SSK-3

#Suamiku_Senior_Killer (Season 2 SGD)

#SSK_03

Calon HOT CEO Vs Sekretaris

.

Mario POV

Acara berjalan lancar dan semua tamu menikmati jamuan makan di pesta. Tak terkecuali juga gadis yang menatapku sejak tadi. Masih tersirat kekesalan di wajah cantiknya.

“Kamu jelek kalau cemberut,” ejekku membuat dia mendengkus. Matanya mendelik sebal.

“Kapan pestanya berakhir? Aku tidak sabar membuatmu mengerti kekesalanku, Kak,” rengutnya, lalu bibir mungilnya meneguk minumannya.

“Jam 10 malam, nikmati acaranya.” Dia menyilangkan kakinya.

Fisik Salsa semakin berubah. Dia yang terlihat seperti remaja labil bermake up polos kini seperti wanita dewasa, hal yang pernah hampir kusia-siakan dalam hidupku.

Kami menunggu acara sampai selesai, berbeda dnegan kedua sahabat Salsa, mereka pamit lebih dulu. Tidak mungkin aku pergi juga karena termasuk panitia acara.

“Ngantuk,” rengek Salsa menarik tanganku seperti anak kecil.

“Sabar, Sa. Sedikit lagi,” bujukku mengusap kepalanya.

Akhirnya puncak acara telah selesai, aku pamit kepada semua panitia. Lalu, membawa Salsa pergi dari sini.

“Kita menginap di hotel saja, ya,” ujarnya dengan kelopak mata menggantung.

“Iya, kamu perbaiki jalan kamu, Sa. Nanti jatuh,” tegurku melihatnya berjalan linglung.

***

Salsa POV

Hihihi, sebenarnya bakatku sudah semakin terlihat sejak mengenal Kak Mario luar dalam. Materi yang sejak bangku SMA kini berguna untukku karena teorinya sudah berada di luar dalam kepalaku juga.

Dia perlu diberikan perhitungan membuatku cemburu dan kesal selama pesta berlangsung. Kekesalanku bertambah saat melihat malam ini dia sangat tampan. Oh, good, dia benar-benar mirip pria asing yang punay tubuh atlit. Mana penampilannya seperti CEO.

Sekarang fantasiku berubah mendadak karena melihat Hot Daddy. Namun, tetap buyar karena hidup memang tak pernah seindah novel. Meski dia mengatakan punya perusahaan, tetapi nasibku tidak sama dengan pemeran dalam novel yang bisa ke restoran mewah kapan saja, punya kartu golden cart dan juga punya pesawat pribadi, hell no!

Meski begitu, aku tetap bersyukur karena kehidupan kami cukup mewah. Tidak pernah kekurangan dan itu sudah cukup untukku.

“Kak Mario,” lirihku serak menahannya saat dia menyelimutiku.

Dia sudah membuka jasnya dan menggulung lengan kemejanya setenagh lengah. Dalam hati aku mulai menjerit-jerit kesenangan. Dia menyipitkan mata melihatku.

“Kamu tadi bilang mau tidur,” ujarnya menatapku curiga. Aku menyengir.

“Ck, kamu mau apa?” tanyanya galak. Dasar Hot Daddy sok galak urusan begini padahal kalau sudah jalan juga suka.

Brak!

Aku menariknya hingga jatuh di atasku. Sintak aku meringis karena sakit, sialan! Kenapa di novel-novel justru romantis tetapi ini malah menyakiti tubuhku.

“Aw, minggir cepat! Berat tahu! Sialan sekali novel-novel itu. Harusnya dia mengatakan kalau berat!” teriakku mencoba menyingkirkan Kak Mario.

Dia menyeringai membuatku meneguk ludahku. Bukan bangkit dia melah menahan kedua tanganku.

“Ka—Kak Mario, mau apa?” Gugup tentunya.

“Melakukan seperti di novel.”

Aku memejamkan mata dan dia tidak mengizinkanku istirahat. Kapok baca novel romansa adult kalau begini jadinya. Besok, aku yakin pasti tubuhku remuk sekali. Niatnya aku yang mau liar, tahu-tahu dia lebih liar.

***

Jam berapa sekarang? Mataku masih silau memandang sekitarku. Lalu, meraih gawaiku dan ternyata jam 10 pagi.

“Enghh! Waduh, badanku remuk semua!” keluhku memijat lenganku.

Kak Mario ke mana, ya? Kok, kamar sepi. Apakah aku akan seperti cerita dalam novel dicuri Hot Daddy ke hotel dan bangun-bangun dalam keadaan tidak memakai busan.

Well, itu tidak mungkin karena dia suamiku sendiri. Ck, otakku tolong kamu harus fokus agar tidak menghubungkan adegan dalam novel. Aku bermonolog pada diriku sendiri.

“Sa, kamu mandi dulu, terus kita makan.”

Hot Daddy kagetin saja tiba-tiba dia nongol. “Remuk badanku, bukan hatiku. Kak Mario tega banget, sih. Gak bisa jalan mendadak, ini,” keluhku seraya bangun dan mengeratkan selimutku.

“Kamu juga yang menginap di hotel,” ujarnya cuek.

“Iya ... iya ... tapi, bantuin ke kamar mandi, dong. Enggak bisa jalan,” rengekku karena kaki dan pahaku terasa kram.

Kak Mario langsung mengendongku ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat. Aku butuh berendam agar otot-ototku rilex kembali.

***

Kami ceking out setelah selesai makan. Hari ini aku tidak ke kampus karena sudah telat. Ini juga kata Kak Mario tidak mengizinkanku ikut karena pasti aku melewatkan satu mata kuliahku.

Mau bagaimana lagi, dong. Jangan salahkan aku, bagi wanita yang masih baru melepas masa remajanya pasti mengingkan pesta di tengah kuis-kus yang menguras otak.

“Kak Mario kalau selesai kuliah, mau kerja jadi guru lagi, gak?” tanyaku.

Paling tidak menyangka dia mau kuliah kembali saat aku menganggur satu tahun. Menurutku, dia kuliah karena mau mengawasiku. Mungkin dia masih khawatir soal kondisiku akibat depresi berat yang aku alami.

Sedikit cerita, aku pun khawatir dengan kondisiku. Paling tidak mau bertemu dengan pria itu lagi, walau sekarang dia mendekang di penjara karena perbuatannya. Namun, bagaimana jika dia keluar?

“Enggak mau jadi guru lagi, Sa. Aku mau membuka cabang perusahaan di sini.”

“Kapan perusahaannya ada di Bandung, Kak?” tanyaku memperbaiki posisi dudukku di dalam mobil.

“Sekarang dalam proses, kenapa?” Ih, masih tanya kenapa? Fantasiku mulai berkelana ke mana-mana. Jadi, Hot Daddy bener bakalan jadi CEO. Pasti dia bakal jadi Hot CEO.

“Aku ‘kan jurusan Admistrasi Perkantoran, boleh, dong, aku jadi sekretaris Kak Mario,” ujarku mengeluarkan ideku.

Dia mengentuk-ngetik stir mobilnya. Melirikku sejenak dan fokus kembali menatap jalanan. “Kalau nilai kamu memungkinkan, kamu bisa jadi sekretarisku,” ujarnya.

“Pokoknya harus jadi sekretaris Kak Mario. Kan enak bisa kerja sambil pacaran,” godaku mulai membayangkan yang iya-iya.

Rasa panas mulai menjalar di wajahku. Enggak sabar jadi sarjana terus melamar kerja di kantor suamiku. Aman juga buat hindari scandal antara sekretaris dan CEOnya.

“Semoga saja aku fokus bekerja,” gumam Kak Mario masih bisa kudengar.

“Hihihi.” Aku cekikan dalam hati.

***

Bersambung ....

Note : Season 2 lanjutan dari CB SGD.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!