Pagi hari, suasana di kampus sangat sibuk, orang orang berlalu lalang, mobil Bus pun sudah memenuhi parkiran Kampus dab semua orang berkumpul untuk membagi kelompok.
Fakultas Sastra.
Dosen Ji bertugas untuk membagi kelompok di Fakultas Sastra, satu kelas ia bagi menjadi 8 kelompok dan masing-masing kelompok terdapat 6 orang.
Haruto, Gia, Jennie, Seung, Iren dan Jung , mendapatkan kelompok yang sama.
Ada rasa canggung dan ada rasa bahagia di antara mereka.
Haruto sangat senang karena dia bisa menjaga Jennie dan 2 sahabat nya, tapi Haruto sangat canggung dengan Seung.
"Baiklah, saya harap kalian bisa bekerjasama dengan tim masing-masing dan bisa saling menjaga dan saling membantu satu sama lainnya!" ucap Dosen Ji tegas.
Tak lama kemudian mereka masuk kedalam mobil Bus yang sudah siap mengantar mereka ke lokasi Camping yang sudah di siapkan oleh pihak Kampus.
Di dalam perjalanan mereka saling sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing, karena mereka mendapatkan ketua kelompok yaitu Seung yang memiliki sikap dingin.
"Akhirnya aku bisa berada dekat dan bisa mendengar suaranya." ucap Seung dalam hati.
"Dingin, tapi ya Tuhan dia tampan sekali!" kagum Gia dalam hati.
"Manis juga ternyata!" lirik Jung
""Ya Tuhan, aku sangat merindukanmu!" ucap Jennie sambil mencuri pandang.
"Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu!" senyum Haruto.
Hanya Iren saja yang bisa tidur selama perjalanan menuju lokasi.
Mereka akan camping di bawah kaki gunung Jiri yang berjarak 123km dari kota Busan.
Setelah menempuh hampir 3 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di kaki gunung Jiri.
"Akhirnya sampai juga!" ucap Haruto sambil merenggangkan otot badannya.
"Hemmm... Udaranya sejuk sekali!" ucap Gia yang berdiri di samping Haruto.
"Ayo turunkan tas kalian dan segera berkumpul, kita masih akan berjalan lagi menuju lokasi!" teriak Dosen Gong yang bertanggung jawab dengan kegiatan Camping.
Semu ketua kelompok pun sibuk dengan kelompok masing-masing.
"Haruto dan Jung bantu aku membawa tas milik mereka!" ucap Seung sambil menunjuk ke arah Gia, Iren dan Jennie.
"Baiklah ladies, serahkan tas kalian pada kami!" ucap Jung dan Haruto bersemangat.
Gia sangat terkesan dengan sifat Seung yang bijaksana kepada kelompoknya.
"Kau pria yang unik!" ucap Gia dalam hati yang berjalan dibelakang Seung.
Mereka terus berjalan, dan setelah 30 menit mereka pun sampai di lokasi, semua orang takjub dengan pemandangan yang di suguhkan gunung Jiri, tampak hutan yg indah dan kicauan burung yang bernyanyi riang seakan menyambut kedatangan mereka.
"Baiklah, setiap kelompok harus membuat 2 tenda dan anggota yang lain silahkan mempersiapkan perlengkapan!" ucap Dosen Gong.
"Haruto, kau dan Jenni mencari kayu! aku dan Jung membuat tenda, Gia dan Iren tolong persiapkan makanan untuk kita makan malam nanti!" ucap Seung membagi tugas pada kelompoknya.
Mereka melaksanakan tugas dari Seung dengan senang hati.
"Ayo Jen ikuti aku!" ucap Haruto.
"Haru, Jen kalian jangan terlalu jauh mencari kayu bakarnya, karena sebentar lagi gelap!" teriak Seung mengingatkan Jennie dan Haruto.
Jennie hanya mengangguk mengerti dan mereka berdua langsung menuju hutan untuk mencari kayu bakar.
"Hati-hati Jen!" ucap Haruto yang sangat perhatian dengan Jennie.
"Oh iya , apakah Ji Oenni tidak ikut kesini?" Jennie bertanya kepada Haruto Karena terakhir Jennie melihat Ji di kampus saja.
"Mungkin besok dia akan menyusul, soalnya di kantor lagi banyak pekerjaan!" jelas Haruto.
Jennie hanya mengangguk mengerti.
setelah mereka merasa cukup mengumpulkan kayu bakar, mereka pun bergegas kembali ke tenda.
"Sepertinya ini sudah cukup untuk malam nanti!" ucap Haruto setelah mengikat semua kayu bakar yang sudah mereka kumpulkan.
"Ah... akhirnya selesai juga!" ucap Seung yang sudah selesai membuka tenda dan menyusun barang barang mereka di dalam tenda.
"Gi, apakah ada secangkir kopi untuk ku?" tanya Seung dengan memberikan senyum manis untuk pertama kalinya kepada Gia.
"Ya Tuhan, apakah aku sedang bermimpi? apakah itu benar-benar senyuman seorang pria dingin?" ucap Gia dalam hati yang hanya terdiam melihat pemandangan didepannya.
"Kau kenapa? mengapa Ekspresi wajahmu seperti melihat hantu?" ucap Seung yang kebingungan.
"Ah... tidak, aku hanya Speechless saja, aku tidak menyangka pria sedingin mu bisa tersenyum!" jawab Gia enteng.
"Hahaha... Kau hanya belum mengenal ku saja!" ucap Seung sambil berlalu meninggalkan Gia.
"Wah... Dia bisa bercanda juga ya Gi!" ucap Iren yang juga kaget melihat interaksi Seung kepada Gia.
"Dasar pria aneh! aku sempat berpikir dia itu tidak ingin berteman dengan manusia!" ucap Gia.
"Ehemmm... apakah aku bukan manusia? aku ini temannya Seung!" ucap Jung geram yang mendengar pembicaraan Gia dan Iren.
"Eh... Maaf, bukan maksudku seperti itu!" jawab Gia yang kalangan kabut dengan ucapan Jung.
" Maksud Gia bukan seperti itu, dari awal Gia masuk kuliah, Gia tidak pernah sekalipun melihat Seung berinteraksi dengan siswa yang lain selain kau, makanya kita pikir Seung tidak ingin berteman dengan orang orang di sekitarnya!" jelas Iren panjang lebar karena tak ingin Jung salah faham dengan ucapan Gia.
"Hahahaha... tenang saja aku cuma bercanda kok, Seung memang orang yang seperti itu! dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang banyak, dia memang sangat tertutup!" jelas Jung yang mengerti maksud Gia dan Iren.
Gia dan Iren Hanya mengangguk mengerti dengan penjelasan Jung.
Tak lama kemudian Haruto dan Jennie pun tiba di tenda, mereka meletakkan semua kayu yang mereka kumpulkan.
"Wah... Sepertinya enak?" ucap Jennie yang menghampiri Gia dan Iren yang sedang memasak untuk makan malam mereka.
"Hemmm... Nanti kita akan makan malam bersama!" ucap Gia sambil mengaduk masakannya.
"Lebih baik kau membersihkan diri di tenda karena sebentar lagi kita akan segera berkumpul di depan api unggun!" perintah Iren Kepada Jennie.
"Baiklah, aku akan membersihkan diri dulu" ucap Jennie sambil menuju tenda.
Setelah sampai di depan tenda, Jennie melihat Seung yang berdiri membelakangi Jennie sambil melepaskan tatapannya ke arah hutan.
"Hei... Mengapa kau melamun? apa yang kau pikirkan?" tanya Jennie yang membuyarkan lamunan Seung.
"Eh... Kau ternyata! kau mengagetkan ku saja!" jawab Seung sambil melirik kearah Jennie.
"Apakah sekarang kita bisa menjadi teman?" tanya Jennie.
"Ketika aku memutuskan untuk menuruti permintaan Ibumu, mulai saat itu aku sudah menganggap mu sebagai sahabat dan adikku, jadi tanpa kau minta pun aku akan bersedia menjadi kakak dan sahabat mu!" ucap Seung dengan senyum manis yang pernah Jennie dapatkan beberapa tahun lalu.
"Terima kasih Oppa!" jawab Jennie dengan mata yang berkaca-kaca.
Seung pun membalas dengan senyum simpul dan mencoba mengusap kepala Jennie.
Dari kejauhan dua orang yang menatap mereka dengan penuh tanda tanya.
"Ada hubungan apa Jennie dengan Seung?" ucap Haruto dalam hatinya.
"Apakah Jennie dan Seung memiliki hubungan?" pertanyaan yang terbesit di benak Gia.
#JUNG HAE IN
Sahabat Seung, yang sangat mengenal Seung dan hanya Jung yang mengetahui latar belakang Seung.
#GUNUNG Jiri
Gunung Jiri adalah gunung tertinggi kedua di Korea Selatan yang terletak di akhir Rangkaian Pegunungan Sobaek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments