"Silahkan masuk!" ucap Ji tegas.
"Terima kasih Gangsa Ji" ucap gadis itu sambil menuju meja Ji.
"Baiklah tolong perkenalkan dirimu kepada yang lain!" ucap Ji.
Ada sorot mata bahagia dan tidak percaya melihat sosok gadis itu berdiri didepan kelas.
"Perkenalkan nama saya Jennie Kim, saya pindahan dari Amerika!" ucap Jennie lembut dan sopan.
"Baiklah kau boleh duduk sekarang!" ucap Ji dan memulai lagi perkuliahan yang sempat terhenti karena kedatangan Jennie.
"Terima kasih Gangsa Ji!" jawab Jennie dan segera duduk di sebelah Haruto, karena ada bangku kosong di samping Haruto.
"Hei,kau tidak bilang jika kau masuk di Unversitas ini?" bisik haruto karena merasa Speechless.
"Hahaha .. Aku sengaja membuat kejutan untukmu!" jawab Jennie lembut.
Haruto melanjutkan perkuliahan dengan perasaan senang dan sangat bahagia dengan adanya Jennie di dalam kelas itu.
Tanpa di sadari ada sorot mata yang memandang Haruto bingung karena melihat Haruto tersenyum senang selama pelajaran dan terlihat sangat akrab dengan gadis itu.
Kringgg!!
Suara bel tanda perkuliahan pun selesai, setelah Dosen Ji keluar kelas,semua orang pun keluar mengikuti Dosen Ji dari belakang dengan tertib.
"Hei... Jen mau ke kantin?" tanya Haruto menghampiri Jennie yang sedang memasukkan buku-bukunya.
"Hemmm ... Boleh!" jawab Jennie tersenyum manis.
"Oh iya Jen, ini perkenalkan sahabatku Gia dan Iren!" ucap Haruto sambil menarik tangan Iren dan Gia yg hendak meninggalkan kelas.
"Heheh kenalkan aku Kim Gia, aku Iren!" jawab mereka berdua sambil mengajak Jennie berjabat tangan.
"Aku Jennie Kim!" ucap Jennie membalas dengan senyum manisnya.
"Yok kita ke kantin kita bisa berbicara banyak sambil makan siang!" ajak Haruto Kepada ketiga gadis itu.
Sepanjang perjalanan menuju kantin mereka berjalan, tertawa dan bercanda seperti sudah lama saling mengenal.
Jennie memang pandai menyesuaikan diri dengan sekitarnya, ia juga pandai berbicara dan memahami lingkungan sekitarnya.
Hingga untuk mengetahui perasaan Haruto kepadanya pun Jennie sangat peka, tapi Jennie tidak pernah merespon perasaan Haruto karena saat ini Jennie hanya menganggap Haruto sebagai teman terbaiknya.
Dari kejauhan mata itu tampak terus menatap ke arah Haruto dan sahabat sahabatnya.
" Apakah kau juga mengenal Jennie?" tanya pria itu dalam hatinya.
DI KANTIN.
"Oh iya Jen, akhir bulan nanti kita mengadakan Camping bersama, semoga kita bisa satu grup ya!" ucap Gia yang sudah tidak canggung lagi kepada Jennie.
"Benarkah akan ada kegiatan Camping bersama akhir bulan nanti?" tanya Jennie yang merasa senang, karena kegiatan Outdoor adalah kegiatan yang sangat ia sukai.
"Yupz.. Benar sekali itu adalah kegiatan Favoritmu!" sambung Haruto yang sangat mengetahui kesukaan Jennie.
"Iya Jen , aku juga tidak sabar!" ucap Iren yang juga menyukai kegiatan Outdoor.
Merekapun asik bercerita tentang pengalaman mereka masing-masing selama di Universitas mereka terdahulu.
Tanpa sengaja Jennie melihat pria yang sangat dia kenal duduk sendirian di kantin itu sambil memandang ke arah jendela.
Deg!!
Jantung Jennie berdetak kencang, seakan tidak percaya jika sekarang dia melihat sosok yang sangat ia rindukan beberapa tahun terakhir, sosok yang pernah mengisi hari harinya dengan kebahagiaan.
