RASA KAGUM

"...Ah, iyaa..." ucap Dave. Secara halus dan hampir tak terlihat, ia memegangi kedua lengan Ibu nya dan mundur selangkah, membuat pelukan wanita berusia 43 tahun itu mengendur dan terlepas. "...Maaf..kalau aku jarang berkunjung.." Dave berkata lagi.

"Kenapa meminta maaf..??" kening wanita yang meakipun telah berusia 43 tahun namun masih memiliki rambut hitam legam tanpa sedikitpun di tumbuhi uban itu berkata. "Kau selama ini tinggal di Paris, tentu Ibu maklum kalau kau jarang ke sini." ia tersenyum menatapnya.

Dave tersenyum, menunduk lalu mengigit bibir bawahnya.

"Apa kau pulang bersama Eva...?" tanya Andreas yang membuat Dave langsung melihat ke arah nya.

"...Tidak Dad, Mom masih belum mau meninggalkan Paris." jawabnya datar.

Meski begitu, ia tidak dapat menyembunyikan binar kebahagiaan di mata nya, saat ia mendengar Ayahnya tersebut menanyakan nama orang yang di panggilnya Mom tersebut.

Andreas dan Marisa sesaat saling pandang, sebelum kemudian Marisa merangkul punggung Dave dan tersenyum kepadanya.

" Ayo makan siang bersama." ajaknya.

"Ah, tapi..." Dave merasa tak enak.

"Makan lah di sini sebentar Dave, senangkan lah Daddy mu ini." Andreas berkata dengan nada memaksa.

Dave terdiam, ia melihat ke arah Marisa, kemudian beralih memandang Ayah nya lagi. Di lihat nya lelaki berusia 50 tahun yang tingginya melebihi tingginya itu memandang nya sambil tersenyum penuh harap.

"...Baiklah kalau begitu..." Ucap Dave setelah terdiam beberapa saat.

Andreas dan Marisa sama-sama tersenyum lebar mendengarnya.

Di rangkulnya anak lelakinya tersebut dan di ajaknya berjalan masuk ke dalam mengikuti Istrinya yang sudah berjalan duluan untuk melihat apa kah meja makan sudah di siapkan dengan baik apa belum.

"Daddy bangga pada mu Dave." Andreas berkata sambil memandangi wajah anak lelakinya dari samping, sementara tangan kanannya masih merangkul pundak Dave dan mereka berjalan perlahan menuju ruang makan. "Kau bisa lompat kelas dan di usia belum genap 19 tahun sudah lulus dari INSEAD ( Institut Europeen d'Administratipn des Affaires)." Andreas menepuk pundak Dave dengan perasaan bangga.

Dave tersenyum sambil menunduk dengan rona wajahnya yang memerah. Ia senang dengan pujian yang di berikan padanya, tapi ia malu untuk menatap wajah Ayahnya, apa lagi dari jarak sedekat ini.

"Kau tahu, dulu Daddy mu ini saja harus mengulang lagi 1 tahun baru lulus." Andreas berkata dengan nada bercanda, sambil tetap memandangi Dave dengan tatapan penuh rasa rindu.

Bicara dengan anaknya seperti ini, apa lagi yang di bicarakan adalah masa lalu, membuat Andreas seperti bernostagia. Karena percaya lah , baik wajah dan sosok dari anak nya itu begitu mirip dengan seorang yang begitu dekat dengannya di masa lalu.

Dave tertawa mendengarnya. "Dad pasti dulu sering absen." ucapnya di sela tawa.

"Tidak." Andreas langsung menyangkal.

Membuat Dave akhirnya melihat ke arah Ayahnya dalam jarak dekat, karena tangan Andreas yang masih merangkul pundaknya.

"Daddy paling rajin kalau urusan berangkat Kuliah." Andreas berkata dengan bangga.

Ia memandang Dave dengan sorot mata jahit. "Karena Dosennya tidak ada yang berani menulis absen di nama Daddy, wakaupun Daddy sering membolos." lanjutnya, kemudian tertawa terbahak-bahak.

Dave terkesima saat melihat orang yang ia panggil Dad itu tertawa sampai kedua matanya yang sipit itu hanya tinggal segaris dalam jarak dekat.

Ayahnya itu memang memiliki Ibu yang blasteran Korea-Jepang, sedangkan Ayahnya atau Kakeknya adalah orang Indonesia yang masih ada keturunan Belanda.

Meskipun tinggal berjauhan, Dave sangat menyayangi dan mengidolakan Ayahnya tersebut. Seorang Pebisnis handal, salah satu dari orang terkaya di Asia Tenggara, dengan bisnis utama Property dan Batu bara.

Walaupun selama ini ia tinggal di Paris, tapi ia sering update berita tentang Ayahnya yang beberapa saat lalu wajahnya juga menjadi cover majalah TIME Indonesia.

Di usia 50 tahun, dengan beberapa helai rambutnya yang telah memutih, namun badannya masih setegap ia yang baru berusia 19 tahun, Dave lagi-lagi memadnagnya dengan penuh perasaan cinta anak kepada orang tuanya.

Di matanya Ayahnya itu masih terlihat sangat tampan dengan kedua bola matanya yang berwarna cokelat, yang sangat ingin Dave punyai, namun sayangnya mata nya berwarna hitam, lebih condong ke Mommy nya.

"Dave, duduk lah !" Ibu nya berkata saat ia dan Ayahnya hampir sampai di meja makan.

Mata Dave membulat melihat seorang anak lelaki yang sudah duduk duluan di meja makan panjang dengan ukir-ukiran khas Kota Jeparanya tersebut.

Andreas melepas rangkulanya pada pundak Dave, kemudian berjalan mendekati Istrinya yang masih sibuk menata meja makan bersama beberapa Pelayan wanita yang membantunya.

Sebenaranya Istrinya itu tidak perlu repot-repot memasak dan ikut menyipakan meja makan, karena di Rumah Mewah itu tersedia banyak Pelayan yang siap melakukan segala pekerjaan.

Tapi memang Marisa ini type Nyonya yang lain dari yang lain, ia akan tetap ikut memasak dan bahkan mencuci piring-piring kotor bekas makan yang membuat para Pelayannya itu memohon agar Nyonya Rumah nya tersebut tidak melakukan hal tersebut lagi.

Tidak lain, jika ketahuan Andreas atau Tuan besarnya tersebut, bisa di pastikan mereka akan langsung di pecat.

"Kau masak apa...?" tanya Andreas sambil melingkarkan tangan kanannya pada pinggang Istrinya dan mencium puncak kepalanya yang sedadanya itu. Istrinya itu memang hanya bertinggi 158 cm, sangat mungil di banding dirinya yang bertinggi 185cm.

"Aku masak rendang kesukaanmu." Marisa berkata sambil menengok ke arah nya.

Andreas tersenyum lebar. "Tahu saja aku kangen rendang buatanmu." ucapnya.

Mereka berdua tertawa mesra sambil saling tatap dengan tangan Andreas yang masih melingkar di pinggang Istrinya.

Dave yang masih berdiri di samping kursi dan belum duduk, mengatupkan bibir dengan kening yang berkerut melihat adegan yang berada persis di depan matanya itu.

Dadanya bergemuruh melihat kemesraan dari pasangan Suami Istri tersebut. Membuat ingatannya melayang ke masa kecil nya tentang sosok wanita menyedihkan yang tiap malam selalu ia lihat menangis seorang diri di kamar mewahnya yang gelap.

"....Apa Kakak yang namanya Kak Dev...?" suara Kiandra seperti membawanya kembali ke kenyataan.

Dave memandang ke arah anak lelaki berusia 5 tahun tersebut.

Kening Dave semakin berkerut saat melihat kedua bola mata yang di miliki anak tersebut juga berwarna cokelat terang, bola mata milik Daddy nya.

"Kau tidak duduk Dave...?" Andreas berkata.

Pandangan Dave langsung tertuju ke sumber suara, di lihatnya Ayahnya telah duduk di samping Istrinya.

Diam-diam Dave menghela nafas, kemudian ikut duduk di samping Kiandara.

Acara makan pun di mulai, beberapa Pelayan wanita berdiri tidak jauh dari mereka, bersiap menunggu perintah misal kan Majikan mereka butuh sesuatu.

"Dave, cobalah..." Marisa menyendokkan daging rendang ke piring Dave yang masing kosong. "Daddy mu sangat menyukai rendang daging." Ia tersenyum lembut pada Dave yang melihat nya.

"...Terimakasih..." ia berkata perlahan sambil menghindari tatapan mata dari Ibu nya.

"Makan lah yang banyak Dave." Andreas yang duduk tepat di depannya tersenyum.

Dave hanya tersenyum tipis dan sesaat.

Setelah berdoa yang di pimpin oleh Andreas sebagai Kepala Keluarga, mereka langsung memulai acara makan siang. Mereka makan tanpa bicara, karena memang begitu lah etika dalam makan.

Dave menyendokkan nasi nya sedikit demi sedikit, bukannya ia tidak lapar, atau rasa masakan dari Ibu nya itu yang kurang enak, tapi ia seperti terasing di anatara mereka.

"Ibu, apa dia Kak Dev yang sering Ibu ceritakan...??" tanya Kiandra setelah mereka telah selesai makan dan tinggal memakan dessert buah.

"Oh iyaa...Kian belum kenal yaa sama Kak Dave...??" Marisa berkata dengan lembut.

Anak lelaki itu saling tatap dengan Dave yang duduk di sampingnya.

"Iya, selama ini Kian memang belum pernah bertemu Dave." Andreas menimpali.

Dave hanya terdiam, selama ini ia memang hanya beberapa kali saja bisa bertemu dengan Keluarga nya.

"Ayo Kian kenalan sama Kak Dave. " Marisa tersenyum pada anaknya.

Kiandra memandang Laki-laki berwajah tampan yang masing memandang nya tersebut, ia mengulurkan tangan. "...Halo Kak Dave, saya Kiandra..." ia berucap.

Awalnya Dave hanya terdiam, tapi kemudian ia tersenyum pada anak kecil itu walaupun cuma sesaat, kemudian menjabat tangannya.

Terpopuler

Comments

nilalala

nilalala

baru awal tp udah seru 👍

2021-07-27

0

Ayyu

Ayyu

Dave tdk berfikir kalo Marisa perebut Andreas daroi mommy nya kn? 🤔

2021-07-01

0

ciby😘

ciby😘

si dave ada rasa benci ni ma marisa🤔🤔🤔

2021-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 PANDANGAN PERTAMA
2 KEMBALI PULANG
3 RASA KAGUM
4 MERASA BERBEDA
5 KEBETULAN YANG KEDUA
6 PERASAAN ASING
7 KELUARGA
8 BERSAMA JON
9 BERTEMU LAGI
10 TIDAK TAHU
11 PANTAI
12 VIDEO CALL
13 MALAM
14 PENJELASAN
15 UNTUK KESEKIAN KALI
16 TUNANGAN
17 PERNYATAAN
18 CANTIK
19 IBU
20 PERMINTAAN
21 MENCOBA MENGERTI
22 KEINGINAN
23 TENTANG SESEORANG
24 BAHAGIA
25 GADIS BODOH
26 SUARA HATI
27 PERBEDAAN
28 KITA
29 MOM DAN DAD
30 KALUNG
31 BIO CAST
32 KELUARGA BAHAGIA
33 DAVE DAN KIRANA
34 KITA BERSAUDARA
35 DI LUAR PERKIRAAN
36 MENYESAKKAN HATI
37 GEJOLAK RASA
38 POTRET
39 DADDY
40 DADDY II
41 KAMU
42 kARENA MU
43 DALAM MIMPI
44 DALAM MIMPI II
45 TANDA
46 MASAKAN DAVE
47 NASEHAT
48 KEBENARAN
49 KEBENARAN ll
50 INGATAN TERBURUK
51 BERBEDA
52 FAKTA
53 FAKTA II
54 MOM, DAD DAN IBU
55 BELAS KASIH
56 PENJELASAN
57 PERASAAN
58 KEBENARAN lll
59 RASA
60 YANG AKU SUKA
61 JON AOKI
62 HANYA KARENA
63 HATI YANG PILU
64 AYAH KU
65 AYAH KU II
66 KELUARGA SANJAYA
67 MEMUTAR WAKTU
68 WANITA YANG DI CINTA
69 HATI
70 AKU MINTA MAAF
71 YANG AKU PANDANG
72 PERPISAHAN
73 PERPISAHAN II
74 KAKEK DAN CUCU
75 JONATHAN DAN KIRANA
76 ARTIKEL
77 APA KABAR KIRANA ?
78 PEMBOHONG BESAR
79 BARBEQUE
80 SENYUM TERINDAH
81 AKU DAN KAMU
82 BISMILLAH
83 PESTA
84 SEMPURNA
85 RETAK
86 SELAMANYA
87 MASALAH
88 MASALAH II
89 HUJATAN
90 AKU JUJUR
91 AKU EGOIS
92 AKU TAK BISA
93 BERAT DAN TERJAL
94 AKIBAT
95 AKIBAT ll
96 HILANG
97 CURIGA
98 FANATIK
99 TAK BISA PULANG
100 HUJAN
101 UNGKAPAN HATI
102 TENTANG KITA
103 TAK PERCAYA
104 SAHABAT
105 BIMBANG
106 DUA KELUARGA
107 MENJELASKAN
108 RESTU
109 ANGELA
110 ANGELA II
111 JALAN TAKDIR
112 SEORANG AYAH
113 HAKIKAT CINTA
114 DOA DAN PERNIKAHAN
115 DOA DAN PERNIKAHAN II
116 HELLO
117 KISAH TAK SEMPURNA
118 SEDUCING MISS INTROVERT
Episodes

Updated 118 Episodes

1
PANDANGAN PERTAMA
2
KEMBALI PULANG
3
RASA KAGUM
4
MERASA BERBEDA
5
KEBETULAN YANG KEDUA
6
PERASAAN ASING
7
KELUARGA
8
BERSAMA JON
9
BERTEMU LAGI
10
TIDAK TAHU
11
PANTAI
12
VIDEO CALL
13
MALAM
14
PENJELASAN
15
UNTUK KESEKIAN KALI
16
TUNANGAN
17
PERNYATAAN
18
CANTIK
19
IBU
20
PERMINTAAN
21
MENCOBA MENGERTI
22
KEINGINAN
23
TENTANG SESEORANG
24
BAHAGIA
25
GADIS BODOH
26
SUARA HATI
27
PERBEDAAN
28
KITA
29
MOM DAN DAD
30
KALUNG
31
BIO CAST
32
KELUARGA BAHAGIA
33
DAVE DAN KIRANA
34
KITA BERSAUDARA
35
DI LUAR PERKIRAAN
36
MENYESAKKAN HATI
37
GEJOLAK RASA
38
POTRET
39
DADDY
40
DADDY II
41
KAMU
42
kARENA MU
43
DALAM MIMPI
44
DALAM MIMPI II
45
TANDA
46
MASAKAN DAVE
47
NASEHAT
48
KEBENARAN
49
KEBENARAN ll
50
INGATAN TERBURUK
51
BERBEDA
52
FAKTA
53
FAKTA II
54
MOM, DAD DAN IBU
55
BELAS KASIH
56
PENJELASAN
57
PERASAAN
58
KEBENARAN lll
59
RASA
60
YANG AKU SUKA
61
JON AOKI
62
HANYA KARENA
63
HATI YANG PILU
64
AYAH KU
65
AYAH KU II
66
KELUARGA SANJAYA
67
MEMUTAR WAKTU
68
WANITA YANG DI CINTA
69
HATI
70
AKU MINTA MAAF
71
YANG AKU PANDANG
72
PERPISAHAN
73
PERPISAHAN II
74
KAKEK DAN CUCU
75
JONATHAN DAN KIRANA
76
ARTIKEL
77
APA KABAR KIRANA ?
78
PEMBOHONG BESAR
79
BARBEQUE
80
SENYUM TERINDAH
81
AKU DAN KAMU
82
BISMILLAH
83
PESTA
84
SEMPURNA
85
RETAK
86
SELAMANYA
87
MASALAH
88
MASALAH II
89
HUJATAN
90
AKU JUJUR
91
AKU EGOIS
92
AKU TAK BISA
93
BERAT DAN TERJAL
94
AKIBAT
95
AKIBAT ll
96
HILANG
97
CURIGA
98
FANATIK
99
TAK BISA PULANG
100
HUJAN
101
UNGKAPAN HATI
102
TENTANG KITA
103
TAK PERCAYA
104
SAHABAT
105
BIMBANG
106
DUA KELUARGA
107
MENJELASKAN
108
RESTU
109
ANGELA
110
ANGELA II
111
JALAN TAKDIR
112
SEORANG AYAH
113
HAKIKAT CINTA
114
DOA DAN PERNIKAHAN
115
DOA DAN PERNIKAHAN II
116
HELLO
117
KISAH TAK SEMPURNA
118
SEDUCING MISS INTROVERT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!