Chp. 1 Akademi Frazel

Brukk... Brukk... Brukk

"Hoi... Bocah Sialan Bangunlah Sampai kapan kau akan tidur!" Suara Gedoran pintu yang begitu keras serta teriakan seorang perempuan membuatku terbangun.

Aku berjalan dengan wajah ngantuk dan langkah lunglai untuk membuka pintu.

"Maaf tawarkan ke orang lain saja aku tidak tertarik dengan produk yang kalian tawar-"

Bukk...

"Ugh..." Sebuah Pukulan Mendarat tepat di perutku setelah membuka pintu yang membuatku terbaring kesakitan.

"Berani juga kau terbangun terlambat pada hari pertamamu di akademi ku" Ucap Perempuan itu dengan emosi yang sedikit tertahan dan terdengar begitu kesal.

"Akhh... Setidaknya bersikap lebih lembut lah sedikit Nenek Tua..."

Bukk...

Kali ini bukan pukulan tapi sebuah tendangan yang dengan cepat melayang ke arahku.

"Nenek Tua... Berani juga kau Bocah sialan... Bersiap-siap lah dalam 5 menit kita akan berangkat ke akademi dan ingat kalau kau telat satu detik saja maka Khekkk" Dia Memperagakan seperti orang yang menyayat lehernya sendiri saat mengucapkan itu.

"Baiklah-baiklah"

"Pakai Ini" Dia Melemparkan sebuah seragam dengan warna biru hitam yang terlihat keren

Aku mengambil seragam yang dia berikan dan bangun kemudian bersiap-siap dengan cepat, setelah mengenakan seragam yang dia berikan aku berniat mengenakan hoodie hitam yang biasanya ku kenakan.

"Kau akan menggunakan itu? Bisa-bisa sebelum sampai di akademi kau sudah di berikan uang receh" Ucapnya dengan nada mengejek.

"Tchh..." Aku membatalkan niatku untuk mengenakan Hoodieku dan langsung beranjak keluar kos-kosanku.

"Kalian bakar Barang-Barang yang ada disini" Saat aku keluar Si Kepala akademi tengah menyuruh beberapa orang yang berpakaian seperti pekerja bangunan.

"Baik Nyonya..." Ucap salah seorang Dari mereka.

"Tunggu-tunggu apa yang kau lakukan? Kenapa kau mau membakar semua barangku"

"Karena kau akan tinggal di akademi dan semuanya akan ditanggung oleh pihak akademi jadi tidak masalah bukan kalau aku membuang semua sampah-sampah yang ada Disini?"

"Ekk...."

"Kenapa? Apa tidak boleh?"

"Terserahmu saja..."

"Bagus... Pergilah" Ucapnya kemudian menyuruh orang-orang tadi.

"Kita Berangkat Sekarang..." Sambungnya kemudian berjalan ke sebuah mobil yang terparkir di depan kos-kosanku lebih tepatnya bekas kos-kosan ku

"Baiklah" Aku masuk ke dalam mobil dan kami mulai menuju ke akademi Frazel.

"Kau akan masuk ke akademi dengan status sebagai murid pindahan" Ucapnya tanpa mengalihkan Fokusnya Dari meyetir sama sekali.

"Aku sudah mengerti itu... dan lagi aku akan berusaha agar tidak mencolok selama berada di akademi nanti"

"Baguslah..." Dia Memberhentikan Mobil didepan sebuah toko kue

"Ada apa.... Apa kau ingin membeli kue?"

"Turunlah..."

"Hmm?"

"Apa yang kau tunggu ayo cepat turun"

"Tapi ada apa...?"

"Sudahlah turun saja..." Ucapnya sekali lagi kemudian aku megikuti perintahnya untuk turun dari mobil.

"Aku sudah mengirimkan lokasi Akademi yang paling Cepat di tempuh dengan jalan kaki setidaknya kau akan sampai dalam setengah jam dan ketika kau sampai langsung pergilah ke ruanganku untuk mengambil kartu siswa mu, aku akan memberitahukan hal ini kepada keamanan sekolah untuk memperbolehkan mu masuk nantinya". Jelasnya dengan panjang lebar yang aku sama sekali tidak mengerti untuk apa dia memberitahuku semua hal itu.

"Tapi untuk apa-"

Zwushhh....

Mobilnya melaju dengan cepat dan meninggalkanku yang masih berdiri diam.

"Tunggu dulu... Jangan-jangan"

• • •

"Haa... Haa... Haa... Haa... Akhirnya sampai juga... Dasar nenek tua sialan atas alasan apa dia meninggalkanku dan memaksaku untuk berjalan kaki ke akademi ini" Ucapku Ketika Sampai Di gerbang masuk ke sebuah tempat yang besarnya melebihi semangat hidupku ini.

"Siapa disana" Teriakan Seorang laki-laki terdengar dan membuatku menoleh ke arahnya.

"Bel Masuk sudah berbunyi dari tadi... Jelaskan alasanmu terlambat datang."

"Tidak aku bukan terlambat... aku adalah murid pindahan yang baru pindah hari ini pak"

"Ohh... Jadi kau siswa pindahan yang dimaksud oleh Bu Naomi yah.."

"Yah.. Benar itu aku"

"Baiklah Silahkan Masuk Bu Naomi Bilang dia akan menunggu mu diruangannya"

"Terima Kasih Pak..."

Aku berjalan masuk ke akademi setelah gerbang otomatis ini dibuka.

"Besar Sekali" Ucapku Dengan kagum.

Aku kembali melanjutkan perjalanan ku masuk ke dalam salah satu gedung yang ada di akademi ini, aku hanya berjalan secara asal karena tidak tahu dimana letak ruangan nenek tua itu berada.

"Aku Tersesat..." Ucapku memberhentikan langkahku di depan sebuah tangga di gedung berlantai 4.

"Ohh... Lihat siapa yang kita dapat disini? Seorang murid yang bolos pelajaran dan berusaha melarikan diri ke Cafetaria Ternyata" Suara Lagi-lagi terdengar tapi Kali Ini adalah sebuah suara perempuan.

Aku menoleh mendapati perempuan dengan Rambut hitam dan Memiliki Warna Mata Biru Tengah Berdiri bersama dengan seorang perempuan lainnya yang memiliki warna rambut sama tapi dengan mata yang berwarna coklat dan keduanya terlihat sama-sama cantik.

Aku menoleh ke belakangku mencoba mencari murid yang dia maksud barusan tapi tidak mendapati orang lain lagi selain diriku.

"Yang Dimaksud nona Silvi adalah kau..." Ucap Perempuan yang satu lagi.

"Aku?" Aku menunjuk ke arah diriku sendiri.

"Memangnya siapa lagi yang ada disini selain murid nakal sepertimu"

"Kau salah paham.... Aku bukan membolos"

"Semua murid yang kudapat juga mengatakan hal yang sama"

"Tapi yang ku katakan memang benar... Aku adalah murid baru di akademi ini dan aku mau pergi ke Ruang kepala akademi tapi aku tersesat"

"Ikat dia Yuna"

"Baik Nona Silvi" Dari Tanah Gedung keluar Sebuah akar tanaman yang menjalar dan langsung mengikat kedua tanganku.

"Tunggu aku tidak berbohong"

"Akademi ini tidak akan menerima siswa pindahan di saat-saat sekarang kecuali disampaikan langsung oleh para Ultimate Aptitude".

"Hmppp... Hahaha" Aku tertawa keras setelah mendengat nama yang dia sebut barusan.

"Apa yang lucu?"

"Apa-apaan nama Chunibyou Seperti itu haha"

"Ohh jadi kau menertawakan nama organisasi yang menjalankan sekolah ini yah itu berarti kau menghinaku juga" Disekitarnya Beberapa cahaya berwarba biru keluar.

"Tunggu aku minta maaf.... Dan lagi aku benar-benar seorang murid pindahan aku bahkan diundang langsung oleh kepala akademi ini"

"Kau sudah menghina Ultimate Aptitude dan bahkan sekarang kau berani menjual nama ibuku untuk bisa melepaskan diri... Kematian adalah hukuman yang terlali ringan untukmu"

"Sial Kalau Begini...matilah" Aku menggunakan Kekuatan yang kumiliki untuk menghancurkan akar tanaman yang mengikatku ini, kemudian aku berlari menjauh dari mereka dengan arag sembarang.

• • •

(Author POV)

"Kenapa dia bisa lepas?"

"Aku tidak tahu nona padahal aku sudah mengikatnya dengan kuat"

"Kalau begitu kita kejar dia...."

"Baik Nona"

• • •

"Haa... Haa... Ini adalah hari pertamaku masuk di akademi ini tapi aku malah seperti seorang atlit Lari... kuharap Aku akan baik-baik saja berada disini"

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Akademi frazel👌

2021-01-26

1

Akaki tsunayoshi

Akaki tsunayoshi

apik thor

2020-11-29

3

™DEWA•[PHOENIX]

™DEWA•[PHOENIX]

Keren Thorr

2020-11-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!