Hari yang indah di Srivan seperti biasa nya. Mentari mulai menampakkan sinar nya. Chaiya pun mulai menggeliatkan tubuh nya tanda ia sudah terbangun dari alam mimpi nya. Chaia tersenyum saat teringat mimpinya semalam.
"Apakah kau bermimpi indah nak...?" sapa Srada yang sudah berada di ambang pintu kamar chaiya.
"Ibu...dari mana ibu tau aku bermimpi indah?" sahut Chaiya dengan wajah merona karena tersipu. "Terlihat jelas dari senyum mu, apa yang kau mimpi kan Chaiya?" tanya Srada sambil tersenyum dan membelai pucuk kepala Chaiya.
"Ibu...dalam mimpi ku aku bertemu seseorang, seorang pria yang sangat baik padaku, dia datang dengan membawa begitu banyak cinta untuk ku. Apakah dia pangeran ku bu..?" jelas Chaiya pada ibu nya. "Ya...mungkin..." jawab Srada sambil menghela nafas melihat tigkah putri nya.
"Dan sekarang cepatlah mandi Chaiya, karna kita akan pergi ke pasar." kata srada sambil berlalu meninggal kan Chaiya. Setelah beberapa menit Chaiya sudah selesai bersiap siap. Chaiya dan Srada memulai sarapan sebelum mereka pergi ke pasar.
Selama perjalan menuju pasar, Chaiya terlihat bahagia dan tak henti henti nya bersenandung dengan tingkah nya yang tidak bisa diam. Srada tersenyum melihat tingkah putri nya itu. Dan sampailah mereka di pasar Srivan, pasar yang tidak pernah sepi dari kegiatan perekonomian.
"Chaiya tunggu lah di sini, ibu akan membeli beberapa barang dan cepat kembali." pinta Srada pada putri nya, karna suasana pasar sedang ramai Srada khawatir Chaiya tertabrak pengunjung pasar yang lain. Chaiya pun meng iya kan ucapan ibu nya, dan menunggu Srada di taman yang terletak di ujung pasar.
Chaiya masih sibuk bersenandung sambil menunggu Srada, hingga ada sesuatu yang terasa geli saat menyentuh kulit kaki Chaiya.
"Aaaaaaa... apa ini?" pekik chaiya sambil berjingkat mundur karna kaget dan sedikit takut. Hingga akhir nya terdengar lah suara "meauuu."ternyata itu adalah seekor kucing kecil.
Kucing kecil yang sangat imut dan menggemaskan, berbulu putih dengan badan yang gembul, mirip seperti bola bulu. Kucing itu terus mendekati Chaiya dan menggosokan lagi badan nya di kaki Chaiya. Chaiya mencoba meraba kucing itu dengan indra peraba nya. Chaiya merasakan bulu yang sangat lembut saat ia menyentuh nya.
Kucing kecil itu mengeluarkan suara dengkuran saat Chaiya mengelus elus tubuh nya. Seketika Chaiya pun langsung menyukai kucing kecil itu. Karna pada dasar nya Chaiya memang penyayang binatang. "Apa sebaik nya ku pelihara saja ya kucing ini? owww dia sangat menggemas kan." batin Chaiya.
Hingga akhir nya Srada datang menghampiri Chaiya, dengan menenteng tas belanjaan yang sudah terisi barang-barang yang mereka butuh kan. "Chaiya...apa yang kau lakukan nak?" tanya Srada yang penasaran dengan kegiatan putri nya. "Lihatlah bu...dia imut kan?" tanya Chaiya sambil menunjukan kucing kecil pada Srada.
"Dari mana kau dapatkan kucing itu Chaiya?" tanya Srada penasaran. "Kucing ini tadi mendatangi ku bu...mungkin dia tidak punya induk, ku pikir akan bagus jika kita membawa nya pulang dan memelihara nya." jelas Chaiya. Srada memperhatikan sekeliling untuk memastikan kalau kucing kecil itu benar benar tidak punya induk.
Dan benar saja, kucing kecil itu memang tidak punya induk, Srada pun meng iya kan permintaan putri nya dan membawa kucing kecil itu pulang untuk di pelihara. "Kucing kecil ... aku harus memanggil mu apa?" batin Chaiya. Chaiya mulai berfikir nama yang cocok untuk kucing nya. "Ya!!! nama mu adalah Balu!" ucap Chaiya dengan penuh semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
_rus
Sudah aku like dan rate Thor 👍🏽👍🏽
Tetap semangat pokoknya 💪🏽💪🏽
Salam hangat dari "Sebuah Sebuah Kisah Cintaku" 😁
2020-11-29
1