Ch. 2 Shen Lan

Seekor elang hijau raksasa terbang dengan kecepatan tinggi kearah sebuah danau, elang tersebut adalah jenis binatang ilahi yaitu Elang bulu herbal. Sesuai namanya, elang tersebut berhabitat dan bersarang di tempat tanaman herbal tumbuh.

Dikedua kaki elang tersebut terdapat seekor binatang ilahi berjenis Singa Api Pemalas. Sesuai namanya, singa tersebut sangat malas untuk melakukan sesuatu, dikarenakan para Singa api pemalas hidup dengan menyerap energi panas dan mereka berhabitat disekitar Danau Lava disebelah timur Alam Nirvana Abadi yang juga merupakan Habitat Lumba-lumba lava. Dengan menyerap energi panas, Singa Api Pemalas jadi semakin pemalas bahkan untuk mencari makan, mereka hanya semangat ketika gelombang lava panas memuncrat ketubuh mereka saat para Lumba-lumba berenang.

Bahkan saat ini Singa betina tersebut sangat malas untuk memberontak ketika tubuhnya dicengkram oleh Elang bulu herbal. Tujuan mereka saat ini yaitu menuju danau, lebih tepatnya Danau Peri Teratai. Ditengah danau, terdapat pulau yang ditumbuhi pepohonan yang tidak terlalu lebat yang juga merupakan habitat Peri Teratai. Pulau itu disebut Pulau Teratai Peri.

Elang bulu herbal mendarat perlahan ditengah-tengah pulau yang mana terdapat beberapa Dewa binatang, Binatang ilahi, dan makhluk Legenda. Jangan lupakan peri-peri kecil yang berterbangan.

Makhluk-makhluk tersebut mengelilingi sebuah sarang raksasa ditanah terbuat dari daun-daun kering yang besar.

Kedatangan dua binatang ilahi tersebut disambut dengan berbagai tatapan dari makhluk yang lain dan dibalas tatapan super malas dari Singa Api tersebut, sedangkan Elang bulu herbal hanya terbang keatas dahan raksasa setelah mendaratkan Singa api pemalas.

Singa betina tersebut berjalan pelan melewati jalan yang dibukakan makhluk lainnya, ia kemudian melompat pelan kesarang, dan mendapati seorang bayi yang menatapnya dengan sesenggukan ingin menangis.

Pandangan malas Singa tersebut luluh terhadapnya dan perlahan merebahkan dirinya didekat bayi tersebut. Bayi tersebut menengadahkan tangannya mengais-ngais udara kearah sang singa. Saat mendapat apa yang dicarinya, bayi tersebut kemudian mengisapnya dengan perlahan sambil memegang erat bulu sang singa.

Makhluk yang lainnya disekitar juga ikut merebahkan diri menikmati suasana yang sudah tenang.

Mengapa hal ini terjadi? Sebenarnya ini sudah 4 bulan berlalu sejak peristiwa kedatangan sang bayi. Shen Lan, nama bayi tersebut, akan menangis saat ia merasa kelaparan, awalnya ia dapat ditenangkan dengan beberapa binatang mengalirkan energi yang menenangkan pada sang bayi, namun 20 menit kemudian ia akan menangis kembali dan menyebabkan para makhluk kelabakan.

"Sangat lucu~hihihi"

Seorang gadis kecil bersurai hitam panjang terikat dan bergaun hitam duduk dipinggiran sarang sambil berpangku tangan, ia sesekali tertawa melihat ekspresi sang bayi.

"Yah setidaknya seekor Singa pemalas lebih berguna darimu"

"Apa katamu!?"

Seorang bocah lelaki menyahut perkataan sang gadis yang dibalas dengan bentakan pelan. Bocah lelaki bersurai biru tersebut terlihat duduk bersila ditanah sambil memakan buah-buahan yang lumayan banyak. Bocah ini hanya mengenakan celana panjang yang terbuat dari sisik-sisik berwarna biru dan terdapat tato garis-garis berwarna merah ditubuhnya.

"Diamlah kalian berdua"

"tch!"

Seorang gadis bersurai emas panjang terurai menyahut pelan dibalas decihan pelan gadis bersurai hitam. Gadis ini hanya mengenakan gaun sederhana berwarna putih.

Mereka bertiga adalah beberapa dari makhluk legenda yaitu, Ular Giok Hitam, Naga Penguasa langit dan Phoenix Api. Mereka hanya berumur ratusan tahun itulah kenapa wujud manusia yang diambil hanya sebagai anak kecil berumur 7 dan 8 tahunan, itulah sebabnya bocah lelaki berambut biru mengatakan Singa pemalas lebih berguna dari gadis berambut hitam karena singa tersebut dapat menyusui sang bayi.

Kalau dipikir-pikir sang gadis juga tidak salah, ia hanya anak kecil yang dadanya bahkan masih rata, bocah lelaki itu saja yang tidak mengerti.

"Kenapa bayi itu menolak buah yang kuberikan? Bukankah buah persik baja itu sangat enak?" ucap gadis bersurai hitam

"Dasar bodoh! Bayi itu bahkan baru memiliki dua buah gigi, kau pikir dengan apa ia menggigitnya?" celetuk bocah lelaki

"Grr"

Gadis itu hanya menggeram menahan emosi karna perkataan bocah lelaki itu benar.

Gadis phoenix hanya tertawa kecil sambil menutup mulutnya melihat mereka berdua. Ia kembali mengarahkan pandangan kepada bayi kecil yang masih menyusu pada sang singa.

"Shen Lan, disini kau pasti tumbuh dengan luar biasa, manusia pertama yang dapat ketempat ini, aku ingin melihat kau tumbuh, hihi~" Gadis phoenix bergumam pelan diakhiri dengan tawa lirih.

...****************...

4 tahun berlalu di Alam Nirvana Abadi.

Seorang bocah lelaki bersurai hitam kelam sebahu mengendap disemak-semak, disamping bocah itu seekor binatang buas berjenis Kucing taring belati juga mengendap dan memperhatikan kedepan.

"Lihat itu! Itu target kita kau paham?" ucap bocah itu kepada kucing disebelahnya yang mengangguk dan menyeringai menatap kedepan tepatnya pada Seekor Dewa Binatang raksasa tinggi 5 meter berjenis Macan tutul petir berekor delapan.

Macan itu sedang berpatroli mondar-mandir menjaga kebun miliknya. Ya! Macan itu berkebun! Tepatnya kebun herbal Lotus Jiwa. Lotus Jiwa berkhasiat menambah kekuatan jiwa dan menajamkan indra pada tubuh.

"Baiklah ayo kita mulai" ucap bocah tadi sambil mengambil busur besar seukuran tubuhnya disamping. Ia menarik talinya sambil mengalirkan energi dari tubuhnya pada tangan yang menarik tali busur itu, energi itu mengeluarkan hawa dingin dan panas dan membentuk dua panah Api dan Es.

Ia mengarahkan busurnya keatas dan melesatkan panah berbeda elemen tersebut kebelakang kebun dengan menyelimuti panah dengan elemen angin sehingga melesat bagai cahaya tanpa disadari Macan yang berjaga.

"dan..." bocah itu bergumam "Boom!"

DUAR!!

Ledakan terjadi dibelakang kebun yang mengakibatkan Macan itu menggeram emosi

"Grrr.. Pasti landak itu bermain-main lagi di sekitar sini" Macan itu berucap kemudian berjalan pelan menghampiri sumber ledakan yang dikiranya ulah dari Binatang Buas Landak Ledakan.

Bocah dan Kucing yang berada di semak-semak keluar perlahan.

"Huh~ hahaha, lihatlah teman, aku dapat menyembunyikan energiku sampai paman macan itu tidak menyadarinya, sepertinya aku sudah mahir dan akan mengalahkan paman serigala" bocah itu berucap sambil membusungkan dadanya yang tidak tertutupi apapun dan hanya mengenakan celana yang terbuat dari bulu-bulu berwarna hitam.

Kucing taring belati hanya memutar bola mata bosan dan berjalan perlahan kearah kebun didepannya yang diikuti oleh sang bocah dengan berlari dan dengan cepat memetik sepuluh herbal Lotus Jiwa, ia memasukan herbal itu kedalam kantong kulit di pinggangnya.

"Shen Lan!!!"

Seruan dari jauh disertai geraman dan hentakan kaki terdengar.

Shen Lan, nama bocah bersurai hitam dengan tergesa menaiki punggung Kucing disampingnya yang dimana kucing tersebut dengan cepat berlari sangat kencang dikarenakan Shen Lan mengalirkan elemen angin pada tubuh kucing itu.

"Hahaha~ aku minta Lotus nya paman!" Shen Lan berteriak sambil tertawa

Mereka berlari menjauh sampai tidak terlihat dari pandangan Dewa Binatang itu

"Awas kau bocah!" terdengar teriakan balasan Macan itu diikuti raungan, seandainya bocah itu mengambil herbal lain pasti Macan tutul Petir berekor delapan ini akan membiarkannya, namun Lotus Jiwa adalah herbal kesukaannya jadi ia pasti akan marah.

......................

"Ketempat bibi She" ucap Shen Lan kepada kucing dibawahnya

Kemudian kucing itu berlari kearah utara menuju sebuah bukit.

Saat mereka akan melewati sungai, tiba-tiba mereka menabrak sesuatu yang tak kasat mata menyebabkan mereka berdua terjatuh terpental dikarenakan lari kucing yang sangat kencang

Buagh! Brak!

"Adudududuh.. Apa-apaan itu?" ucap Shen Lan sambil berdiri perlahan dan mengarahkan pandangannya pada sesuatu yang mereka tabrak

Krak!Krak!

Woosh! Bruk!

Kejadian didepannya hanya sekejap yaitu distorsi ruang didepannya pecah dan menjatuhkan seseorang yang terluka ditanah.

"Eh?" Shen Lan hanya terbengong akan kejadian didepannya, sedangkan kucing taring belati pingsan saat menabrak dan terjatuh.

...----------------...

...----------------...

Yahaha~ mohon kritik dan sarannya😁

Terpopuler

Comments

lumayan bagus

2023-10-21

0

Mazles Kore

Mazles Kore

serru thor,, lanjudkan

2022-05-27

0

king of purple thunder lion

king of purple thunder lion

kek cerita mogli 😂😂😂

2021-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Peristiwa Alam Nirvana Abadi
2 Ch. 2 Shen Lan
3 Ch. 3 Bing Rong
4 Ch. 4 Sebuah Keranjang
5 Ch. 5 Bibi Yui
6 Ch. 6 Bagai Putra Mahkota
7 Ch. 7 Kaisar Dewa Surgawi
8 Ch. 8 Terus berlatih
9 Ch. 9 Menuju Dunia Luar
10 Ch. 10 Restoran
11 Ch. 11 Penginapan
12 Ch. 12 Tuan Putri
13 Ch. 13 Putri Peri Hujan
14 Ch. 14 Aku akan melakukan sesuatu!
15 Ch. 15 Memulai Perjalanan
16 Ch. 16 Orang Mesum
17 Ch. 17 Harimau Taring Racun
18 Ch. 18 Penyakit Aneh
19 Ch. 19 Kenapa tidak ada?!
20 Ch. 20 Kebahagiaan Terbesar
21 Ch. 21 Pemuda yang dikepung Siluman
22 Ch. 22 Menuju Kota Petir Kembar
23 Ch. 23 Istana
24 Ch. 24 Semangat memotong
25 Ch. 25 Tubuh Khusus Putri Kedua
26 Ch. 26 Koki Super?
27 Ch. 27 Gadis yang cantik
28 Ch. 28 Aku terlalu muda untukmu
29 Ch. 29 Kesembuhan Xiao Mengruo
30 Ch. 30 Jalan-jalan malam
31 Ch. 31 Paviliun Tambang Surga
32 Ch. 32 Sebuah perdebatan
33 Ch. 33 Hijau-hijau!
34 Ch. 34 Saudara Shen, Kau?!
35 Ch. 35 Laporan
36 Ch. 36 Gunungan Harta
37 Ch. 37 Kembali Ke Paviliun
38 Ch. 38 Pemuda Sombong
39 Ch. 39 Pertarungan Singkat
40 Ch. 40 Jiwa Roh
41 Ch. 41 Pilar Cahaya
42 Ch. 42 Kondisi Kota Petir Kembar
43 Ch. 43 Calon Jenius?
44 Ch. 44 Bodoh!Bodoh!Bodoh!
45 Ch. 45 Ketenangan
46 Ch. 46 Pelelangan Dimulai
47 Ch. 47 Apa kau ingin berbagi?
48 Ch. 48 Akhir Sesi Pertama Lelang
49 Ch. 49 Peta Gerbang Dimensi
50 Ch. 50 Anjing Neraka
51 Ch. 51 Pil Penentang Langit
52 Ch. 52 Dia Keliru?
53 Ch. 53 Akhir Sesi Kedua Lelang
54 Ch. 54 Pertukaran Barang
55 Ch. 55 Delapan Orang
56 Ch. 56 Melawan Iblis
57 Ch. 57 Dua hari setelah lelang
58 Ch. 58 Serangan Bandit
59 Ch. 59 Rumor
60 Ch. 60 Pria Pemancing
61 Ch. 61 Cacing Berbulu
62 Ch. 62 Dinding Gua
63 Ch. 63 Elang Putih
64 Ch. 64 Melanjutkan Perjalanan
65 Ch. 65 Tiba di kota
66 Ch. 66 Ruo Qingtian
67 67. Di bawah langit
68 68. Menjadi Kakak
69 69. Masalah
70 70. Gadis bersurai merah
71 71. Pertarungan di atas kota
72 72. Katak di dalam sumur
73 73. Pengemis
74 74. Ular dan Serigala
75 75. Latihan Pertama
76 Pengumuman dikit...
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Ch. 1 Peristiwa Alam Nirvana Abadi
2
Ch. 2 Shen Lan
3
Ch. 3 Bing Rong
4
Ch. 4 Sebuah Keranjang
5
Ch. 5 Bibi Yui
6
Ch. 6 Bagai Putra Mahkota
7
Ch. 7 Kaisar Dewa Surgawi
8
Ch. 8 Terus berlatih
9
Ch. 9 Menuju Dunia Luar
10
Ch. 10 Restoran
11
Ch. 11 Penginapan
12
Ch. 12 Tuan Putri
13
Ch. 13 Putri Peri Hujan
14
Ch. 14 Aku akan melakukan sesuatu!
15
Ch. 15 Memulai Perjalanan
16
Ch. 16 Orang Mesum
17
Ch. 17 Harimau Taring Racun
18
Ch. 18 Penyakit Aneh
19
Ch. 19 Kenapa tidak ada?!
20
Ch. 20 Kebahagiaan Terbesar
21
Ch. 21 Pemuda yang dikepung Siluman
22
Ch. 22 Menuju Kota Petir Kembar
23
Ch. 23 Istana
24
Ch. 24 Semangat memotong
25
Ch. 25 Tubuh Khusus Putri Kedua
26
Ch. 26 Koki Super?
27
Ch. 27 Gadis yang cantik
28
Ch. 28 Aku terlalu muda untukmu
29
Ch. 29 Kesembuhan Xiao Mengruo
30
Ch. 30 Jalan-jalan malam
31
Ch. 31 Paviliun Tambang Surga
32
Ch. 32 Sebuah perdebatan
33
Ch. 33 Hijau-hijau!
34
Ch. 34 Saudara Shen, Kau?!
35
Ch. 35 Laporan
36
Ch. 36 Gunungan Harta
37
Ch. 37 Kembali Ke Paviliun
38
Ch. 38 Pemuda Sombong
39
Ch. 39 Pertarungan Singkat
40
Ch. 40 Jiwa Roh
41
Ch. 41 Pilar Cahaya
42
Ch. 42 Kondisi Kota Petir Kembar
43
Ch. 43 Calon Jenius?
44
Ch. 44 Bodoh!Bodoh!Bodoh!
45
Ch. 45 Ketenangan
46
Ch. 46 Pelelangan Dimulai
47
Ch. 47 Apa kau ingin berbagi?
48
Ch. 48 Akhir Sesi Pertama Lelang
49
Ch. 49 Peta Gerbang Dimensi
50
Ch. 50 Anjing Neraka
51
Ch. 51 Pil Penentang Langit
52
Ch. 52 Dia Keliru?
53
Ch. 53 Akhir Sesi Kedua Lelang
54
Ch. 54 Pertukaran Barang
55
Ch. 55 Delapan Orang
56
Ch. 56 Melawan Iblis
57
Ch. 57 Dua hari setelah lelang
58
Ch. 58 Serangan Bandit
59
Ch. 59 Rumor
60
Ch. 60 Pria Pemancing
61
Ch. 61 Cacing Berbulu
62
Ch. 62 Dinding Gua
63
Ch. 63 Elang Putih
64
Ch. 64 Melanjutkan Perjalanan
65
Ch. 65 Tiba di kota
66
Ch. 66 Ruo Qingtian
67
67. Di bawah langit
68
68. Menjadi Kakak
69
69. Masalah
70
70. Gadis bersurai merah
71
71. Pertarungan di atas kota
72
72. Katak di dalam sumur
73
73. Pengemis
74
74. Ular dan Serigala
75
75. Latihan Pertama
76
Pengumuman dikit...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!