Sepanjang perjalanan pulang dalam mobilnya, Crystal terus memperhatikan warna langit yang indah; siluet jingga yang bewarna keabu-abuan. Entah apa yang dipikirkannya. Tepat saat ban berhenti menggelinding, rasa malas menggerogoti hatinya untuk pulang. Sejak pertemuannya dengan Kevin, entah kenapa hatinya merasa kacau.
"Masuklah, jangan terlalu lelah dan istirahatlah. Wajahmu sangat pucat, a-ku khawatir padamu" Ujar manager menyadarkan Crystal dari lamunannya.
Crystal menolehkan wajahnya menatap Alex- managernya. "Baik Oppa." ujarnya tersenyum menganggukkan kepalanya. Biarpun enggan untuk melangkah, ia harus masuk ke dalam rumah. Ia butuh berendam, tubuhnya begitu lelah.
Ketukan pintu terdengar jelas di telinga Sean. Pemuda itu berhenti memainkan cincin di tangannya, memasukkannya ke dalam saku jeans nya kembali. Menutup buku yang sedari tadi di buka namun dihiraukannya.
Ia tarik pintu segera. Pria itu terkejut dengan kedatangan Crystal- tidak! bukan Crystal- tetapi laki-laki disampingnya yang membuat ia cukup dibuat terkejut. Pria itu dan... Crystal. Astaga! Bahkan gadis itu beraninya memeluk lengan lelaki itu erat di depan dirinya. Dan lihat, bahkan gadis itu terlihat tidak keberatan dengan apa yang pria itu lakukan.
" Sean-ssi" sapa pria itu dengan ramah.
Siapa pria itu?
Kenapa mereka pulang bersama?
"Sean?" panggilnya- Crystal heran dengan diamnya Sean. Bukannya mempersilahkannya masuk, malah membatu seperti itu.
Mereka habis dari mana? Kenapa mereka terlihat akrab- pikir Sean
"Masuklah." Tangan yang hangat itu menepuk kepalanya pelan dan mengacak-acak rambut Crystal.
Terlihat akrab di mata Sean.
"Jangan lupa istirahat yang cukup," Ujar Alex mengingatkan.
"Mmhhh, Oppa," Crystal menganggukkan kepala nya sambil tersenyum, sengaja ia lakukan di hadapan Sean "Terimakasih, untuk hari ini. Maaf merepotkan mu terus"
Apa itu Oppa? Kenapa ia memanggil dia seperti itu? Tanpa sadar Sean mencengkeram erat gagang pintu. Dia juga. Kenapa malah tersenyum seperti itu?
"Sean-ssi, jaga Crystal baik-baik ya." Ujar Alex tersenyum ramah, memperlihatkan ketampanan wajahnya. Setelah itu, Alex pamit untuk pulang.
Tinggal Sean dan Crystal. Sean melirik sebentar istrinya. Ada apa dengannya? Dia punya personaliti disorder? Kenapa sikapnya berubah-ubah? Seperti tadi siang, ia memilih untuk tutup mulut saja. Diam itu emas, prinsip yang sudah dibuangnya jauh-jauh kini ia gunakan kembali.
Crystal terlebih dahulu masuk ke dalam rumah, menyingkirkan Suaminya yang masih diam di pintu. Gadis itu melangkah dengan cepat, tidak mau dekat-dekat dengan Sean.
Lalu pemuda bermata kelam itu menutup pintu rumah rapat. Siluet senja sudah nampak. Ternyata, bertemu dengan Kevin akan memakan waktu yang lama, padahal hanya mengobrol ringan dan b-berat mungkin. Gadis itu menuju dapur, merasa lapar walau tadi sudah menyantap beberapa kue dan segelas milkshake. Dia ingat di lemari es masih ada dessert, kue tart dan beberapa makanan beku. Lumayan untuk mengganjal perut. Tinggal menghangatkannya di microwave dan siap untuk disantap.
"Crystal" Panggil Sean.
Gadis yang dipanggil namanya berhenti melihat-lihat freezer. Jantungnya berpacu, Cemas. Baru saja tangannya menarik handler lemari es. Ragu, tapi kepalanya tetap menoleh. Lelaki itu menatapnya dengan pandangan yang tak bisa didefinisikan.
"Siapa dia?" Tanya Sean memicingkan kedua matanya.
Crystal memutar bola matanya malas, ia pikir ada sesuatu yang penting. Sebenernya apa yang membuat Sean yang dingin itu menanyakan perihal Alex.
"Dia Managerku." Jawab Crystal, matanya tetap terpaku pada makanan yang ada di lemari es. "Kenapa?" Tanya Crystal balik, ekor matanya melirik Sean sekilas. Lagi, ia mencoba fokus memilih makanan apa yang pas untuk disantapnya saat ini.
"Jika kau pergi, biasakan kabari aku. Kau membuatku khawatir tidak jelas" Ujar Sean datar.
Crystal mengernyitkan dahinya- Bingung. Jelas saja gadis itu bingung, bukankah ia sudah memberitahu suaminya bahwa ia akan menyelesaikan pemotretan hari ini. Ia menatap wajah Sean. "Sean-ssi." Ujarnya pelan.
Sean- yang semula melangkahkan kakinya menaiki tangga, seketika langkahnya terhenti tepat di anak tangga pertama. Ia membalikkan tubuhnya menatap Crystal, menunggu apa yang akan istrinya katakana.
"Bukankah, aku sudah memberitahumu. Apa kau lupa?" tanya Crystal. Crystal memandang lurus kearah Sean.
"Akhh- Sean menggaruk kepalanya- benarkah? Eumh kau benar, mungkin aku lupa."
"S-sulli. Bukankah dia kekasihmu." Ujar Crystal tiba-tiba
"Kenapa?" Tanya Sean menatap Crystal, tepat di kedua mata nya. "Kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya Sean sekali lagi, karena ia yakin ini bukanlah sebuah pertanyaan tapi pernyataan.
Crystal balik menatap bola mata hitam Sean. "Jangan pernah menghawatirkan aku dan jangan pernah menyentuhku lagi- Crystal menarik nafasnya sejenak, kemudian dia mentap kembali kedua mata hitam Sean- karena semuanya akan sulit Sean." Sambung Crystal dengan nada suara yang dingin.
Crystal pergi meninggalkan Sean yang masih terbengong di tempatnya. Dia sedikit merenungi perkataan Crystal, ia pun tak tau kenapa ia bisa seperti itu.
...************...
"Baiklah, Aku akan segera menemui mu. Iyah aku tahu, jadi tunggulah sebentar." Ujarnya pada seseorang di telponnya.
Pemuda itu, Kai Williams dengan segera merapikan berkas-berkas yang berserakan di mejanya. Ia tak tau kenapa Sean menelponnya dan menyuruhnya untuk ke rumahnya.
Sungguh, dia memang adik yang kurang ajar selalu bertindak seenaknya. Kai segera menyambar kunci mobilnya dan berlari keluar. lagi dan lagi harus meninggalkan pekerjaannya kepada sekertaris pribadi nya.
"Sekertaris Choi, tolong katakan pada asisten Kim untuk menghandle jadwal hari ini. Karena aku harus pulang lebih awal untuk menemui Sean."
Kai segera berjalan keluar dari ruangannya, semua orang menunduk memberinya hormat. Dibelakangnya, sekertaris Choi ikut mengekori tuan nya di belakang.
"Sekertaris Choi, aku akan mengendarai mobilnya sendiri."
Sekertaris Choi menganggukkan kepalanya, ia mempeesilahkan Tuannya setelah pintu mobil itu ia bukakan. "Hati-hati Tuan." Ujarnya sambil membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
...*********...
_The Cafe Racer |
Setelah sampai ditempat yang ia tuju, Kau segera memarkirkan mobilnya. la berlari kecil menuju Cafe tempat yang Sean sebutkan. Beberapa menit ia menyelusuri penjuru cafe, akhirnya kedua bola matanya menemukan sosok yang ia cari.
'Crystal.. pikirnya tak percaya.
Di setiap langkah kakinya, kedua mata Kai tak pernah lepas dari pemandangan yang membuatnya selalu berdebar. Ditambah saat gadis itu melambaikan tangan ke arahnya, entahlah kenapa ia bisa berdebar sebegitu cepat hanya dengan lambaiannya padahal ini kali kedua mereka bertemu.
Kai menatap gadis itu. Tengah duduk bersama Sean, di bangku pojok dekat jendela yang kini jendela itu telah berembun terkena air hujan.
Hatinya mencelos saat melihat ia mendebarkan seorang wanita yang ternyata adalah adik iparnya. Senyumnya yang merekah, menambah kecantikan pada wajahnya.
"Hai Oppa, maaf mengganggu jam kerjamu." Ujar Crystal menyesal.
"Akh, tentu tidak." Ujar Kai tersenyum. Padahal tadi di kantor ia merutuki adiknya.
Kai menarik kursi dan duduk tepat di hadapan Crystal. Ia mendongakkan kepalanya, menatap adik yang kini tengah menatap secara intens padanya. "Ada apa, kenapa kalian mengundangku di acara makan kalian?" Tanya Kai menatap Sean yang sejak tadi masih diam.
"Aku hanya ingin memperkenalkan mu dengan istri ku secara resmi. Anggap saja kemaren kau belum menemuinya." Ujar Sean secara gamblang. Ia memperhatikan Kaka nya yang sejak tadi entah kenapa terlihat gugup. Awalnya memang Crystal enggan di ajak untuk makan malam bersama, tapi setelah dia paksa dan sedikit adu mulut akhirnya wanita itu mau juga.
Kai menanggapinya dengan tersenyum.
"Oppa, segeralah pesan apa yang ingin kau makan." Ujar Crystal menyodorkan buku menu kepada kai dengan santainya.
Sepasang kedua mata itu saling beradu, getaran itu tiba-tiba saja singgap dihatinya. Dengan cepat Kai mengalihkan wajahnya dan langsung membuka buku menu yang di sodorkan Crystal padanya.
Hyung...
kau tidak bisa menutupi tingkahmu yang aneh itu dariku. pikir Sean menatap Hyung nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
bucinnya Bangtan💜
ada gk yah visual dari setiap pemeran
2024-01-19
0
Lilis Ilham
semangat satu kan sean dan crystal
2023-01-04
0
Ika Monika
kakak ipar yg jtuh hati pd adik iparnya sendri .makin seru nih alur ceritanya
2022-06-09
0