Di dapur Zaenab masih melamun sembari memejamkan matanya sambil mengaduk-aduk biji ketapang yang sedang dia goreng. Tiba-tiba dia mendengar teriakan seseorang yang memekakkan telinga.
"Astagfirullah...! Mak...mak...cepetan kesini!"teriak Zaki.
"Maaakkk...biji ketapangnya gosong!"teriak Zaki lagi.
Bang Zaki berlari ke teras depan untuk membawa emak ke dapur. Mendengar teriakan bang Zaki yang menyebut biji ketapang gosong, Zaenab tersadar dari lamunannya dan betapa kagetnya Zaenab melihat hasil gorengan yang sedang di masaknya.
"Astagfirulloh...Gosong! Ya allah...bagaimana ini...aduuhhh..." teriak Zaenab yang sedang kebingungan dan panik.
Zaenab mematikan kompor dan berusaha mengangkat biji ketapang yang gosong tersebut dan memisahkan dengan biji ketapang yang berwarna kecokelatan.
"Ya allah... Aduuhh...bisa-bisa di omelin emak nih!"wajah Zaenab ketakutan.
Zaenab berusaha tenang tapi dia tidak bisa karena dia tau apa yang akan dihadapinya, yaitu seekor macan betina yang akan mengaum dan menasihatinya selama berjam-jam.
Tiba-tiba emak muncul di dapur...
"Ya allah Zaenab...!!"teriak emak
"Kalau kerja yang bener!"Emak bertambah emosi.
"Aduh...rugi nih emak! Emak harus bilang ape sama emaknya Burhan?" tanya emak sambil menepuk jidat kepalanya.
"Maaf mak...Nab gak sengaja."jawab Zaenab sambil menundukkan kepalanya.
"Lagian kamu lagi masak pake melamun segala!"sahut Zaki ikut memarahi Zaenab.
"Ikut nimbrung aja!"ucap Zaenab kesal kepada abangnya.
"Biaarriinn...uweeekkk"Zaki meledek adiknya dengan menjulurkan lidahnya.
"Hei hei...! Kalian ini udah kayak anjing dan kucing aja kalau ketemu pasti berantem terus! Gak bisa akur apa satu hari aja. Kepala emak jadi pening nih!"ucap emak sambil mengusap-usap dahinya dengan tanganny.
"Maaf mak..."jawab Zaki dan Zaenab.
"Terus bagaimana ini? Emak harus bikin adonan lagi donk? Bahan-bahan adonannya udah habis lagi...Ya allah..."ucap emak sambil mengambil beberapa biji ketapang yang gosong.
"Maaf ya mak...biar Zaenab aja yang beli bahan-bahan adonannya di warung Koh Fang."
"Ya sudah...Zaenab pergi beli bahan-bahannya di warung. Ini duitnya emak kasih."Emak mengeluarkan uang seratus ribu dari dompetnya.
"Jangan lama-lama ke warung ya,Nab. Kuenya harus dianterin siang ini juga."
"Siap ibu negara! Saya tidak akan mengulangi kesalahan lagi. Saya berjanji!"ucap Zaenab sembari memperagakan sikap hormat prajurit kepada komandannya.
Zaenab pergi ke warung mengendarai sepedanya. Meskipun usianya sudah menginjak 17 tahun tapi Zaenab tidak pernah meminta dibelikan motor oleh babe dan emaknya. Walaupun banyak teman-teman sekolahnya, pergi ke sekolah mengendarai motor tapi Zaenab tidak pernah iri dengan apa yang di miliki oleh teman-temannya. Saat ulang tahun yang ke 17 tahun, babe mau membelikan dia sebuah motor untuk dia pakai ke sekolah tapi Zaenab menolaknya. Dia berpikir belum saatnya dia mengendarai motor ke sekolah. Karena jarak sekolah yang dekat dengan rumahnya serta dia punya dua bodyguard yang siap mengantarnya kemana saja yaitu babe dan abangnya.
Sampai di rumah Zaenab segera menuju dapur dan mulai membantu emak membuat adonan biji ketapang yang baru. Kali ini Zaenab mengerjakannya dengan sungguh-sungguh karena dia tidak ingin melakukan kesalahan yang kedua kali di waktu dan tempat yang sama. Kalau dia sampai melakukan kesalahan lagi, emak akan menghukum dia dengan tidak mengizinkan Zaenab berselancar di dunia maya dan meninton konser SUJU, penyanyi asal Korea Selatan yang bermata sipit.
Akhirnya Zaenab dan emak selesai membuat dan menggoreng biji ketapang dengan hasil yang tingkat kematangannya 'perfect'.
"Nanti Nab yang antar biji ketapang ke rumah Burhan ya...emak lelah pengen istirahat."ucap emak yang sedang memijit-mijit tangannya seorang diri.
"Iye mak...nanti aye yang antar ke rumah Burhan. Maafin aye ya mak...selalu membuat masalah dan bebani emak dan babe."Zaenab memijit-mijit tangan emaknya yang sedang duduk di kursi halaman belakang.
"Pasti kamu goreng sambil ngelamun yang jorok deh.. "ledek Zaki
"Diem deh...sok tau banget!"jawab Zaenab ketus.
"Sudah sudah...jangan ribut! Zaenab tolong kamu bungkus biji ketapang yang sudah kita goreng tadi.
"Iya mak,"jawab Zaenab dengan wajah melas.
Setelah membereskan pesanan biji ketapang. Zaenab langsung pergi ke kamarnya lalu memakai kaos panjang, celana panjang, jilbab, kaos kaki dan sepatu. Beginilah pakaian Zaenab jika ingin pergi ke luar rumah. Jika dia hendak ke sekolah, dia akan memakai seragam tangan panjang dan rok panjang beserta jilbab.
Aye mau cerita sedikit tentang penampilan Zaenab dan Zaki nih reader...
Zaenab masih duduk di bangku SMA kelas 12. Dia merupakan siswi terpintar di sekolahnya. Dia selalu mendapat peringkat pertama di kelas dan dia sering mengikuti lomba debat bahasa Inggris antar sekolah. Zaenab punya abang yang ganteng, tinggi dan kulitnya putih bersih, namanya Muhammad Zaki, Bang Zaki panggilannya. Dia kuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta, ambil jurusan akuntansi dan sekarang dia sudah semester akhir.
Balik lagi ke Zaenab nih...Dia memiliki paras yang cantik, putih, badannya langsing dan tidak terlalu tinggi.
Karena Zaki tidak suka jika adik perempuannya di goda laki-laki lain termasuk Burhan. Maka dari itu, Zaki menawarkan dirinya untuk menemani Zaenab mengantar pesanan biji ketapang ke rumah Burhan.
"Ayo Nab...abang anter ke rumah Burhan"ucap Zaki.
"Tumben abang mau temenin. Biasanya gak mau, lebih milih main game di banding anterin aye!"
"Udeh.. ayo kita berangkat sekarang. Jangan sampe abang berubah pikiran nih..!"ancam Zaki.
"Iye iye..."jawab Zaenab.
"Mak...Zaenab pergi dulu sama bang Zaki."
"Nanti kalau udeh sampe rumah Burhan, Zaenab harus jujur sama emaknya masalah biji ketapang yang sebagian gosong. Jangan lupa minta maaf sama emaknye Burhan ye Nab..."nasihat emak.
"Iye mak...aye tau ape yang harus aye lakukan."
"Nah...bagus! Itu baru anak kesayangan emak!"emak mengangkat kedua jempol jarinya ke hadapan Zaenab.
"Yaudeh...hati-hati di jalan ye...salam sama emaknye Burhan."ucap emak.
"Assalammualaikum..."ucap Zaenab sambil mencium tangan emaknya.
Zaki pun mendekati emak untuk pamit mengantar Zaenab.
"Hati-hati di jalan...jangan ngebut-ngebut ya,Ki..."pesan emak ke Zaki.
"Iya mak...Assalammualaikum"jawab Zaki sambil mencium telapak tangan emaknya.
"Waalaikumsalam"jawab emak sembari memperhatikan Zaenab dan Zaki bersiap-siap pergi.
Zaki langsung memakai jaket, masker, dan helmnya begitu juga dengan Zaenab. Zaki mulai menyalakan motornya dan Zaenab naik ke motor dan duduk di jok belakang sambil membawa kantong keresek besar berisi kue biji ketapang di lengan tangan kanannya. Zaki langsung melajukan motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like like ❤️
2021-01-31
0