Dirumah sakit Telaksi, Risa duduk di kursi halaman rumah sakit Telaksi bersama Reni.
"Risa , gimana rasanya bekerja sama dengan Adit tadi."? tanya Reni sambil mengisap minuman nya.
"rasanya, setelah bekerja sama dengan Adit aku jadi gak terlalu khawatir menangani pasien" jawab Risa sambil menatap Reni.
"iya, dia itu dulu nya sama kaya kamu keahlian nya sebelum pindah ke Amerika, hingga sekarang masih sama keahlian di bidang bedah saraf" ucap Reni.
"ngomong-ngomong , kenapa dia pindah ke Amerika dulu"? tanya Risa.
"gak tahu, itu perintah dari direktur ayah nya makanya dia pindah, hingga sekarang dia diminta kembali kesini setelah 2 tahun kepergian nya." ucap Reni.
"ohhh. begitu" ucap Risa.
Hingga tak jauh dari tempat kursi Risa dan Reni datanglah Adit dan repan yang berjalan mendatangi Risa dan Reni yang sedang duduk santai.
"enak sekali , bisa santay disini" ucap repan sambil tersenyum menatap Risa dan Reni.
"iya, habisnya gak ada yang di urus." ucap Reni.
"Risa , ayo kita berdua memeriksa pasien istri pak Azam di bangsal." ajak Adit.
"Baiklah. " ucap Risa lansung berdiri dari tempat duduknya.
"ikut dong. " ucap Reni.
"hey. gak usah ikut kita berdua harus memeriksakan pasien yang di operasi kemarin" ucap repan dengan tegas.
"iya-iya ,deh" ucap Reni.
"kami berdua, pergi dulu" ucap Risa.
"nanti lagi kita, bertemu" ucap Adit.
"baiklah, " ucap repan.
Adit dan Risa pun pergi meninggalkan repan dan Reni. keduanya terus berjalan masuk ke rumah sakit menuju ruangan bangsal dimana pasien di rawat, dan di jaga oleh beberapa perawat. sampainya di bangsal terlihat lah pasien yang masih menggunakan selang inpus nya di tambah beberapa alat medis lainnya. di samping pasien sudah ada suami dan anak nya yang duduk menunggu istri nya itu. Adit pun memeriksa pasien itu . dengan menanyakan Pasien dengan beberapa pertanyaan.
"ibu , jika ibu bisa mendengar suara saya" Tolong anggukan kepala. pasien itu pun mengangguk kepala nya dengan pelan-pelan.
"baiklah, tolong ikuti kemana tangan saya bergerak" perintah Adit kepada pasien nya sambil menggerakkan tangan nya ke kiri dan ke kanan. dengan segera pasien itu mengikuti arah tangan Adit.
"Bagus lah, nampak nya kondisi pasien setelah operasi itu , Sudah berjalan dengan lancar."ucap Adit.
"iya. sepertinya begitu." ucap Risa.
"Nava, kesini..." perintah Adit kepada perawat Nava. dengan segera perawat nava menghampiri Adit.
"iya. ada apa dokter Adit"? tanya perawat Nava.
"tolong ganti, selang inpus nya ini. ! dan berikan lagi Pasien obat nya" ! perintah Adit.
"Baiklah dokter, " ucap perawat Nava langsung segera melakukan tugasnya.
"jika pasien sudah, membaik segera lapor kepada kami" ucap Risa kepada perawat Nava.
"iya. pasti dok" ucap perawat Nava sambil memasang selang inpus baru.
"terima kasih dokter, berkat kerja sama dokter, istri saya selamat" ucap pak Azam.
"tidak apa-apa, ini sudah tugas kami sebagai dokter" ucap Adit.
"iya. bapak jangan khawatir lagi yah" ucap Risa.
"iya. terima kasih banyak dokter" ucap pak Azam.
Risa dan Adit pun pergi berjalan meninggalkan, ruangan bangsal itu.
keduanya pergi masuk keruangan menemui dokter lainnya. dengan senang dokter yang ada diruangan itu melihat kedatangan adit dan Risa.
"wah, adit apa kabar kamu"? tanya dokter Riko
"baik,kok kalian semua gimana kabar nya"? tanya Adit .
"kami baik-baik saja, tapi setelah mendengar kedatangan kamu, kami jadi tambah semangat" ucap dokter Riko.
"iya. benar banget dit" ucap dokter Manda.
Sementara Risa hanya diam, berdiri di samping Adit, mendengar pembicaraan Adit dengan dokter lainnya.
"aku dengar sekarang kamu kerja sama dengan dokter Risa yah"? tanya dokter Manda.
"iya. ayah aku yang milih" ucap Adit.
"coba sama aku aja" ucap dokter Manda .
"cih, jangan mau dit" ucap dokter Riko sambil tertawa meledak dokter Manda.
"hmmm.. ucap Adit.
"kamu ini harus nya dukung aku sama Adit" ucap dokter Manda sambil tersenyum menatap Adit.
"Adit,itu memang cocok nya sama dokter Risa" ucap dokter Riko.
"sudah jangan, membicarakan hal konyol" ucap Adit.
"iya. kita cuman bekerja sama bukan doang" ucap Risa sambil tersenyum.
"Hmmm... ucap Adit.
"Adit , sudah lama kita tidak ngumpul, gimana kita makan malam bersama nanti malam" ajak dokter Riko.
"boleh, juga ajak semua semua dokter bedah" ucap Adit.
"iya. kamu juga dokter Risa harus ikut" ucap dokter Riko.
"iya , bisa" ucap Risa.
"aku juga ikut," ucap dokter Manda.
"yasudah, kami berdua pergi dulu yah" ucap Adit.
"iya. ditunggu nanti malam" ucap dokter Riko
Adit dan Risa pun pergi meninggalkan ruangan itu. keduanya nya berjalan menuju ruangan kerja nya masing-masing.
Risa pun sampai diruangan nya, saat Risa ingin masuk tiba-tiba Adit memanggil nya , hingga membuat langkah nya terhenti.
"Risa tunggu," ! panggil Adit.
"iya. kenapa"? tanya Risa sambil menoleh ke arah nya.
"nanti malam , aku jemput kamu yah" ucap Adit.
"iya, tapi aku ada mobil ku sendiri untuk pergi gak usah repot-repot" ucap Risa menolak.
"tidak apa-apa, pakai mobil aku saja nanti aku jemput kamu" ucap Adit.
"baiklah, kalo begitu" ucap Risa.
"minta nomor handphone kamu, supaya kamu mengirim alamatnya" ucap Adit. Risa pun memberikan nomor handphone nya kepada Adit.
"terima kasih, aku save yah buat nambah kontak" ucap Adit.
"iya.. ucap Risa.
Risa pun pergi masuk keruangan nya, dan duduk di kursi nya. sementara Adit sudah pergi keruangan nya juga.
Di kursi kerja nya Risa, merasa hati nya sedikit berbunga, setelah mendengar Adit yang akan mengambil nya nanti malam.
"aduh kenapa perasaan ku jadi bahagia gak karuan kaya gini" batin Risa.
bersambung...
tunggu update selanjutnya.
Adit dan Risa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Lux Pras
ditunggu up terbarunya y
2020-12-17
1
Hannah
Jejak sampe sini dulu ya
2020-11-23
1
ARSY ALFAZZA
lanjut 👍
2020-11-18
1