Hasan masih menatap kearah punggung seorang mahasiswi yang baru saja bertabrakan dengan nya.
"Wanita shalihah yang menjaga pandangannya", bergumam sambil menyunggingkan senyumnya.
▪️▪️▪️
"Zahra,, jadi siapa dosen pembimbing kamu?, tanya Salsa sahabat nya.
" Kalo gak salah pak Hasan Maulidi", sambil merapikan bukunya.
" Apa!, Pak Hasan?, dosen muda ganteng itu?", tanya salsa antusias.
"Apaan sih Sa, gak boleh genit gitu dong, jaga pandangan jaga perilaku", tutur Zahra.
"Iya,iya, Bu ustadzah, kagum aja kok sama pak dosen gak punya niatan lain 😁," salsa membela diri.
" Aku cuman ngingetin aja sebagai sahabat mu, kita perempuan harus jaga diri, bermartabat, jaga pandangan." Zahra memeluk sahabatnya itu.
"Assiaap", salsa memberi hormat pada sahabat terbaiknya itu.
"Sebenarnya aku lebih suka dosen pembimbing nya perempuan Sa, lebih enak Konsul nya", sambil memeluk tas ranselnya.
"Yah mo gimana lagi, kita kan gak bisa milih" jawab salsa.
"Tapi syukur Alhamdulillah ternyata pak dosen itu udah nikah katanya, jadi kalo Konsul bisa dengan istri menemaninya disamping",jelas Zahra.
"oh...." mulut salsa membentuk huruf o.
Mereka berjalan ke kantin untuk melepas dahaga sambil sesekali tertawa kecil.
▪️▪️▪️
"Sa, temani aku menghadap sama pak Hasan ya", bujuk ku.
"ok sayang, apa sih yang gak buat sahabat Jannah ku ini",ujar salsa.
Tok.. tok.. tok..
"Assalamu'alaikum pak", Zahra mencoba memberi salam
"Permisi pak, saya Zahra Khumaira mau Konsul", ujar Zahra lagi.
Kret....
Pintu terbuka munculah sosok dosen tampan.
"Wa Alaikum Salam, mari silahkan masuk.kalian berdua yang mau Konsul?" tanya Hasan.
"Tidak pak, saya hanya menemani Zahra saja, dia tidak bisa datang sendiri katanya", jawab Salsha
"oh begitu, mari silahkan duduk", Hasan terpesona melihat wajah Zahra sekilas yang terus saja menunduk.
"Astaghfirullah, bukan nya kamu tadi yang bertabrakan dengan saya di taman", selidik Hasan.
Zahra kaget dan langsung mengangkat wajahnya, pandangan mereka bertemu, Zahra tidak menyangka tadi pagi yang ditabraknya adalah dosen pembimbing skripsi nya.
"maaf pak, sekali lagi maaf, saya tadi kurang hati-hati".
"Iya tidak masalah, lain kali hati-hati ya" balas Hasan.
"Mana proposal nya coba saya lihat"
Zahra menyerahkannya sambil terus menunduk. "ini pak".
Pak Hasan memberi masukan (ini begini begini bla bla bla)
▪️
▪️
▪️
"Akhirnya selesai juga, ternyata pak Hasan ramah ya, masy muda udah jadi dosen,ustadz lagi. Masya Allah, idaman banget",ucap salsa.
Zahra menanggapi nya dengan tersenyum.
"yuk pulang", ajak Zahra pada salsa.
♦️♦️♦️
Dikediaman Hasan
"Assalamu'alaikum"
tok.. tok.. tok..
"Wa Alaikum salam,, suamiku sudah pulang kerja,, sini tas nya", berjalan masuk sambil menggandeng tangan suaminya.
"Mas mau minum apa, teh apa kopi?",tanya Sarah
"kopi aja sayang" sambil rebahan di sofa.
Sarah datang membawa kopi dan camilan. "ini mas".
"capek ya, sibuk banget ya seharian di kampus tadi?".
"Iya, lumayan sibuk, anak anak kan udah mo skripsi. jadi pada Konsul", jelas Hasan.
POV Hasan
*Setelah kepergian Zahra dari ruangannya, entah kenapa wajahnya terus saja lewat di benakku. Tingkahnya, senyumnya, semua begitu menarik perhatian.
"hhh ada apa dengan ku Ya Rabb, Astaghfirullah", sambil mengusap kasar wajahnya.
"Zahra Khumaira, nama yang cantik, sesuai dengan orang nya", gumam Hasan
"Begitu menjaga pandangannya, betapa beruntungnya yang menjadi imamnya kelak", Hasan terus bergumam tidak jelas soal Zahra*.
***Bersambung....
🙏🙏🙏***
Jangan lupa ya like n comment nya.
Terima kasih sudah mampir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Rosida Oci
nyimak 😁
2024-02-20
1
Asmi Mubarokah
ingat ustadz,fitnah terbesar laki-laki adalah wanita.....Hem....
2024-01-05
1
Dessi Ratna Sari
nahloo,...ku tandai kau 😁😁😁
udah mleot aja hati mu tadz🙄
2023-01-28
0