Bab 5 Bertemu orang tua Leon

sekian lama di perjalanan menuju tempat kediaman keluarga karasta, akhirnya Leon dan adelia sampe juga di rumah megah itu.

Leon memarkirkan mobil mewahnya, setelah itu mereka keluar dari dalam mobil.

" inget apa yang saya omongkan tadi,kamu mengertikan?" Ucap Leon menegaskan kembali kata-katanya tadi.

" Iya tuan saya mengerti" Jawab Adelia.

sebenernya adelia gugup juga akan bertemu orang yang di segani di kota itu, dia tau karna keluarga leon sering muncul di TV dan majalah, apalah dayanya dia hanya gadis kampung.

" baiklah, bersikap lah dengan baik "Ucap Leon.

" Ayo kita masuk " Ucap leon. Sambil menggandeng tangan adelia untuk masuk kerumah leon.

Adelia semakin gugup di buatnya. merekapun masuk ke dalam rumah itu dan di sambut oleh pelayan yang bekerja di rumah itu.

" Selamat pagi tuan muda" Ucap bi inah kepala pelayan yang membukakan pintu.

saat masuk adelia terkagum-kagum dengan rumah megah nan mewah itu dia tidak berhenti memperhatikan isi rumah itu

" pagi bi, di mana mamah dan papah bi? "Ucap Leon bertanya pasalnya kedua orang tuanya tidak ada di ruangan itu.

" Tuan sedang di ruang kerjanya, kalo nyonya sedang di taman belakang tuan muda" jawab bi inah.

" Apa saya panggilkan tuan muda " Ucap bi inah.

" Iya bi tolong panggilkan ya bi "Jawab Leon.

" Baik tuan muda "Ucap bi inah. meninggalkan leon dan adelia untuk memanggil ke dua orang tua leon.

kemudian leon mengajak adelia untuk duduk di ruang keluarga, sambil menunggu kedua orang tuanya.

setelah menunggu,kedua orang tua leon menghampiri leon dan adelia. dan bi inah menyiapi minuman dan cemilan dan menarohnya di meja.

" Hay sayang, kamu gk jadi ke kantor " Ucap Mamah Rita.Sambil mendudukan bokongnya di depan leon dan berdampingan dengan suaminya.

" Gk mah kerjaan leon sudah di Handel sama Rio "Ucap Leon

" Oh gitu, Ada keperluan apa kamu nak, mamah sama papah kumpul gini, dan siapa gadis di samping kamu ini?" Ucap Mamah Rita sambil memperhatikan adelia

" Iya leon siapa gadis ini " Ucap Papah putra yang ikut penasaran juga.

Adelia yang di omongin hanya menahan gugupnya, sambil menggenggam tangannya sendri karna gugup.

" Hm Leon ingin ngenalin pacar leon mah pah, hayo sayang kenalan sama mamah papah" Ucap leon.

Adelia yang di panggil tiba-tiba sama leon semakin gugup di buatnya.

" Hay tante om, kenalin saya adelia " Ucap adelia sambil membungkukan kepalanya.

"Sepertinya gadis ini baik buat leon walapun baru kenal, tapi aku sudah merasa sangat nyaman, dan gadis ini sangat cantik "Batin Mamah Rita.

" katanya kamu gk punya pacar leon, tapi ko kamu tiba-tiba kenalin papah dan mamah "Ucap Mamah Rita.

" Sebenernya leon udah lama sama adelia mah tapi tidak sempat untuk kenalin sama mamah sama papah " Ucap leon berbohong.

" Oh jadi gitu, emng kalian kenal dari mana?" Jawab Mamah Rita.

" hm kita kenal... dari...temen leon mah yang kenalin adelia sama leon " Ucap leon. bingung

" oh.... kamu cantik banget adelia, kamu kayanya orang baru di kota ini " Ucap Rita.

" mksh tante, iyh tante saya baru di kota ini saya dari kampung " Jawab Adelia jujur.

Leon yang mendengar adelia jujur dari kampung menatap adelia dengan tajam, takut mamah papahnya tidak suka.

" Apa dari kampung? " Ucap Mamah Rita.

"patas saja gadis ini kelihatannya polos banget, tpi kelihatanya juga gadis ini baik "Batin Mamah Rita

Suaminya hanya menyimak saja.

" Hm gini mah, Adelia memang sebenernya dari kampung " Ucap Leon yang tidak bisa berbohong.

" Oh jadi kamu dari kampung " Ucap mamah Rita.

"Iya tante " Jawab Adelia.

" iyah mah, dan leon ingin meminta restu sama mamah papah buat nikahin Adelia? " Ucap leon.

" Mamah sih gk keberatan dan gk mempermasalahkannya " Ucap Mamah Rita.

"Terus kapan kalian akan menikah? " Ucap Papah putra.

" Minggu depan mah pah "Jawab Leon.

Adelia tersentak dengan omongan leon yang akan menikah secepat itu, apa kah dia akan siap atau tidah?

"Bagus lh lebih cepat lebih baik, lagian mamah pengen cepet-cepet punya cucu "Ucap Mamah Rita.

saat berbincang-bincang bi inah datang.

" Nyonya, tuan makan siang sudah siap " Ucap bi inah.

"Baik bi, Ya udah sebaiknya kita makan siang dulu " Ucap Mamah Rita.

Semuanyapun menuju meja makan dan siap menyantap makanannya. walapun ada sedikit canggung dan gugup di diri adelia.

setelah selesai makan siang adelia membantu mamah leon membereskan piring bekas makan, walapun ada bembantu tapi mama Rita sering mengerjakannya sendri.

tapi leon dan papahnya kembali di ruang keluarga.

"Biar saya bantu tante"Ucap Adelia.

"Tidak usah sayang tante bisa sendri ko, kamu lebih baik temui leon. " Ucap Mamah Rita.

"mamah sama papahnya sangat baik beda dengan anaknya yang angkuh dan sombong "Batin Adelia yang memikirkan sikap leon yang berbeda dengan orang tuanya.

" Gk ppa tante di kampung saya sering ngerjain kaya gini, dan sering juga bikin kue " Ucap Adelia.

"Wah apa iya, jadi kamu bisa buat kue dong, kapan-kapan kita bikin kue barengnya" Ucap Mamah Rita Antusias.

"Iyah tante "Jawab Adelia.

Setelah beres, adelia dan mamah rita kembali ke ruang keluarga, mereka berbincang-bincang.

sekian lama bercincang-bicang dan hari sudah sore karna asik mengobrol adelia berpamit pulang, dan di anter oleh leon

Di perjalanan hanya ada keheningan yang ada pada diri mereka tanpa ada yang membuka suaranya.

sekitar 30 menit mobil yang di kendarai leon dan adelia berhenti di halaman kontrakan adelia

"Minggu depan kita akan mempersiapkan pernikahan"Ucap leon.

Adelia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat.

" Kenapa nikahnya buru-buru banget sih, kitakan belum saling kenal "Ucap Adelia.

"Karna mamah ngebet pengen saya cepet-cepet nikah "Jawab leon dingin.

"Terus kenapa harus saya cewenya, kenapa gk orang lain. "Ucap Adelia.

"Pengenya sih gitu, tpi aku sudah terlanjur membayar kamu dari si udin " Ucap Leon.

"Jadi bang udin jual aku ke kamu gitu "Ucap Adelia.

"Ya seperti itu, mending kamu turutin aja rencana aku kaya gimna, toh saya juga bakal ngejamin keluarga kamu "Ucap leon sombong dan dinginya.

Adelia hanya diam saja.

"Ya sudah makasih atas tumpangannya "Ucap Adelia dan keluar mobil tanpa menghiraukan leon yang memperhatikannya.

Leon melajukan mobilnya untuk pulang setelah mengantar adelia pulang.

setelah itu adelia masuk ke kontrakannya, dan beres-beres, mandi dan makan. Setelah sudah dengan kegiatannya adelia duduk di atas tempat tidurnya, dia merenungi atas apa yang dia alami, harus menikah sama orang yang tidak di sukainya, dan di bohongi karnah hutangnya.

dering telponpun memecah lamunan adelia.

Dertt.. drttt. drtt.

Adelia segera meraih ponselnya yang dia letakan di meja deket tempat tidurnya.

dan setelah melihat siap yang memanggilnya adelia segera mengangkatnya. ternyata yang menelpon Tasya sahabatnya.

"Asalamualaikum Adel" Ucap Tasya dari sebrang telpon.

"Walaikumsalam " Ucap Adelia tidak bersemangat.

"Hey kenapa kamu kedengerannya kamu tidak bersemangat, cerita dong"Ucap Tasya penasaran.

"Hm sebenernya sya, aku sudah di Jakarta "Ucap Adelia.

"Apa di Jakarta, sama spa? Ko bisa? "Ucap Tasya.

"iyh aku di Jakarta,aku ke sini di antar sama bang udin, sekarang aku di kontrakan "Ucap Adelia.

" Astaga adel ko bisa sih si udin itu yang nganterin kamu, kamu gk di apa-apain kan sama dia "Ucap tasya kawatir krna dia tau udin itu gimna di kampung.

"Aku gk di apa-apain ko "Ucap Adelia.

"Terus kamu ngontrak di mna"Ucap tasya.

"Aku ngontrak di kontrakan Putri abadi"Ucap Adelia.

"Oh aku tau, nanti besok aku nemuin kamu, apa kamu di Jakarta mau cari kerja? Ucap Tasya.

"Iya dan.. nemuin orang yang udah bayar hutang aku "Ucap Adelia.

"Hah bayar utang! Siapa? "Ucap Tasya.

"katanya sih orang yang di segani di kota sini"Jawab Adelia.

"jadi kamu ninggalin ibu kamu sama Ade kamu di kampung "Ucap Tasya.

"Iya demi ibu, aku rela cari kerja d sini"Ucap Adelia, Adelia tidak menceritakan semua tentang dirinya.

merekapun mengobrol smpe jam menunjukan pukul 11 malam.

smpe akirnya mereka berdua memutuskan untuk menutup telponnya.dan adelia membaringkan tubuhnya dan terlelap tidur.

*****