ars keluar dari kamar dengan langkah gontai begitu pun dengan axel
"ayo cepat makan"ajak elin
hening,,,tidak ada yang berbicara disaat sedang makan
setelah makan malam mereka berbincang bincang diruang keluarga sambil menonton tv
"nggak sabar gue mau sekolah disekolahan yang baru"ucap arsy antusias
"hmm"ars dan axel menutupi kepala saat mendengar parkataan arsy
besok alex sampai kesini"kata elin
"nggak sabar mau ketemu sama nadia"kata naina senang
"tuh pengacau satunya datang besok"bisik axel pada ars
"iya"jawab ars lemas
"wah tambah rame dong "kata arsy
"yey gue nggak kesepian lagi,setidaknya walaupun harus pisah rumah sama mama papa dan oma,arsy bisa satu sekolah sama kak ars kak axel dan rasya"celoteh arsy
nampaknya arsy sangat bahagia,dia tidak tahu kalau pertempuran dan pertumpahan darah semakin dekat"batin naina sesak melihat pancaran kebahagiaan dari mata anak anaknya
elin yang melihat tatapan sendu naina langsung mengelus bahu menantunya tersebut
skipp!!!
keesokan harinya alex nadia dan rasya benar benar datang
"hay rasya!!"sapa arsy
arsy langsung memeluk rasya
pemandangan itu membuat yang lainnya sakit mata pasalnya arsy masih bertingkah seperti ia berumur sembilan tahun
"cup"arsy mencium pipi rasya hingga membuat pipi rasya memerah karna malu
"loe santai aja ras,arsy memang gitu orangnya,axel aja dipeluk dicium,pas axel nolak arsy malah ngambek"jelas ars
"ya,gue pasrah aja daripada tu anak ngambek,loe ingat kan sepuluh tahun lalu dia ngambek sama kita,satu bulan dia nggak mau ngomong sama kita apa lagi sekarang,bisa bisa sepuluh tahun dia nggak mau ngomong sama gue"sambung axel
iya gue inget"sahut rasya
"hmm,kok hati gue rasanya sakit ya pas denger perkataan kak ars dan kak axel??"batin rasya
"gue kira cuma gue yang dipeluk dan cium sama arsy"gumam rasya kecewa
kak axel"panggil arsy
"
axel,ars dan rasya menoleh kearah arsy
"iya kenapa??"tanya axel malas
"ih kok kak axel gitu si"gerutu arsy sebal
"iya iya adek kakak yang cantik imut dan ngangenin ini mau apa??"tanya axel sambil berjalan mendekati arsy
"arsy mau ngajak kak axel ke supermarket"jawab arsy
"hah?? super market??"tanya axel
"iya,arsy mau beli ice crem"jawab arsy
"nggak bisa dek,kita nggak boleh keluar rumah"kata axel dengan nada yang sangat lembut agar arsy tidak merajuk
mama arsy mau ngajak kak axel beli ice cream tapi kak axel nggak mau,katanya nggak boleh keluar rumah"adu arsy
"
"astaga!!! selain harus nahan nafsu ternyata gue juga harus nahan emosi juga "gerutu axel kesal
tentu saja gerutuan axel didengar oleh ars dan rasya
"nggak bisa sayang,kalian nggak boleh keluar,kalau kamu mau ice cream kamu bisa suruh supir membelinya"kata naina
"ih mama"arsy langsung pergi kekamarnya karna kesal keinginannya tidak dituruti
"loe yang sabar xel"kata ars
"au ah,disini bukan cuma ada gue, ada loe ada rasya,kenapa harus gue si"kesal axel
"nikmatin aja jadi seorang kakak"ledek ars
"ah loe payah"gerutu axel kesal
"hm ternyata arsy udah nggak kayak dulu lagi,dulu arsy nangis nangis pisah sama gue"batin rasya
"satu minggu lagi kalian masuk sekolah,saya minta tolong sama kalian bertiga kalian harus benar benar menjaga arsy"kata naina
ketiganya mengangguk tanda mengerti
"terutama kamu axel,sepertinya arsy lebih dekat denganmu"perkataan naina kali ini sontak membuat axel memegang kepalanya
apa kamu dengar xel??"tanya elin
"
i iya oma"jawab axel lesu
elin dan naina mengetahui bahwa axel sangat tidak nyaman dengan tingkah arsy,tapi mau bagaimana lagi arsy tetap harus ada yang menjaga
satu minggu kemudian...
mereka berempat tinggal di satu apartemen,apartemen itu memiliki empat kamar
yey hari ini hari pertama gue sekolah"celoteh arsy
dengan dandanan cupu mereka berempat berangkat kesekolah
"wah wah kayaknya sekolah kita nambah dua cupu lagi"ejek jordan
"ingat!! jangan terpancing"kata ars pelan
arsy dan axel langsung mengangguk
"jordan!!"teriak pak budi dari kejauhan
"apa kamu ingin saya memanggil kedua orang tua kamu!!"teriak budi marah
"ti tidak pak"jawab jordan gugup
sedangkan semua teman teman jordan sudah kabur masuk kelas
"bagus,sebaiknya kamu masuk kekelas sekarang"kata budi lagi
"baik pak"jawab jordan
setelah pak budi pergi ars memberitahu arsy dan rasya tentang budi"itu pak budi guru kelas mama sama papa,tapi sekarang dia sudah menjadi kepala sekolah"jelas ars
"baiklah anak anak sekarang bapak akan memilih teman sebangku kalian"kata pak ardi
jordan dan angga,mimi dan andi,kiki dan yelly dan seterusnya...
mimi\=arsy
andi"axel
reno"rasya
kiki"ars
nama samaran mereka
rasya sekarang berada diruangan kelas dua
nama samaran kak ars imut banget"batin arsy geli
siapa si tu cewek??
kayaknya dia seneng banget sebangku sama kak ars "batin arsy
saat jam istirahat tiba mereka bertiga pergi kekantin,sepuluh menit kemudian rasya juga datang
"kak siapa cewek tadi??"tanya arsy
"cewek mana??"tanya ars bingung
"cewek yang duduk sebelah kakak lah,kayaknya dia seneng banget sebangku sama kakak atau jangan jangan dia cewek kakak??"tanya arsy penuh selidik
apaan si,dia tu cuma temen gue sama axel"jawab axel
beneran??"tanya arsy
nggak percayaan amat sih"jawab ars sebal
udah,jangan ribut,mending kita makan"kata axel
sepulang sekolah mereka berempat langsung masuk kekamar masing masing
naina menugaskan ina untuk memasak dan mengawasi mereka berempat
malam harinya...
arsy keluar kamar dengan memakai kaos oblong kebesaran sebatas paha dan celana pendek
bik masak apa??"tanya arsy
bibik masak ayam goreng ayam kecap dan ayam geprek"jawab ina
wow ayam semua ya"kata arsy
iya non"jawab bik ina
saya manggil kak ars dan yang lain dulu ya bik
setelah makan malam mereka berempat duduk didepan tv
kak ars,cowok nyebelin disekolah tadi siapa si??"tanya arsy
jordan"jawab ars singkat
kesel banget gue sama tu bocah,sok kaya sok ganteng sok gaya dan banyak sok sok yang lainnya"celoteh arsy
loe yang sabar aja,kami berdua sudah ngadapin tu orang sejak dua tahun yang lalu"kata axel
wah kak axel hebat,bisa sabar"puji arsy
cihh giliran axwl aja dipuji,gue nggak"gerutu ars
iya kakakku yang ganteng"arsy langsung mencubit pipi ars
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments