"Awwwww..." Teriak Gia dan kembali terduduk.
"Sepertinya kakimu bukan saja terkilir tapi, aku rasa kakimu juga patah!" ucap Seung sambil kembali memeriksa kaki Gia yang sudah meringis kesakitan.
Gia tak berniat menjawab ucapan Seung Karena yang dirasakannya sekarang sakit yang luar biasa, Gia hanya mampu menangis sambil memegang kakinya.
"Lebih baik kita istirahat dulu di sini, kau tunggu disini sebentar!" ucap Seung yang kemudian berlalu pergi.
Gia hanya menangis dan duduk bersandar di bawah pohon besar yang rimbun.
Setelah 15 menit, Seung pun kembali dengan membawa potongan ranting dan tali yang berasal dari kulit pohon.
Kemudian Seung menghampiri Gia dan meletakkan ranting pohon disamping kanan dan kiri kaki Gia, kemudian mengikat dengan tali yang berasal dari kulit pohon.
Gia hanya diam melihat wajah Seung yang sangat Khawatir dengan kondisinya.
"Semoga ini bisa sedikit mengurangi rasa nyerinya!" ucap Seung yang telah selesai membuat Backslab untuk kaki Gia dengan alat seadanya.
"Maaf, aku telah menyusahkan mu!" ucap Gia sambil menundukkan kepalanya.
"Simpan saja dulu kata maaf mu, sekarang yang harus kita pikirkan bagaimana kita bisa kembali lagi ke perkemahan!" ucap Seung memandang wajah Gia dengan serius.
"Tapi bagaimana caranya? sedangkan aku tidak biasa berdiri apalagi untuk berjalan!" ucap Gia sedih.
"Kau istirahat dulu! nanti aku akan memikirkannya lagi!" jawab Seung singkat.
"Kau bisa meninggalkan aku sendirian, dan kau bisa mencari jalan menuju perkemahan, setelah itu kau bisa menjemput ku disini!" ucap Gia memecahkan keheningan, memberikan idenya.
"Tidak! aku tidak akan meninggalkanmu sendirian disini, disini sangat berbahaya jika aku meninggalkan kau sendirian, dan kau sekarang dalam keadaan terluka parah!" tolak Seung dengan nada tegas.
Seung dan gia pun kembali diam dengan pemikiran masing-masing.
PERKEMAHAN.
"Sudah siang begini kenapa Seung dan gia belum juga kembali?" tanya Haruto Kepada Jennie, Iren dan Jung yang duduk menyiapkan makanan Siang.
"Jangan jangan mereka tersesat?" ucap Jennie sambil menatap Haruto.
"Ah.. Tidak mungkin! ini bukan pertama kali bagi Seung mengikuti acara Camping!" ucap Jung yang coba menenangkan suasana.
"Benar juga!" sambung haruto.
"Kita tunggu saja sebentar lagi, jika mereka belum juga kembali, kita lapor pada Dosen Gong!" usul Iren.
Mereka berempat pun setuju untuk menunggu Gia dan Seung dan melanjutkan kegiatan masing-masing.
"Ayo naik ke punggungku!" ucap Seung sambil duduk membelakangi Gia.
Gia yang terkejut dengan perilaku Seung yang tiba tiba menyuruhnya naik ke punggung nya hanya diam mematung.
"Ayo naik, aku akan menggendongmu, kita akan mencari jalan pulang!" jelas Seung yang melihat kecanggungan di wajah Gia.
Gia pun memegang punggung punggung Seung dan melingkarkan tangannya di bahu Seung.
"Pegang erat-erat, jika kakimu sakit bilang padaku!" perintah Seung.
Gia pun hanya mengangguk mengerti.
"Aku tak pernah menyangka akan berada di dekatmu sedekat ini, mencium aroma tubuhmu, dan menyentuh tubuh kekar mu, aku tidak mengerti dengan rencana Tuhan kali ini!" ucap Gia dalam hati sambil menatap wajah Seung dari samping.
"Aku tak tau harus merasakan bahagia atau sedih! aku sangat bahagia ketika aku bisa menatap wajahmu sedekat ini, tapi aku juga merasa sangat sedih melihat kau seperti ini, maafkan aku Gi jika tadi aku tidak berkata kasar mungkin kau tidak akan pergi dan mungkin kau tidak akan terluka seperti ini, aku terlalu panik, ketika aku memikirkan hal buruk terjadi padamu, dan aku terlalu gugup ketika aku menemukan dirimu!" ucap Seung dalam hati ketika menggendong Gia dan merasakan hembusan nafas Gia.
Seung menyadari tidak ada pergerakan dari Gia seketika Seung melirik ke belakang ternyata Gia sudah terlelap di punggung Seung.
"Dasar gadis aneh!" ucap Seung dalam hati sambil tersenyum dan melanjutkan langkahnya.
Setelah hampir 2 jam berjalan Seung merasa aneh, dan akhirnya Seung memutuskan untuk berhenti dan mengamati suasana di sekelilingnya.
"Apakah kita sudah sampai?" tanya Gia yang sudah terbangun dari tidurnya, karena merasa tidak ada pergerakan dari Seung.
"Sepertinya kita berputar putar di tempat yang sama!" jawab Seung sambil menatap sekelilingnya.
"Maksudnya?" tanya Gia.
"Aku merasa sudah 3 kali melewati pohon itu!" jawab Seung sambil menunjuk ke arah pohon besar yang rindang.
"Mungkin kau hanya Letih, sekarang turunkan aku dan kita istirahat dulu!" perintah Gia.
Seung pun menurunkan Gia dan membantu Gia duduk bersandar pada pohon besar tadi.
"Kau tunggu di sini sebentar!" ucap Seung lalu pergi.
"Kau mau kemana?" tanya Gia yang mulai khawatir karena hari semakin sore dan beberapa jam lagi akan gelap.
"Aku tidak yakin kita akan sampai di perkemahan dengan keadaan seperti ini, aku akan mencari sedikit air dan makanan yang bisa kita makan untuk bertahan!" ucap Seung menjelaskan kepada Gia.
"Baiklah, kau hati hati jangan terlalu jauh!" ucap Gia khawatir.
Seung membalas ucapan Gia dengan senyum meyakinkan agar Gia tidak terlalu khawatir.
PERKEMAHAN.
"Sepertinya kita haru Lapor Dosen Gong! sampai sekarang Seung dan Gia belum juga kembali!" ucap Haruto yang mulai khawatir dengan keadaan Seung dan Gia yang dari pagi tadi tidak kelihatan batang hidungnya.
Ketika mereka berempat sedang berdiskusi tentang Gia dan Seung, tiba-tiba Ji datang mendekati mereka.
"Apa ada masalah?" Tanya Ji karena melihat raut wajah mereka yang tampak Khawatir.
"Emmm... Begini kak, ketika kami bangun pagi tadi kami tidak melihat Seung dan Gia, kami fikir mereka mencari kayu bakar di hutan tapi sampai sekarang mereka berdua belum kembali!" ucap Haruto sambil menatap wajah Noona nya dengan penuh makna.
"Apakah kalian sudah lapor Dosen Gong?" tanya Ji yang mulai Khawatir.
"Kami baru saja akan melapor kepada Dosen Gong tapi Dosen Ji sudah datang" jawab Iren yang menahan tangisnya.
"Ayo kita laporkan kepada Dosen Gong, sebentar lagi sore dan akan semakin gelap didalam hutan.
Mereka berlima segera menemui Dosen Gong yang sedang berbicara dengan rekan-rekan Dosen yang ikut acara Camping bersama.
"Maaf Pak Gong sepertinya ada dua Mahasiswa dari Fakultas Sastra yang tersesat di hutan! dari pagi tadi mereka tidak ada di tenda!" ucap Ji yang mulai Khawatir.
"Baiklah Dosen Ji, saya akan melaporkan kepada tim SAR dan tolong yang lain tenang!" ucap Dosen Gong karena melihat Jennie dan Iren sudah menangis.
"Sambil menunggu tim SAR datang, sebaiknya saya dan beberapa Mahasiswa yang berpengalaman akan mencari mereka dihutan!" ucap Dosen Gong yang langsung mengumpulkan Mahasiswa Pecinta Alam yang berpengalaman masuk hutan untuk segera mencari Gia dan Seung karena hari semakin gelap.
Di Hutan.
Setelah 30 menit Seung kembali dan melihat Gia masih duduk bersandar di pohon besar.
"Gi, ayo naik ke punggung ku!" perintah Seung.
"Kita mau kemana? istirahatlah dulu, kau pasti letih!" tolak Gia.
"Aku menemukan sumber air dan kita akan istirahat di sana!" ucap Seung meyakinkan Gia.
Gia pun mengikuti perintah Seung untuk kembali naik ke punggung Seung, mereka lalu berjalan, dan ketika sampai di tempat yang dimaksud Gia terperangah seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments