Bab 3

Setelah beberapa menit Davlan belum datang, membuat Ratih menjadi panik.Dia sampai mondar mandir dan selalu melihat ke sekeliling tempat tersebut dan berharap Davlan segera datang.Tetapi setelah menit menit berlalu Davlan belum kunjung datang.Ratih semakin takut dan panik.

"Davlan kemana sih?,Ini udah lewat 10 menit dan dia belum datang datang juga.Apa dia benar benar meninggalkan ku ya?...ujar Ratih.

Setelah 15 menit berlalu Ratih pun kesal karna Davlan belum juga datang, sehingga ia pun ingin beranjak dari tempat itu.

Ketika ia akan beranjak dari tempatnya tersebut,sebuah cahaya lampu pun terlihat menyala dan menerangi tempat gelap tersebut.

Ratih kaget dan dia pun yang melihat itu sampai merasa silau akibat cahaya lampu tersebut tiba tiba menyala.

Setelah beberapa saat Ratih mulai menyesuaikan matanya akan cahaya tersebut.Ratih pun melihat tempat yang tadinya gelap menjadi terang tersebut dengan wajah yang kagum.

Ia melihat tempat itu sangat indah.Tempat itu dikelilingi lilin yang berjejer di pinggir jalan menuju tempat yang telah dikelilingi hiasan indah di hadapannya.Namun masih ada tempat yang masih gelap.

Karna Ratih penasaran ia pun berjalan ke depan sambil memerhatikan tempat itu.Namun saat ia hampir mencapai tempat itu ia seperti melihat seseorang disana.

"Apa aku tidak salah lihat? Sepertinya disana ada orang"...kata Ratih sambil terus berjalan ke arah orang tersebut.

Saat Ratih sampai di tempat tersebut,Ia kaget melihat bahwa orang yang berdiri disana berjalan mendekat ke arahnya dan sampai membuat Ratih ketakutan.

"Mengapa ia kemari? Apa jangan jangan aku telah mengganggunya? Sebaiknya aku pergi,sebelum ia kemari dan memarahiku"...Ujar Ratih dalam hatinya.

Ratih pun berjalan pergi dari tempat tersebut.

Namun ketika ia akan beranjak dari tempat itu ia melihat orang tadi sudah berdiri di bawah cahaya,Sehingga Ratih bisa melihat jelas wajah orang tersebut.

Ratih kaget bahwa yang dilihatnya tersebut adalah orang yang ia kenal.

"Iyan !!"...pekik Ratih

"Ave !!,Panggil Davlan sambil mendekati Ratih.

Setelah Davlan sampai di hadapan Ratih,ia pun jongkok di hadapan Ratih lalu memberikan suatu kotak yang berisi cincin berlian yang berkilau kepada Ratih.

"Iyan..Apa yang kau lakukan?"...ujar Ratih

"Ave..Maukah kau menjadi istriku,pendamping hidupku dalam keadaan susah maupun senang,Menjadi teman hidupku,Menjadi ibu dari anak anakku kelak dan sampai ajal menjemput kita?...tanya Davlan.

"Iyan"...ujar ratih sambil menutup mulutnya karna saking kagetnya,bulir bulir air mata pun mulai keluar dari pelupuk mata Ratih yang menandakan bahwa ia terharu dengan hal yang dilakukan Davlan.

"Aku mencintaimu,aku tidak ingin siapa pun memilikimu selain diriku,aku ingin menjadikanmu anggota keluarga Yovano yaitu sebagai menantu dan nyonya Davlan.Apakah kau bersedia menjadi milikku untuk selamanya?"...ujar Davlan

Setelah Davlan mengucapkan kata katanya tersebut.Muncullah beberapa orang yang keluar dari tempat gelap tersebut lalu bersorak sorak untuk mereka.

"Terima !! Terima !! Terima !!...Teriak mereka semua.

Ratih pun kaget lalu melihat mereka semua.Ternyata disana ada keluarga Davlan yaitu Papa,Mama,dan adik perempuan Davlan yang sedang tersenyum kepada Ratih yang menatap mereka berdua dan ada juga Tante Davlan beserta anaknya.