Mas

“Mas”, gadis itu terkena bisa crocodile darat dengan muka tak percaya akan ceritanya dan mengucap “terima kasih” dan mata yang telah siap menerima cinta bukan yang lain itu makin berbinar.

Saat makanpun datang, pesanan yang diinginkan sudah datang terpampang nyata didepan mata “Ayo sayang dimakan” Fadil kembali dengan pesona Crocodile daratnya suasana yang mendukung makin menambah kisa cinta mereka makin jadi istimewa.

“Sayang nanti ikut aku sebentar ya” Fadil disela menikmati makanannya.

“Hemm.... hem!!! Sang gadis masih sedikit ragu di kencan pertamanya. “Sebentar Sayang” Fadil kembali meminta “Masih sore ini sayang” penuh tipu crocodile. “Baiklah” gadis itu sedikit terbata menjawabnya.

Acara makanpun usai, sesekali mata mereka bertemu dengan pikiran masing – masing. “Ayo Sayang” Fadil “keburu malam nanti” melanjutkan hanya anggukan yang gadis berikan.

Motor gede dijamannya menjadi incaran remaja karena ada percaya diri atau apalah yang pastinya gadis itupun rasakan, menaiknya tanpa ragu didukung tubuh tinggi semampai rambut panjang sepinggang makin menawan nampak indah dalam boncengan sekilas hanya tinggal sejengkal.

Cukup lama sampai juga gadis itu disebuah tempat yang cukup mewah, merekapun masuk dan menemukan beberapa sosok baru yang akan dikenal gadis itu, masuk dengan salam dan selayaknya tamu mendapatkan jamuan air minum, setelah itu di instruksikan gadis itu meminumnya, sosok Fadil kekasih barunya tak kunjung datang menemaninya diruang tamu minimalis itu.

“Sayang diminum” Fadil muncul dari sebuah ruangan “Iya Mas, tapi kepalaku terasa pusing dan sedikit berat” ucapan gadis itu seakan menjadi tanda crocodile darat beraksi “Istirahatlah di kamarku” Fadil dengan menghampiri gadis yang kini mulai kehilangan kesadaran hanya ada pusing dan berat pada kepalanya.

Apa yang akan terjadi????

Esok tak ubahnya harapan yang setiap orang bisa memilikinya, tapi tidak bagiku. Saat kesadaran terkumpul aku tak lagi memiliki keberanian atas pertanyaan yang sudah penuh dibenakku saat nafas pertama kesadaranku.

“Kamar siapa ini?, kenapa badanku seakan berat semua, dan bajuku?” saat itu seakan bencana hadir, inginku menangis, berteriak, tapi tak satupun yang bisa aku lakukan kecuali bangkit dan memunguti helaian benang yang telah dipintal menjadi menarik.

Kembali berfikir dengan rasa yang tertinggal dan masih aku rasakan “gadis yang malang, dan sudah tak gadis lagi” itu sebuah kenyataan terpait dalam hidupku.

Pakaianku telah kembali menutupi tubuhku, tapi tidak dengan kenyataan yang telah merubahku tanpa status, sosok crocodile darat Fadil nampak segar keluar dari ruangan minimalis itu “Kamu sudah bangun” Fadil menyapaku “Aku ingin pulang” entah itu bisa diartikan pernyataan atau permintaanku.

Hanya anggukan Fadil, kamipun keluar ruangan yang semula aku pikir hanya ada aku dan Fadil ternyata salah besar, diluar ruangan itu banyak lelaku lainnya dan sungguh sakit dan tak bisa aku lukiskan saat pandangan para lelaki itu menatapku, seakan tersurat banyak hal, entahlah aoa yang mereka lakukan dengan tubuhku yang aku tahu kini rasa sakit, panas semua menjadi satu.

Hal yang tak terbayangkan ataupun kurasakan dipangkal pahaku, aku hanya memilih diam dan mengikuti Fadil masuk kedalam sebuah mobil. Hanya kesunyian hingga aku tlah tau arah pulang meminta Fadil berhenti “Aku turun disini saja” hanya tatapan yang menghujanniku, sedikit kesadaran mobil melambat ku tarik tuas handle pintu dan memilih keluar berlalu mencari taksi yang kebetulan ada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!