Star Entertaiment sebuah perusahaan besar skala internasional yang berlokasi di daerah Seoul, Korea Selatan. Bangunan berbentuk setengah lingkaran yang menempati area lahan seluas sembilan belas hektar ini mendapat rekor sebagai perusahaan paling besar di Korea.
Perusahaan yang hampir setara dengan hollywood. Tempat film-film hebat diproduseri dan dibintangi. Biasanya, aktris, aktor dan Idol keluaran Star ENTERTAIMENT dipastikan akan menjadi artis hebat dan terkenal ke mancanegara.
Crystal Kim atau bisa dibilang saat ini berbuah marga menjadi Crystal Williams, mengikuti marga suaminya. Ia merupakan salah satu diantara artis papan atas yang terbilang sukses di dunia hiburan Korea Selatan. Meskipun terbilang orang kaya, Crystal tetap berdiri sendiri dalam masalah karirnya. Untuk mencapai kesuksesannya saat ini, sama seperti kalangan artis lainnya. Ia harus melakukan serangkaian casting untuk mendapatkan peran dalam drama atau film yang ia minati.
Setelah membayar ongkos taksinya, gadis itu melangkahkan kembali kakinya memasuki gedung yang menjadi tempatnya bernaung selama ini. Sudah seminggu dia tidak datang kesini. Ia jadi rindu pada manajernya yang konyol dan poker face sang sutradara. Lengannya mendorong pintu kaca studio dan suaranya yang lembut mengawali kedatangannya.
"Selamat Pagi." sapanya ramah.
Para staff langsung menoleh pada si empunya suara. Crystal merasa heran dengan reaksi yang ditunjukkan orang-orang kepadanya.
"HUWAAA~ Aku kangen padamu!" tiba-tiba, suara teriakan Alex menggema - Managernya yang ternyata kini telah berganti gaya rambut menjadi coklat pendek.
"Crystal, kemana saja? Padahal aku adalah manager mu. Tapi tak satupun kau berikan kabar padaku." Ujarnya kesal.
"Eumh, maafkan aku. Ceritanya begitu Panjang, lagipula aku kan sudah memberitahumu bahwa aku akan cuti untuk minggu ini." Ucap Crystal membela diri.
"Terlambat lima menit lebih dua puluh detik."
Celetuk sutradara Lee membuat Crystal sedikit terkejut. Matanya seperti biasa, tetap fokus pada buku gambar di tangannya. Crystal tersenyum geli. Perfeksionis adalah sebagian dari setumpuk sifatnya yang menyebalkan. Jika saja ia tidak kenal lama dengan Sutradara ini, mungkin ia akan bingung berbicara dengannya.
"Hu-um, bagaimana kabarmu Pak Sutradara?" tanyanya "Dan kemana sekertaris mu yang cantik itu, ujarnya menggoda." Sambil menoleh kesana-kemari mencari wanita yang Ia maksud.
Biasanya dia sudah standby di dekat Sutradara Lee. Atau kalau tidak, mengobrol dengan Alex managernya. Sepertinya tidak, karena Alex bersamanya saat ini atau mungkin dengan yang lainnya.
"Aku disini, Crystal-ssi!" teriak wanita cantik itu dengan suaranya yang lembut, datang tiba-tiba entah dari mana. Wanita cantik itu langsung memeluk erat Crystal. Crystal tertawa pelan. Wanita ini tidak berubah.
"Mana suamimu? Kok tidak diantar?" Kepala Wanita cantik itu celingukan, matanya tidak menemukan potret pemuda bermata gelap dan berekspresi dingin yang dilihatnya saat menghadiri pesta pernikahan Crystal.
"Dia... sibuk, Eonni." Jawabnya lambat. Oke, Crystal terpaksa berbohong. Hal yang paling dibenci dan dihindarinya.
Sedangkan wanita cantik yang bernama fanny itu mengernyitkan dahinya. "Masa'? biasanya habis nikah suka dapat cuti 'kan?" matanya menemukan kebohongan di mata Crystal, "Jangan bohong deh," selidiknya.
"Ng..entahlah, tapi kau tau kan. Aku sudah sudah megambil cuti seminggu begitu juga dengan Suamiku. Jadi kupikir, saat ini dia tengah sibuk. jangan bahas itu lagi, Eonni." Pinta Crystal, dia tersenyum manis.
"Oke, oke." Fanny mengibas-ngibas kan tangannya. Pipinya menggembung, kesal. Perlahan ia mendekatkan mulutnya ke telinga Crystal setelah melirik ke segala arah dan berbisik, "Kau harus ke Dokter. Aku khawatir karena akhir-akhir ini kau selalu mengeluh sakit." Fanny hampir mendesis. Berusaha agar ucapannya tidak terdengar orang lain selain Crystal pastinya. "Wajahmu juga terlihat pucat, apa Suami mu tidak memberimu makan?" sambungnya khawatir.
Crystal terkekeh, dia tak tahan dengan ekspresi Fanny saat mengkhawatirkan nya terlihat sangat lucu di matanya. "Yang benar saja, Suami ku itu kaya dia pasti malu jika ketahuan tak memberi Istrinya makan." Bisik Crystal, "Kau tau kan siapa aku? Crystal Kim, seorang aktris papan atas. Jika Suamiku tidak memberi makan, akan banyak berita yang bertebaran." Ucap Crystal sambil tertawa, hanya dengan memikirkannya saja sudah membuatnya tertawa apalagi itu menjadi kenyataan.
"Tentu saja! Sebelum para reporter itu yang berbicara, aku yang akan lebih dulu mengkritik Suami mu " Serunya.
"Hahaha, sudahlah Kakak. Kenapa pagi-pagi sudah membuatku sakit perut karena tertawa." Ucap Crystal sambil memegang perutnya. .
Mulut Fanny hampir terbuka, jika Sutradara Lee tidak bertanya pada Crystal.
"Kau punya ide yang bagus tidak untuk film kita? Dewa inspirasi kali ini tidak memberikan ide bagiku."
Okeh, kali ini Sutradara Lee memutuskan obrolan antara Fanny dan Crystal dengan cepat. Dan Crystal mensyukuri itu, jika tidak entah apa yang akan terjadi dengan banyaknya pertanyaan dari Fanny.
"Temanya?" tanya Crystal akhirnya. Dia sedikit mendekat ke arah Sutradara Lee, guna melihat coretan tangannya.
"Pernikahan." Jawab Sutradara Lee.
"Ah benar, kau 'kan sudah menikah, pasti banyak sekali ide di otakmu." Celetuk Alex tiba-tiba ikut menimbrung. Jangan lupakan cengiran di bibirnya yang makin lebar, "Pasti seru dong, mesra-mesra gimana gituuu!" Ujarnya lagi dengan wajah memerah. Entah apa yang tengah dibayangkan oleh Alex.
Crystal pikir tidak juga. Buktinya aku tidak ada unsur mesra dalam bulan pertama pernikahanku- mungkin seminggu yang lalu ia. Pikir Crystal, jika melihat kondisi pernikahannya.
"Pasti ada kejadian yang bikin kesal atau senang 'kan?" Kali ini Fanny yang bertanya.
Tapi lebih banyak hal yang menyebalkan. pikir Crystal.
Mulutnya mulai berbicara, sedikit memberi masukan untuk Sutradara Lee. Hal itu di sambut hangat oleh Sutradara, terlihat tangan Sutradara lee bergerak-gerak di bukunya dan Fanny pun mencoba ikut menambahkan ide-idenya yang tak terpikirkan.
Sutradara yang minim ekspresi itu tersenyum lebar. Ia amat sangat yakin film ini akan berating tinggi. Ide kedua orang di hadapannya ini kontroversial sekali. Terlalu... gila. Apalagi ide Alex, benar-benar tak terduga.
Masih segar dan plotnya belum tertebak sedikit pun. Masalahnya, ending belum diketemukan. Sutradara itu berpikir keras. Para staff yang berlalu-lalang langsung bergidik ngeri melihat tawa boss-nya.
"Ahjussi, gajiku nanti ditambah ya!" TeriK Alex.
Dan satu deathglare mengerikan sukses membuat Alex ketakutan.
... *********...
Pukul dua siang. Setelah selesai mengambil beberapa adegan, Crystal langsung pergi ke cafe. Dia masuk ke dalam lift, menuju lantai paling atas, dimana gedung Star Entertaiment ini selain ruang pelatihan dan studio music. Tetapi juga memiliki café yang terletak di lantai atas studio. Café tersebut terkenal dengan pilihan dan cita rasa yang khas dari scone dan kopinya.
Belum lagi interiornya yang berdesain futuristik dengan memadukan unsur alamiah. Seperti studionya, cafe ini juga termasuk ke dalam cafe kelas atas. Memang memiliki banyak sekali cabang selain pada industri film dan music, Star Entertaiment juga memiliki Cafe dan Super market yang setiap harinya selalu penuh oleh pengunjung. Seperti sekarang, pengunjung cafe sangat penuh.
Crystal sengaja datang ke Cafe ini karena ada seseorang yang ingin dia temui dan setelah beberapa detik mencari, akhirnya Crystal menemukan pria yang ia cari. Pria itu sedang duduk di meja yang berbatasan dengan kaca pembatas; memperlihatkan langit Seoul di siang hari.
Kevin yang tengah menyesap kopinya bertemu pandang dengan mata Crystal, ia terlihat melambaikan tangannya, mempermudah gadis itu untuk menemukannya. Pandangan Kevin yang teduh dan senyumnya yang lembut cukup membuatnya terpana. Terjerat oleh pesona si sulung yang tampak kharismatik dengan setelan jas kantornya. Gadis itu tak menyangkalnya, wanita yang memilikinya pasti beruntung. Ditariknya kursi, dan Ia duduk.
"Hai, Crystal," suaranya terdengar sopan di telinganya.
"Mmm, maaf Oppa membuatmu menunggu lama" ujar Crystal terdengar menyesal.
"Apa kau baik-baik saja akhir-akhir ini?" Tanya Kevin mengawali obrolannya.
Crystal menganggukkan kepalanya pelan, entah kenapa semua orang menanyakan hal yang serupa padanya. Apa ia memang terlihat menyedihkan. Pikirnya.
"Hasil leb sudah keluar kemarin, maka dari itu aku mengajakmu bertemu hari ini." Ujar Kevin serius. Kedua matanya seperti mau keluar.
Crystal mencoba menetralkan detak jantungnya, ada banyak kemungkinan yang terjadi dan ia takut mengetahui kemungkinan itu. "Baiklah. Aku siap mendengar penjelasan darimu, Oppa"
"Kau benar-benar yakin, aku sedikit ragu mengatakan ini padamu Crys." Ucap Kevin sedikit menyesal.
"Oppa, apa yang akan kau sampaikan itu sudah menjadi takdir dalam hidupku. Meski aku menyangkalnya, ia akan tetap ada dalam hidupku. Katakan- Ujarnya menatap yakin lawan bicaranya.
"Crys, hasilnya positif."
Crystal menelan salivanya mencoba bersikap biasa. Kedua matanya memanas. Dia tahu apa yang di maksud oleh Kevin.
"B-benarkah?" wanita itu tersenyum lemah dan bibirnya bergetar, ia menundukkan kepalanya mencoba menutupi air mata yang semakin jatuh membasahi pipinya. "Tolong jangan beritahu siapapun." Sambungnya pelan.
"Termasuk Ayah dan Suamimu?" Tanya Kevin tak percaya.
Crystal mendongakkan kepalanya, menatap dingin kearah Kevin. "Oppa, maafkan aku. Meski kau adalah Oppaku. Tapi tetap saja, kau tidak boleh ikut campur dengan 'urusanku." Ucap Crystal dengan nada dinginnya.
"Baiklah. Jika itu mau mu, aku harap kau jaga baik-baik dirimu. Jangan lupa sering-sering datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisimu. Aku sudah membicarakan ini dengan Dokter Tio, ku harap ia bisa membantumu."
"........"
Kevin berdiri m menghampiri Crystal, ia mengusap kepala Crystal lembut-
"Baiklah, aku harus pergi. Kabari akau jika kau butuh sesuatu. Tolong katakan, jangan kau tutupi dariku." Ujarnya melenggang pergi meninggalkan Crystal yang masih diam ditempatnya.
Crystal menatap punggung Oppanya "Terimkasih Oppa." Ujarnya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Lestari Lestari
cristal sakit apa thor..jdi penasaran
2022-02-06
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
author sakit apa crystal
2022-01-23
0
Hasma Fatma
ya Allah dr awal smpai sekarang mewek trus 😭😭😭😭😭 apa salah crsytal
2022-01-03
0