Pagi-pagi sekali Becca dan Leon sudah berada di bandara. Karena pesawat mereka akan terbang pukul 6 pagi.
"Rebecca Al Khanza... Istriku tercinta, kamu cantik sekali kalau sedang tersenyum sendiri seperti ini," kata Leon sambil mencubit hidung mancung Becca. "Lagi mikirin apa, sih? Sampai senyum-senyum sendiri seperti itu?"
"Sejak lama aku ingin ke Turki. Akhirnya hari ini bisa terwujud juga," kata Becca sambil tersenyum lebar saking bahagianya. "Waktu kamu sama Mbak Arini, honey moon ke mana, Mas?" tanya Becca.
"Hanya ke Bali," jawab Leon sambil merangkul pundak istrinya.
"Nanti kalau sudah sampai Turki, atau mau makan kebab yang banyak, ah!" kata Becca sambil menggambar kebab di kaca jendela. Gambarnya memang tidak terlihat karena kaca pesawat yang mereka naiki bersih dari debu.
"Gambar kebab, pasti!" kata Leon yang sudah bisa langsung menebak. Becca memang suka sekali kebab. Setiap istirahat kantor, ia selalu memesan kebab di restoran yang tak jauh dari kantor mereka.
"Seratus buat Mas Leonardo De Capricorn," kata Becca sambil terkekeh.
"Aktor Hollywod, dong," kata Leon bangga.
"Bercanda, kok. Maksudnya, Mas Leonardo Alexander."
Mereka terdiam saat sang captain pilot memberikan pengumuman.
Para penumpang yang terhormat, selamat datang di Fly Airlains. Kita akan melakukan perjalanan ke Turki, bersama saya Captain Arini Safitri dan Co-Pilot Muhammad Bagaskara...
"Arini..." gumam Leon.
Ini kan, maskapai tempat Arini kerja. Mengapa aku tidak membeli tiket di maskapai lain saja? Pikir Leon dalam hati.
"Mbak Arini?" tanya Becca "Ini Mbak Arini, Mas?" tanyanya lagi.
"Iya," jawab Leon pelan. Ia merasa tidak enak saat bulan madu di antar oleh Arini. Bagaimana pun, ia masih peduli terhadap perasaan Arini.
Melihat Leon hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu, Becca juga ikut diam.
"Apa yang mau kamu lakukan sekarang?" tanya Becca saat mereka sudah sangat lama diam.
"Tidak ada. Sepertinya aku mulai mengantuk," kata Leon. Ia pura-pura mengantuk agar tidak di tanya-tanya atau di ajak berbicara oleh Becca, karena saat ini ia sedang ingin diam.
"Tidur, lah! Aku akan berjaga," kata Becca.
Tanpa di suruh dua kali, Leon langsung memejamkan matanya dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
Sementara itu, Becca yang niatnya tak ingin tidur, malah tanpa sengaja tertidur karena rasa kantuk yang teramat sangat.
Melihat Becca sudah tertidur pulas, Leon yang sedari tadi hanya pura-pura tidur, membuka matanya. Ia menghembuskan nafasnya berat.
"Rini..." gumamnya lirih.
Ia berjanji, jika nanti pulang ke tanah air, akan langsung menemui Arini dan meminta maaf telah meninggalkaya beberapa hari.
Sementara itu di ruang kokpit, Arini dan sedang tertawa sampai menangis karena cerita lucu Bagas.
Bagas sendiri selain menjadi pilot, ia aktif di organisasi stand up comedy.
"Mau cerita lucu lagi, Rin?" tanya Bagas.
Arini sendiri yang mau di panggil nama dan tidak memakai embel-embel Capt atau Mbak. Oleh karena itu, hampir semua co-pilot memanggilnya nama. Kecuali yang umurnya jauh di bawah Arini, mereka memanggil Mbak.
"Iya. Mau!" jawab Arini antusias.
"Dulunya aku udik. Sangat... sangat... udik. Pertama kali masuk kelab, aku tidak tahu kalau di kelab tidak menjual jus. Kau pasti bisa menebak apa yang kupesan di kelab tersebut," kata Bagas.
"Pasti jus," jawab Arini spontan.
"Iya. Ini cerita asli pengalaman hidupku. Bukan karangan," kata Bagas.
Namun kali ini Arini tidak tertawa seperti tadi, karena menurutnya ini kurang lucu.
"Kau diam saja. Apakah ini garing?" tanya Bagas.
"Iya. Terlalu garing sampai gosong sehingga tidak bisa di nikmati," kata Arini sambil mengangkat dua jarinya. Telunjuk dan tengah.
"Nanti aku akan membuat materi yang lucu. Supaya kau bisa tertawa gratis," kata Bagas.
Ia dan Arini memang sering di tugaskan bedua, oleh karena itu keduanya sudah cukup akrab. Selisih umur keduanya juga tidak terlalu jauh. Hanya tiga tahun saja. Arini 33 tahun, sedangkan Bagas 30 tahun.
Bagas sekolah pilot saat usianya sudah cukup tua. Oleh karena itu, di usianya yang 30 tahun, masih menjadi co-pilot.
"Aku mau ke toilet dulu," kata Arini dan di angguki oleh Bagas.
Arini lalu menuju toilet untuk mengambil air wudhu karena sekarang sudah masuk waktu dzuhur.
Namun hal tak terduga terjadi. Saat ia melewati bangku penumpang, ia melihat Becca sedang tertidur pulas di dalam pelukan Leon. Dan kedua tangan Leon membelai rambut panjang Becca yang terurai.
Kebetulan sekali tatapan Arini dan Leon bertemu. Namun Arini buru-buru memutuskan kontak dengan Leon dan langsung menuju toilet.
Leon sendiri ingin mengejar Arini, namun tidak bisa karena ada Becca yang sedang tertidur pulas di pelukannya.
Apakah Arini marah kepadaku? Tanya hati Leon.
Ia sungguh takut jika Arini mengajaknya berpisah. Bagaimana pun, Arini adalah istri idamannya.
Ia tahu Arini hanyalah manusia biasa, yang pasti akan capek melihat kelakuannya yang menyebalkan. Sudah terlalu banyak kesalahan yang Leon lakukan.
Menikah saat Arini sedang dalam pemulihan pasca operasi.
Ngobrol intim berdua dengan Calina.
Honey moon di antar Arini. Dan masih banyak lain.
Tak lama Leon melihat lagi Arini berjalan santai menuju ruang kokpit. Leon sangat ingin memanggilnya namun ia tak berani karena takut akan membuat Arini marah.
Sementara itu di ruang kokpit, Arini langsung melaksanakan shalat-nya. Setelah selesai, hatinya menjadi tenang. Tidak sepanas tadi.
Ia mampu menguasai emosinya dengan baik. Dan ia pun berjanji dalam hatinya sendiri.
Mulai detik ini, ia akan menjadi Arini yang cuek. Ia tidak akan perduli apa pun yang akan di lakukan Leon. Ia berjanji tidak akan cemburu ataupun marah.
***
Becca dan Leon telah sampai di hotel. Keduanya lalu membersihkan diri karena seluruh badannya terasa lengket.
Saat pesawat mereka mendarat, Becca langsung mengajak Leon untuk cepat-cepat turun supaya tidak bertemu dengan Arini. Karena ia tak ingin membuat Arini cemburu.
Namun yang tidak Becca ketahui, Arini telah mengetahui kalau dirinya menjadi pengantar suami dan madunya honey moon.
"Ada apa, Honey? Mengapa ekspresimu seperti itu? Kamu tidak suka hotel ini?" tanya Leon.
"Ah, tidak. Aku sangat suka hotel ini. Hanya saja perutku sangat lapar," kata Becca sambil mengelus perutnya yang memang lapar.
"Kita membeli makan di restoran hotel saja, ya? Sangat capek kalau harus keluar hotel," saran Leon.
"Baiklah. Aku setuju," jawab Becca.
Keduanya lalu menuju restoran hotel untuk melakukan makan malam. Sepanjang makan, Becca menjadi sedikit pendiam. Ia masih terfikirkan tentang Arini.
Sungguh mulia hati Arini, ia rela di madu dan lebih parahnya lagi, ia mengantar suami dan madunya honey moon. Tidak banyak perempuan seperti Arini, dan Becca semakin kagum kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Noni Kartika Wati
cerai aja Thor kenalin Arini sama duren sawit biar Lion ngesot"
2022-11-15
1
Euis Rosmalasari
ikut sedih thor, . . . Arini. . semoga Author ngasih kebahagiaan buat muuh.
2021-07-29
2
Hanna Devi
sakit pasti dong, melihat madunya honeymoon sama suami 😬
salam kenal dari Cinta Kedua (Untuk Zylva) 🤗
2021-02-18
1