"Apakah yang kulihat sekarang ini adalah kau? ya Tuhan aku tidak percaya bisa melihat dirimu lagi di sini!" ucap Jennie dalam hati.
Melihat Jennie yang hanya diam, Haruto mencoba menyadarkan lamunan Jennie.
"Jen, kau tidak apa-apa?" tanya haruto sambil mengibaskan tangannya ke wajah Jennie.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Gia dan Iren yang melihat gelagat aneh Jennie.
"Hemm... Nanti kalian duluan saja ke kelasnya, aku mau ke toilet dulu, soalnya aku sudah kebelet!" ucap Jennie yang buru buru keluar meninggalkan teman temannya, karena mengetahui pria itu sudah meninggalkan kantin.
Haruto, Gia dan Iren bingung melihat tingkah Jennie, mereka bertiga saling bertatapan seperti memberikan pertanyaan satu sama lain.
"Seung tunggu!" cegah Jennie menarik tangan pria yang ia lihat di kantin tadi.
"Ada apalagi Jen, tak ku sangka aku akan bertemu dengan mu lagi!" ucap pria itu sinis.
"Apakah dengan cara kau meninggalkanku seperti itu kau anggap hubungan kita berakhir?" tanya Jennie dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.
"Sudahlah, tidak perlu kau ungkit lagi, hubungan kita sudah lama berakhir! jadi sekarang kita mulai hidup kita masing-masing dan satu hal lagi kau anggap saja kita teman sekelas yang baru saling mengenal!" ucap Seung sambil berlalu pergi meninggalkan Jennie yang masih menangis sendiri.
Seung adalah kekasih Jennie sewaktu mereka di Amerika.
Mereka saling mencinta dan sudah lama menjalin cinta, tapi karena orang tua Jennie yang tidak suka kepada Seung, Ibu Jennie meminta Seung untuk meninggalkan Jennie dan Seung pun memenuhi keinginan ibu Jennie untuk meninggalkan Jennie dan cintanya, walupun Seung tau Jennie akan mempertahankan cintanya dan menentang orang tuanya, dan hal itu tidak akan dubiarkan Seung karena Seung pun menyadari dia tidak akan bisa membahagiakan Jennie.
DI KELAS
Semua siswa sudah duduk di bangku nya masing-masing, tampak wajah khawatir Haruto karena sampai saat ini dia belum melihat Jennie kembali dari toilet.
Tak lama berselang Seung masuk ke kelas dan duduk di bangkunya, kemudian Jennie pun masuk dengan mata yang sembab.
"Hei... Kau baik-baik saja?" tanya Haruto lembut sambil menyentuh ujung mata Jennie karena masih tersisa sedikit air mata.
"Aku baik baik saja Haru!" jawab Jennie sambil memegang tangan Haruto dan melirik Seung yang duduk di ujung kelas.
"katakan padaku siapa yang sudah menyakitimu dan membuatmu menangis?" tanya Haruto lembut.
Belum sempat Jennie menjawab pertanyaan Haruto, Dosen perkuliahan selanjutnya sudah masuk kedalam kelas, Semua siswa pun kembali duduk ke kursi masing-masing.
"Maaf kan aku Jen, ini terbaik untukmu, rasa cinta itu memang sudah tidak ada setelah Ibumu menghinaku dulu, semoga kau menemukan pria yang baik dan sesuai keinginan Ibumu!" gumam Seung dalam hati.
Jennie yang sudah berusaha melupakan Seung pun harus terluka lagi karena tanpa diduga dia bertemu kembali dengan cinta pertamanya yaitu Seung.
Tapi karena luka yang digoreskan Ibu Jennie, Seung telah membunuh rasa cintanya kepada Jennie dan berusaha untuk menata hatinya untuk orang lain.
Tanpa di sadari Gia mengalihkan pandangannya kepada Seung, pria dingin yang sudah mencuri perhatian Gia dengan syairnya yang tidak sengaja dibaca oleh Gia.
"Kau pria misterius yang membuat otak ku merangkai kalimat tanya tanpa jawaban,kau pria dingin yang menebarkan kehangatan di matamu, dan kau pria yang memiliki miliaran lantunan syair indah yang memanjakan mata dan otakku!" ucap Gia dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments