"Pagi Haruto!" sapa seseorang yang sangat dikenal Haruto.
"Pagi Mike" sahut Haruto yang baru membuka matanya.
"Bagaimana tidurmu malam ini?" lanjut Mike
"Aku merasakan tidurku lebih nikmat daripada malam malam sebelumnya, terima kasih ya Mike!" ucap Haruto tulus.
"Sama sama,aku senang mendengarnya!" balas Mike dengan senyum simpul.
Di kediaman Gia.
"Eomma, Appa, hari ini Gia mau jalan jalan keluar ya! Gia bosen di rumah sekalian Gia ingin menikmati suasana cerah ini!" izin Gia Kepada orang tuanya.
"Iya sayang, beberapa hari ini kau sudah membantu Eomma untuk membuat taman di halaman belakang rumah,jadi kau juga harus mencari angin segar biar kau tidak menghabiskan Liburanmu dengan kebosanan!" perintah Ibu.
Setelah selesai makan siang,Gia berjalan jalan santai menikmati udara segar,Gia menemukan sebuah taman tidak jauh dari kediamannya.
ia duduk sambil menatap anak kecil yang bermain di kawasan bermain anak
sambil tersenyum kecil, Gia teringat ingin menghubungi Haruto.
Tuuttt...Tuuttt.... Tuuttt.
Maaf nomor yang Anda tuju tidak dapat menerima panggilan ini,tekan 1 untuk meninggalkan pesan!" terdengar suara Operator dari Headphone Gia.
"Kenapa Haruto tidak mau menjawab teleponku?" Tanya Gia sambil menatap layar ponselnya.
Beberapa kali Gia mencoba menelpon Haruto namun Haruto tidak mengangkatnya.
Di tempat lain.
"Maaf kan aku Gi, aku sudah tidak jujur padamu" melihat ponselnya berbunyi berkali kali.
"Siapa yang menelpon mu dan mengapa kau tidak mengangkatnya?" tanya Mike dengan penasaran.
"Ah tidak , hanya orang salah sambung!" jawab Haruto gugup.
"Kau tidak mau jujur kepada keluarga dan teman mu tentang kondisi mu? tanya Mike serius.
"Tidak, aku belum siap memberitahu mereka!" ucap Haruto sambil menundukkan wajahnya.
"Sampai kapan kau akan terus berbohong dan selalu bersandiwara di depan mereka?" tegas Mike.
"Ah, sudahlah Mike aku tidak mau membahas ini terus, cukup!" jawab Haruto yang mulai kesal karena Mike mempertanyakan kejujuran Haruto kepada keluarganya.
Mike berlalu meninggalkan Haruto di atas tempat tidur agar Haruto merasa lebih tenang.
Taman Kota.
Gia masih betah duduk dan bermain dengan anak-anak, walaupun jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.
Kringggggg.....
Ponsel Gia berdering segera ia mengangkat telepon nya karena tertera di layar ponsel jika Ibunya menelpon.
"Halo" jawab Gia
"Gia kamu bisa pulang sekarang nak!" ucap Ibu seperti terburu-buru.
"Ada apa? Eomma kenapa?" Gia mulai panik.
"Pulang sekarang!" Tut..Tut...Tut.. tiba tiba panggilan terputus.
Tanpa menunggu lama Gia langsung bergegas pulang, pikiranya mulai kalut,
rasa Khawatirnya semakin besar karena Ibunya tidak pernah seperti itu,
ia tak ingin terjadi apa apa pada Ibunya.
Setelah sampai di depan pintu masuk, Gia langsung menerobos masuk tanpa mengetuk pintu atau memberi salam lagi.
"Taraaa.... Surprise!, sambut beberapa orang berkumpul dan sedikit berteriak, Gia melihat didekat Ayah dan Ibu terlihat Iren yang sudah memasang senyum konyol dan di sampingnya ada Papa dan Mama Iren yang ikut tersenyum melihat ekspresi wajah Gia yang panik.
Gia masih bengong,diam seribu bahasa, dia seperti mimpi melihat pemandangan didepannya,kemudian Iren mendekati nya dan mulai mencubit pipi Gia.
"Aduhhhh... Sakit!" Teriak Gia.
"Kau juga mengapa memasang Ekspresi seperti itu, wajahmu itu seperti sedang melihat hantu!" ucap Iren yang tak mau kalah.
"Telpon dari Eomma membuat aku panik,aku takut sesuatu terjadi sama Eomma" jelas Gia.
"Itu rencana Iren sayang, katanya biar bisa kasih kejutan untukmu! maafin Eomma ya nak!" mendekati Gia sambil memeluknya.
Ibu Gia merasa bersalah kepada Gia, karena sudah membuat Gia panik.
"Maafkan Ahjusshi dan Ahjumma ya Gi, soalnya ini benar benar rencana Iren!" jelas Mama dan Papa Iren karena merasa kasihan kepada Gia yang sudah dia buat panik.
"Hei Iren kau kenapa ke sini? Aku pikir kau melupakanku dan pergi Liburan ke Australia!" tanya Gia yang kesal dengan ulah sahabatnya.
"Suka suka aku donk!" jawab Iren santai.
"Itu tidak seberapa Gi, ada kejutan lain dari Iren untukmu!" Sambung Mamanya Iren.
"Apa itu?" tanya Gia penasaran.
"Mulai hari ini Iren akan tinggal di rumah kita!" ucap Ayah.
"Maksudnya? Gia masih ngak ngerti" memasang wajah bingung.
"Mulai sekarang Iren akan kuliah di Busan! Sepertinya dia tidak bisa jauh darimu Gi" ucap Papa Iren sambil melirik anaknya.
"Iya Gi, aku akan kuliah disini, dan kita bisa kuliah bersama lagi!" jelas Iren senang.
"Sungguh?" ucap Gia masih tidak percaya.
"Yup!" Iren mengangguk kan kepala.
"Hampir setiap saat Iren meminta Ahjusshi dan Ahjumma supaya dia bisa kuliah bersamamu Gi" jelas Papa Iren.
"Yeay, akhirnya Gia ngk kesepian lagi, apalagi sekarang Haruto lagi di luar kota!" teriak Gia.
"Haruto?" tanya Iren bingung.
"Hehehe nanti aku ceritain" jawab Gia.
Gia memang belum sempat menceritakan sosok Haruto kepada sahabatnya, sehingga Iren terlihat kebingungan mendengar Gia menyebut nama Haruto.
"Sudah ayok kita makan dulu! nanti kita sambung lagi" ajak Ibu kepada semua orang.
Sambil menikmati makanan yang sudah di hidangkan Ibu Gia, mereka bercerita, tertawa dan bercanda.
Orang tua Iren dan Gia memang berteman dari mereka sekolah dan ketika mereka memiliki anak pun mereka sangat senang karena anak merekapun berteman akrab seperti mereka dulu.
Ini adalah hari sangat bahagia untuk Gia dan Iren karena mereka berdua bisa bertemu dan berkumpul lagi setelah beberapa bulan mereka terpisah.
Karena Iren akan Kuliah dan tinggal di rumah keluarga kim, Mama dan Papa Iren tenang melepaskan anaknya jauh dari mereka.
Di tempat lain.
"Kelihatannya kau sangat senang berada di sana ya, sampai kau melupakan Noona mu ini?" ucap Ji ketika dia menelepon Haruto.
"Hahahah, aku sangat menikmati Liburanku, tapi aku tidak akan pernah melupakan Noona ku ini!"ucap Haruto di seberang sana.
"Benarkah, aku pikir kau akan melupakan Noona dan kau akan selalu melupakan Noona jika kau sudah menghabiskan waktu Liburan mu disana!" ucap Ji pura pura sedih.
"Hahahah tidak mungkin, bagaimana liburan Noona bersama Hyun Hyung? goda Haruto.
"Hemm Hyun Oppa sangat sibuk ngurusin perusahaan Papanya, jadi aku banyak menghabiskan waktu di perusahaan Papi" jelas Ji.
"Apakah Noona sudah siap memegang perusahaan Papi?" tanya Haruto serius.
"Sepertinya aku akan menjalankan perusahaan Papi ketika kau sudah lulus Kuliah, jadi kau juga akan membantu ku menjalankannya!" jelas Ji panjang lebar.
"Baiklah, aku akan berusaha agar aku Lulus dengan nilai yang bagus." senyum Haruto di seberang sana.
Ji selalu menghubungi Haruto di waktu senggangnya, sudah beberapa tahun ini Ji selalu menghabiskan waktu Liburan di kantor Papinya, karena beberapa tahun ini setiap mendekati Liburan semester Haruto selalu pergi keluar kota dan pulang ketika liburan berakhir.
***
#HYUNG (Berarti kakak cowok yang digunakan dikalangan cowok atau sapaan cowok buat cowok juga. Bisa dipakai buat saudara kandung atau teman dekat.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments