"Kau yakin akan pulang sekarang?" tanya Mike yang melihat Haruto memasukan pakaiannya kedalam koper miliknya.
"Ya, aku akan pulang,aku sudah lama meninggalkan kakakku sendirian!" jawab Haruto sambil tersenyum kepada Mike.
"Baiklah, aku harap kau bisa menjelaskan semuanya kepada kakakmu! aku tidak ingin terus menerus seperti ini!" jelas Mike.
"Suatu saat aku akan memberi tahu mereka! jawab Haruto singkat karena dia tidak ingin ada perdebatan lagi dengan Mike.
Bandara..
"Aku pergi!" ucap Haruto sambil menarik kopernya.
"Baiklah, jaga dirimu dan jaga kesehatan mu juga!" balas Mike sambil melambaikan tangan dan masuk meninggalkan Mike.
"Terkadang aku jenuh dengan keadaan ini, keadaan yang selalu memaksaku untuk selalu berpura pura di depan orang orang yang aku sayangi, ya Tuhan berikanlah aku kekuatan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Ji Noona!" ucap Haruto di dalam hati sambil menatap jendela Pesawat yang bersiap lepas landas.
Tanpa sadar Haruto terlelap dengan sejuta perasaan yang bercampur aduk dengan kesedihan.
"Apakah kau benar-benar membenciku? apakah semarah itu kau kepadaku? katakan! aku benci dengan keadaaan ini! aku benci harus selalu berpura pura tidak mengenalmu, aku benci!" seseorang itu hanya berdiri diam di kegelapan, dan ia langsung berbalik meninggalkan Haruto sendiri.
"Maaf Tuan Pesawat kita sudah sampai di Bandara" suara Pramugari tersebut menyadarkan Haruto dari mimpinya.
"Oh iya" jawab Haruto setengah sadar.
"Pak Ong saya akan menunggu di depan!" ucap Haruto pada sopirnya Via telepon.
"Oh iya Tuan saya segera kesana!" pak Ong langsung menuju tempat Haruto menunggu.
Tidak ada yang tau kepulangan Haruto selain pak Ong, karena Haruto ingin memberi kejutan untuk kakaknya.
Tak lama menunggu, datang mobil Sedan hitam yang berhenti didepan Haruto, dan keluarlah seorang pria paruh baya dengan senyum khas mengambil koper milik Haruto.
"Selamat datang Tuan, maaf sudah membuat menunggu lama!" memberi salam sambil menunduk.
"Tidak apa-apa Pak, saya juga baru sampai kok" jelas Haruto ramah.
"Oh iya Pak, kak Ji masih di kantornya?" tanya Haruto.
"Iya Tuan, Nona Ji sangat sibuk minggu minggu ini, katanya ada Tender besar yang dimenangkan nona Ji!" jelas pak Ong.
"Wah... Kak Ji makin hari semakin hebat kemampuannya di bisnis!" ucap Haruto dengan senyum bangga.
"Oh iya Pak, nanti kita mampir di toko bunga yang di perempatan jalan itu ya pak, aku ingin memberikan bunga untuk kak Ji" pinta Haruto kepada pak Ong.
"Baik Tuan , laksanakan!" sambil memberi hormat.
Haruto dan Ji terkenal baik , rendah hati dan berwibawa di mata stafnya, mereka tidak pernah berprilaku semena mena dan sangat dekat dengan semua orang yang bekerja di rumahnya, terlebih pak Ong dan bibi In, apalagi mereka berdua sudah lama bekerja dengan orang tua Haruto dan Ji.
Sampai di depan toko buka Haruto langsung masuk dan memilih bunga kesukaan kakaknya.
Tanpa disadari Haruto,ada sepasang mata yang indah memandangnya, perlahan sosok itu mendekati Haruto.
"Haruto!" sapa perempuan yang sudah berada didekat Haruto dengan lembut.
"Maaf dari mana kau tau namaku Haruto" tanya Haruto bingung.
"Kau melupakanku?" ucap perempuan itu.
"Sungguh aku benar-benar lupa, maafkan aku!" jelas Haruto.
"Aku Jennie!" sambil tersenyum.
"Jennie kau kah ini?" masih tak percaya.
"Iya Haruto, ini aku Jennie sahabat kecilmu dulu!" sambil meyakinkan Haruto.
"Ya ampun Jennie dari mana saja kau hampiri 8 Tahun aku tidak pernah mendapatkan kabar darimu, kau meninggalkanku tanpa sedikitpun pesan bahkan ucapan selamat tinggal!" ucap Haruto sedih.
"Maafkan aku Haruto, sore itu sepulang aku dari taman Daejeo bersamamu, Ayah dan Ibuku langsung mengajakku ke Amerika dan keberangkatan kami memang mendadak, perusahaan Ayahku mengalami masalah besar dan Ayahku harus turun tangan untuk menyelesaikannya!" jelas Jennie panjang lebar.
"Tapi kau tak pernah memberi kabar sedikit pun kepadaku!" ucap Haruto kecewa.
Maafkan aku Haruto, Ibu melarang ku memberikan kabar kami kepada orang orang di Busan karena suatu masalah yang tidak bisa dijelaskan oleh orang tua ku, dan aku harus menurutinya." Jelas Jennie.
"Baiklah lupakan saja, kalau itu kebenarannya, aku sangat senang melihat kau berada di Busan lagi," ucap Haruto sambil memegang tangan Jennie.
"Jennie, maaf aku harus buru-buru ke kantor kak Ji, lain waktu kita bisa bertemu lagi, ini no ponselku, dan kau bisa menghubungi ku kapan saja!" sambil memberi kartu namanya.
"Baiklah, lain waktu aku akan mengajakmu ke taman Daejeo tempat kita bermain dulu?" sambung Haruto sambil tersenyum manis kepada Jennie.
Setelah mendapat bunga untuk kakaknya dan bertemu Jennie, Haruto langsung menuju ke mobil tempat pak Ong menunggu.
"Semoga kak Ji menyukainya!" gumam Haruto memegang bunga Lili sambil masuk kembali ke mobilnya.
"Pak Ong, kita langsung ke kantor kak Ji saja ya!" pinta Haruto.
"Baik Tuan" jawab pak Ong.
Dalam perjalanan ke kantor kakaknya nampak raut bahagia di wajah Haruto,
entah itu akan bertemu kakak kesayangan nya atau teringat pertemuannya dengan Jennie.
Di kantor.
"Yuki, tolong kau Print ini dan berikan kepada Manager Kwan" perintah Ji kepadanya.
"Baik Nona Ji" jawab Yuki sambil menerima berkas dari tangan Ji.
"Akhirnya selesai juga Proyek ini!" gumam Ji sambil menyandarkan tubuhnya di kursi dan mencoba memejamkan matanya sejenak.
"Sepertinya kakakku ini seorang pekerja keras!"
Terdengar suara pria, yang tak asing lagi di telinga Ji.
Seketika Ji membuka matanya dan memberikan senyum hangat untuk orang yang sedang berdiri di hadapannya.
"Hei adikku yang nakal kapan kau pulang dan mengapa kau tidak memberi tahuku?" tanya Ji tanpa henti.
"Hahahahah... Apakah sambutan kakak ku kepada adiknya seperti ini?" dengan memasang wajah jutek.
"Hahahah kemarilah adik kesayanganku, aku sangat merindukanmu!" peluk Ji erat kepada Haruto.
Ya, Haruto berhasil memberi kejutan untuk Ji, dan seketika rasa letih Ji hilang melihat adik kesayangannya yang sudah lama jauh darinya.
" Sepertinya kakak sangat letih, ini aku bawakan bunga Lili kesukaan kak Ji!" Sambil menyerahkan karangan bunga yang ia beli di perjalanan tadi.
"Letih ku akan hilang karena obatnya ada di sini!" Sambil mencium kedua pipi Haruto.
Ji sangat menyayangi adiknya, ia tak segan-segan untuk menunjukkan kasih sayangnya di tempat umum, kecuali di Kampus.
"Apakah kakak sudah makan?"tanya Haruto.
"Belum" ucap Ji sambil menggelengkan kepala.
"Kebetulan sekali, ayo kita pergi makan siang, ada banyak cerita yang ingin ku ceritakan kepada kakak!" ajak Haruto.
"Benarkah?" baiklah ayok kita pergi sekarang! kebetulan semua pekerjaan kakak sudah selesai!" jawab Ji dengan semangat.
Mereka berdua keluar kantor dengan perasaan bahagia dan mereka menuju Restoran tempat mereka biasa makan yang tak jauh dari kantor.
"Oh iya kak, waktu aku pergi ke toko bunga aku bertemu dengan Jennie" ucap haruto sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.
"What's? Jennie teman masa kecilmu?" tanya Ji kaget.
"Yups!" memasang wajah manis.
"Sepertinya kau sangat bahagia bertemunya?" Tanya Ji yang yang penasaran melihat wajah Haruto yang sangat bahagia.
"Tentu saja kak, aku sudah sangat lama berpisah dengan Jennie," jawab Haruto.
"Apakah kau masih mencintai Jennie?" selidik Ji.
"Tentu kak, Jennie adalah cinta pertama ku, dan rasa itu masih tetap sama sampai sekarang!" jelas Haruto.
"Baiklah, kakak harap kau tidak akan terluka karena perasaanmu itu! apa kau sudah memberitahu Gia jika hari ini kau pulang?" tanya Ji.
"Belum kak,aku akan memberi kejutan untuk nya!"
"Oh iya kak, ada hal penting yang ingin aku sampaikan kepada kak Ji" sambung Haruto gugup ingin memberi tahu kebenarannya.
Kringgg..kring....
Ponsel Ji berbunyi.
"Sebentar ya kakak jawab telpon dulu!" ucap Ji.
Ucapan Haruto terpotong karena Ji harus menerima panggilan telepon dari rekan kerjanya.
"Haruto maaf ya, kakak harus buru-buru pergi karena ada Meeting mendadak dengan rekan kerja!" jelas Ji yang langsung mengambil tasnya.
"Ok baiklah kak, aku juga akan pulang dan istirahat di rumah" jawab Haruto yang memaklumi kesibukan kakaknya.
"Baiklah, kakak berangkat dulu dan sampai bertemu di rumah" ucap Ji sambil mencium pipi adiknya dan berlalu pergi meninggalkan restoran tempat mereka makan.
Diseberang jalan.
"Akhirnya kau sudah pulang!" gumam laki laki di seberang jalan yang dari tadi menatap tajam kearah Ji dan Haruto.
Jennie Kim.
gadis manis, cantik, baik, lembut dan pintar serta Humble yang menjadi cinta pertama Haruto.
# TENDER (tender adalah suatu nilai tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau menyediakan barang)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments