KAKAK IPAR?

Vantage S 2011 itu membelah jalan dengan kecepatan tinggi, jarum speedometer menunjukkan angka 220. Dahi itu mengkerut. Jari-jarinya menekan erat stir, mata kelam dibalik Rayban hitam itu fokus ke arah jalanan.

Sean, lelaki yang menyetir mobil mewah itu sudah tidak peduli dengan kecepatan mobilnya yang melewati batas normal. Tidak peduli klakson mobil lain yang berbunyi keras. Terus menerobos lampu lalu lintas. Beberapa kali dia hampir menabrak pengguna jalan yang lain, dan untungnya Sean cepat membanting stir ke arah lain.

Kakinya makin kuat menginjak pedal gas. Terus melaju hingga rumah mewah berlantai dua yang sudah terlihat dibalik Rayban hitam yang dikenakannya. Laki-laki itu mengendurkan injakan gasnya. Memutar kunci dan menariknya. Sean menghembuskan nafas, mencoba menenangkan diri sejenak sebelum masuk rumah nya. Memikirkan kata-kata apa yang tepat jika dia bertemu Crystal.

...*****Dipaksa Menikah*****...

Kelopak mata Crystal terbuka. Samar-samar dia melihat wajah pria yang sedang membalut pelipisnya. Siapa yang menolongnya? pikirnya. Luka yang baru di perban itu membuat saraf sensorik mengirimkan impuls ke otaknya. Sakit. Ia merintih pelan. Laki-laki yang tengah duduk dan mengobati lukanya, wajah itu Sean. Sean? -Suaminya. Saat menyadari kesadarannya telah kembali, ia langsung membuka kelopak matanya lebar.

Dadanya berdebar keras. Merasa tak nyaman, ia mencoba menggerakkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman. Ia tak bisa bohong, jika sejak tadi dadanya berdebar keras. Apakah ia salah lihat?

Pandangan yang teduh.

Lengan kokoh yang hangat.

Sesekali kedua matanya melirik kearah Sean, menelusuri wajah porselen milik pria yang ada di hadapannya.

"Jangan mencoba menatapku seperti itu," Ujarnya lirih.

Ia terperanjat. Suaranya begitu lirih, apa ia merasa bersalah atas kejadian semalam. Pikirnya. "K-kenapa kau disini?" tanya Crystal lambat-lambat. Sifatnya memang seperti ini. Lemah.

Laki-laki itu pun memasukkan perban dan obat antiseptik ke dalam kotak obat. Mengunci kotak itu dan menaruhnya kembali ke tempatnya. Entah dorongan apa yang membuat laki-laki itu menjulurkan lengannya dan mendekap istrinya itu. Laki laki itu mengangguk, lalu mengusap-usap puncak kepala Crystal- Lembut. "Maafkan aku- Aku tak bisa mengontrol emosi." Ujarnya menyesal.

"Kau. A-da A-pa Se-benarnya?" tanyanya berubah gugup, mencoba mendorong tubuh suaminya. Namun, ia hanya bisa pasrah. Dikarenakan tubuhnya yang masih lemah dan tak mampu melepaskan pelukan sepihak itu.

"Sebentar saja, tetaplah seperti ini." Pinta Sean semakin mengeratkan pelukannya.

Tanpa Crystal sadari aroma mint yang menguar dari tubuh Sean membuatnya merasa rileks. Otot-nya perlahan tidak menegang lagi. Tetapi, entah kenapa suhu tubuhnya tiba-tiba menaik. Jantungnya semakin berdebar cepat, menanti jawaban yang akan keluar dari mulut laki-laki yang sedang mendekapnya.

Sean mengusap lembut punggung dan rambut Crystal lembut, "Aku salah, maafkan aku" katanya lagi.

Mendengar ucapan maaf Sean yang terlihat tulus untuknya, ia hanya bisa menganggukkan kepalanya.Bodoh bukan? Seharusnya dia marah dengan pria di hadapannya karena telah melukai dirinya? Tapi kenapa dengan mudah nya Ia menerima semuanya?

Air Mata tiba-tiba jatuh dari kelopak matanya. Ia menghirup nafas kuat-kuat. Mencoba mencegah air matanya yang terus menetes membasahi baju Sean. Pergelutan hati dan logikanya membuat dia tak bisa berpikir jernih hingga membuatnya bersedih.

Senyum mulai mengembang di bibir pria tampan itu. Kedua lengannya semakin mengeratkan pelukannya, entah dorongan dari mana hingga membuat ia merasa sangat senang. Biarlah ia dicap menjadi pria yang labil- karena ia sendiri pun tak tahu apa yang dia inginkan sebenarnya.

"Ekhheum..Ekhheum." dehem seseorang dari arah pintu.

kedua insan yang tengah berpelukan itu, menolehkan wajahnya ke sumber suara. Sean yang tau siapa orang yang mengganggunya- hanya mendecih kesal. Sedangkan Crystal mengernyit- menatap bingung pria tampan yang tengah bersandar di pintu kamar mereka.

Mengerti akan tatapan adik ipar-  padanya. Kai melangkah maju mendekati keduanya.

"Syukurlah kau baik-baik saja, adik ipar." Ujarnya tersenyum. "Meski Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu semalam." Sindir Kai menatap curiga Sean.

Crystal menatap Sean, meminta penjelasannya.

"Hem, dia Hyung yang baru datang dari Inggris." Jelas Sean, meski terdengar malas dari suaranya.

"A-ah, maafkan aku tidak mengenali mu- kaka ipar." Ucap Crystal menyesal.

"Tidak apa, sangat wajar karena saat itu tidak menghadiri pernikahan kalian. syukurlah kalian bisa saling menerima- meski aku sedikit bingung dengan kejadian semalam."  Ucap Kai lagi, menatap Sean seakan meminta penjelasan.

"T-tidak a-apa, itu hanya kesalah pahaman saja." Timpal Crystal berbohong, nada suaranya menjadi gugup.

"Aku tidak akan bertanya, semalam kau ada di mana dan dengan siapa kau bertemu hingga membuatmu tak pulang semalaman. Hingga kejadian naas ini bisa terjadi, aku tidak akan mengatakan hal ini kepada Appa dan Eomma. Tapi aku harap, kau bisa bisa bertanggung jawab Sean kepada Istrimu." Ucap Kai dengan tegas. "Aku berbicara seperti ini, karena aku adalah Hyung mu." Sambungnya.

"Oppa, itu semua tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Sean- Crystal menjeda suaranya dan menatap ke arah Sean yang masih diam di sampingnya.- Sean, dia tengah bekerja dan tak sempat untuk pulang. Kau tau, dia rela libur setelah menikah untuk diriku jadi wajar jika saat di kantor dia tak sempat untuk pulang." Jelas Crystal Panjang lebar. "Lagi pula itu salahku, karena tak langsung menghubungi polisi saat rampok itu datang dan me-

"DIAM!." Teriak Sean sambil mengepalkan kedua lengannya menahan emosi. Kenapa? Kenapa gadis ini membela dirinya dan terkesan menutupi semuanya? Padahal dia bisa saja langsung mengatakan yang sebenarnya pada Kai. Ini membuatnya kesal dan marah.

Sedangkan kedua orang itu terkejut mendengar teriakan Sean, terutama Crystal yang berada di dekatnya.

"Kau tak perlu berakting di depanku ataupun Hyung, itu semakin membuatku kesal. Dan jangan pernah membela diriku." Ujar Sean dengan Sarkas.

"Sean, kau tak perlu mengatakan hal seperti itu." Kata Kai menatap kasihan pada Crystal.

Sean hanya terkekeh mendengarnya. "Lalu kenapa kau menghindarinya? Perjodohan ini." Tanya Sean tersenyum masam.

Tak mendengar jawaban dari Hyung nya, Sean berdiri dan menghampirinya. "Tetaplah di posisimu, Jangan pernah berpikir seakan kau mengenal diriku 'Hyung'." Ucap Sean tepat di depan wajah Kai. Setelah Mengatakan hal itu, Sean langsung pergi meninggalkan kamar miliknya dan Crystal meninggalkan Kedua orang itu dengan pikirannya masing-masing.

Crystal yang sejak tadi melihat dan mendengar situasi tersebut pun merasa canggung dan tak tau apa yang harus ia lakukan. Sesungguhnya ia tak mengerti maksud dari perkataan Sean mengenai perjodohan, tapi bukan itu. Yang ia tangkap hanya rasa sedih yang mendalam. Ia bisa merasakannya dari nada bicara Sean, kasat dengan kesedihan.

"O-oppa." Panggil Crystal memecahkan lamunan Kai.

