"Apakah kau sudah merasa tenang?" tanya Haruto sambil menyapu sisa air mata di wajah cantik Jennie.
"Terima kasih kau sudah mau kesini!" jawab Jennie singkat sambil menganggukkan kepalanya.
"Katakan apa yang terjadi? Apa yang sudah membuat mu menangis?" tanya Haruto dengan lembut.
"Joong mengkhianati ku! aku rela pindah kembali ke Busan agar bisa bersamanya, tapi apa? dia selama ini mengkhianati cintaku" tangis Jennie pecah lagi.
"Jen, apakah kau tidak pernah merasakan betapa besar cintaku kepada mu? betapa kau selalu bertahta dihatiku? dan aku selalu berusaha ada di setiap sakitmu! kau pun memperlakukanku layaknya orang yang paling berharga di hidupmu tapi hatimu tak sedikit pun melihatku, terkadang aku bingung dan ingin bertanya kepada mu, Siapa Aku Di Matamu?"ucap Haruto dalam hati.
"Sudah jangan menangis, aku tidak bisa berkata apa-apa, tapi aku tidak suka kau menangis seperti ini" ucap Haruto mencoba menenangkan Jennie yang masih menangis.
"Tapi aku tak sanggup harus terluka seperti ini!" ucap Jennie sambil mengusap air matanya.
"Sebentar ya!" Haruto berdiri dan pergi meninggalkan Jennie duduk sendiri.
"Kau mau kemana?" tanya Jennie heran karena Haruto tiba tiba pergi.
Haruto pun diam dan tetap meninggalkan Jennie.
Tak lama kemudian, datang Badut maskot Beruang menghampiri Jennie dan memberikan buket bunga Rose kesukaan Jennie.
Tangis Jennie pun berubah menjadi senyum gembira dan tawa bahagia melihat kelakuan Badut Beruang yang bertingkah lucu untuk berusaha menghiburnya.
"Apakah kau sudah melupakan kesedihan mu? Tanya badut Beruang itu.
"Haruto!" teriak Jennie yang sangat mengenal suara Haruto.
"Hahahaha" tawa Haruto setelah Jennie menyadari jika didalam badut Beruang itu dirinya.
Sambil melepaskan kostumnya Haruto tertawa bahagia karena tawa Jennie adalah kebahagiaan untuknya, ia pun segera duduk di samping Jennie.
"Terima kasih ya, kau selalu ada untukku" ucap Jennie sambil memeluk Haruto erat.
"Sampai kapanpun aku akan selalu ada untukmu Jen!" ucap Haruto tulus sambil membalas pelukan Jennie dengan lembut dan hangat.
Hari itu Haruto sangat merasakan kebahagiaan yang baru, kebahagiaan yang dulu pernah hilang dari hidupnya karena Jennie meninggalkannya.
"Andai waktu ini dapat ku hentikan sejenak, aku ingin seperti ini saja!" Ucap Haruto dalam hati sambil menatap wajah Jennie yang sangat bahagia.
Mereka menghabiskan sore itu di taman, banyak cerita yang Jennie dan Haruto ceritakan di sore itu.
Matahari mulai undur diri, tampak Jennie dan Haruto tetap bertahan duduk di bawah rindangnya pohon,
sambil memejamkan matanya jennie bersandar di dada Haruto menikmati suasana sore yang indah.
Jennie pun telah melupakan lukanya dan berjanji untuk memulai lembaran baru di dalam hidupnya.
Tampak Haruto dengan setia memeluk Jennie yang masih nyaman dengan posisinya.
"Haru, apakah kau juga akan meninggalkanku?" tanya Jennie yang tiba-tiba membuat Haruto bingung.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu dan tak akan pernah membiarkanmu sendiri Jen" jawab Haruto.
Di tempat lain ada yang berusaha menghubungi Haruto tapi ponsel Haruto tidak aktif.
"Kenapa ponsel Haruto tidak aktif?" tanya Ji dalam hati.
Tak lama kemudian Haruto datang dengan senyum bahagia dan langsung memeluk Ji dari belakang.
" Noona ku sayang! Apa kau sedang menungguku?" tanya Haruto.
"Kau ini mengagetkanku saja!" teriak Ji karena terkejut Haruto memeluk nya tiba tiba.
"Hehehe... Maaf!" Berlalu sambil mencium pipi Ji.
"Dasar anak nakal, dari mana saja kau? apakah kau tidak bisa mengaktifkan ponselmu?" tanya Ji yang merasa aneh dengan sikap Haruto.
"Hehehehe... Aku lupa kalau semalam ponsel ku tidak ku cas!" Jawab Haruto santai.
"Kau sakit?" Tanya Ji yang semakin bingung melihat tingkah Haruto yang dari tadi senyum senyum sendiri.
"Aku tidak sakit kak, tapi aku lagi bahagia!" ucap Haruto santai.
"Hei....! Apa yang sudah membuat adik ku ini sangat bahagia?" tanya Ji sambil duduk di samping Haruto.
"Tidak ada yang membuat aku bahagia selain mendapatkan cinta Jennie!" ucap Haruto sambil tersenyum.
Deg...!
"Maksudmu?" Ji Mulai bingung.
"Ya kak, kesempatanku untuk memiliki Jennie sudah terbuka lebar! Aku akan berusaha lagi untuk membuat Jennie jatuh cinta kepadaku!" ucap Haruto yakin.
"Apakah kau yakin kali ini Jennie akan melihat cintamu?" ucap Ji tak yakin.
"Aku akan berusaha kak,dan akan memakai caraku sendiri untuk meyakinkan Jennie jika aku pantas untuknya!" ucap Haruto tegas.
"Baiklah apapun itu,kakak akan selalu mendukungmu, kakak hanya ingin melihatmu bahagia, tapi berjanjilah kepadaku jika kali ini kau tidak bisa mendapatkan Jennie, kau harus melupakan Jennie!" ucap Ji tak kalah tegas.
" Baiklah kak, jika kali ini aku tidak bisa mendapatkan Jennie aku berjanji aku akan meninggalkan dan melupakan Jennie selamanya!" ucap Haruto dengan penuh keyakinan.
Haruto sangat tau Konsekwensi berjanji dengan kakaknya.
Karena kakak nya tidak akan pernah meminta Haruto untuk berjanji tanpa ada alasan.
" Ya sudah, sekarang kau bersihkan tubuhmu dan kita makan malam! Kakak tunggu kau di meja makan! " ucap Ji tegas dan berlalu meninggalkan Haruto.
"Baiklah Noona ku sayang! apapun perintahmu pasti akan aku lakukan!" jawab Haruto sambil memasang wajah imutnya.
Rumah gia.
Besok hari pertama kuliah, Liburan Semesterpun telah usai, tidak banyak yang Gia dan Iren lakukan di liburan kali ini.
Mereka hanya menghabiskan waktunya berjalan jalan di kota Busan, pergi ke toko buku, berbelanja dan bermain di taman hiburan.
"Apakah kau sudah siap menjalani hari-hari di Kampus barumu?" tanya Gia yang mencoba menggoda Iren.
"Aku sangat siap! tidak ada hal yang menyenangkan selain bertemu dan berinteraksi dengan orang orang baru!" jawab Iren penuh percaya diri.
"Tapi kau jangan terkejut jika besok kau bertemu dengan Gangsa Ji!" ucap Gia
"Gangsa Ji? siapa dia?" tanya Iren penasaran .
"Dia dosen Killer yang tegas tapi dia sangat baik!" ucap Gia sambil menatap Iren.
" jadi jangan sekali-kali kau membuat masalah kepadanya! jika kau tak ingin dikeluarkan dari perkuliahannya!" sambung Gia.
Iren terdiam dengan seribu pertanyaan di kepala nya tentang Dosen Ji.
"Semoga aku tidak akan pernah bermasalah dengannya!" ucap Iren dalam hati.
Malam semakin larut, bulan mulai berkuasa atas langitnya berteman bintang dan semilir angin, seperti nyanyian sendu yang hantarkan jiwa jiwa manusia dalam ketenangan sesaat. Bermain bersama mimpi dan Khayalan, mengukir senyum dan harapan untuk dapat menyambut hari esok.
"Hemm ...Aku tidak sabar lagi ingin melihat wajah yang sangat aku rindukan! sudah sangat lama sekali aku tidak melihat senyuman itu! " ucap pria itu sambil memejamkan matanya.
#NOONA
(Panggilan yang digunakan oleh cowok pada kakak ceweknya. Ini bisa juga digunakan untuk saudara kandung atau teman dekat.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments