Terbakar Cemburu

Hari yang cukup melelahkan untukku. Duduk di taman menunggu waktu yang dijanjikan Dama. Siang tadi dia menelfonku dan berjanji akan menjemputku.

30 menit lewat dari yang dijanjikan Dama. Hingga 1 jam tak kunjung datang atau memberi kabar. Aku berfikir positif, mungkin memang dia sedang terjebak macet. Dan waktu semakin bertambah, 2 jam menunggu. Rasa kecewa mulai datang.

Sepertinya memang dia hanya mempermainkanku. Baiklah, lebih baik aku pulang sendiri.

Sambil berjalan keluar dari kampus.

Kuraih handphoneku di dalam tas, berencana memesan ojol, tapi baterai handphoneku low dan akhirnya mati. Langit yang memang sedari tadi mendung, kini menitikkan sedikit demi sedikit airnya, turunlah hujan yang cukup deras. Aku berlari ke teras ruko didepan kampusku. Kubuka tas mencari payung, ternyata nihil. Aku lupa membawanya. Baju dan kerudung yang lumayan basah, membuat semakin terasa dingin.

"Gimana caranya pulang? sudah waktu magrib, angkot udah gak ada yang lewat sini. Hujan makin deras. Kalau tau begini, aku pulang sendiri aja dari tadi. Aduhhh...perutku sakit. Laper, belum makan lagi. Ya Allah..." rasa kecewa, sedih, lapar dan kedinginan bercampur aduk jadi satu.

Ttin Ttin

Suara klakson mobil sedan putih tepat didepanku. Aku sangat hafal itu mobil siapa. Laki laki itu keluar dari mobilnya membawa payung menghampiriku.

"Andini..kenapa disini?" Firman bertanya padaku.

"Neduh prof" jawabku apa adanya.

"Iya saya tau, tapi ini sudah malam. Kenapa masih disini?" Firman bertanya kembali.

"Em..saya tadi mau pesan ojol tapi handphone lowbat prof"

"Ooo...saya antar saja. Dimana rumahmu?"

"Di daerah Kemuning prof"

"Oke, kebetulan kita searah. Ayok masuk mobil, saya antar kamu. Disini sudah sepi, gak baik cewek cantik sendirian. Nanti bisa bisa diculik" Firman menarik tanganku berjalan ke arah mobilnya dan membukakan pintu untukku. Aku tak berani menolak, karena dia dosen dikampusku.

Usianya memang masih muda, kira kira seusia Dama 30tahun dan duren alias duda keren. Semua mahasiswi banyak yang tertarik pada Firman dan rela menjadi ibu tiri Mentari, gadis kecil cantik berusia 4tahun.

Istrinya meninggal saat melahirkan Mentari. Sepertinya cintanya pada mendiang istrinya sangat dalam. Hingga saat ini membuat Firman masih betah sendiri merawat Mentari dengan bantuan orangtuanya.

"Pakai ini!" Firman mengambil jaket dijok belakang mobilnya.

"Gak usah prof" aku menolaknya karna sungkan.

"Baju dan kerudungmu basah, nanti kamu sakit"

Aku mengangguk lalu segera memakai jaket yang diberikan Firman. Aroma maskulin langsung tercium dihidungku. Jaketnya sungguh harum.

Ooo gini baunya duren (duda keren)

tak kusadari aku tersenyum.

"Kenapa senyum senyum sendiri?" Firman heran melihatku tersenyum setelah mencium aroma jaketnya yang kupakai.

"e e..gak papa prof" jawabku malu dan tatapan kami bertemu.

"Kalau lagi diluar kampus, panggil nama aja"

"Hah??" aku menggaruk kepalaku yang tiba tiba terasa gatal.

"Aduh prof, saya gak bisa kalau panggil nama aja"

"Aku yang mengijinkannya, panggil aja Firman"

"Em..mas Firman aja bagaimana?" tanyaku lirih karena benar benar malu.

"Oke, bagus juga" Firman setuju.

"Kamu sudah punya pacar?" pertanyaan yang membuatku bingung harus menjawab apa.

"e enggak mas"

"Ooo..baguslah" aku langsung mengerutkan dahiku tak mengerti. aku memang jujur kalau aku tidak punya pacar, tapi suami. Suami kontrak.

Tak lama mobil Firman memasuki perumahan elit, dimana rumah yang aku tinggali bersama Dama.

"Kamu tinggal disini?" Firman bertanya seakan akan heran aku dapat tinggal ditempat seelit ini.

"Iya mas"

"Yang ini?" Firman menunjuk rumah bergaya minimalis modern dengan dinding bebatuan, cat berwarna putih, pepohonan ditaman depan serta lantai kayu. Nuansa tropis khas Bali.

"Iya mas" aku mengangguk. Firman menghentikan mobilnya tepat didepan rumah, membukakan pintu mobil untukku. Hal yang tidak pernah Dama lakukan.

"Lain kali aku boleh mampir kan?" pertanyaan yang sulit untuk aku jawab.

"Em..sudah malam mas. Terimakasih sudah mau repot nganterin saya" aku tak menjawab pertanyaan Firman sebelumnya. aku ingin segera Firman pergi, karena aku melihat mobil Dama terparkir di garasi. Tandanya dia sudah pulang. Aku takut Dama melihat aku diantar laki laki lain.

"Oke..aku gak merasa direpotin kok. Langsung mandi air hangat ya, kamu bisa sakit karna basah kehujanan tadi"

"i iya mas"

"Aku pulang dulu ya? sampai ketemu besok dikampus" memberikan senyuman yang paling manis yang bisa bikin cewek klepek klepek.

"Iya mas, hati hati dijalan" aku melambaikan tanganku. Kemudian masuk ke dalam rumah.

ceklek

Aku membuka pintu dan masuk ke dalam rumah dengan perlahan. Ruang tamu, ruang keluarga, meja makan, dapur, taman belakang kosong tak ada Dama.

"Alhamdulillah" aku mengelus dadaku, bersyukur tidak bertemu dengannya. Aku malas, aku kecewa dan marah dengan janji palsunya.

Aku menaiki tangga satu persatu perlahan, aku bersyukur kembali karna pintu kamar Dama tertutup. Mungkin dia sudah tidur.

Aku membuka pintu kamar perlahan, masuk ke dalam kamar, kunyalakan lampu dan...

"Astaghfirullahaladzim..." Aku terkejut melihat Dama yang sedang duduk diatas kasurku dengan tangan terlipat didepan dadanya. Dari sorot matanya dia terlihat sangat marah. Tapi kenapa? harusnya aku yang marah karna dia ingkar janji.

"Darimana saja kamu?" Dama bertanya dengan nada keras, membuatku kaget hingga reflek memegang dadaku.

"Dari kampus" jawabku singkat.

"Yakin dari kampus?" Dama seperti sedang mengintrogasiku. Berjalan mendekatiku, menundukkan wajahnya menatap lurus ke mataku.

"Iya aku memang dari kampus" jawabku memang jujur.

"Pergi sama siapa kamu? Ini jaket siapa?" sudah pasti dia melihat Firman mengantarku tadi.

"e e e..." aku menjadi gagu karna Dama terlihat sangat amat marah.

"JAWAB!!!" Dama berteriak dan menarik daguku kasar.

"Ahh...mas sakitt" aku berusaha melepas genggaman tangan Dama pada daguku. benar benar sakit.

"JAWAB!!!"

"Ma-s Fir-man, dia profesor dikampusku" aku menjawab dengan daguku masih diremas kasar Dama.

"APA??? Mas? kamu panggil dia mas? profesor macam apa yang malam malam begini nganterin istri orang?"

"Lepas mas, sakittt" daguku terasa panas dan perih. Aku menginjak kaki Dama keras.

"Aww..berani kamu ya?" Dama hendak menamparku namun aku langsung berteriak menantangnya.

"Tampar aja aku mas..tamparr!!" aku memajukan pipiku ke hadapan Dama. Dama menahan tangannya di udara.

"Ingat mas, perjanjian nomor satu. Dilarang mencampuri urusan pribadi masing masing!!"

Plak

Tamparan mendarat dipipiku dengan keras, hingga sudut bibirku terluka mengeluarkan sedikit darah. Aku memegang pipiku yang sakit dan menatap Dama dengan penuh amarah dan kecewa. Ingin menangis tapi aku menahannya kuat kuat.

"Apa aku salah mas?"

"Kamu istriku, ingat itu!! bisa bisanya kamu berselingkuh setelah beberapa hari menikah denganku?"

"Siapa yang berselingkuh mas? dia hanya mengantarkanku. Aku menunggumu berjam berjam sampai aku kehujanan, handphoneku mati, kendaraan umum sudah tidak ada yang lewat didepan kampus" akhirnya pertahananku jebol juga, menangis sejadi jadinya.

"Aku kecewa sama kamu mas! Kamu yang berjanji akan menjemputku. Tapi apa?? kamu..."

"Mmmpphhh..." Dama menciumku dengan kasar, dengan penuh emosi. Aku memukul mukul dadanya, mendorong sekuat tenaga.

"Ahh..sakit" bibirku digigit oleh Dama hingga terasa perih. Dama terus menciumku dengan paksa, tidak menghiraukan aku yang terus meronta.

"Ahh.." kugigit balik bibir Dama agar aku terlepas dari pelukannya yang kencang.

Plak

Aku menampar pipi Dama. Nafasku terengah engah, mendadak penglihatanku kabur dan gelap.

Bruk

"Andini..andini..bangun. Andini.." Dama terus menerus memanggilku, menepuk nepuk pipiku.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

duhhh bacanya pas lgi puasa lgi, mengurangi pahala krn memaki dlm kehaluan 🤭🤦‍♀️

2023-04-09

0

Eti Guslidar

Eti Guslidar

dgn firman saja jekas statusnya tak Ada istri lagi

2021-07-04

0

Shinta Ratnasari

Shinta Ratnasari

seru kak, ceritanya to the point gk bertele2.
semangat up 💪💪👍👍

2021-06-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!