Bermalam di air terjun

"Yeay ikan nya sudah masak, ayo kita makan!" ucap Seung yang girang karena dia telah berhasil memanggang ikan.

Seung mendekati Gia dengan senyum simpulnya, dan memberikan sepotong ikan itu untuk Gia.

Mereka sangat menikmati makanan tersebut walaupun sedikit hambar tapi terasa nikmat, entah karena mereka lapar atau memang ada perasaan bahagia karena bisa menikmati makanan itu bersama sama.

"Ikannya sangat enak!" ucap Gia ketika memasukkan potongan terakhir ke mulutnya.

Seung hanya tersenyum melihat Gia yang sangat lahap memakan ikan bakar buatannya.

Tiba-tiba tatapan mata mereka bertemu, detak jantung mereka berburu kencang bersama deru nafas, entah apa yang merasuki mereka tiba-tiba Seung mendekatkan wajahnya kearah Gia, semakin dekat dan Gia semakin merasakan hembusan lembut nafas Seung.

Gia yang merasakan getaran hebat di dadanya, nafasnya sesak seakan tak mampu keluar melewati hidungnya, semakin dekat dan Gia pun menutup kedua matanya. Satu detik, dua detik, tiga detik tak ada pergerakan yang Gia rasakan, akhirnya Gia membukakan matanya dan melihat Seung berada sangat dekat dengan wajahnya.

"Kau ini makanya seperti anak kecil!" ucap Seung tersenyum sambil mengusap ujung bibir Gia.

Gia yang merasa malu hanya dapat tertawa kecil menutupi kegugupannya.

"Sebaiknya kita segera istirahat, karena besok pagi kita akan berusaha lagi mencari jalan keluar dari hutan ini!" ucap Seung sambil membantu Gia duduk di dalam Bivak.

"Apakah kita berdua akan tidur disini?" tanya Gia bingung melihat Seung ikut masuk ke dalam Bivak.

"Apakah kau tega membiarkan aku tidur diluar kedinginan?" ucap Seung dengan memasang wajah imutnya.

"Tenang saja aku tidak akan berbuat macam-macam kok, sekarang ayo tidur!" perintah Seung tanpa ada bantahan dari Gia.

"Ah..Apa yang aku rasakan sekarang? kenapa jantung ini selalu berdetak kencang saat berada di dekatnya, apakah aku sudah jatuh cinta? atau aku hanya mengagumi nya saja?" ucap Gia sambil mencoba memejamkan matanya.

Seung yang tidur memunggungi Gia merasa kecanggungan Gia saat ini, tapi Seung tak ambil pusing karena ia hanya sibuk dengan pemikirannya sendiri.

"Ya tuhan perasaan apa ini? rasanya semakin besar rasaku untuk miliki dirinya, tapi aku terlalu takut untuk menyakinkan hati ini jika perasaan ini benar benar besar untuknya!" ucap Seung dalam hati sambil mengingat ketika dia menatap wajah Gia sedekat itu.

Gemericik suara air yang jatuh di bebatuan menciptakan melodi indah yang di iringi dengan kicauan burung yang bersahutan.

Sinar mentari perlahan mulai menerobos masuk dari celah-celah daun yang menjadi atap Bivak tempat Gia dan Seung bermain dengan mimpinya.

Perlahan sepasang mata mulai terbuka karena terusik sinar matahari.

"Aku tidak tahu lagi kata kata apa yang bisa mewakili kagum ku padamu, aku tidak pernah merasakan pagi yang begitu indah, indah mu begitu nyata!" ucap Seung ketika pertama kali membuka matanya dan melihat wajah imut Gia yang sedang tertidur pulas.

"Ji, apakah Gia sudah di temukan!" ucap Ibu Gia yang baru saja tiba di perkemahan sambil menangis.

"Tenanglah Eomma, Tim SAR lagi berusaha menemukan mereka!" ucap Ji yang mencoba menenangkan Ibu Gia.

"Apakah Tim SAR belum menemukan petunjuk keberadaan mereka?" ucap Ayah Gia yang masih berusaha untuk tenang.

"Pagi pagi sekali mereka sudah menyelusuri hutan dan mencari air terjun yang berada di kawasan gunung Jiri, jika mereka tidak menemukan Gia dan Seung di sana maka mereka akan melanjutkan pencarian di dasar jurang!" ucap Ji memberikan penjelasan kepada Ayah Gia.