"Akhh, ya Crystal." Jawab Kai tersadar.

"Kau baik-baik saja Oppa?" Tanya Crystal khawatir.

"Ya, aku baik-baik saja." Jawab Kai tersenyum, lalu ia melihat jam tangannya dan berpamitan untuk pergi ke kantor. "Eumh, Ku rasa aku harus pergi ke kantor, Sekertaris Choi pasti sudah menunggu lama di bawah. Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa langsung beritahu aku." Ujar Kai tersenyum.

"Baik, Oppa." jawab Crystal yang masih gugup.

Terpopuler

Comments

Zakia

Zakia

jangan jangan yg sebenarnya dijodohkan iku kai kakaknya Sean dengan Cristal,,,, tapi kai melarikan diri keluar negeri,,,,, makanya yg menggantikan KAI adalah Sean berjodoh dengan Cristal

2022-12-05

0

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

jgn mudah luluh crystal

2022-08-05

1

JayaPn

JayaPn

ok

2022-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 MENIKAH
3 KEKASIH SUAMIKU
4 SANDIWARA CINTA
5 RUMAH BARU
6 DUA SISI YANG BERBEDA
7 TERKOYAKNYA HATI
8 PERTOLONGAN
9 KAKAK IPAR?
10 HARAPAN, MASIH ADAKAH?
11 APA YANG TERJADI?
12 PRASANGKA SEAN
13 SAKIT YANG TERULANG
14 KENAPA?
15 KEPUTUSAN APPA
16 BER-JARAK
17 DENDAM
18 MASA 'ITU'
19 LUKA PADA CINTA
20 DUA KABAR
21 PARASIT
22 KEBAHAGIAAN ITU MUSTAHIL
23 MIMPI YANG KEMBALI DATANG
24 UNGKAPAN RASA
25 WHO? SIAPA DIRIMU?
26 RASA YANG DI DAMBA
27 MANSION
28 RUMAH WILLIAMS
29 TAK BANYAK KATA
30 KAMAR MANDI
31 CEMBURU
32 LUKA YANG TERTUTUP
33 TEA?
34 KEDEKATAN
35 BRIRH DAY
36 JUJUR ADALAH RASA SAKIT
37 MABUK
38 PAGI YANG PEDIH
39 GANGNAM SEOUL
40 SAKITNYA CINTA
41 KEBOHONGAN
42 MENGALAH
43 DATANG LAGI
44 MENYAKITKAN
45 News
46 KEPERGIAN
47 PERISTIRAHATAN TERAKHIR
48 CINTA YANG TAK BISA BERSAMA
49 PERSIAPAN
50 AWAL MULA KESALAH PAHAMAN
51 BENCANA
52 KABAR LAMA
53 SURAT PERCERAIAN
54 RETAK
55 TIME NEWS
56 FAKTA LAIN
57 SEAN TAHU
58 PECAH
59 RASA SAKIT YANG BERBEDA
60 PENYESALAN
61 MEMANG AKHIR
62 DOKTER DAVID
63 RASA SEPIHAK
64 MENYIKSA
65 ARAH ANGIN
66 RASA YANG MUNCUL
67 KEMBAR
68 SALING BICARA
69 RASA SAYANG
70 KEMANA TAKDIR MEMBAWA MEREKA
71 USG
72 PRIA YANG BAIK.
73 COMEBACK
74 PERGERAKAN
75 CINTA YANG TAK BISA DITEBAK
76 TELAH ADAPTASI
77 BUNGA TIDUR
78 KABAR BAIK
79 PERGI
80 NEW ZEALAND
81 MENENGOK EOMMA
82 SETELAH SEKIAN LAMA
83 SITUASI YANG SULIT
84 FAKTA YANG BARU DIKETAHUI SEAN
85 SOSOK DAVID
86 MENYERAHKAH
87 ALAM BAWAH SADAR
88 KEMAJUAN KONDISI CRYSTAL
89 KEPUTUSAN FINAL
90 PERSALINAN
91 NASEHAT
92 KEPUTUSASAAN
93 DILUSI
94 New Generasi
95 BERBEDA
96 KEHIDUPAN SEHARI-HARI
97 KONDISI CRYSTAL
98 INGATAN SEAN
99 KOTAK BEKAL
100 INTRIK
101 MENGETAHUI MASA LALU
102 TEMAN BARU
103 SULLI COMEBACK
104 RASA NELANGSA
105 KABAR BAIK
106 ANA KECEWA
107 PERTEMUAN
108 LELAH
109 BERKEMAH
110 RASA PERIH
111 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 112
115 113
116 114
117 115
118 116
119 117
120 118
121 119
122 120
123 121
124 122
125 123
126 124
127 125
128 126
129 127
130 128
131 129
132 130
133 131
134 132
135 133
136 134
137 135
138 136
139 137
140 138
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 Chapter 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 162
Episodes

Updated 162 Episodes

1
PROLOG
2
MENIKAH
3
KEKASIH SUAMIKU
4
SANDIWARA CINTA
5
RUMAH BARU
6
DUA SISI YANG BERBEDA
7
TERKOYAKNYA HATI
8
PERTOLONGAN
9
KAKAK IPAR?
10
HARAPAN, MASIH ADAKAH?
11
APA YANG TERJADI?
12
PRASANGKA SEAN
13
SAKIT YANG TERULANG
14
KENAPA?
15
KEPUTUSAN APPA
16
BER-JARAK
17
DENDAM
18
MASA 'ITU'
19
LUKA PADA CINTA
20
DUA KABAR
21
PARASIT
22
KEBAHAGIAAN ITU MUSTAHIL
23
MIMPI YANG KEMBALI DATANG
24
UNGKAPAN RASA
25
WHO? SIAPA DIRIMU?
26
RASA YANG DI DAMBA
27
MANSION
28
RUMAH WILLIAMS
29
TAK BANYAK KATA
30
KAMAR MANDI
31
CEMBURU
32
LUKA YANG TERTUTUP
33
TEA?
34
KEDEKATAN
35
BRIRH DAY
36
JUJUR ADALAH RASA SAKIT
37
MABUK
38
PAGI YANG PEDIH
39
GANGNAM SEOUL
40
SAKITNYA CINTA
41
KEBOHONGAN
42
MENGALAH
43
DATANG LAGI
44
MENYAKITKAN
45
News
46
KEPERGIAN
47
PERISTIRAHATAN TERAKHIR
48
CINTA YANG TAK BISA BERSAMA
49
PERSIAPAN
50
AWAL MULA KESALAH PAHAMAN
51
BENCANA
52
KABAR LAMA
53
SURAT PERCERAIAN
54
RETAK
55
TIME NEWS
56
FAKTA LAIN
57
SEAN TAHU
58
PECAH
59
RASA SAKIT YANG BERBEDA
60
PENYESALAN
61
MEMANG AKHIR
62
DOKTER DAVID
63
RASA SEPIHAK
64
MENYIKSA
65
ARAH ANGIN
66
RASA YANG MUNCUL
67
KEMBAR
68
SALING BICARA
69
RASA SAYANG
70
KEMANA TAKDIR MEMBAWA MEREKA
71
USG
72
PRIA YANG BAIK.
73
COMEBACK
74
PERGERAKAN
75
CINTA YANG TAK BISA DITEBAK
76
TELAH ADAPTASI
77
BUNGA TIDUR
78
KABAR BAIK
79
PERGI
80
NEW ZEALAND
81
MENENGOK EOMMA
82
SETELAH SEKIAN LAMA
83
SITUASI YANG SULIT
84
FAKTA YANG BARU DIKETAHUI SEAN
85
SOSOK DAVID
86
MENYERAHKAH
87
ALAM BAWAH SADAR
88
KEMAJUAN KONDISI CRYSTAL
89
KEPUTUSAN FINAL
90
PERSALINAN
91
NASEHAT
92
KEPUTUSASAAN
93
DILUSI
94
New Generasi
95
BERBEDA
96
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
97
KONDISI CRYSTAL
98
INGATAN SEAN
99
KOTAK BEKAL
100
INTRIK
101
MENGETAHUI MASA LALU
102
TEMAN BARU
103
SULLI COMEBACK
104
RASA NELANGSA
105
KABAR BAIK
106
ANA KECEWA
107
PERTEMUAN
108
LELAH
109
BERKEMAH
110
RASA PERIH
111
109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
112
115
113
116
114
117
115
118
116
119
117
120
118
121
119
122
120
123
121
124
122
125
123
126
124
127
125
128
126
129
127
130
128
131
129
132
130
133
131
134
132
135
133
136
134
137
135
138
136
139
137
140
138
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
Chapter 145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
162

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!