Beberapa menit kemudian babe Rojali keluar dari kamarnya dan bertanya kepada emak yang hendak ingin ke dapur.
"Anak-anak pergi kemane, roh?"
"Mereka nganter kue ke rumah Burhan be..."
"Wah...asik nih kita tinggal berduaan di rumah. Kita bisa pijat-pijatan di kamar donk..."ledek babe sembari mengedipkan matanya.
"Bentar lagi mau zuhur, mending abang siap-siap ke mesjid" ucap emak yang hendak melanjutkan langkahnya ke dapur.
Babe mengikuti emak ke dapur "Yah roh...ini kan baru jam 11. Zuhur masih 1 jam lagi. Pijatin abang dulu, pegel banget nih badan kemarin habis lihat proyek kontrakan kite yang baru."Babe pura-pura merintih kesakitan.
Emak yang tidak tega mendengar rintihan babe akhirnya luluh. "Iye iye...aye kunci pintu depan dulu bang" ucap emak berjalan menuju pintu depan rumah.
"Nah gitu! Itu baru istri soleha"puji babe sembari tersenyum senang mengikuti langkah emak.
"Kalau ada maunya pasti bilang begitu deh...dasar genit!"ledek emak sembari mengunci pintu rumah
"Gak ape-ape donk genit sama bini sendiri daripade sama bini orang lain"ledek babe sembari mengedipkan mata
"Awas ya abang berani-berani genit di luar sana, aye remukin badan abang jadi presto"ucap emak kesal
"Becanda roh... gitu aje diambil hati. Ayo ke kamar pijatin badan abang tapi jangan di remukin ye...nanti roh sedih kalau abang kehilangan badan kekar kayak Ade Rai begini..."babe melingkarkan kedua lengan tangannya ke pinggang emak dari belakang.
"Ayo deh bang keburu anak-anak pulang."emak luluh dengan pelukan babe.
"Nah...gitu donk! Ayo deh..."babe masih memeluk emak dari belakang dan berjalan menuju kamar mereka
Sampailah Zaenab dan Zaki di rumah Burhan, setelah mengendarai motor selama 30 menit. Zaki mematikan motornya. Zaenab yang duduk di jok belakang pun turun dari motor. Mereka melepaskan helm dan jaket bersama-sama.
Rumah Burhan berada di komplek cluster sehingga tidak ada pagar besi, hanya ada 2 satpam komplek yang berjaga di gerbang depan komplek. Rumah Burhan sangat besar dan berlantai dua. Digarasinya terlihat 2 mobil SUV keluaran Jepang, 1 mobil sedan keluaran Eropa dan 2 motor matik keluaran terbaru. Burhan sendiri anak semata wayang, babenya seorang pengusaha pemancingan dan rumah makan khas betawi di daerah Depok. Sedangkan emaknya Burhan hanya seorang ibu rumah tangga yang hobinya arisan dan jalan-jalan ke mal.
Zaenab dan Zaki berjalan menuju pintu teras depan rumah Burhan. Di teras itu ada satu buah meja bundar dan 4 kursi ukiran khas betawi yang terbuat dari kayu jati. Zaenab mengetok pintu rumah yang berwarna putih sambil mengucapkan salam.
'Tok Tok Tok' bunyi suara ketukan pintu
"Assalammualaikum"ucap Zaenab sembari melihat abangnya yang berdiri di belakangnya.
Terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan membuka pintu tersebut.
"Waalaikumsalam...Mau ketemu siapa mba?" tanya wanita yang sudah sepuh yang tak lain adalah pembantu keluarga Burhan.
"Saya mau bertemu dengan Ibu Romlah"
"Ada perlu apa dengan nyonya Romlah?"
"Saya mau mengantar kue pesanan Ibu Romlah"
"Saya panggilkan nyonya dulu...silahkan duduk mba dan mas"ucap pembantu Burhan sembari menunjukkan kursi di teras.
"Terima kasih"Zaenab tersenyum ramah.
Pembantu tersebut masuk kedalam rumah menghampiri nyonyanya yaitu Ibu Romlah. Zaenab dan Zaki duduk di kursi teras sambil memandang ke arah jalanan.
Beberapa menit kemudian, Ibu Romlah muncul. Tampilan ibu Romlah sangatlah glamour, di dalam rumah dia memakai kalung emas panjang dengan bandulan huruf 'R', dua buah gelang emas yang melingkar masing-masing di kedua tangan kanan dan kirinya, dia memakai gamis dan jilbab berbahan sutera impor. Tak lupa dia berdandan full make up dengan alis mata yang sudah di sulam dengan warna hitam pekat. Bu Romlah menghampiri Zaenab dan Zaki yang sedang duduk di kursi teras.
"Eh...ada Zaenab dan Zaki"sahut Bu Romlah.
Mendengar suara Bu Romlah yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya, Zaenab dan Zaki berdiri dari duduknya.
"Assalammualaikum bu"ucap Zaenab sembari mencium tangan kanan Bu Romlah.
Zaki hanya diam dan mengikuti gerakan Zaenab yang mencium tangan kanan Bu Romlah.
"Waalaikumsalam...apa kabar Zaenab dan Zaki?"
"Alhamdulillah baik bu"jawab Zaenab dan Zaki bersama-sama
"Silahkan duduk!"ucap Bu Romlah ramah.
"Terima kasih bu. Kami kesini mau mengantar pesanan kue biji ketapang Ibu Romlah. Ini kuenya bu..."ucap Zaenab sambil menyodorkan bungkusan kue biji ketapang.
"Jadi berapa totalnya?"
"Aduh...aye gak tau bu. Aye dan bang Zaki hanya diminta untuk mengantarkan kue aja sama emak"
"Oh...yasudah. Nanti saya telepon emak mu saja"
Beberapa menit kemudian muncul anaknya Bu Romlah yang bernama Burhan dari dalam rumah. Burhan langsung duduk disamping kanan Zaenab dan menyentuh tangannya.
"Nab...apa kabar? Tambah cantik dan manis aje nih..." ucap Burhan memuji
"Eh...bang Burhan. Alhamdulillah baik bang"jawab Zaenab
"Malam ini ada acara gak? Abang mau ajak Zaenab nonton di bioskop. Berdua aja gak perlu ajak yang lain"Burhan melirik sinis Zaki yang duduk di sebelah kiri Zaenab.
"Malam ini aye sibuk belajar bang...karena senin aye ada try out di sekolah"jawab Zaenab
"Zaenab sebentar lagi lulus ya?"tanya Bu Romlah
"Iya bu"
"Jangan panggil ibu donk...panggil tante aja biar akrab. Siapa tau nanti kamu jadi menantu saya."
"Eh...hehehe"Zaenab hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Bu Romlah.
"Tante doain,semoga Zaenab segera lulus... jadi bisa dilamar sama Burhan"ucap Bu Romlah tersenyum ke Zaenab.
Zaenab yang mendengar ucapan dan senyuman dari Bu Romlah hanya diam saja.
"Udeh run...jangan ganggu Zaenab Biar dia serius belajar buat ujian. Nanti kalau Zaenab sudah lulus sekolah langsung deh kita ke rumahnya buat ngelamar"ucap Bu Romlah sembari membujuk Bahrun.
"Iye mak...nanti kalau kita udah nikah kan bebas mau ngapain dan pergi kemana aja, iya gak, Nab?"tanya Bahrun
Zaenab tidak menjawab pertanyaan Bahrun, dia hanya tersenyum kecil.
Karena suasana berubah menjadi tidak menyenangkan, Zaki mengajak Zaenab untuk pamit kepada Bu Romlah.
"Maaf bu...kami pulang dulu, sudah siang takut emak dan babe nyariin"ucap Zaki sambil memegang tangan Zaenab.
"Makan siang disini saja ki...nanti tante telepon emak"jawab Ibu Romlah
"Kita gak mau ngerepotin tante sekeluarga, kita pulang aja bu, eh...tante"jawab Zaki
"Ya udeh deh.. Makasih ya Zaenab dan Zaki. Salam buat emak dan babe di rumah. Kapan-kapan saya sekeluarga main kesana"ucap Bu Romlah.
"Iye bu...Assalammualaikum "ucap Zaenab sembari mencium tanga Bu Romlah.
"Bang Bahrun...aye pamit dulu"ucap Zaenab
Saat Bahrun ingin memegang tanga Zaenab, Zaki langsung menarik tangan Zaenab dan memberikan jaket dan helmnya.
Melihat perilaku Zaki, Bahrun meradang dan mengepalkan kedua tangannya sembari berkata dalam hati.
"Kalau aye dah nikah sama Zaenab, aye jauhin Zaenab dari si Zaki!"
Setelah berpamitan dan memakai jaket dan helm masing-masing. Zaki langsung mengendarai motornya secepat mungkin menjauh dari rumah Bu Romlah. Karena dia tidak suka dengan si Bahrun yang sok kegantengan tapi kegatelan sama cewek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
di awal aq yg salah baca kali ya bahrun jd burhan🤣😂😂
2022-08-31
0
Yuli Eka Puji R
burhan apa bahrun
2022-08-31
0
Yuli Eka Puji R
Depok sebelah mana thor sy orang depok tak mampir makan aq ke rumah makan nya emaknya si burhan🤣😂😂
2022-08-31
0