Sheva bangun lebih pagi hari ini, waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi. Dia akan lari pagi ke taman dekat apartemennya, entah apakah pantas itu disebut apartemen. Bangunan tua dengan 20 lantai yang bisa di tempati dengan subsidi dari pemerintah diperuntukkan bagi anak anak yatim piatu yang menempuh pendidikan perguruan tinggi dengan syarat nilai akademik yang memuaskan. Sheva baru saja lulus jadi dia masih punya waktu 3 bulan sebelum wisuda untuk keluar dari apartemen yang sudah ditempatinya selama 5 tahun ini dan mencari tempat tinggal baru.
Sheva berlari di area joging track taman terdekat, beberapa orang juga sudah terlihat melakukan aktifitas yang sama dengannya. Memakai celana training selutut dan kaos yang dilapisi jaket, hawa pagi ini sedikit menusuk tulangnya dan dia mulai untuk berlari agar mengeluarkan hawa panas dari tubuhnya. Setelah berlari tiga kali putaran Sheva memutuskan untuk pulang agar bisa bersiap semaksimal mungkin karena nanti jam 9 siang dia akan interview di Nostra dan dia sangat antusias.
Memakai rok selutut bewarna hitam dan kemeja kuning gading, tidak lupa sepatu heels bewarna hitam. Sheva ingin tampil baik dan juga tetap sopan, rambutnya di kuncir keatas meninggalkan kesan rapi. Sheva menaiki bus untuk menuju pusat kota, karena Nostra buliding berada tepat dijantung kota ini yang merupakan pusat gedung perkantoran yang sibuk. Banyak gedung pencakar langit lainnya disana, tetapi hanya Nostra yang terlihat berdiri kokoh, megah dan elegan, gedungnya berdesain modern dan sangat artistik. Siapapun yang masuk ke dalam gedung dengan memakai tag karyawan entah apapun jabatan serta posisinya sepertinya sah sah saja jika ingin berbangga diri dan berjalan pongah. Karena memang itulah yang terjadi, kau boleh memandang nilai dirimu tinggi jika bekerja di tempat impian sejuta umat ini.
Sheva menuju meja resepsionis yang terdapat tepat di tengah lobby yang sibuk pagi ini, " Selamat siang, saya ada janji interview dengan bapak Paulo."
Wanita cantik berpakaian seragam resepsionis menyambut Sheva dengan senyuman manisnya, karena memang itulah yang diwajibkan disini. " Baik. Boleh saya pinjam kartu identitasnya?"
" Ini, silahkan." Sheva menyerahkan kartu identitasnya untuk ditukar dengan passenger pass.
Setelah mengalungkan kartu pass-nya, Sheva diantar menuju lift untuk naik ke divisi personalia. " Silahkan Nona Sheva, ruangan pak Paulo berada diujung lorong ini." Seorang lift boy yang bertugas mengantar pengunjung dengan sopan mempersilahkan Sheva untuk keluar lift begitu mereka sampai di lantai 35 gedung itu.
" Terimakasih." Sheva mengangguk canggung dan berjalan menuju ruangan yang ditunjukan tadi. Sheva melihat meja sekretaris Pak Paulo berada diluar ruangan. " Permisi Nona, saya ada janji dengan pak Paulo." Sheva menghampiri sekretaris pak Paulo dengan ramah.
" Nona Shevanya Bernand?" Tanya sekretaris itu.
" Betul."
" Baik mari ikuti saya, sudah ditunggu oleh tuan Paulo." Wanita itu dengan ramah mengantar Sheva, mengetuk pintu dan membukanya. " Tuan Paulo, nona Sheva sudah datang." Lalu dia melirik kearah Sheva, " Silahkan masuk nona."
Sheva memasuki ruangan itu dan disambut ramah oleh pak Paulo, aku kira dia sudah tua, ternyata masih muda.
" Selamat pagi tuan Paulo, saya Shevanya datang untuk interview." Sheve memberi hormat dengan membungkukkan badannya
" Hai Sheva, tidak perlu seformal ini, kau bisa memanggil saya Paulo saja. Silahkan duduk dan baca kontrak ini. Kamu boleh menandatangani jika sudah setuju." Paulo menyerahkan sebuah map coklat dihadapan Sheva.
Sheva duduk dan bingung, " Kontrak? Saya kira saya masih kandidat yang harus diinterview?"
" Tidak nona Sheva, kamu sudah terpilih. Direkomendasikan secara langsung. Kamu akan menerimanya kan? Silahkan bacalah kontrak tersebut."
Sheva mengangguk dan tersenyum senang, dia tidak menyangka bahwa dia seberuntung itu. Dengan seksama Sheva membaca poin poin kontrak itu.
Kontrak berlaku tiga tahun. Baik
Surat resmi kelulusan universitas akan ditahan oleh perusahaan selama masa kerja. Hmmm baik.
Menjaga rahasia perusahaan. Baik
Gaji..ataga gajiku 1800 euro??????!!!
Sheva membelakkan matanya, " Tuan Paulo apa ada kesalahan dalam nominal gajiku??"
Paulo tersenyum, " Tidak, itu standart gajimu, belum ditambah oleh tunjangan serta bonus dan uang lembur."
Wajah Sheva berseri seri dan langsung menandatangani kontrak kerjanya, sungguh dengan begini dia rasa impiannya akan cepat tercapai. Lalu dia menyerahkan berkas itu kembali pada Paulo. " Saya siap untuk bekerja tuan Paulo!" Sheva kelewat semangat hingga membuat Paulo menahan tawanya.
" Sudah ku bilang panggil saja aku Paulo. Baik jika sudah selesai kamu bisa menemui tuan Geofirn untuk offering job langsung dan besok kamu sudah bisa mulai bekerja."
Senyum Sheva sedikit memudar mendengar nama Geofirn, perasaannya sedikit tidak enak. Tetapi dia menepis itu dan berpikir mungkin saja hanya namanya yang sama, di dunia ini nama itu kan umum wajar jika ada yang bernama persis seperti itu.
Tiba tiba pintu terbuka, " Bagiamana Paulo apa sudah selesai?? Aku masih banyak urusan diluar."
Karena terkejut Sheva dan Paulo bersamaan melihat kearah pintu, kaki Sheva lemas seketika ternyata benar Geofirn yang Paulo maksud adalah Geo yang dia kenal.
" Ah Hai Shevanya, apa kabarmu?" Geo tersenyum ramah menyapa Sheva. Tapi wajah gadis itu tegang dan tidak ramah.
Sheva melirik kearah Paulo, " Tuan Paulo..." Sheva berusaha untuk mengatur nafasnya, " Apa benar dia atasan saya??" Sheva menunjuk Geo yang berdiri meyender pada daun pintu dengan santainya.
" Jika itu harapan kamu, sayang sekali Sheva aku bukanlah atasan kamu." Geo tersenyum penuh makna hingga Sheva membelakkan matanya dan wajahnya kali ini sungguh sungguh pucat. " Wahh jika dibaca dari ekspresimu sepertinya kamu sudah tau siapa atasan kamu nanti." Geo sedikit terkekeh melihat ekspresi Sheva yang menurutnya lucu.
Kali ini Sheva langsung berdiri, " Tuan Paulo aku tidak jadi bergabung dengan Nostra!" Sheva bersiap akan pergi meninggalkan ruangan itu dan Paulo langsung melihat kearah Geo.
" Tidak apa apa Shevanya jika kamu tidak jadi masuk ke Nostra. Tetapi kontrak itu sudah kamu tanda tangani, bayar penalti kerugiannya dan kamu bisa pergi dengan bebas. Atau.. jika tidak kamu bisa pindah ke penjara mulai besok." Geo berkata sangat santai seolah itu hal biasa saja untuk diucapkan.
" Apa maksud anda tuan Geo? Kerugian dimana bahkan saya belum bekerja disni!" Sheva kesal dan tidak mau mengalah begitu saja.
" Kontrak itu Shevanya" Geo menunjuk kearah meja Paulo,
" kamu sudah menandatanganinya dan membuat kamu membuang 1 kandidat lainnya untuk memilih kamu. Jadi bekerja atau ganti rugi, mudah saja."
Sheva menggertakkan giginya, " Kalian sampah licik!!! Aku tidak pernah meminta untuk dipilih!"
Geo hanya tersenyum menanggapi Sheva dan mengangkat bahunya, " Ini mudah saja Shevanya, pilih saja."
kali ini Sheva terdiam, dia benar benar marah dan merasa dijebak. Sungguh br*ngsek sekali mereka!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
💞FiFa Mermaid 🌹
Nyimak thor..blom paham aq 😬🙄
2022-02-26
0
🍧AkuNita🍄
kok sheva marah thor? ada kejadian tidak menyenangkan di masa lalukah?
2021-04-05
1
temok
msih nyimak jalan crita ny....
2021-03-05
0