Supir Pribadi

"Blevin, supir pribadi mu sudah datang, kau harus segera pergi, jangan buat dirinya menunggu." ucap sang kakek pada cucu perempuan satu-satunya itu.

"Be sudah bilang pada kakek bahwa Be bisa mengemudi sendiri." ucap Blevin menjawabi semua perintah kakeknya.

"Tidak! setelah ku melihat mu mabuk semalam, semua kebebasan dirimu kakek tarik." ujar sang kakek.

"Benarkan keputusan ibu mengirim ku ke Amerika hanya akan semakin menyusahkan ku, kakek, pokoknya aku tidak mau berangkat ke kampus!" teriak Blevin.

Saat Blevin ingin berbalik badan dan keluar dari rumah, Audrey sudah berada tepat di belakangnya sehingga Blevin tersungkur dan memeluk Audrey.

"Kau!" teriak Blevin dengan marah tapi Audrey malah membekap mulut Blevin.

"Emmm... em..." Blevin tidak mampu berteriak lagi, dan nada ancaman Audrey mampir di telinganya.

"Akan aku lepaskan tapi, bersikap baiklah terlebih dahulu." ucap Audrey.

Blevin menyetujuinya dan Audrey melepaskan tangannya dari mulut Blevin.

"Siapa kau! beraninya membungkam mulut ku dengan cara seperti itu!?" ujarnya dengan berapi-api

Dan kali ini sang kakek yang menjawab.

"Dia Audrey supir baru mu, dan kabar baiknya dia juga satu universitas dengan mu, mulai sekarang apapun yang kau lakukan Audrey akan melaporkannya pada ku." tukas sang kakek tidak bisa di bantah.

"Menyebalkan!" murka Blevin, sang kakek masuk kedalam rumah dan Blevin dengan kelakuannya yang ajaib menendang tulang kering Audrey.

"Hey!!!" Audrey mengeram kesakitan.

Mereka masuk kedalam mobil mewah milik Blevin.

"Dari mana asal mu?" tanya Blevin pada Audrey.

"Indonesian." jawab Audrey singkat.

"Indonesia? tapi wajah mu Jepang?" koreksi Blevin.

Audrey hanya tersenyum menanggapi nona barunya itu.

"Pukul berapa kau pulang?" tanya Audrey.

"Hanya ada 3 kelas hari ini, mungkin setelah jam satu siang aku sudah pulang." ucap Blevin.

"Baiklah pukul 12 aku sudah keluar dari ruangan, dan aku akan menunggu mu." jelas Audrey.

"Tidak usah, aku akan pergi bersama Joe dan Sam." batah Blevin.

"Tidak nona, kakek menyuruh ku, untuk mengantar mu kembali, tidak ada penolakan dan menurut lah." ucap Audrey.

"Kau! setan!" teriak Blevin.

"Kau bisa bicara bahasa Indonesia nona?" tanya Audrey yang membentaknya dengan umpatan bahasa ibunya.

"Kenapa? kau kaget! aku juga warga negara Indonesia jadi jangan pernah mengejek ku, aku bisa segera tau!" geram Blevin.

"Lalu apa kau bisa bahasa Jepang?" tanya Audrey.

"Aku bisa hafal 20 bahasa jika kau mau tau, iblis sialan!" geram Blevin, lalu Blevin pergi dari mobil dengan wajah marahnya.

Blevin Victoria Clark

Dia pikir dia itu siapa bisa mengatur ku seenaknya? dalam kamus seorang Blevin Victoria Clark, tidak ada yang namanya kata tidak! aku akan mengerjai dirinya, lihat saja permainannya Audrey.

Hello, perkenalkan aku Blevin Victoria Clark, aku anak dari seorang Diego Michiels Clark dan ibu ku bernama Victoria Elisabeth, aku sekarang merupakan mahasiswa semester 4 di salah satu universitas di Amerika.

Hari ini aku sangat kesal bagaimana tidak kakek memberikan supir baru untuk ku, dia sangat menyebalkan. Ibu dan ayah ku sengaja menyekolahkan ku di sini, supaya ibu dan ayah bisa fokus mengurus kembaran ku Bella, Bella sedang sakit jadi butuh banyak perhatian, sementara aku, aku hanyalah si pembuat onar.

Berawal dari di keluarkan nya aku dari sekolah yang membuat ayah malu, dan akhirnya disinilah aku.

Supir baru itu memang sangat menawan, dia tampan, tapi ah... ya... sudahlah aku membenci dirinya.

Kau tau setelah ini bahkan waktu bermain ku akan usai setelah pulang ke rumah.

"Hai... nona Blevin... bagaimana kabar mu? kenapa wajah mu murung seperti itu?" ini Davi dia teman satu perjuangan ku, Davi adalah pria ngondek yang paling mengerti aku, dia tidak pernah menyusahkan atau berkomentar tidak baik pada ku.

"Cukup menyebalkan, kemarin malam aku mabuk di pesta itu dan kau tau pagi ini kakek ku menghadiahkan ku seorang supir pribadi!"Geram ku menyuarakan rasa kesal yang sejak tadi sudah menumpuk.

"Baguslah, berarti kau tidak perlu bersusah payah untuk menyetir." tukas Davi.

"Kau ini, semuanya akan berakhir! shopping, jalan jalan dan ah... semua akan terbatasi." ungkap ku.

"Bersabarlah sayang, kita akan temukan jawabannya nanti, sekarang masuklah ke kelas dan kita belajar." ujar Davi yang terkadang bisa sebijaksana itu.

Aku dengan malas mengikuti langkah Davi dan ya... melalui teori teori yang dosen berikan padaku.

Stelah kelas selesai aku melihat supir itu sudah di depan kelas ku, ah... malas sekali aku mengahadapi manusia satu ini.

"Dia siapa?" tanya Davi yang berada di sebelah ku.

"Dia supir yang di perintahkan kakek untuk mengawasi setiap pergerakan ku."

"Oh... kakek mu sungguh baik, dia mengirimkan Malaikat sebagai supir mu, aku ingin memiliki kakek seperti dirinya."ujar Davi.

Mendengar ucapan Davi aku hanya bisa berdecak kesal, bagaimana bisa Davi berkata begitu.

"Hai... tampan, siapa nama mu?" tanya Davi pada Audrey.

"Call me Audrey... kau siapa?" tanya Audrey.

"Davi, Aku adalah teman dari nona Blevin, kau supir baru nona Blevin bukan?"

"Ya... sekarang aku harus membawa nona ku untuk pulang tuan." jelas Audrey mengintimidasi Davi.

"Davi aku akan menghubungi mu nanti." teriak ku saat Audrey dengan semena mena menarik tangan ku kedalam mobil.

Di perjalanan aku hanya bisa diam mengamati jalan raya yang sialnya terasa panas saat ini.

"Dia teman mu?" tanya Audrey pada ku.

"Ya... dia sahabat ku, kenapa? kau menyukainya?" entah kenapa aku mengucapkan kata-kata itu.

"Spesies pria presto seperti dia? tidak nona aku masih terlalu normal untuk itu."ucap Audrey dengan nada malas.

"Hah? pria presto apa maksud mu?" tanya ku yang tidak mengerti arti dari sarkasnya itu.

"Kau akan tau apa maksud ku, ketika kau belajar memasak nona." ujar Audrey yang semakin membuat ku bertanya-tanya.

Wajah menyebalkan dan sikap semena-menanya itu membuat ku ingin sekali menendang bokongnya.

Aku akan membencinya saat dia mulai mengusik ku nanti, kali ini aku memaafkan dirinya, tapi saat dia sudah mengusik ketenteraman ku maka aku akan bergerak seribu langkah di depannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***