DUA KABAR

Seperti biasanya Crystal bangun pagi, setelah selesai mandi dan berpakaian rapi. Crystal turun ke bawah, ia sungguh tak sabar ingin sarapan. Entah kenapa pagi ini perutnya keroncongan. Mungkin efek semalam pikirnya.

Crystal berjalan menuruni tangga dan benar saja, di sana sudah tersaji Roti bakar dan susu. Awalnya ia bingung karena setiap pagi sudah ada sarapan untuknya akhir-akhir ini.

Pernah terpikir oleh Crystal bahwa yang menyiapkan semua ini adalah Sean, tapi mana mungkin. Setelah kehamilan kekasihnya, Sean jarang pulang ke rumah.

Crystal mengedikkan bahunya acuh, ia duduk dan makan sarapan yang sudah di siapkan untuknya...karena sungguh ia benar-benar merasa lapar.

"Ngomong-ngomong Jika bukan Sean siapa yah?" Crystal menengok ke setiap penjuru ruangan.

Dan ternyata semuanya terlihat sepi..

Ia mengembungkan pipinya kesal.

"Masa iah Hantu" ujarnya pada diri sendiri..

Crystal mencoba mengabaikan pikirannya, ia segera menghabiskan sarapannya dan menunggu Alex menjemputnya seperti biasa.

...********...

"Hallo.." kata seseorang di sebrang telepon.

"Apa kau sudah mengurus semuanya?" Ujarnya pelan.

"Iya Tuan, Saya sudah mengurusnya. Tuan tinggal berangkat dua hari lagi dan makanan itu sudah saya antarkan sesuai alamat yang Tuan minta."

Pria itu tersenyum senang. "Baiklah, terimakasih. Jangan lupa Kau kirimkan saja ke rumahku."

Mematikan teleponnya, pria itu menatap padatnya kota Seoul dari kaca jendela mobil yang ia biarkan terbuka begitu saja.

Udara pagi begitu dingin terasa menusuk, Ia merapatkan mantelnya. Menatap hamparan pohon-pohon yang tertimbun putihnya salju.

"Aku menyukai musim ini, tapi aku tidak menyukai kenangan yang mempertemukan aku dengan gadis itu." gumamnya pelan.

...********...

"Sayang... kenapa kau terlihat buru-buru sekali. Aku dan anak kita masih merindukanmu setiap hari kau selalu bekerja." Rengek Sulli manja.

Sean memutar bola matanya bosan. Entah kenapa ia ingin menjahit bibir wanita yang ada di hadapannya ini. Setiap menit selalu memiliki banyak tingkah yang membuatnya selalu kesal..

"Sul, aku memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan dalam kurun waktu dua Minggu ini." Ujar Sean pelan.

"Lagi pula.- Sean memegang kedua bahu Sulli lembut. - aku 'kan sudah menemanimu di apartemen ini dua malam, sekarang aku harus bekerja, ok?"

"Baiklah, tapi kenapa kau terlalu memporsir tubuh hanya untuk bekerja dan bekerja. Kau juga perlu istirahat Sean." Ujar Sulli dibuat kesal.

Sean terdiam. Jika teringat pembicaraan Ayahnya beberapa hari lalu, ia jadi merasa bingung apa yang harus ia lakukan.

"Sayang, Sean." panggil Sulli kesal melihat Sean yang Malah melamun.

"Eh?" Sean tersadar dari lamunannya, ia menatap wajah Sulli yang menatapnya kesal lalu ia melirik jam tangannya.

"Bulan depan, aku akan di pindahkan ke perusahaan cabang yang ada di Gangnam. Jadi aku harus segera menyelesaikan pekerjaan ku disini."Jelas Sean.

Sulli di buat terkejut dengan apa yang di dengar nya barusan. Pindah? Lalu bagaimana dengan dirinya.

"Bagaimana denganku? Bagaimana dengan anak ini?" Tanya Sulli sendu.

"Maafkan aku, mungkin kau terkejut. Tapi aku tidak bisa menolak perintah Appa kali ini." jelas Sean.

"Maksudmu, kamu akan meninggalkan aku?" Tanya Sulli merasa tak terima dengan keputusan Sean.

"Tidak. kamu tidak boleh meninggalkan aku. Kalau kau berani meninggalkan aku, aku akan datang ke rumah orang tua mu dan mengatakan semua nya." Ancam Sulli.

Sean menoleh ke arah Sulli. Ia menatap tajam wajah wanita di depannya. "Jika saja kau berani menginjakkan kaki di rumah orang tuaku dan menemui mereka, aku benar-benar akan membunuhmu." Ujar Sean Marah. Sean menarik lengannya dari genggaman Sulli dengan kasar dan pergi meninggalkan wanita itu yang masih terbengong di tempatnya.

Sulli memandang kesal pintu apartemennya yang terbuka, memperlihatkan punggung kekasihnya yang semakin menjauh. "Bajingan." Desis Sulli kesal.

"Semenjak wanita itu datang, Sean semakin bertingkah aneh. Ia juga mulai sering marah-marah padanya, apa yang harus aku lakukan lagi. Aku tidak ingin wanita itu bahagia di atas penceritaan ku, aku menginginkan ia menderita selamanya."

...********...

"Hey. Ada apa denganmu?" Tanya Alex tiba-tiba yang datang entah dari mana.

Crystal mendongakkan kepalanya tersenyum manis ke arah Alex "Tengah berpikir." Jawabnya asal.

"Jangan terlalu berpikir keras, kau akan cepat tua nanti" Ujarnya terkekeh. Alex membukakan penutup minum itu dan menyodorkannya kearah Crystal, "Nih minum, supaya rileks."

Crystal menerima minuman yang diberikan Alex padanya. "Terimakasih."

"Apa kau menyelesaikannya dengan baik?" Tanya Alex kembali.

Crystal menganggukkan kepalanya, "Hanya tinggal pengambilan gambar untuk film." Jawabnya pelan.

"Kau terlihat tidak bersemangat." Ujar Alex merasa khawatir. Alex menyandarkan tubuhnya di sofa panjang itu sambil melentangkan kedua lengannya, "Apa ada sesuatu yang mengganjal?" Tanya Alex melirik ke arah Crystal yang menopangkan dagunya dan menatap ke arah dirinya dengan intens "Sepertinya, jadwalku harus di perbaiki." Ujar Crystal lirih.

Alex mengernyitkan dahinya bingung dan berkata, "Kenapa? Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Sean di pindahkan Appa mertua ke Perusahaan Cabang yang ada di Gangnam, otomatis aku sebagai istrinya akan ikut dengannya." Jelas Crystal.

Alex mengacak rambut Crystal gemas, "Kupikir kenapa. Masalah itu kau tidak perlu khawatir, aku akan membicarakan hal ini kepada Direktur. Jadi, santai saja. nikmati kepindahan mu dengan suami mu, okay." Ujarnya dengan cengiran yang menjengkelkan.

Crystal mendengus kesal dan segera merapihkan rambutnya yang kini telah berantakkan. "Terimakasih, kau memang yang terbaik."

"Sudahlah, mari kita pergi ke cafe sebrang." Ujar Alex tiba-tiba yang membuat gerakan tangan Crystal yang tengah merapikan rambutnya terhenti.

Wajahnya berubah senang, ia memang tengah membutuhkan minuman dingin untuk menyegarkan suasana hati dan pikirannya. "Let's go." Teriak Crystal senang. Tanpa menunggu persetujuan lagi, Crystal segera menggandeng lengan Alex dan menariknya ke Cafe sebrang.

...*********...

Setelah menghabiskan berjam-jam di cafe bersama Alex- managernya. Ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Dengan tubuh yang lebih ringan dari sebelumnya Crystal berjalan gontai menuju rumahnya, setelah sampai ia menjadi tidak bersemangat. Karena ia pasti sendiri lagi di rumah yang sebesar ini.

Cklekkk...

Crystal dengan pelan membuka pintu rumahnya, tanpa berpikir kenapa pintunya tak dikunci. Crystal melanjutkan langkahnya begitu saja, tapi sangat disayangkan ketika kedua bola matanya melihat sesuatu yang membuatnya terluka. Ia sangat amat terkejut saat ia masuk kerumahnya, ia melihat dua orang itu tengah duduk santai di sofa miliknya. Langkah yang tadi terasa ringan, kini memberat. Seolah melarang untuk melangkah lebih jauh lagi.

Kenapa secepat itu Sean membawa gadis itu di rumah mereka, Crystal menarik nafasnya pelan. ia mencoba mengabaikannya dan tetap berjalan menuju kamarnya. Tapi, keinginannya tak terkabulkan begitu saja saat seseorang memanggil namanya.

"Crystal." Panggil Sean.

Suara itu, ia tahu itu suara Sean suaminya. Ada apa dengan si bodoh itu memanggilnya. Crystal dengan terpaksa menghentikan langkahnya, ia mencoba menguasai suasana hatinya agar tak tersulut emosi, kemudian menoleh ke arah Sean.

"K-kau sudah pulang.?" Ujar Sean saat ia melihat gadis itu tengah berjalan melewatinya, dengan gelagapan ia cepat-cepat melepaskan jemari Sulli yang tengah merungkuh lengannya. Sedang Sulli, gadis itu menatap tak suka dengan prilaku kekasihnya.

Melihat itu, Crystal hanya menatap datar keduanya, meski hatinya berkata agar ia segera menghindar dari hadapan mereka. "Apa aku mengganggumu?" Tanya Crystal dengan nada dingin. Ia malas dengan kedua orang menyebalkan di depannya.

"Tidak. Bukan itu maksudku." Jawab Sean cepat, ia bingung harus memulai bicara dari mana dengan Crystal dan ia tak ingin membuat Crystal salah paham dengan situasi yang sedang terjadi. Ia tau Crystal mungkin tak peduli dengan semua ini, tapi melihat Crystal yang seperti itu entah kenapa membuatnya terluka. Sean menghela nafasnya lemah. "Aku ingin berbicara denganmu, bisakah?"

Crystal menatap bingung raut wajah sean yang terlihat sendu, apa yang ingin sean bicarakan.

"Apakah aku harus menyetujuinya?" Tanyanya.

Sean menganggukkan kepalanya dengan cepat, berharap Crystal akan menyetujui nya.

"Baiklah." Akhirnya Crystal menyerah, ia tetap mengikuti hatinya di bandingkan logikanya yang terus berkata tidak.

Terpopuler

Comments

Nur fadillah

Nur fadillah

Ancur...ancur...ati Mak....😥😥

2023-03-27

0

Betty Nurbaini

Betty Nurbaini

kasian sx crys... aq yg sedih

2022-04-14

0

Galuh Faisal

Galuh Faisal

thor koq sering typo sean jd sehun? author ngefans sama sehun?

2021-05-26

7

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 MENIKAH
3 KEKASIH SUAMIKU
4 SANDIWARA CINTA
5 RUMAH BARU
6 DUA SISI YANG BERBEDA
7 TERKOYAKNYA HATI
8 PERTOLONGAN
9 KAKAK IPAR?
10 HARAPAN, MASIH ADAKAH?
11 APA YANG TERJADI?
12 PRASANGKA SEAN
13 SAKIT YANG TERULANG
14 KENAPA?
15 KEPUTUSAN APPA
16 BER-JARAK
17 DENDAM
18 MASA 'ITU'
19 LUKA PADA CINTA
20 DUA KABAR
21 PARASIT
22 KEBAHAGIAAN ITU MUSTAHIL
23 MIMPI YANG KEMBALI DATANG
24 UNGKAPAN RASA
25 WHO? SIAPA DIRIMU?
26 RASA YANG DI DAMBA
27 MANSION
28 RUMAH WILLIAMS
29 TAK BANYAK KATA
30 KAMAR MANDI
31 CEMBURU
32 LUKA YANG TERTUTUP
33 TEA?
34 KEDEKATAN
35 BRIRH DAY
36 JUJUR ADALAH RASA SAKIT
37 MABUK
38 PAGI YANG PEDIH
39 GANGNAM SEOUL
40 SAKITNYA CINTA
41 KEBOHONGAN
42 MENGALAH
43 DATANG LAGI
44 MENYAKITKAN
45 News
46 KEPERGIAN
47 PERISTIRAHATAN TERAKHIR
48 CINTA YANG TAK BISA BERSAMA
49 PERSIAPAN
50 AWAL MULA KESALAH PAHAMAN
51 BENCANA
52 KABAR LAMA
53 SURAT PERCERAIAN
54 RETAK
55 TIME NEWS
56 FAKTA LAIN
57 SEAN TAHU
58 PECAH
59 RASA SAKIT YANG BERBEDA
60 PENYESALAN
61 MEMANG AKHIR
62 DOKTER DAVID
63 RASA SEPIHAK
64 MENYIKSA
65 ARAH ANGIN
66 RASA YANG MUNCUL
67 KEMBAR
68 SALING BICARA
69 RASA SAYANG
70 KEMANA TAKDIR MEMBAWA MEREKA
71 USG
72 PRIA YANG BAIK.
73 COMEBACK
74 PERGERAKAN
75 CINTA YANG TAK BISA DITEBAK
76 TELAH ADAPTASI
77 BUNGA TIDUR
78 KABAR BAIK
79 PERGI
80 NEW ZEALAND
81 MENENGOK EOMMA
82 SETELAH SEKIAN LAMA
83 SITUASI YANG SULIT
84 FAKTA YANG BARU DIKETAHUI SEAN
85 SOSOK DAVID
86 MENYERAHKAH
87 ALAM BAWAH SADAR
88 KEMAJUAN KONDISI CRYSTAL
89 KEPUTUSAN FINAL
90 PERSALINAN
91 NASEHAT
92 KEPUTUSASAAN
93 DILUSI
94 New Generasi
95 BERBEDA
96 KEHIDUPAN SEHARI-HARI
97 KONDISI CRYSTAL
98 INGATAN SEAN
99 KOTAK BEKAL
100 INTRIK
101 MENGETAHUI MASA LALU
102 TEMAN BARU
103 SULLI COMEBACK
104 RASA NELANGSA
105 KABAR BAIK
106 ANA KECEWA
107 PERTEMUAN
108 LELAH
109 BERKEMAH
110 RASA PERIH
111 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 112
115 113
116 114
117 115
118 116
119 117
120 118
121 119
122 120
123 121
124 122
125 123
126 124
127 125
128 126
129 127
130 128
131 129
132 130
133 131
134 132
135 133
136 134
137 135
138 136
139 137
140 138
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 Chapter 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 162
Episodes

Updated 162 Episodes

1
PROLOG
2
MENIKAH
3
KEKASIH SUAMIKU
4
SANDIWARA CINTA
5
RUMAH BARU
6
DUA SISI YANG BERBEDA
7
TERKOYAKNYA HATI
8
PERTOLONGAN
9
KAKAK IPAR?
10
HARAPAN, MASIH ADAKAH?
11
APA YANG TERJADI?
12
PRASANGKA SEAN
13
SAKIT YANG TERULANG
14
KENAPA?
15
KEPUTUSAN APPA
16
BER-JARAK
17
DENDAM
18
MASA 'ITU'
19
LUKA PADA CINTA
20
DUA KABAR
21
PARASIT
22
KEBAHAGIAAN ITU MUSTAHIL
23
MIMPI YANG KEMBALI DATANG
24
UNGKAPAN RASA
25
WHO? SIAPA DIRIMU?
26
RASA YANG DI DAMBA
27
MANSION
28
RUMAH WILLIAMS
29
TAK BANYAK KATA
30
KAMAR MANDI
31
CEMBURU
32
LUKA YANG TERTUTUP
33
TEA?
34
KEDEKATAN
35
BRIRH DAY
36
JUJUR ADALAH RASA SAKIT
37
MABUK
38
PAGI YANG PEDIH
39
GANGNAM SEOUL
40
SAKITNYA CINTA
41
KEBOHONGAN
42
MENGALAH
43
DATANG LAGI
44
MENYAKITKAN
45
News
46
KEPERGIAN
47
PERISTIRAHATAN TERAKHIR
48
CINTA YANG TAK BISA BERSAMA
49
PERSIAPAN
50
AWAL MULA KESALAH PAHAMAN
51
BENCANA
52
KABAR LAMA
53
SURAT PERCERAIAN
54
RETAK
55
TIME NEWS
56
FAKTA LAIN
57
SEAN TAHU
58
PECAH
59
RASA SAKIT YANG BERBEDA
60
PENYESALAN
61
MEMANG AKHIR
62
DOKTER DAVID
63
RASA SEPIHAK
64
MENYIKSA
65
ARAH ANGIN
66
RASA YANG MUNCUL
67
KEMBAR
68
SALING BICARA
69
RASA SAYANG
70
KEMANA TAKDIR MEMBAWA MEREKA
71
USG
72
PRIA YANG BAIK.
73
COMEBACK
74
PERGERAKAN
75
CINTA YANG TAK BISA DITEBAK
76
TELAH ADAPTASI
77
BUNGA TIDUR
78
KABAR BAIK
79
PERGI
80
NEW ZEALAND
81
MENENGOK EOMMA
82
SETELAH SEKIAN LAMA
83
SITUASI YANG SULIT
84
FAKTA YANG BARU DIKETAHUI SEAN
85
SOSOK DAVID
86
MENYERAHKAH
87
ALAM BAWAH SADAR
88
KEMAJUAN KONDISI CRYSTAL
89
KEPUTUSAN FINAL
90
PERSALINAN
91
NASEHAT
92
KEPUTUSASAAN
93
DILUSI
94
New Generasi
95
BERBEDA
96
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
97
KONDISI CRYSTAL
98
INGATAN SEAN
99
KOTAK BEKAL
100
INTRIK
101
MENGETAHUI MASA LALU
102
TEMAN BARU
103
SULLI COMEBACK
104
RASA NELANGSA
105
KABAR BAIK
106
ANA KECEWA
107
PERTEMUAN
108
LELAH
109
BERKEMAH
110
RASA PERIH
111
109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
112
115
113
116
114
117
115
118
116
119
117
120
118
121
119
122
120
123
121
124
122
125
123
126
124
127
125
128
126
129
127
130
128
131
129
132
130
133
131
134
132
135
133
136
134
137
135
138
136
139
137
140
138
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
Chapter 145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
162

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!