Dark Overload

Dark Overload

Chapter 1

Beberapa orang berpendapat jika pertemuan pertama kepada seseorang yang berkesan merupakan cinta pertama.

Opini ini lama-lama menjadi sebuah teori, yang menyatakan jika kemampuan manusia pada pertemuan pertama. Kemudian menimbulkan sensasi seperti sesuatu yang sulit di jelaskan, sulit dihindari, dan sulit di pahami adalah adaptasi seseorang dalam menimang ketertarikan.

Seseorang yang baru pertama kalinya menghakimi rasa kertarikan itulah yang di sebut dengan cinta pertama. Percaya atau tidak, tanpa di sadar, kita adalah mahluk hidup yang di ciptakan sebagai dasar permulaan dunia.

"Persetan!"

Shuutt...

Tanpa peduli, aku langsung membuang koran harian yang ku pungut di halte bus yang di tinggalkan oleh pemiliknya 2 menit yang lalu.

"Memangnya tidak ada artikel lain yang di muat di halaman depan selain tentang percintaan!!"

Tiada alasan khusus kenapa aku meruntuk surat kabar yang di terbitkan suka-suka oleh pembuat koran.

Lagi pula satu-satunya alasanku tak menerima artikel itu di terbitkan di halaman depan karena aku buta pemahaman. Masalah percintaan bukanlah masalahku.

Seperti biasa, keseharianku hari ini adalah menunggu bus di halte pemberhentian. Namun entah mengapa perasaanku hari ini begitu tak nyaman bahkan sampai pada tingkat anxiety ( perasaan yang tidak nyaman saat mengalami ketegangan sehingga mengakibatkan mual-mual), mungkin karena lembab atau hal lainnya.

Ckiittt...

Bus pun berhenti, aku bergegas naik dan langsung mencari tempat duduk.

Namun saat itu kondisi bus dalam keadaan penuh, hanya tersisa satu tempat duduk di kursi berjejer paling belakang yang memuat sekitar 6 orang.

Seperti yang ku harapkan suasana di pagi hari selalu senyap, hal ini berbanding terbalik dengan suasana sibuk pada jam pulang.

Aku berjalan berlahan dan memegang tertatih untuk menjaga keseimbangan agar tak jatuh karena bus nya sudah mulai melaju. Kursi kosong tersebut berada disebelah wanita tua cuek yang memegang tas gandeng dengan erat seperti mawas diri jika semua orang ingin mencuri tas miliknya lantaran dia wanita tua renta.

Lalu di sebelah kanan nya terdapat seorang lelaki muda berpakaian serba hitam, dia menutup seluruh kepalanya dengan hoodie sambil membaca buku hitam yang terlihat usang dan tua, mirip kitab lama yang sudah beberapa kali mengalami perpindahan jaman. Lalu samar-samar tubuhnya berbau seperti daun kering yang entah mengapa langsung mengingatkanku kepada bau hutan yang gelap dan lembab.

Tempat duduk kosong itu berada di antara mereka. Dan sepertinya, alasan mereka sengaja membuat ruang di tengah-tengah situ untuk membelah rasa canggung.

Aku mengambil kursi kosong itu dan duduk di sana.

Laki-laki ini mempunyai tinggi badan yang melampau rata-rata tinggi badan lelaki di negara ini, di tambah lagi penampilannya yang serba hitam membuatnya semangkin mencurigakan.

Karena canggung, aku malah duduk mendesak ke arah nenek tua tadi.

Tapi lama kelamaan karena terdesak oleh ku, nenek itu merasa kalau aku mengganggunya dan sesekali sengaja mendorongku ke arah lelaki tersebut.

"Nak, bisakah kau bergeser sedikit, bukannya kursi mu masih luas!" Nenek itu angkat bicara dengan pandangan risih sambil membetulkan posisi duduknya.

"Maaf nyonya!" Jawabku dan terpaksa mengeser tempat dudukku.

Saat lenganku dan laki-laki tadi bersentuhan untuk pertama kalinya. Lagi-lagi aku merasakan perasaan yang tak nyaman.

Mungkin aku mabuk perjalanan, tapi mustahil, bukannya setiap hari aku menaiki bus. Atau mungkin ada yang salah dengan sarapan yang aku makan.

Saat pikiran ku terus berkecamuk memikirkan kondisi tubuhku. Tiba-tiba bus berhenti secara mendadak dalam kecepatan tinggi, sehingga semua orang yang ada di dalam tersentak ke depan dalam durasi kejutan yang singkat.

Ternyata seseorang menyebrang dengan sembarangan, sehingga pengemudi bus berhenti secara mendadak dan membuat para penumpangnya dalam bahaya.

"Maaf semuanya, apa kalian baik-baik saja!?" Pengemudi bus memastikan keadaan penumpangnya.

Semua orang di dalam bus riuh rendah mengonfirmasi keadaan mereka.

Namun tanpa sadar, aku malah memegangi lengan lelaki yang ada di sampingku dan anehnya dia seperti mengetahui hal ini akan terjadi.

Kini dia sudah dulu menyodorkan lengannya didepanku sesaat sebelum kejadian itu berlangsung.

"Te-terima kasih!" Ucap ku dengan canggung melepaskan peganganku dari lengannya.

Dia tak membalas perkataanku, dan terang-terangan mengacuhkan ku sambil menyibak buku usangnya.

Benar-benar misterius. Sifat mengacuhkan orang lain secara terang-terangan merupakan sebuah daya tarik yang tak bisa terbantahkan, pesona seperti itu pasti membuat siapa saja merasa tertantang untuk mengetahui selak-beluk yang ada di baliknya.

Perlahan-lahan aku memberanikan diri melirik ke arah nya dan tetap mempertahankan maner ku sebagai seorang siswi menengah pertama.

Di balik hoodie itu, bagaimana rupanya, aku sama sekali tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Di tambah buku tua yang menghalangi pandanganku, hal itu semakin membuatku penasaran dan tergerak untuk mengambil sudut yang pas untuk melihat wajahnya.

Tiba-tiba saja aku merasakan kalau anxiety ku menjadi-jadi dan mengaduk-ngaduk seisi perutku, yang bisa membuatku seperti ini adalah perasaan tegang dan terdesak yang sangat kuat. Sebelumnya aku belum pernah mengalami hal seperti ini.

"Uggghh, aku kenapa sih!" Keluh ku sambil memegangi perutku yang seperti di kocok.

Di tengah kondisi ku yang kurang kondusif, tiba-tiba lelaki itu sontak menghentikan aktifitas membacanya. Dia merubah posisi tubuhnya menghadap ke arahku, mendekap buku usang itu di dadanya lalu membuka hoodie yang menyerubungi kepalanya. Tanpa di duga dia membalas tatapanku yang susah payah aku sembunyikan agar tak ketahuan.

Lalu kemudian.

DEG..

Pandangan kami beradu.

Syuuuuhhh....

Angin dari luar berhembus menerpa wajah kami berdua seperti berada di tengah-tengah lautan. Dalam waktu beberapa detik dalam pandangan pertama itu, aku langsung terhipnotis oleh visual nya.

Aku tak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari hamparan bintang-bintang yang memenuhi langit malam di musim panas.

Aku juga tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari suasana padang sabana yang menguning.

Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bersinar di bandingkan pantulan sinar matahari di atas permukaan laut.

Keindahan dunia ini adalah refleksi mata yang hanya bisa kita bayangkan berdasarkan pengalaman menakjubkan lainnya. Tapi untuk kali ini saja, aku tak setuju dengan pendapat itu, aku tak pernah membayangkan kalau keindahan menakjubkan bisa ter-refleksi pada satu visual manusia.

Lelaki yang di hadapan ku seolah menyalahi hukum alam. Seolah pergerakan dunia akan berhenti saat menatapnya.

Visualnya tak bisa melukiskan keindahan yang sebanding dengan pamandangan indah di seluruh jagat raya. Seolah dia adalah karakter Fantasi yang keluar dari buku cerita sebagai sesosok pria paling tampan di alam semesta, cermin ajaib pun akan mengatakan berkali-kali nama lelaki ini jika di tanyai terus menerus, Siapa pemuda paling tampan di muka bumi ini?

Rambutnya ikal bergelombang dengan potongan sebahu, hitam rambutnya berwarna hitam pekat, saat terkena pantulan cahaya matahari seperti kilauan batu zhamrud yang baru di asah.

Kulitnya putih bersih bersinar seperti telur rebus yang baru di kupas. Alis nya tebal dengan garis hitam yang tegas, Bulu matanya panjang dan lentik, tulang pipinya menonjol membentuk V line, rahangnya kokoh dan tegap, hidungnya mancung, bibirnya berwarna merah muda dengan kumis tipis nakal di sekitarnya.

Dan yang paling menakjubkan adalah mata nya. Saat aku memperhatikan nya dengan seksama, iris matanya mirip pemandangan senja di sore hari yang berwarna jingga terang dengan pola gelombang laut yang memecah di pinggir pantai, dan warna pupilnya istimewa seperti warna batu shapire merah yang menyala-nyala.

Aku tak bisa berkata-kata, seolah semua keindahan di dunia ini adalah dirinya. Seolah dia mengambil wujud keindahan yang tak pernah terbantahkan oleh dunia.

Akan tetapi rasa kekagumanku hanya berlangsung sesaat, sampai aku menyadari kalau dia melihatku dengan pandangan dingin nyaris tak ada ekspresi. Seakan pandangannya membekukan seisi ruangan bus itu.

Warna mata jingganya yang indah seolah mengisyaratkan sesuatu yang begitu dalam, di mana ada rasa sakit, kesengsaraan, dan juga perjalanan panjang penuh derita yang tak kan pernah ku bayangkan.

Zeeeppp....

Aku bingung. Tiba-tiba saja di depan ku sudah melaju bus yang tadi aku tumpangi. Aku merasa tubuhku seperti berpindah sendiri seperti hal nya teleportasi yang sering-sering ku jumpai di film-film aksi masa depan.

Dan saat mata ku menelisik jauh ke depan. ku lihat kepalanya yang masih berbalut hodie masih di sana. Dia masih membaca buku.

Saat bus itu benar-benar pergi meninggalkan ku di halte. Untuk pertama kalinya, aku merasakan sesuatu yang benar-benar aneh.

Seperti keluar dari tempat gelap dan dingin, akan tetapi tempat seperti itu malah membuat perasaanku tenang ketimbang berada di tempat terang dengan penuh kehangatan.

Aku berperang dengan diriku sendiri jika pertemuan yang terjadi barusan adalah khayalan. Karena bagaimanapun menjelaskan dengan akal sehat, jenis manusia seperti dia tak ada di dunia ini.

Di depan gerbang sekolah, aku menghentikan langkahku. Dan menyadari jika ada sesuatu di genggaman tanganku.

Saat ku buka, ternyata itu adalah pasir hitam pekat mirip biji timah namun warnanya lebih pekat lagi.

Berselang tak berapa lama sesuatu terjadi dengan pasir itu, dengan berlahan pasir itu seperti terhisap masuk ke dalam pori-pori kulitku. Tak ada rasa panas, terbakar, perih, atau hal lainnya. Telapak tanganku mengeluarkan asap pekat setelah pasir hitam itu masuk menembus kulitku.

Aku panik dengan mengibas-ngibas tanganku ke segala arah. Aku takut jika tanganku terbakar dan melepuh. Namun yang ku bayangkan tak terjadi. melainkan asap itu langsung lenyap, bahkan tak berbekas.

Terpopuler

Comments

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

Ampe balik lagi gua kemari... 🙄
Baca bab baru kaga idep

2023-10-23

0

Rini Antika

Rini Antika

Aku mampir kak, smg berkenan mampir jg ke karyaku yg msh pemula..🙏

2022-07-31

0

Putra Mandala

Putra Mandala

Mulai baca Diq

2021-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!