya sebagai seorang bapak.
"Ini ayah nak, ini ayahmu, ayah akan pastikan kesembuhanmu, ayah akan membuat kamu dan bundamu bahagia".
Anak ayah harus kuat ya, kita akan berjuang ya nak!" ucap arthur terisak.
Setelah cukup lama dia mengobrol dengan bayinya, arthur kembali mengingat nadien. Dilihatnya jam tangan yang dipakainya.
"Seharusnya dia sudah bangun, aku akan menemuinya" batin arthur.
Sebelum pergi arthur meminta perawat untuk memindahkan bayinya ke ruangan khusus VVIP. Dia memastikan perawatan terbaik untuk putranya, dan juga meminta bagian administrasi membebankan semua biaya atas tanggungannya.
Desas desus pun mulai beredar di kalangan internal rumah sakit, dokter muda yang cool idola mereka begitu perhatian kepada seorang bayi yang menjadi pasiennya, begitulah mungkin tema gosip mereka. Arthur tidak mempedulikan semua itu, Saat ini dia hanya akan fokus untuk bayi dan ibu dari anaknya.
.
.
.
Tok..tok
Arthur mengetuk pintu beberapa kali sebelum seseorang didalam rumah itu membuka pintu.
"Kamu??? ngapain kesini lagi?" tanya nadine jutek.
"Jawab dulu salam aku, dari tadi aku ngucapin gak dijawab" goda arthur.
"Gak kedengaran" elak nadine.
"Assalamualaikum nona Nadine" arthur kembali mengulang salamnya.
"Waalaikumsalam" jawab nadine.
"Jadi ngapain kesini?" tanya nadine tak sabar.
Arthur memperhatikan wanita itu, sepertinya dia habis mandi, wajahnya tampak segar. Walaupun tak ada riasan di wajahnya tapi pesona yang muncul dari dalam dirinya sanggup membuat arthur menggila.
"Aku gak disuruh masuk?" tanya arthur padahal dia sudah melangkah menuju ruang tamu tanpa disuruh.
"Itu udah masuk sendiri tanpa disuruh" sewot Nadine.
Arthur tergelak mendengar nadine mengomelinya.
Seperti biasa dia mulai memasang mode datar dan tidak mendengar penolakan ketika bersama nadine.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ari_nurin
sayang nya cuma satu di Arthur tukang celap celup kyak teh celup 😏
2024-09-15
0
Euis Indra Apriani
jutekin aja lah..tuman
2024-08-18
0
Nurmalena
yang sabar ..maklumi aja sifat nadin srperti itu..
2024-08-14
2