Tempat spesial

Bruummm... Bruummm...

Tin...Tin.......

"Gia, itu sepertinya Haruto sudah menjemputmu!" panggil Ibu dengan suara lembut.

Ayah dan Ibu gia sudah mengenal Haruto,seminggu setelah mereka berkenalan Gia mengajak Haruto kerumahnya, Ayah maupun Ibu gia sangat menyukai Haruto.

Haruto pun sangat akrab dengan Ayah dan Ibu Gia apalagi Haruto sangat cocok menjadi Figur kakak yang mampu menjaga Gia.

"Yaaaa!!! Sebentar!! Gia lagi bersiap-siap" teriak Gia sambil menutup pintu kamarnya dan berjalan menyelusuri anak tangga menuju meja makan.

"Gia,ajak Haruto masuk,kita bisa Breakfast bersama!" Perintah Ayah.

"Ok , Gia Panggil Haruto dulu" sambil tersenyum manis.

"Hei Haruto, kau sudah sarapan? Ayah mengajakmu untuk sarapan bersama" panggil Gia didepan pintu.

"Wahhhhhh, kebetulan sekali cacing di perutku sudah demo" jawab Haruto menerima tawaran Gia.

"Lumayan makan gratis!" gumam Haruto melewati Gia yang berdiri didepan pintu.

"Huh... Dasar muka gratisan!" sahut Gia menyusul Haruto ke meja makan.

Suasana sarapan pagi ini sedikit berbeda, terdengar canda tawa yang terkadang berubah menjadi teriakan Gia yang merasa terzolimi oleh Haruto dan Ayahnya sendiri.

"Oh iya, hari ini Haruto mau mengajak Gia pergi, bolehkan?" Tanya Haruto setelah puas tertawa.

"Hemmmm" pura pura berpikir dan memasang wajah serius,

"Boleh tapi nanti bawakan Appa Gomjangeo" dengan senyum bodoh yang membuat semua orang tertawa melihat Ekspresi Ayah.

"Hahahaha... Tenang saja, nanti Haruto akan Bawakan Appa Gomjangeo Paman Jung yang paling terkenal di Busan " sahut Haruto.

"Oke kalau begitu, Appa akan bersiap siap ke kantor"berdiri memakai jas dan di bantu Ibu.

"Haruto,!!" cegah Ayah Gia ketika Haruto berdiri.

"Appa titip Gia, tolong jaga Gia karena Gia tidak memiliki Kakak, dan berjanjilah untuk Appa!" pinta Ayah kepada Haruto.

"Ah .... Appa bicara apaan sih, Gia tidak suka mendengar Appa bicara seperti itu," sergah Gia kepada Ayahnya.

"Appa kan tidak miliki anak laki-laki, maka dari itu Appa sudah menganggap Haruto anak laki-lakinya Appa, jadi ya wajarlah Appa percayakan Gia sama Haruto" mencoba menutupi kegusaran Ayah.

"Tanpa Appa minta pun Haruto akan jagain Gia sampai kapanpun, dan tidak akan membiarkan Gia terluka maupun bersedih, Appa jangan Khawatir" mencoba menenangkan Ayah yang kelihatan gusar.

Haruto yang memiliki kepekaan, sangat memahami kegusaran orang tua Gia,walaupun hati nya masih bertanya-tanya dan menebak nebak atas ucapan Ayah Gia.

"Appa, Eomma, kami berangkat ya" pamit Gia dan Haruto yang terdengar serentak.

"Hati hati ya sayang,!!" sahut Ibu sambil melambaikan tangan.

"Uto, jangan lupa ya pesanan Appa " sambil mengedipkan matanya dan tersenyum kepada mereka.

"Siap Komandan" sambil hormat kepada Ayahnya gia.

Motor Haruto pun mulai membakar jalan raya dengan kecepatan sedang.

"Tidak anak, tidak orang tua suka sekali mengganti nama orang,

yang Naruto ,yang Uto ntah nanti apalagi, padahal Papi dan Mami potong Bebek Angsa buat nama Haruto,  sekarang setelah bertemu keluarga ini namaku jadi tidak menentu" gerutu Haruto yang terdengar jelas di telinga Gia.

Gia hanya tersenyum saja mendengar perkataan Haruto sambil menikmati pemandangan yang dilewati mereka.

"Ngomong ngomong kau akan mengajakku kemana?" tanya Gia yang merasa perjalanan ini sangat lama.

" Tunggu saja, nanti kau pasti senang" jawab Haruto.

Cittt!!

Suara decitan rem motor Haruto ketika mereka sampai di Daejeo Ecological Park.

"Waw, Indah sekali" decak kagum Gia ketika sampai disebuah taman bunga yg luas dan indah.

"Apa kau menyukainya?" Tanya Haruto.

"Hemm,Aku sangat menyukainya, aku tak menyangka kau akan mengajakku ke taman bunga yang indah ini!" senyum Gia yang terukir indah tak luput dari wajah bahagianya.

"Sewaktu kecil Mami dan Papi selalu mengajak ku bermain disini, terkadang aku sangat merindukanmu masa itu!" kenang Haruto."Setiap aku merindukan Mami aku pasti datang kesini ,duduk di antara bunga bunga indah ini, dan bercerita kepada mereka!" lanjut Haruto.

"Dan sekarang kau mengajakku kesini, agar suatu saat ketika aku bersedih aku bisa berbagi kesedihanku kepada bunga bunga indah ini?" sambung Gia.

"Tapi aku tidak akan mengizinkan kau pergi kesini sendirian" marah Haruto.

"Kenapa?" Tanya Gia.

"Karena aku tidak akan membiarkanmu bersedih dan aku tidak rela kau menduakan aku dengan bunga bunga ini!" mencoba memasang wajah cemberut.

"Hahahahha... Jangan ngambek donk, kau tetap yang terbaik untukku" senyum Gia yang mencoba meredam Mood Haruto.

Mereka berdua berjalan menikmati suasana yang indah yang di temani tarian bunga yang menari lembut bersama angin.

"Aku bagai semilir angin yang memberi kan kesejukan untukmu...

Seperti mentari yang hangat kan siang mu...

Seperti bintang di angkasa yang temani malam mu....

Tarian ku bersenandung bersama sang bintang..

Mengitari galaksi terbesar semesta...

Nyanyian ku seperti mentari, riang menukik di hamparan bumi....

Walau terkadang percikan hujan sirna kan jingga langit yang mengusik....

Tapi yakinlah!

Kedamaian kan tetap milikmu

Sampai rembulan datang di kejauhan malam." (ekatio)

"Apakah syair itu selalu bermain di otakmu, sempat sempatnya kau menuliskan syair itu?" tanya haruto ketika Gia menyelesaikan tulisannya.

"Hemmm... Aku selalu membawa buku ini, ketika aku merasakan desakan kata demi kata yang memaksaku untuk bermain dengan Pena,maka aku harus mengeluarkan mereka dari otakku ini!" jawab Gia santai.

"Apakah kau menyukai keadaan itu?" tanya Haruto lagi.

"Aku tak mampu membenci mereka,aku sangat mencintai mereka tapi terkadang aku benci ketika mereka berdemo ingin menerobos keluar dari otakku dan aku tak memiliki waktu yang banyak untuk melakukan itu" diam sejenak "jadi aku selalu membawa buku ini" sambil menunjukkan buku harian bersampul biru.

Setelah matahari sudah mulai mengundurkan diri dari singgasananya,mereka berdua bergegas pulang dan meninggalkan taman bunga yang sangat indah.

sepanjang perjalanan pulang hanya kebisingan jalan saja yang terdengar, tidak ada obrolan dari mulut mereka.

"Gi, kita makan dulu ya! aku sangat lapar!" ajak Haruto.

"Boleh, sepertinya cacing ku juga sudah pada demo nih," menerima ajakan Haruto.

Sesampainya di pusat kota mereka berhenti dan mencari makanan.

"Aku akan mengajakmu makan Milmyeon yang paling enak di Busan" ajak Haruto.

"Yeay akhirnya aku bisa makan Milmyeon juga" teriak Gia kegirangan.

"Maksudnya kamu belum pernah makan Milmyeon selama ini?" tanya Haruto.

"Belum!" memasang wajah polos.

" Ya Tuhan apakah selama ini kau tinggal di Goa, sampai sampai Mie seenak ini kau belum pernah memakannya?"ucap Haruto.

"Dulu aku lebih sering makan Tteokbokki jadi aku tidak berniat lagi menyicipi makanan lainnya!" jawab Gia jujur.

"Nah sekarang kau harus mencobanya, ini rasanya juara banget!" menyodorkan semangkok Milmyeon Kepada Gia.

"Slurrrpppp..." suapan pertama memenuhi mulut Gia dan melewati kerongkongannya, terdiam sejenak

"wahhh ,aku belum pernah makan makanan senikmat ini" matanya berkaca-kaca.

"Kan sudah ku katakan makanan ini terbaik di kota ini,ayo habiskan dan kita langsung pulang kerumah, aku tidak ingin Appa dan Eomma Khawatir karena ini sudah gelap" ucap Haruto dengan sabar menunggu Gia menikmati Milmyeon pertamanya.

dan tidak lupa Haruto membelikan Gomjangeo pesanan Ayah Gia.

setelah merasa perut mereka terisi Haruto segera memacu motornya di jalan raya membelah malam.

DAEJEO ECOLOGICAL PARK.

(Daejeo Ecological Park terletak di sepanjang tepi sungai Nakdonggang River di sebelah Bandara Gimhae. Taman ini merupakan habitat burung migran, yang disebut Tugu Peringatan Alam No. 179.)

#Milmyeon.

(milmyeon khas Busan justru dihidangkan dengan siraman kaldu dingin. Perpaduan mie kenyal tipis dari tepung ubi jalar yang disiram kaldu daging dingin dengan rasa herbal yang kuat menciptakan cita rasa yang unik tapi tetap menggugah selera.)

#GOMJANGEO.

(gomjangeo atau belut laut. Hidangan ini terbuat dari belut laut yang dilumuri bumbu khas Korea lalu dipanggang bersama aneka sayuran.)

Terpopuler

Comments

Asri Devi

Asri Devi

lanjuuutt

2021-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah ke tempat baru
2 kota baru suasana baru
3 sosok itu
4 Tempat spesial
5 Aku Terlambat
6 Tak Mampu Menggapai
7 Kejutan!!
8 Kepulangan.
9 Aneh
10 kesempatan ke 2
11 Siapa dia?
12 Pertemuan tak terduga
13 H -1
14 Camping
15 Kesedihan seo yea ji
16 Tersesat di hutan 1
17 Tersesat di hutan 2
18 Tersesat di hutan 3
19 Bermalam di air terjun
20 Kembali dari hutan
21 Keegoisan papi
22 Cemburu
23 Seung yang sudah sadarkan diri
24 kebahagiaan untuk mereka
25 Kecelakaan Mike
26 Janji haruto
27 kejujuran gia dan Seung
28 Keputusan Seung
29 pertemuan Seung dan papi
30 Paman Yoo yang membawa Seung pulang kerumah
31 kejutan yang tak disangka sangka
32 Pelukan hangat seorang kakak
33 kebenaran untuk ibu Jennie
34 Hari kelulusan
35 Kondisi haruto
36 Keadaan mulai membaik
37 kedatangan sang kekasih
38 Chaeng sahabat baru
39 Rasa nyaman dari Chaeng
40 Kesedihan Lisa
41 Mulai Dekat
42 Hari pertama bekerja
43 Makan siang Mike Dan Lisa
44 Sad Dinner
45 Malam dan Air mata
46 Salah Paham
47 Kunjungan Jennie
48 Pertemanan Gia dan Lisa
49 Lembaran baru
50 Mommy Gia
51 Pesona Jackson
52 Couple Lunch
53 Haruto yang menyebalkan
54 Dilema
55 kerinduan Darren
56 Kebaikan Jackson
57 Pernikahan Ji dan Hyun
58 Reunian di acara pernikahan Ji
59 Ciuman Hot Dari Gia
60 Sesuatu yang Buruk
61 Hanya Mimpi
62 Empat Eonni
63 Kecupan manis dari Chaeng
64 Hujan malam itu
65 Pengakuan Seung
66 Pelukan Seung
67 Satu Kecupan Dari Gia
68 Nyaman
69 Keberangkatan Ji
70 Menghabiskan waktu bersama Mommy
71 Haruto Oppa
72 Tak menentu
73 Will You Marry Me?
74 I Love You
75 Rekan kerja
76 Dosa malam ini
77 Air Mata Terakhir
78 Lunch Yang Tak Terduga
79 Cemburu
80 Tak Tinggal Diam
81 Lost Contact
82 Botol Soju Menjadi Teman Malam ini
83 Kesetiaan Yang di Pertanyakan
84 Berjanjilah Untuk Ku
85 Goner
86 Menangis Di Tepi Danau
87 Namamu Didalam Hatiku
88 Dalang Semua itu
89 Penyesalan
90 Maafkan Ayah
91 Yes or No?
92 Keinginan
93 Persiapan Wedding Lisa
94 Forgive Me
95 Jangan Pergi Lagi Dariku
96 Yes I Will
97 Jodoh Pilihan Tuhan
98 Wanita Berhati Malaikat
99 Pernikahan Haruto dan Jennie
100 Menemani Darren
101 Istri idaman
102 Hadiah Buat Mommy
103 Kegundahan Hati Chaeng
104 Love story Park
105 Takut Kehilangan
106 Pernikahan Chaeng dan Seung
107 One Hope
108 Baby Ho
109 Penantian
110 Air Mata Bahagia
111 Kepergian Chaeng
112 Serangan Tiba-tiba
113 Kecupan Terakhir Chaeng
114 Masihkah ada Harapan
115 Cinta pertama yang kembali lagi
116 Harusnya Aku yang berdiri di Sana
117 Harusnya Aku yang berdiri di Sana
118 Rencana Seung
119 Malam penuh cinta
120 Makan Malam keluarga Song
121 Pengorbanan Cinta
122 Akhirnya Gia Kembali
123 Epilog
124 Pengumuman
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Pindah ke tempat baru
2
kota baru suasana baru
3
sosok itu
4
Tempat spesial
5
Aku Terlambat
6
Tak Mampu Menggapai
7
Kejutan!!
8
Kepulangan.
9
Aneh
10
kesempatan ke 2
11
Siapa dia?
12
Pertemuan tak terduga
13
H -1
14
Camping
15
Kesedihan seo yea ji
16
Tersesat di hutan 1
17
Tersesat di hutan 2
18
Tersesat di hutan 3
19
Bermalam di air terjun
20
Kembali dari hutan
21
Keegoisan papi
22
Cemburu
23
Seung yang sudah sadarkan diri
24
kebahagiaan untuk mereka
25
Kecelakaan Mike
26
Janji haruto
27
kejujuran gia dan Seung
28
Keputusan Seung
29
pertemuan Seung dan papi
30
Paman Yoo yang membawa Seung pulang kerumah
31
kejutan yang tak disangka sangka
32
Pelukan hangat seorang kakak
33
kebenaran untuk ibu Jennie
34
Hari kelulusan
35
Kondisi haruto
36
Keadaan mulai membaik
37
kedatangan sang kekasih
38
Chaeng sahabat baru
39
Rasa nyaman dari Chaeng
40
Kesedihan Lisa
41
Mulai Dekat
42
Hari pertama bekerja
43
Makan siang Mike Dan Lisa
44
Sad Dinner
45
Malam dan Air mata
46
Salah Paham
47
Kunjungan Jennie
48
Pertemanan Gia dan Lisa
49
Lembaran baru
50
Mommy Gia
51
Pesona Jackson
52
Couple Lunch
53
Haruto yang menyebalkan
54
Dilema
55
kerinduan Darren
56
Kebaikan Jackson
57
Pernikahan Ji dan Hyun
58
Reunian di acara pernikahan Ji
59
Ciuman Hot Dari Gia
60
Sesuatu yang Buruk
61
Hanya Mimpi
62
Empat Eonni
63
Kecupan manis dari Chaeng
64
Hujan malam itu
65
Pengakuan Seung
66
Pelukan Seung
67
Satu Kecupan Dari Gia
68
Nyaman
69
Keberangkatan Ji
70
Menghabiskan waktu bersama Mommy
71
Haruto Oppa
72
Tak menentu
73
Will You Marry Me?
74
I Love You
75
Rekan kerja
76
Dosa malam ini
77
Air Mata Terakhir
78
Lunch Yang Tak Terduga
79
Cemburu
80
Tak Tinggal Diam
81
Lost Contact
82
Botol Soju Menjadi Teman Malam ini
83
Kesetiaan Yang di Pertanyakan
84
Berjanjilah Untuk Ku
85
Goner
86
Menangis Di Tepi Danau
87
Namamu Didalam Hatiku
88
Dalang Semua itu
89
Penyesalan
90
Maafkan Ayah
91
Yes or No?
92
Keinginan
93
Persiapan Wedding Lisa
94
Forgive Me
95
Jangan Pergi Lagi Dariku
96
Yes I Will
97
Jodoh Pilihan Tuhan
98
Wanita Berhati Malaikat
99
Pernikahan Haruto dan Jennie
100
Menemani Darren
101
Istri idaman
102
Hadiah Buat Mommy
103
Kegundahan Hati Chaeng
104
Love story Park
105
Takut Kehilangan
106
Pernikahan Chaeng dan Seung
107
One Hope
108
Baby Ho
109
Penantian
110
Air Mata Bahagia
111
Kepergian Chaeng
112
Serangan Tiba-tiba
113
Kecupan Terakhir Chaeng
114
Masihkah ada Harapan
115
Cinta pertama yang kembali lagi
116
Harusnya Aku yang berdiri di Sana
117
Harusnya Aku yang berdiri di Sana
118
Rencana Seung
119
Malam penuh cinta
120
Makan Malam keluarga Song
121
Pengorbanan Cinta
122
Akhirnya Gia Kembali
123
Epilog
124
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!