"Ya Tuhan... Apa yang terjadi pada Gia?" Ibu Gia menangis histeris dan jatuh pingsan.

"Eomma sadarlah Gia dan Seung pasti baik baik saja!" ucap Ji yang sudah mulai hancur melihat Ibu Gia tidak sadarkan diri.

"Ahjumma, Gia pasti akan di temukan!" ucap Iren disamping Ibu Gia.

"Jen, tolong buatkan teh untuk Ibundanya Gia!" pinta Haruto Kepada Jennie.

"Baiklah!" jawab Jennie singkat dan meninggalkan Haruto.

Jennie yang mendengar pembicaraan Ji dan haruto semalam menjadi sedikit pendiam, ada banyak pertanyaan yang ia ingin tanyakan kepada Haruto tapi dengan keadaan seperti ini Jennie hanya bisa menyimpan nya saja didalam hati.

Sambil menunggu Gia bangun, Seung mengambil sisa makanan kaleng yang ia sengaja sisakan untuk mereka sarapan,tak lama kemudian Gia terbangun dari tidurnya.

"Pagi! apakah tidur mu nyenyak semalam?" tanya Seung lembut yang melihat Gia keluar dari Bivak.

"Pagi! tidurku lumayan enak padahal baru pertama kalinya tidur disuasana seperti ini!" ucap Gia yang mulai berusaha berdiri sendiri.

"Kau jangan terlalu banyak bergerak, duduk saja di situ biar aku yang kesana!" ucap Seung yang mencegah Gia berdiri.

"Makanlah ini, kau harus memiliki tenaga yang banyak, karena sebentar lagi kita akan mencoba lagi mencari jalan untuk kembali ke perkemahan!" sambung Seung sambil memberikan makanan yang telah ia masak.

"Terima kasih! kau yakin akan mencari jalan keluar lagi dengan keadaan ku seperti ini?" ucap Gia yang ragu dengan keputusan Seung.

"Kita tidak akan berdiam diri di sini! sedangkan stok makanan didalam tas ku telah habis, dan kita juga tidak tau apakah pihak kampus dan tim SAR akan mencari kita sampai disini!" ucap Seung memberi pengertian kepada Gia.

"Tapi aku tidak yakin bisa berjalan sejauh itu!" Gia menundukkan kepalanya.

"Aku akan menggendongmu sampai di perkemahan!" ucap Seung sambil memegang pundak dan menatap wajah Gia, agar Gia tidak Pesimis dengan keadaannya sekarang.

"Tenang aku tidak akan merasa keberatan kok!" sambung Seung yang tau perasaan Gia yang tidak enakan kepadanya.

"Baiklah setelah ini kita segera pergi!" ucap Gia bersemangat.

Setelah menghabiskan makanannya Seung dan Gia mulai melakukan perjalanan lagi, mereka mendapatkan semangat baru setelah beristirahat.

"Ayo naik ke punggungku dan pegang erat-erat!" perintah Seung.

"Ayo kita berangkat Kapten!" Teriak Gia bersemangat seperti sedang bermain bersama Seung.

"Sepertinya 30 menit lagi kita akan sampai ke lokasi air terjun Pak!" ucap anggota Tim SAR yang kepada ketuanya.

"Baiklah ayo kita percepat lagi , dan semoga mereka ada di sana!" Jawab ketua memberi aba-aba.

Setelah menghabiskan waktu 25 tim SAR telah sampai ke lokasi air terjun tapi mereka tidak menemukan Gia dan Seung di sana.

"Ketua sepertinya mereka bermalam di sini dan mereka juga belum lama meninggalkan lokasi ini!" seorang anggota melapor kepada ketuanya karena mereka menemukan Bivak yang mereka pakai untuk istirahat dan sisa dari kayu bakar yang mereka gunakan untuk memasak makanan kaleng.

"Lapor Dosen Gong, mereka berdua berdua memang bermalam di air terjun ini,tapi sayang nya mereka pagi pagi sekali sudah meninggalkan lokasi!" ucap Ketua Tim SAR memberikan kabar kepada Dosen Gong menggunakan HT. (Hand Talky)

"Bisa jadi mereka belum terlalu jauh dari lokasi!" jawab Dosen Gong.

"Baiklah kami akan menyelusuri jejak mereka, semoga mereka masih ada di sekitar sini!" ucap Ketua tim SAR.

"Sebaiknya kita berpencar mencari mereka, segera laporkan jika ada sesuatu yang kalian dapat atau lihat! 1 jam lagi kita berkumpul disini lagi dan satu lagi jangan lupa memasang Marka di setiap jalan kalian lewati agar kita tidak tersesat, karena hutan ini terlalu rimbun!" ucap Ketua panjang lebar kepada anggotanya.

"Pegang pundak ku erat-erat!" ucap Seung.

Tak lama kemudian

aaaaa...... kraaakkkkkkkk!

Episodes
1 Pindah ke tempat baru
2 kota baru suasana baru
3 sosok itu
4 Tempat spesial
5 Aku Terlambat
6 Tak Mampu Menggapai
7 Kejutan!!
8 Kepulangan.
9 Aneh
10 kesempatan ke 2
11 Siapa dia?
12 Pertemuan tak terduga
13 H -1
14 Camping
15 Kesedihan seo yea ji
16 Tersesat di hutan 1
17 Tersesat di hutan 2
18 Tersesat di hutan 3
19 Bermalam di air terjun
20 Kembali dari hutan
21 Keegoisan papi
22 Cemburu
23 Seung yang sudah sadarkan diri
24 kebahagiaan untuk mereka
25 Kecelakaan Mike
26 Janji haruto
27 kejujuran gia dan Seung
28 Keputusan Seung
29 pertemuan Seung dan papi
30 Paman Yoo yang membawa Seung pulang kerumah
31 kejutan yang tak disangka sangka
32 Pelukan hangat seorang kakak
33 kebenaran untuk ibu Jennie
34 Hari kelulusan
35 Kondisi haruto
36 Keadaan mulai membaik
37 kedatangan sang kekasih
38 Chaeng sahabat baru
39 Rasa nyaman dari Chaeng
40 Kesedihan Lisa
41 Mulai Dekat
42 Hari pertama bekerja
43 Makan siang Mike Dan Lisa
44 Sad Dinner
45 Malam dan Air mata
46 Salah Paham
47 Kunjungan Jennie
48 Pertemanan Gia dan Lisa
49 Lembaran baru
50 Mommy Gia
51 Pesona Jackson
52 Couple Lunch
53 Haruto yang menyebalkan
54 Dilema
55 kerinduan Darren
56 Kebaikan Jackson
57 Pernikahan Ji dan Hyun
58 Reunian di acara pernikahan Ji
59 Ciuman Hot Dari Gia
60 Sesuatu yang Buruk
61 Hanya Mimpi
62 Empat Eonni
63 Kecupan manis dari Chaeng
64 Hujan malam itu
65 Pengakuan Seung
66 Pelukan Seung
67 Satu Kecupan Dari Gia
68 Nyaman
69 Keberangkatan Ji
70 Menghabiskan waktu bersama Mommy
71 Haruto Oppa
72 Tak menentu
73 Will You Marry Me?
74 I Love You
75 Rekan kerja
76 Dosa malam ini
77 Air Mata Terakhir
78 Lunch Yang Tak Terduga
79 Cemburu
80 Tak Tinggal Diam
81 Lost Contact
82 Botol Soju Menjadi Teman Malam ini
83 Kesetiaan Yang di Pertanyakan
84 Berjanjilah Untuk Ku
85 Goner
86 Menangis Di Tepi Danau
87 Namamu Didalam Hatiku
88 Dalang Semua itu
89 Penyesalan
90 Maafkan Ayah
91 Yes or No?
92 Keinginan
93 Persiapan Wedding Lisa
94 Forgive Me
95 Jangan Pergi Lagi Dariku
96 Yes I Will
97 Jodoh Pilihan Tuhan
98 Wanita Berhati Malaikat
99 Pernikahan Haruto dan Jennie
100 Menemani Darren
101 Istri idaman
102 Hadiah Buat Mommy
103 Kegundahan Hati Chaeng
104 Love story Park
105 Takut Kehilangan
106 Pernikahan Chaeng dan Seung
107 One Hope
108 Baby Ho
109 Penantian
110 Air Mata Bahagia
111 Kepergian Chaeng
112 Serangan Tiba-tiba
113 Kecupan Terakhir Chaeng
114 Masihkah ada Harapan
115 Cinta pertama yang kembali lagi
116 Harusnya Aku yang berdiri di Sana
117 Harusnya Aku yang berdiri di Sana
118 Rencana Seung
119 Malam penuh cinta
120 Makan Malam keluarga Song
121 Pengorbanan Cinta
122 Akhirnya Gia Kembali
123 Epilog
124 Pengumuman
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Pindah ke tempat baru
2
kota baru suasana baru
3
sosok itu
4
Tempat spesial
5
Aku Terlambat
6
Tak Mampu Menggapai
7
Kejutan!!
8
Kepulangan.
9
Aneh
10
kesempatan ke 2
11
Siapa dia?
12
Pertemuan tak terduga
13
H -1
14
Camping
15
Kesedihan seo yea ji
16
Tersesat di hutan 1
17
Tersesat di hutan 2
18
Tersesat di hutan 3
19
Bermalam di air terjun
20
Kembali dari hutan
21
Keegoisan papi
22
Cemburu
23
Seung yang sudah sadarkan diri
24
kebahagiaan untuk mereka
25
Kecelakaan Mike
26
Janji haruto
27
kejujuran gia dan Seung
28
Keputusan Seung
29
pertemuan Seung dan papi
30
Paman Yoo yang membawa Seung pulang kerumah
31
kejutan yang tak disangka sangka
32
Pelukan hangat seorang kakak
33
kebenaran untuk ibu Jennie
34
Hari kelulusan
35
Kondisi haruto
36
Keadaan mulai membaik
37
kedatangan sang kekasih
38
Chaeng sahabat baru
39
Rasa nyaman dari Chaeng
40
Kesedihan Lisa
41
Mulai Dekat
42
Hari pertama bekerja
43
Makan siang Mike Dan Lisa
44
Sad Dinner
45
Malam dan Air mata
46
Salah Paham
47
Kunjungan Jennie
48
Pertemanan Gia dan Lisa
49
Lembaran baru
50
Mommy Gia
51
Pesona Jackson
52
Couple Lunch
53
Haruto yang menyebalkan
54
Dilema
55
kerinduan Darren
56
Kebaikan Jackson
57
Pernikahan Ji dan Hyun
58
Reunian di acara pernikahan Ji
59
Ciuman Hot Dari Gia
60
Sesuatu yang Buruk
61
Hanya Mimpi
62
Empat Eonni
63
Kecupan manis dari Chaeng
64
Hujan malam itu
65
Pengakuan Seung
66
Pelukan Seung
67
Satu Kecupan Dari Gia
68
Nyaman
69
Keberangkatan Ji
70
Menghabiskan waktu bersama Mommy
71
Haruto Oppa
72
Tak menentu
73
Will You Marry Me?
74
I Love You
75
Rekan kerja
76
Dosa malam ini
77
Air Mata Terakhir
78
Lunch Yang Tak Terduga
79
Cemburu
80
Tak Tinggal Diam
81
Lost Contact
82
Botol Soju Menjadi Teman Malam ini
83
Kesetiaan Yang di Pertanyakan
84
Berjanjilah Untuk Ku
85
Goner
86
Menangis Di Tepi Danau
87
Namamu Didalam Hatiku
88
Dalang Semua itu
89
Penyesalan
90
Maafkan Ayah
91
Yes or No?
92
Keinginan
93
Persiapan Wedding Lisa
94
Forgive Me
95
Jangan Pergi Lagi Dariku
96
Yes I Will
97
Jodoh Pilihan Tuhan
98
Wanita Berhati Malaikat
99
Pernikahan Haruto dan Jennie
100
Menemani Darren
101
Istri idaman
102
Hadiah Buat Mommy
103
Kegundahan Hati Chaeng
104
Love story Park
105
Takut Kehilangan
106
Pernikahan Chaeng dan Seung
107
One Hope
108
Baby Ho
109
Penantian
110
Air Mata Bahagia
111
Kepergian Chaeng
112
Serangan Tiba-tiba
113
Kecupan Terakhir Chaeng
114
Masihkah ada Harapan
115
Cinta pertama yang kembali lagi
116
Harusnya Aku yang berdiri di Sana
117
Harusnya Aku yang berdiri di Sana
118
Rencana Seung
119
Malam penuh cinta
120
Makan Malam keluarga Song
121
Pengorbanan Cinta
122
Akhirnya Gia Kembali
123
Epilog
124
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!