"Ada apa tuan"
Ketus Delia didepan Atmajaya yang sedang duduk menikmati secangkir kopi dicafe tersebut.
"Duduk dulu nak,aku sudah memesan minuman untukmu,ini kesukaanmu kan?"
Atmajaya menyodorkan gelas berisi jus alpukat.
"Dari mana tuan tau?"
"Dulu waktu kamu kecil sekitar umur 2tahunan ibumu sering membuatkan itu untukmu,betulkan?"
Delia merasa aneh,darimana Atmajaya mengetahuinya.
"Hem,oke aku tidak suka basa-basi,bagaimana tuan?apakah anda berubah pikiran untuk memberi waktu lebih lama lagi untuk kami?"
Delia mencoba to the point.
"Saya suka sikapmu,saya hanya ingin menawarkan tawaran yang yaaa...bisa dibilang bisa jadi solusi."
Atmajaya tersenyum dengan penuh makna.
Sedang Delia mengeruykan kedua alisnya,berfikir apa sebenarnya maksud lawan bicaranya itu.
"Maksud anda?"
"Pernikahan"
"Apa!!saya tidak mau menikahi anda yang sudah tua,saya bukan wanita murahan yang aaaghhhh...sulit dibayangkan..tidak tuan..sa-sa-saya menolak!!"
"Tunggu dulu,bukan denganku,,tapi dengan anakku"
"Hah?apa ada cara lain?kita tidak saling kenal,dan pernikahan itu bukanlah permainan,aku tidak bisa menggadaikan pernikahanku tuan"
"Oke,pilihannya hanya ada 2...kamu menikah dengan anakku atau ..."
"Atau apa tuan"
Delia berharap pilihan kedua itu lebih baik.
"Atau Ayahmu mengakui semua perbuatannya dan mendekam dipenjara"
Seketika kepala Delia pening,isi kepalanya seperti berat. Dadanya sesak dan sekujur tubuhnya dingin.
"Ya Allah..."batin Delia.
"Ta ta tapi.." suara Delia bergetar,dia tidak bisa bayangkan bagaimana masa depannya jika harus menikah dengan anak Atmajaya yang jelas-jelas sudah menfitnah dan memeras Ayahnya.
Disisi lain,dia tak sampai hati membiarkan ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan harus berada dipenjara.
"Tapi apa! Saya kasih waktu 1 minggu untuk menjawab,dan kalau tak ada jawaban maka minggu berikutnya aku pastikan ayahmu mendekam dipenjara.
Selama ini aku masih mentolelir sejak kematian istriku,aku tidak langsung memenjarakan ayahmu,karna aku ingin menghukum ayahmu dengan tanganku sendiri..penjara saja mungkin itu masih terlalu enak untuk ayahmu"
"Saya mohon anda berhenti menghina ayahku!!ayahku adalah ayah terbaik!Saya permisi!!!!"
Delia mengambil tas yang ada dimeja dengan kasar dan pergi meninggalkan Atmajaya dengan kesal.
Delia tidak langsung pulang kerumah,dia memutuskan untuk menenangkan diri dulu agar ayahnya tidak mencurigai perubahan ekspresinya.
Delia memilih untuk mengadu pada Yang Kuasa,dia berhenti disebuah masjid,sekalian sholat magrib.
***
"Del,,sudah 3 hari ini bibi lihat kamu murung terus,apa ada masalah dikantor?td Fani telpon ke rumah,katanya kamu sudah 2 hari gak masuk kerja.Ponselmu juga sulit dihubungi,apa kalian bertengkar?"
Bibi Mira mendekati Delia yang Sedang duduk malas ditepi jendela kamarnya.
"Ga bi,aku cuma lelah,aku sedang ingin sendiri bi.."
Delia terus menatap kearah luar jendela dengan kosong.
"Del,sebelum ibumu meninggal,dia berpesan pada bibi,,aku harus menjaga mu seperti anak sendiri,bibi mau kamu bisa berbagi dengan bibi,bibi siap menjadi sahabatmu,bibi siap mendengar keluh kesahmu,bibi sangat menyayangimu nak..jangan simpan sendiri."
"Bi,,bibi pasti tau siapa itu Atmajaya?"
"Iya bibi tau,dia sahabat ayah mu sewaktu SMA sampai kuliyah"
"Sebenarnya apa yang selama ini terjadi bi?aku bukan anak-anak lagi kan bi?aku mau semua jelas."
Bibi Mira hanya tertunduk menarik nafas panjang.
"bi,aku mohon...ceritakan semua padaku,aku juga tidak mungkin kan menanyakan pada ayah saat ini bii??"
"Baik lah,,jadi ayahmu dan Atmajaya berteman cukup lama.
Mereka mencintai wanita yang sama,yaitu Lidia.
Awalnya Ayahmu berpacaran dengannya cukup lama selama 4th
Saat berniat melamar ternyata sudah keduluan oleh Atmajaya.
Lidia lebih memilih Atmajaya karna dia berasal dari keluarga terpandang,dia orang terkaya di kota ini.
Akhirnya Ayahmu menaruh dendam pada mereka.
Dengan tekad yang kuat,ayahmu mendirikan perusahaan dengan tujuan ingin menyaingi perusahaan milik Atmajaya.
Perusahaan ayahmu berkembang cukup pesat hingga keluar kota.
Ditengah perjalanan,ayahmu mampu melupakan Lidia dan menikah dengan Alya ibumu.
Lambat laun,hubungan Ayah dan Atmajaya kembali membaik.
Mereka mengembangkan bisnisnya bersama.
Atmajaya adalah penyumbang saham terbesar di perusahaan ayahmu.
Entah bagaimana,bibipun tak paham,sampai akhirnya ayahmu difitnah masih menyimpan rasa dengan Lidia,karna Lidia sering menolak ayahmu jadi ayahmu kesal dan akhirnya membunuh Lidia saat ada jamuan malam divilla,ayahmu dituduh penyebab jatuhnya Lidia dari balkon.
Akhirnya Atmajaya murka,karna saat itu dia sedang mengandung anak ke duanya,yang sudah lama dinanti.Yang kata dokter berjenis kelamin perempuan dan 3 bulan lagi lahir.
Semua aset ditarik,semua saham ditarik,dan bersamaan dengan itu,banyak clien yang membatalkan kontrak.
Ayahmu mengalami kerugian banyak.
Diketahui pabrik-pabrik milik ayahmu yang ada diluar kota juga dibakar oleh orang suruhan Atmajaya.
Tapi ibumu menyarankan untuk jangan membawa Atmajaya kejalur hukum karna itu akan membuat semua semakin sulit.
Akhirnya Ayahmu menjual semua aset untuk membayar karyawan.Itupun masih kurang..1.5M..karna ada beberapa karyawan yang meninggal saat pabrik terbakar jadi ayahmu harus menanggung semua santunan untuk keluarganya.
Akhirnya Atmajaya menjerat ayahmu dengan menawarkan pinjaman.
Terpaksa ayahmu menerimanya,karna kondisinya benar-benar genting.
Ayahmu pikir,Atmajaya sudah memahami kesalahpahaman mereka.
Nyatanya itu jebakan,agar ayahmu semakin menderita dan tidak bisa berkutik dalam jeratanya.
Atmajaya mengambil alih harta benda ayahmu yang tersisa,dia terus menertawakan Ayahmu ketika melihat ayahmu merasa kesusahan untuk mencicil hutang-hutangnya.
Ayah ibumu tetap sabar menghadapi keadaan saat itu,
Ayahmu dihina olehnya,ayahmu seperti tak memiliki harga diri dihadapannya.
Begitulah cara Atmajaya menghukum ayahmu.
Sampai sekarang,ayahmu dicap sebagai pembunuh Lidia."
"Kejam sekali mereka bi?sebenarnya siapa yang membunuh bu Lidia bi?bukan ayah kan bi?Ayah hanya difitnah kan bi?"
"Bibi percaya pada ayahmu,tapi kami tidak cukup bukti untuk menyangkal fitnahan itu,karna ada 2 saksi disana memberi kesaksian yang sama,bahwa ayahmu sengaja mendorong bu Lidia dari balkon."
Delia menangis menjadi-jadi dipangkuan bibinya.
"Bi,,sekarang mereka ingin menjeratku bi.."
"Apa maksudmu nak?"
"Kemarin Atmajaya menemuiku,dan mengatakan padaku jika hutang ayah ingin lunas maka aku harus menikah dengan anaknya dan ayah tidak akan dipenjara"
Delia menceritakan pertemuanya dengan Atmajaya.
"Apa!!Bibi tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau kamu menikah dengan anaknya. Setahu bibi anaknya itu sangat dingin dan kaku,bagaiman kalau mereka memperlakukanmu dengan tidak manusiawi Del..apa tidak ada solusi lain."
"Tapi aku juga tidak bisa membiarkan ayah terus-terusan menderita karnanya.Setiap hari Atmajaya meneror ayah bi...Aku tidak bisa tenang kalau ayah dipenjara,aku yakin kalau ayah bukan pembunuh bu Lidia.Aku yakin itu bi..."
"Bibi juga tau itu Del..tapi..ayahmu juga pasti tidak akan mengijinkannya,ayahmu tidak akan rela kamu menderita hidup dengan mereka."
"Aku tidak ada pilihan lain bi,,aku mau menikahi anak Atmajaya,aku ingin bibi membantuku membicarakan ini dengan ayah."
Bibi Mira dan Delia saling berpelukan,air mata mereka terus mengalir deras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Sadiah
Sabar adelia gpp nikah aja sekalian kamu cari bukti kalau bukan ayah kamu yg bunuh bu Lidia..
2023-07-14
1
Yeyen Dhevan
kasian yg sabar ya
2021-11-22
0
QQ
Apa ngga ada CCTV nya ya???
2021-11-21
0