Dinda dan Valeron melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, terlihat dari arah belakang mobil milik Devan dan Farel mengikuti mereka berdua, bukan cuman itu 2 motor di belakang mereka pun mengikuti mobilnya Devan dan juga Farel, mungkin itu motornya milik Leonard dan juga Ares yang mengikuti mereka, Valeron yang sadar sedang di ikuti mereka pun langsung menambah kecepatan mobilnya agar biasa menghindar dari kejaran Galaksi Squad.
"yon, mereka terus ngikutin kita tuh" ucap Dinda yang tadi lagi asik sama novelnya.
"lo liat aja nanti gw" ucap Valeron yang menambah kecepatan mobilnya.
"mereka masih berani ngikutin kita gak tau apa kita itu Black Rose, kalau masalah kejar²an hal kecil, iy gak queen" ucap Valeron
"hahh... lo bener, sekalian aja kita kerjain, di depan sana kita lewat jalan putar balik terus lewat jalan tikus" ucap Dinda
"baik queen" ucap Valeron
mereka pun putar balik arah dan melewati jalan tikus agar Galaksi Squad gak mengejar mereka lagi.
sedangkan Devan dan Farel mereka sedang kesal karna kehilangan jejak Dinda.
"akhhh...sialll....ko bisa kehilangan jejak Dinda sih" ucap Farel yang kesal
"liat aja nanti gw bakal bikin lo jatuh cinta sama gw Dinda, gak bakal ada yang boleh milikin lo selain gw" ucap Farel
"Devan atau Valeron mereka gak bakal bisa milikin lo kecuali gw Dinda, lo udah bikin gw kaya gini, jatuh cinta pada pandangan pertama" ucap Farel, gak lama Devan keluar dari mobilnya dan mengetuk kaca mobil Farel
"woy rel ngapain lo ngikutin gw, dan sekarang gw kehilangan dia gara² lo" ucap Devan yang kesal,
Devan bukan cuman kesal sama Farel tapi ia takut di omelin sama bokap nyokapnya serta kakaknya, karna gak bisa jagain Dinda, dan malah dinda pulang bareng orang lain.
"buknnya lo yang ngikutin gw" ucap Farel santai
"ngapin lo berdua ribut di tengah jalan sih kaya gini sih gak takut apa" ucap Leonard, Farel dan Devan pun melirik kearah Leonard
"maksud lo" ucap Devan dan Farel barengan karan di tempat itu memang cukup sepi hanya mereka ber4 yang berada disitu
"noh polisi tidur" ucap Leonard dengan polosnya sambil menunjuk kearah jalan.
mereka berdua pun langsung melotot kearah Leonard yang lagi terkekeh, sementara Ares ia tengah duduk di atas motornya sambil memakan makanan yang tadi ia beli di pinggir jalan.
"udahlah dari pada lo bertiga ributin hal gak jelas mending kita cari caffe buat makan, gw laper tau gak, ini aja udah hampir abis" ucap Ares yang membuang bekas cemilannya kesembarangan tempat.
"woy pada punya minum gak" ucap Ares yang turun dari motornya.
"huhh...punya temen gini amat, yang satu gk mau ngalah, yang satunya otak udang, satu lagi ngusahin" ucap Farel yang masuk kedalam mobilnya
"woy, Farel siapa yang lo bilang, gk mau ngalah hah" ucap Devan
"ya lo lah van siapa lagi coba, kalau lo ngalah dan gak dekatin dinda gk bakal kaya gini tau gak, sekarang kita di mana coba" ucap Farel
"gw gak bakal biarin lo deketin dinda" ucap Devan
"ogah banget gw punya ade ipar kaya Farel" ucap Devan lirih dan masuk kedalam mobilnya
"lo ngomong apa van" ucap Farel yang setelah berteriak
"ngapin lo teriak² rel, emng ini di tengah hutan apa ini" ucap Leonard
"Woy ini di tengah jalan bukan di tengah hutan, udalah kita cabut ngapain lama disini" ucap Ares.
mereka pun melajukan kendaraannya dan berhenti di sebuah caffe, sementara Dinda dan Valeron melajukan melajukan mobilnya dan berhenti di sebuah dealer, setelah dari dealer mereka pergi ke caffe untuk makan siang.
"queen lo beli motor 2 sekaligus buat apa" ucap Valeron, yaps Dinda membeli 2 motor sport yang satunya di kirim ke mansion keluarganya dan yang satunya lagi di kirim ke apartement miliknya.
"yang satu buat gw ikut balapan, dan yang satunya lagi buat gw kesekolah, kalau gw ikut balapan pake motor yang sama bisa gw di omelin 7 hari 7 malam" ucap Dinda
"berarti orang tua lo gak tau donk keseharian lo waktu di Amerika" ucap Valeron
"ya gklah, kita kan ikut balapan sering pake topeng jadi mereka mana tau kalau putri kesayangannya itu seorang laddy bikes queen Black Rose" ucap Dinda
"hahahh....lo benar din, secarakan gak ada yang tau kalau kita Black Rose sang penakluk dunia balapan" ucap Valeron sambil tertawa
"lo benar hahh" ucap Dinda
mereka pun melajutkan makannya sesekali mereka becanda, sambil melepas rasa kangen yaps mereka udah hampir 1 tahun gak ketemu, mereka berdua memang sahabat dekat.
__________________~•~_________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments